You are on page 1of 22

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjakan aktiva tersebut. Aktivitas bagian keuangan merupakan salah satu kegiatan fungsional utama di dalam operasional perusahaan yang merupakan serangkaian kegiatan dari seluruh sistem aktivitas bisnis. Pada aktivitas bagian keuangan, secara tidak langsung di dalamnya sudah termasuk aktivitas bagian-bagian lainnya, karena pada dasarnya setiap unit kegiatan membutuhkan dana atau biaya dari bagian keuangan. Oleh karena itu, fungsi bagian keuangan dalam suatu organisasi ditunjukkan untuk merencanakan, mengumpulkan,

menganalisa, dan memonitor data dari seluruh aktivitas fungsional dalam suatu perusahaan. Untuk memastikan adanya efektifitas dan transparansi penggunaan dana dalam suatu organisasi atau perusahaan, perlu dilakukan adanya suatu audit, khususnya audit pada manajemen fungsi keuangan. Audit manajemen fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional yang disoroti khusus dari segi keuangan. Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian, yaitu sasaran finansial perusahaan, perencanaan keuangan, organisasi dan pengawasan.

1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka permasalahan yang dikaji dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan? 2. Bagaimana Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan? 3. Bagaimana Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan? 4. Bagaimana Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan?

1.3 TUJUAN 1. Mengetahui Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Keuangan 2. Mengetahui Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan 3. Mengetahui Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan 4. Mengetahui Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan 2.1.1 Pengertian Audit Manajemen Fungsi Keuangan Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menghindari subjektivitas dalam melakukan audit manajemen keuangan ialah melakukan analisis hasil yang dicapai dalam perencanaan rencana untuk satu kurun waktu tertentu secara terus menerus. Hasil yang nyatanya dapat dicapai itu diuji dengan tiga cara, yaitu (1) membandingkan arahan yang terdapat dalam rencana perusahaan dengan hasil yang benar-benar dicapai melalui implementasi rencana, (2) meneliti secara cermat rencana induk masing-masing bidang fungsional yang dimuat dalam rencana stratejik dengan maksud untuk melihat apakah rencana bidang fungsional yang telah disusun berperan efektif atau tidak dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, (3) proses audit harus bermuara pada penilaian tentang tepat tidaknya struktur organisasi yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan. Fungsi bagian keuangan di dalam suatu organisasi adalah mengumpulkan, menganalisa dan memonitor data dari seluruh kegiatan fungsional dalam perusahaan. Peranan bagian keuangan sangat aktif, karena pada dasarnya setiap unit kegiatan membutuhkan biaya. Apabila peranan bagian keuangan menjadi pasif, maka setiap unit akan berfungsi untuk mengawasi jalannya kegiatan yang utama. Sewaktu situasi perekonomian cenderung menurun dan keadaan keuangan perusahaan menjadi pasif, maka pemeriksaan hanya akan berorientasi pada fungsi keuangan saja. Pada situasi demikian ini tidak menempatkan fungsi keuangan pada manajemen teratas selama jangka panjang dan pimpinan akan membuat proses keputusan jangka pendek.

Dalam perusahaan besar maupun sedang, fungsi keuangan adalah sebagai alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan sebagai berikut: 1. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.Sebagai contoh: bagian keuangan akan membuat perhitungan agar mengetahui lebih dahulu jumlah biaya dan besarnya keuntungan atas perluasan perusahaan dalam bidang pemasaran untuk jangka waktu 3 tahun mendatang. 2. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam bentuk kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan bersih dan pengembalian modal selama periode berjalan.Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan pada bagian anggaran belanja dan mengarahkan maksudnya untuk memonitor pelaksanaan kegiatan

perusahaan terhadap standard kegiatannya.

