You are on page 1of 15

ISSUE-ISSUE EXTERNAL DAN MANAGEMENT STYLE DALAM ORGANISASI KONSTRUKSI

Issue-issue External
Kondisi dan Perubahan/perkembangan demografis dan dampaknya terhadap konstruksi Pemilahan/klasifikasi bidang kerja industri konstruksi

Perkembangan teknologi : Perkembangan mutakhir Dampak teknologi terhadap kebutuhan skill


Dampak perubahan terhadap Manajer SDM

Perubahan pola kerja : Subkontrakting Unit fungsional yang lebih kecil Pertimbangan SDM di masa depan (finansial, kualitas pekerjaan dan layanan, hubungan industrial) Model kerja fleksibel
Regulasi terkait industri kontruksi dan ketenagaan kerjaan

Issue-issue External
Klasifikasi Bidang Kerja Industri Konstruksi
Kualifikasi (Manajemen, Keuangan, Teknik) Besar Menengah

Kecil
Bangunan Gedung Bangunan Sipil Konstruksi Spesifik

1.Gagasan 2. Perencanaan & perancangan 3. Pengadaan 4. Pelaksanaan 5. Pengawasan 6. Serah terima 7. Operasi dan Pemeliharaan 8. Demolisi Jenis (Siklus Proyek)

Bidang (CPC)

KLASIFIKASI

Issue-issue External
Perubahan Pola Kerja (Flexible Workforce Model)

Issue-issue External
Nilai-nilai sosial
Individualisme Bekerja sebagai kebutuhan hidup Perbedaan umur pekerja :
Kematangan pekerja Senioritas Generasi Perubahan nilai sesuai perubahan usia

Perbedaan kebutuhan antara pekerja pria/wanita (gender sensitive) Realitas dalam konstruksi

Issue-issue External
Nilai-nilai Sosial

Issue-issue External
Realitas dalam Konstruksi

Managerial style
Continuum of Managerial Styles :
Job centred :
Formal rules & procedures Hierarchy Specialisation Job separation Top down information Flexibility Openness Collective responsibility Participative decision making Trust Absence of rules and procedure
(Likert, 1961)

Employee centred:

Budaya Konstruksi :
Employee-Oriented

Karakteristik proyek konstruksi :


Small batch One-off products, unique-prototype nature Small mechanisation, labour intensive Low-tech production process Relies heavily on creativity of professionals and craftsmen Value autonomy and intellectual freedom Uncertain and unpredictable production environment Increasingly Competitive Saturated with risk and uncertainty

Employee-Oriented : Kecocokan Manajemen Proyek Konstruksi dengan Employee-centred style

HIGH

NON-ROUTINE

ENGINEERING

V ARIABILITY

CONSTRUCTION PROJECT

LOW

CRAFT

ROUTINE

LOW

ANALYSABILITY

HIGH

Perrow, 1970

Budaya Konstruksi :
Scientific Job-centred

Banyak faktor dalam industri konstruksi mendorong digunakannya pendekatan job-centred :


Pendidikan pengetahuan dalam konstruksi : scientific basedscientific techniques, formal process of education delivery and evaluation Pengadaan : prosedur pengadaan (tradisional) yang memilah2 pelaku, undang2-peraturan yang berlaku,proses competitive bidding-formal process, struktur BoQ yang kaku dan sangat detail sebagai dokumen yang mengikat Kontrak konstruksi : proses mengurangi ketidak pastian, mengalokasikan risiko, legal implications dari tidak mengikuti kontrak, ambiguitas dari pasal2, ketidak percayaan terhadap pihak2 yang bersepakat, ketentuan2 bersifat preskriptif (harus diikuti)

Mengubah Budaya Konstruksi


Kesulitan mengubah pandangan job-centred employee centred :
Mengubah pandangan/kebiasaan para profesional industri Mengubah pola pendidikan Mengubah pola hubungan pendidikan industri

Perlunya institusi-institusi profesional meredifinisi peran dan hubungan yang tradisional kearah managerial, employee-oriented Perlunya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan lingkungan belajar yang lebih menantang, student-centred learning, research based.

Penetuan Manaagerial Style


Tidak dapat ditentukan style mana yang lebih baik: tidak ada cara terbaik untuk mengelola Dalam realitanya : manajemen kebanyakan berada diantara kedua sisi ekstrim Style paling sesuai bergantung kepada :
Manusia yang dihadapi Task Teknologi Lingkungan (kerja)

Penentuan Manaagerial Style


Employee centred, lebih cocok untuk :
mereka yang mempunyai kemampuan dan menginginkan kebebasan, Complex task with low technology Unmechanised procedures Uncertain, ever changing environment

Job-centred, lebih cocok untuk :


Routine task Stable environment with highly mechanised technology People who do not desire autonomy

SELESAI

You might also like