Professional Documents
Culture Documents
Ryan Muhammad Daris Satriomukti Wibowo Dhia Zulfa Salsabila Putri Septia Hayuning H. Anindya Putri Tamara Ditta Grahitami
Tabel Baris dan Kolom Tabel Pengertian Penyusunan dan Penyajian Data Distribusi Frekuensi Tabel Silang Tabel Kontingensi Kategori Numerik Histogram Poligon Frekuensi Diagram lingkar Grafik Ogive
Macammacam
Grafik
Penyusunan Data
a. Pengertian Data berupa populasi atau data sampel digunakan untuk keperluan informasi untuk analisis lanjutan dalam statistik. Data yang ada dalam penelitian hendaknya disusun sedemikian sehingga bisa lebih mudah dianalisis lagi dan juga lebih mudah untuk penghitungan lanjutan.Data disusun agar lebih mudah dalam penghitungannya dan juga membantu memudahkan analisisnya. Pada umumnya data disusun dari yang paling kecil ke yang paling besar atau sebaliknya dan dikelompokkan dalam kategori kecil-besar atau sebaliknya.
Penyajian Data
a. Pengertian
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang disebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun
dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.
Contoh : Tabel Luas Daerah di Pulau Jawa Tahun 1962 (km2) Daerah Luas Jakarta 560 Jawa Barat 46317 Jawa Tengah 34206 Jogjakarta 3169 Jawa Timur 47922 Sumber : Statistical Pocketbook of Indonesia 1962 b. Tabel Kontingensi Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006
JUMLAH TINGKAT SEKOLAH SD SMP SMA 4756 2795 1459 4032 2116 1256 8790 4911 2715
c. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.(Burhan Nurgiyantoro, 2004:42) Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja, misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender. Contoh: Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:
No. 1 2 3 4
Jumlah 11 10 7 6
Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variable
No.
Mata Pelajaran
Jumlah
1 2 3 4
8 4 5 2
11 10 7 6
Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variable
Yang dimaksud dengan Distribusi frekuensi numerik adalah Distribusi frekuensi yang didasarkan pada data-data kontinum yaitu data yang berdiri sendiri dan merupakan suatu deret hitung. Pengelompokan data berdasarkan angka angka tertentu, biasanya sajikan dengan grafik histogram.
Contoh: Data Frekuensi Nilai Ujian Mata Kuliah Statistik Kelas B Nilai Interval 60-65 66-70 71-75 76-80 81-85 86-90 90-95 95-100 Jumlah Frekuensi 4 6 7 10 15 11 3 1 57
b. Poligon Frekuensi Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:114) Berikut adalah contoh poligon frekuensi : Grafik Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia tahun 1930-200
c. Diagram Lingkar Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok. (Dr. Sugiyono, 2002:37) Contoh : Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50 siswa di smp negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut: No 1 2 3 4 Penilaian Sangat Suka Suka Tidak Suka Sangat Tidak Suka Jumlah 12 13 19 6
Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut: 1. Cari persentase masing-masing data tersebut. Sangat Suka = Suka = Tidak Suka =
2. Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data. Sangat Suka = Suka = Tidak Suka = Sangat Tidak Suka =
d. Grafik Ogive Grafik oogive adalah distribusi frekuensi komulatif yang menggambarkan diagramnya dalam sumbu tegak dan mendatar, sehingga bisa saja terjadi perpotogan antar garis poligon. Berikut adalah contoh grafik ogive :
Contoh Soal : Berikut ini adalah data (belum dikelompokkan) Ujian Akhir Semester SMP Negeri 17 Jakarta : 78 72 74 79 74 71 75 74 72 72 66 70 73 75 75 72 80 71 74 69 70 75 82 70 74 73 70 73 74 75 74 72 76 65 79 77 68 72 71 67
BUATLAH DISTRIBUSI FREKUENSI UNTUK DATA DIATAS ! DAN BUATLAH DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIFNYA ! Penyelesaian : 1. Urutkan data : 65 66 71 73 75 71 74 75
67 72 74 75
68 72 74 76
69 72 74 77
70 72 74 78
70 72 74 79
70 72 74 79
70 73 75 80
71 73 75 82
2. Menentukan Range (Jangkauan) R = Xmax - Xmin = 82 65 =17 3. Menentukan Banyak Kelas K = 1 + 3,3 log N = 1 + 3,3 log(40) = 1+ 5,3 = 6,3 = 6 4. Menentukan Interval kelas I= R/K = 17/6 = 3 5.Batas kelas pertama adalah 65 (data terkecil)
6.
Tabel Distribusi frekuensinya : Turus III IIIII I IIIII IIIII II IIIII IIIII III IIII II Frekuensi 3 6 12 13 4 2 40
Diameter 65 67 68 70 71 73 74 76 77 79 80 82 Jumlah
7.
Maka di dapat table frekuensi relatif seperti dibawah ini : Frekuensi Relatif Nilai fi fi X 100 fi 65-67 68-70 71-73 74-76 77-79 80-82 jumlah 3 6 12 13 4 2 40 3/40 6/40 12/40 13/40 4/40 2/40 40/40 Persen 7.5 15 30 32.5 10 5 100
DAFTAR PUSTAKA Ating dan Sambas. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung : Pustaka Setia Boediono dan Koster. 2008. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung : Alfabeta Herhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program IPA SMA Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira. Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press. Resty Eka, dkk.. 2013. Makalah Penyajian Data Statistik. Dalam /www.academia.edu, diunduh pada tanggal 16 Maret 2014. Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Winarno dan Ganung Anggraeni. 2001. Pengantar Statistika . Yogyakarta: PPPG Matematika