Dalam sebuah perusahaan, bagian keuangan mempunyai beberapa permasalahan, antara lain: a) Berapa banyak perusahaan melakukan investasi dan aktiva apa saja yang dimasukkan dalam investasi tersebut. Masalah ini merupakan keputusan investasi perusahaan yang juga merupakan salah satu kegiatan utama fungsi manajemen keuangan yang disebut fungsi pengguna dana (allocation of fund). b) Bagaimana cara memperoleh kas untuk membelanjai investasi tersebut, hal ini merupakan keputusan pembelanjaan yang harus diambil oleh manajer bagian keuangan yang juga merupakan kegiatan utama fungsi keuangan yang lain, yang disebut sebagai mendapatkan dana (raising of fund). Dalam suatu aktivitas perusahaan yang sedemikian berkembang dan tumbuh menjadi besar, akan timbul masalah lain yaitu pimpinan tidak lagi dapat mengawasi secara langsung semua aktivitas perusahaan, termasuk

aktivitas fungsi keuangan. Rentang kendali antara pimpinan dan stafnya akan semakin besar. Untuk itu dirasakan perlu adanya alat bantu yang menjadi penghubung diantara keduanya sehingga pimpinan dapat mengetahui bahwa perusahaan telah berjalan sesuai dengan arah yang ditetapkan sehingga tujuan-tujuan perusahaan dapat tercapai. Salah satu bentuk penilaian terhadap aktivitas atau operasi tertentu, termasuk penilaian atas aktivitas fungsi keuangan adalah dengan melakukan audit manajemen. Terdapat dua alasan mengapa suatu organisasi perlu dievaluasi atau dikaji ulang sistem perencanaan dan pengendalian aktivitas bagian keuangannya yaitu: 1) Evaluasi dapat digunakan sebagai perencanaan di dalam pengambilan keputusan baik untuk top manajemen, pejabat atau pemberi bantuan kredit dan lembaga lainnya yang mempunyai hubungan erat dalam kegiatan operasional suatu perusahaan. 2) Evaluasi dapat digunakan sebagai pedoman atau alat didalam pengawasan, apakah suatu organisasi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak.

2.1.2 Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan Agar audit manajemen fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian yaitu: 1. Sasaran Finansial Perusahaan Dalam pelaksanaan audit yang dapat dijadikan objek pertama audit adalah pencarian, penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran finansial keuangan. Segi lain yang sangat penting dalam pelaksanaan audit ialah untuk meneliti apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai persyaratan. Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara moral dan etika atau untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi standar kinerja yang telah ditentukan atau tidak.

2. Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif tidaknya satuan kerja yang mengurus keuangan perusahaan dalam menyelenggarakan fungsi perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan perkataan lain audit harus bias menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola dengan pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis diterapkan secara baik atau tidak. 3. Organisasi Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai sasaran audit, informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut menentukan satuan kerja mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang diembannya atau tidak, dikenali faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk mengatasinya. 4. Pengawasan Proses pengendalian atau pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan yang dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan sumber finansial perusahaan. Hasilnya disampaikan kepada satuansatuan kerja operasional untuk dimanfaatkan dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja masing-masing.

2.2 Manfaat Audit Manajemen Fungsi Keuangan Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain: 1. Mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan perusahaan kemudian mengatur penggunaan dana yang telah diperoleh. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan.

2. Alat utama dalam proses pembentukan keputusan dengan alasan: a. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan siasat keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. b. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam menghasilkan pendapatan bersih dan pengambilan modal selama periode berjalan. 3. Manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. 4. Memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit. 5. Beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan yaitu: a. b. c. Akses ke pasar modal Biaya modal yang lebih rendah Penangguhan inefisiensi dan kecurangan.

2.3 Ruang Lingkup Audit Manajemen Fungsi Keuangan Audit manajemen pada fungsi keuangan, bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program atau aktivitas keuangan yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Menurut Rusman Efendi (2011), ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan meliputi: 1) Fungsi Manajemen Keuangan Fungsi manajemen keuangan memainkan peranan dalam bidang usaha yang utama seperti strategi harga dan analisa biaya yang dibutuhkan. Strategi harga dalam perusahaan merupakan suatu unsur kritik dalam perencanaannya. Pemikiran harga yang ditingkatkan harus menunjukkan

bukti peningkatan keuangan yang layak seperti untuk keuntungan jangka pendek, perkembangan dan peningkatan di masa yang akan datang. Fungsi keuangan harus menjamin adanya sistem yang sama untuk penyusunan kegiatan dan biaya-biaya diluar kegiatan pokok. Hal ini harus disusun dengan baik untuk melengkapi manajemen dengan peralatan yang memadai untuk memonitor kegiatan organisasi yang sempurna serta unsurunsur pelaksana. Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan

tanggungjawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan tanggungjawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi: 1) Mengambil keputusan investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan. 2) Merencanakan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan.

Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek, yaitu: 1) Dalam perencanaan dan peramalan, dimana manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan. 2) Manajer kuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, dan berbagai hal yang berkaitan dengannya. 3) Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin. 4) Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

2) Struktur Organisasi Kedudukan manajemen keuangan dalam struktur organisasi sangat peting. Tanggung jawab manajemen keuangan tidak hanya mencari dana dan mengelola kas, tetapi juga bertanggungjawab terhadap keputusan yang dibuat oleh organisasi perusahaan, karena hampir semua keputusan yang dibuat mempunyai konsekuensi dan bermuara pada bidang keuangan. Dalam struktur organisasi, perusahaan biasanya menggunakan bentuk organisasi fungsional, di mana tugas, wewenang dan tanggung jawab dimulai dari direktur utama. Dalam menjalankan perusahaan, direktur utama membawahi para direktur fungsional, seperti produksi dan operasi, direktur pemasaran, direktur keuangan, dan direktur personalia.Fungsi keuangan dalam organisasi perusahaan biasanya dipisahkan antara dua jabatan, yaitu bendaharawan (treasurer) dan kontroler (controller).

Tabel 1.1

Tanggung Jawab Bendaharawan dan Kontroler BENDAHARAWAN Menempatkan dana Memelihara hubungan baik dengan bank

KONTROLER Akuntansi Melaporkan informasi keuangan

Pengamanan catatan atau arsip Menafsirkan data keuangan Penganggaran Mengendalikan operasi Menilai hasil dan

Menginvestasikan dana Hubungan dengan investor Mengelola kas Mengasuransikan aset

membuat Memupuk

hubungan

baik

dengan

rekomendasi Mempersiapkan pajak Mengelola aset Melindungi aset Laporan kepada instansi pemerintah Daftar gaji

investor dan kreditor Menilai kredit dan managih dana Menempatkan campuran pendanaan Mengelola dana pensiun

Gambar 1.1 Kedudukan Manajemen Keuangan pada Struktur Organisasi Perusahaan

3) Manajemen atas Cash and Marketable Securities Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan dan dana yang ada di bank dalam berbagai bentuk. Kas juga berfungsi sebagai alat tukar yang memungkinkan manajemen menjalankan berbagai kegiatan usaha. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Manajemen kas adalah pengelolaan atas sumber daya kas suatu organisasi. Manajemen kas memberikan kepada manajemen alat untuk berfungsinya suatu organisasi dengan menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya dengan cara yang tepat. Motif perusahaan memegang kas adalah:

10

a) Motif transaksi, yaitu sebagai media untuk pertukaran dalam rangka membiaya transaksi normal yang terjadi seperti pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji. b) Motif berjaga-jaga, yaitu motif yang berfokus pada kemampuan kas untuk menunjang daya beli pada saat timbul kejadian yang tidak diharapkan atau peluang yang tidak diperkirakan sebelumnya. Saldo untuk pencegahan berfungsi sebagai cadangan pada saat ketidakpastian meningkat sebagai akibat perubahan industri, ekonomi, dan dunia. Saldo untuk keperluan darurat ini umumnya disediakan dengan menggunakan portofolio dari pasar uang dan pasar modal. c) Motif spekulasi, yaitu motif yang timbul seiring dengan keinginan manajemen untuk memiliki sejumlah kas yang dapat digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang timbul secara tidak terduga. Manajemen harus mempunyai prediksi bahwa saldo kas tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari operasi normal organisasi.

Di dalam manajemen kas pada dasarnya meliputi kegiatan dalam: Perencanaan kas (budget kas), yaitu estimasi terhadap posisi kas pada suatu saat tertentu dalam satu periode tertentu yang akan datang. Pengendalian kas, yaitu pengendalian uang tunai yang didasarkan pada ramalan jangka pendek ats kebutuhan uang tunai, ramalan ini akan menentukan kebutuhan minimum dan maksimum akan uang tunai selama periode tertentu. Pengelolaan saldo kas

)Marketable Securtities merujuk pada surat berharga yang mudah diperdagangkan di pasar modal. Surat berharga dapat berupa obligasi (bond), medium term notes (MTN), surat utang jangka pendek (satu

11

tahun), commercial paper, promisasory notes, saham (common stock), dan sebagainya. Investasi dalam surat berharga biasanya dilakukan oleh perusahaan yang memiliki kelebihan dana. Keputusan ini harus mempertimbangkan banyaknya dana yang diinvestasikan dan jenis surat berharga yang dipilih. Untuk memilih surat berharga harus mempertimbangkan beberapa resiko, yaitu: a) Resiko keuangan, yaitu resiko kembalinya dana yang diinvestasikan dalam surat berharga. b) Resiko tingkat bunga, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naik turunnya suku bunga bank. c) Resiko likuiditas, yaitu resiko yang berkaitan dengat cepat lambatnya surat berharga laku dipasar. d) Resiko inflasi, yaitu resiko yang ditanggung sebagai akibat naiknya harga barang..

4) Manajemen atas Capital Expenditure Capital Expenditure(belanja barang modal) disebut juga sebagai pengeluaran modal yaitu pengeluaran yang digunakan untuk mendapatkan atau menyempurnakan aktiva modal, seperti bangunana dan peralatan. Capital Expendituremerupakan pengeluaran dana oleh suatu perusahaan yang diharapkan menghasilkan manfaat selama periode waktu lebih dari satu tahun.Pengeluaran modal dilakukan dengan beberapa alasan: Untuk ekspansi tingkat operasi, biasanya melalui akuisisi aktiva tetap. Suatu perusahaan yang sedang tumbuh seringkali mengganggap penting untuk mendapatkan aktiva tetap baru dengan cepat,meliputi pembelian fasilitas-fasilitas fisik, seperti pabrik dan properti. Untuk penggantian, karena pertumbuhan suatu perusahaan lambat maka dilakukan penggantian atau memperbaharui aktiva-aktiva yang telah usang. Memperbaharui sebagai alternative penggantian

12

Untuk tujuan-tujuan lain,seperti pengeluaran untuk iklan,riset dan pengembangan, konsultan manajemen & produk-produk baru.

5) Manajemen atas Portofolio dan Laporan Keuangan. Manajemen portofolio merupakan pengelolaan yang di lakukan oleh beberapa analis riset dalam mengelola sekumpulan dana investor dengan proses yang sistematis, dinamis dan berkelanjutan. Manajemen portofolio investasi mencakup proses perencanaan, inplementasi, evaluasi dan penyesuaian. Dengan mengikuti kerangka kerja tersebut pengelolaan investasi dapat memberikan hasil yang optimal. Sistematika proses manajemen portofolio memerlukan empat langkah utama, yaitu: Menentukan tujuan dan batasan investasi Memformulasikan strategi investasi dalam bentuk alokasi aset Mengimplementasikan strategi dan monitoring Melakukan penyesuaian

Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang memberikan informasi kuantitatif tentang posisi keuangan dan perubahannya, serta hasil yang dicapai selama periode tertentu. Laporan keuangan dapat dijadikan media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan.Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan dengan alasan: Bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu kepada pihakpihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Laporan keuangan sebagai alat komunikasi yang dapat

memberikan informasi mengenai aktivitas perusahaan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.

13

2.4 Strategi Pendekatan Audit Manajemen Fungsi Keuangan Untuk mencapai tujuan perusahan, para eksekutif mendelegasikan tugas dan tanggungjawab perusahaan dalam tingkat tertentu, sehingga strategi pendekatan dapat dioptimalkan dalam mencapai tujuan tersebut. Berapa besar wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan eksekutif, bukanlah masalah karena eksekutif memiliki akuntabilitas penuh untuk tugas, pekerjaan, departemen laba dan sebagainya. Eksekutif harus mengikuti apa yang terjadi dalam perusahaan, divisi, departemen dan tingkat supervisi yang lebih rendah agar dalam penyelenggaraannya, efektivitas dan efisiensi perusahaan dapat terus meningkat. Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu: a) Audit laporan keuangan (financial statement audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas agar dapat memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). b) Audit kepatuhan (compliance audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan ketentuan, atau peraturan tertentu. c) Audit operasional (operational audit), berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.

Pemeriksaan manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap objektif tetapi berbeda objeknya. Objek yang pertama adalah memeriksa atau mengevaluasi keefektivan bagian keuangan dalam pemberian pengarahan dan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari berbagai macam unit. Objek yang kedua dari pemeriksaan

14

adalah untuk mengatur efisiensi di dalam fungsi keuangan yang berhubungan dengan keuangan, akuntansi, budget dan pedoman kebijaksanaa.

Tabel 1.2 Program Pemeriksaan Manajemen Fungsi Keuangan. N0 Proses Pemeriksaan Manajemen Objek Keuangan: 1 Langkah pertama dalam proses ini ialah Strategi obyektifitas keuangan mengadakan pemeriksaan awal dan perusahaan terdiri dari suatu Ulasan

selajutnya memeriksa objek dari fungsi rangkaian tafsiran dari obyek keuangan dalam organisasi tersebut. keuangan yang dapat

Keobjektifan keuangan harus dievalusi dipergunakan sebagai pendukung dengan maksud untuk menentukan dari keseluruhan maksud dan

bahwa mereka mendukung langsung tujuan. obyek yang lebih penting. 2 Bagian keuangan yang obyektif harus Departemen obyektifitas untuk ditingkatkan dengan dua tujuan yang fungsi keuangan adalah suatu harus selalu diingat. contoh dari obyek yang bagian akan

Pertama untuk menjamin keobyektifan keuangan

data yang dijumpai dan yang kedua dipergunakan untuk tujuan yang untuk menjamin bahwa kegiatan lebih penting. Dalam obyek proses

keuangan pada organisasi tersebut terus analisa berjalan dan diperlukan

keuangan,

adanya kelompok pemeriksa manajemen hati-hati meneliti kegiatan dan yang oleh

peningkatan

dalam

pengawasannya. harus

Tugas pemeriksaan manajemen dalam mengarahkan langkah yang satu dan dua dibuat sesuai sedang dengan pedoman yang sama dari seluruh perusahaan.

dijalankan

Langkah-langkah

obyek. Organisasi yakni mendukung untuk melakukan dukungan ini kegiatan berbagai unit baik perusahaan harus digambarkan lebih teliti maupun bukan perusahaan yang akan dalam menetukan pedoman obyek perencanaan maupun

atau pengawasan dari berbagai unsur

15

standard perusahaan yang dirumuskan. pemeriksaan manajemen. Sebagai tambahan: proses pemeriksaan harus berhati-hati dalam menganalisa keseluruhan obyek perusahaan yang penting dan setiap unit kegiatan yang berkemampuan berpedomanpada digariskan. Perencanaan : 3 proses pemeriksaan manajemen harus Pedoman dasar perencanaan serta apa yang tetap telah

berhati-hati menganalisa perencanaan tahunan pada bagian keuangan ihtisar fungsi keuangan. adalah suatu contoh dari bentuk dan ukuran dasar perencanaan keuangan. Dasar perencanaan

yang terpisah harus digabungkan dalam satu wadah oleh fungsi keuangan untuk mendukung

setiap obyektifitas yang lebih penting. 4 Di dalam fase proses perencanaan Rencana pemeriksaan keuangan tindakan bagian

harus ukuntansi menunjukkan rencana dan tindakan yang

memperhatikan mutu dan keefektifan kegiatan dari pimpinan perusahaan. Bagian perencanaan adalah

terperinci untuk keuangan setiap teknik unit. Daftar ini termasuk sub-set perencanaan akuntansi

membuat perencanaan melalui obyek dari

utama di teruskan ke obyek pertengahan budget, dan pajak-pajak yang dan seterusnya ketingkat yang lebih selalu di hubungkan dengan

rendah dalam organisasi tersebut dan obyek utama. Sub-set itu dibagi berbagai unit departemen. menjadi departemen akuntansi dan analisa keuangan dari

16

perencanaan tindakan. Orgasisasi: 5 Kebenaran dari fungsi keuangan dalam Di dalam diagram kedudukan perusahaan fungsi ini ditunjukkan pada dalam cara orgasasi berbadan hukum. Dalam ini fungsi pada untuk keuangan pimpinan mendapat

luasnya Agar

struktur pasal

organisasi

perusahaan.

fungsi melaporkan

keuangan memberikan pertolongan yang perusahaan

berarti dan bermanfaat, maka harus dukungan yang diperlukan untuk bebas dari kegiatan unit yang lain dan menyelesaikan obyek yang lebih pada tingkat yang sama seperti pada penting setiap unit lain yang lebih utama. yang terpaksa bantuan

membutuhkan

Analisa bagian organisasi harus di keuangan. masukkan dalam fumgsi keuangan agar Di dalam diagram organisasi meningkatkan keberhasilan dan efesiensi bagian data keuangan. Pemeriksaan menganalisa bagian manajemen keefektifan keuangan rencana keuangan. Fungsi

keuangan yang lebih penting supaya seperti akuntansi budget dan organisasi pajak-pajak yang dipisahkan

dengan menjadi sub-unit. Dalan hal ini organisasi pemecahan akan mengurangi

membandingkan

dengan kemampuan organisasi dalam kesamaan (rangkap) usaha dan meningkatkan keberhasilan. keberhasilan partner kerja dapat terkendali dengan baik. Pengawasan 6 Fungsi pengawasan dibagi dalam dua Maksud bagian dalam unit keuangan: akuntansi pengawasan dan anggaran belanja atau utama fungsi dalam keuangan

analisa adalah untuk menjamin berbagai manajemen menerima

keuangan bidang akuntansi bertanggung tingkat jawab untuk dan menyusun,

memilih, informasi yang diperlukan untuk hasil harian, mingguan, dan proses pembuatan laporan bulanan.

mangalisa

melaporkan

kegiatan bagian keuangan.

17

Laporan tersebut memuat susunan dan Bagian keuangan juga harus laporan-laporan lain yang berhubungan menjamin dengan keuangan. Departemen bertangungjawab anggaran penuh bahwa data yang

diperoleh adalah akurat, dapat belanja dibuktikan kebenarannya dan

dalam bermanfaat untuk keseluruhan

pelaksanaan system informasi keuangan organisasi. Unsur pemeriksaan dalam perusahaan, data yang dari akan keuangan berbagai untuk yang direncanakan bahwa

mengumpulkan macam kegiatan.

menjamin

obyektifitas utama akan didapat.

Data itu juga harus dipergunakan oleh setiap unit dalam memonitor dan

mengukur kebarhasilan mereka. Akuntansi: 7 Pengawasan yang terpenting dalam Setiap pengawasan yang tidak

fungsi akuntansi harus dievaluasi dan efisian agar dicatat di bawah diperiksa. Pemeriksaan bagian ulasan dan kemudian di pertanyaan-pertanyaan ikhtisarkan pada perkiraan biaya

untuk bagian penulisan akuntansi terdiri seperti taksiran biaya yang tidak dari daftar dan penjelasan singkat dari efisien pada bagian keuangan. berbagai pengawasan akuntansi yang seharusnya berada pada bagian

akuntansi. Berbagai pertanyaan yang direncanakan manajemen oleh untuk tim pemeriksa kuat-

menetukan

lemahnya proses pengawasan akuntansi. Anggaran 8 Keuangan: Proses pemeriksaan dalam anggaran Pengawasan dengan Tanya Belanja dan Analisa

belanja dana analisa keuangan berbeda jawab untuk bagian anggaran dengan pengawasan mesin yang belanja terdiri dari suatu daftar

18

mendetail

yang

dibutuhkan

dalam pedoman

pengawasan

yang

akuntansi untuk menjamin keefektifan direncanakan untuk memonitor sumber-sumber keuangan perusahaan. efisiensi dan keberhasilan dari deparetemen anggaran

Anggaran belanja dan analisa keuangan data dibuat untuk menjamin bahwa informasi belanja.

yang benar dapat diperoleh dan dapat Pertimbangan dibuktikan kebenarannya. harus untuk keuangan dengan ditafsirkan. 9 Staf pemeriksaan manajemen harus Pengawasan

penelitian

juga

termasuk

unsur-unsur hasil

mengevaluasi bila

dibandingkan yang

standard

kelemahan

yang

berhati-hati meneliti kembali berbagai telah dimasukkan selama proses pertanyaan dalam pengawasan dengan pemeriksaan tanya jawab untuk bagian anggaran ringkasaannya belanja. ikhtisar tafsiran akan dibuatkan pada pada

seperti biaya

Problem yang utama terungkap dalam taksiran biaya yang tidak efisien langkah ini dapat dimasukkan dalam pada bagian keuangan analisa keuangan atau budget. Pada bagian lain problem itu dapat disebabkan oleh ketidak mampuan unit pelaksana untuk memperoleh data yang benar.

Program Audit Manajemen Fungsi Keuangan Proses audit manajemen dibagi atas: a. Tujuan Keuangan 1) Memeriksa sasaran keuangan untuk menentukan apakah fungsinya secara langsung mendukung sasaran utama perusahaan. 2) Sasaran departemen keuangan harus memperhatikan dua tujuan, yang pertama adalah untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dipenuhi,
19

dan kedua untuk meyakinkan bahwa operasi keuangan memberikan pada perusahaan berupa pengarahan keuangan dan pengendalian yang diperlukan. 3) Mengetahui apakah perusahaan mencapai standar dan sasaran yang ditentukan. b. Perencanaan 1) Menganalisa perencanaan fungsi keuangan. 2) Menilai mutu dan efektivitas rencana induk departemen. c. Organisasi 1) Legitimasi fungsi keuangan dalam perusahaan terlihat pada kedudukan fungsi tersebut pada struktur organisasi seluruh perusahaan tersebut. 2) Organisasi antar departemen harus diselaraskan dengan berbagai fungsi keuangan yang utama untuk membuat dan menyajikan data keuangan yang efektif dan efisien. d. Pengendalian 1) Akunting Bidang akunting bertanggungjawab untuk mengumpulkan, menyrotir menganalisa dan melaporkan hasil keuangan operasi mekanisme pengawasan utama. Pada fungsi akunting harus dinilai dan diuji dengan mengajukan pertanyaan agar tim audit manajemen dapat menentukan kelemahan dan kekuatan proses pengawasan akunting. 2) Anggaran dan Analisa Keuangan Tanggungjawab utama departemen ini adalah untuk menjalankan sistem informasi keuangan dalam organisasi yang akan menghasilkan data bagi berbagai unit operasi. Pengawasan anggaran dan analisa keuangan dibuat untuk memastikan bahwa informasi yang sesuai dihasilkan oleh bagian ini dan diteruskan pada unit operasi yang bersangkutan.

20

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan Audit atas fungsi keuangan dimaksudkan untuk mencari dan menemukan informasi tentang bagaimana rencana yang telah ditetapkan diwujudkan melalui berbagai kegiatan operasional disoroti khusus dari segi keuangan. Agar audit manajemen atas fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang mutlak perlu mendapat perhatian, yaitu sasaran finansial perusahaan, perencanaan keuangan, organisasi dan pengawasan. Manfaat audit manajemen fungsi keuangan, antara lain mengatur pencarian sumber-sumber dana yang dibutuhkan perusahaan, alat utama dalam proses pembentukan keputusan, manfaat audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, memeriksa dan mengevaluasi keefektifan dan efisiensi bagian keuangan dan beberapa manfaat ekonomi dari audit laporan keuangan. Ruang lingkup pada audit manajemen fungsi keuangan, meliputi fungsi manajemen keuangan, struktur Organisasi, manajemen atas cash and
marketable securities, manajemen atas capital expenditure, manajemen atas portofolio dan laporan keuangan.

Terdapat tiga pendekatan audit yang yang digunakan dalam fungsi keuangan, yaitu audit laporan keuangan (financial statement audit), audit kepatuhan (compliance audit), audit operasional (operational audit).

21

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Hamilton Institute. 1986. Manajemen Audit. Surabaya: Usaha Nasional. Efendi Rusman. 2011. Manajemen Audit. Tanggerang: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Budhi. 1 Maret 2014 dalam http://dc183.4shared.com/doc/mds8v4O5/preview.html Weston. F.D, dan Copeland. E.T. 1992. Manajemen Keuangan. Ed. Delapan. Alih Bahasa Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara. http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/program-audit-manajemen-fungsikeuangan.html http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/04/audit-manajemen-atas-fungsikeuangan_21.html#uds-search-results http://www.ilmu-ekonomi.com/2011/10/peranan-fungsi-keuangan.html

22

You might also like