You are on page 1of 1

Muhammad Sofyan Parlin 11/319588/TK/38716

Sistem Instrumentasi Pembangkit Enegi Tugas 1

A. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas uap dalam pembangkitan listrik antara lain: 1. Tingkat kebasahan uap Untuk mengetahui tingkat kebasahan uap dapat di ukur menggunakan menggunakan alat berupa kalorimeter. Hasil pengukuran kalorimeter menunjukkan nilai pertambahan volume dan pertambahan suhu yang akan digunakan sebagai perhitungan nilai kebasahan uap berdasarkan prinsip azas black. Kandungan NCG (Non Condensable Gas) Non Condensable Gas merupakan kandungan gas dalam uap yang tidak dapat terkondensasi, seperti H2S, CO2, dan NH3. Pada pengujian NCG, sampel yang diambil adalah gas yang tidak terkondensasi pada kondensor.
2.

Kandungan kimia dalam uap panas Untuk mengetahui kandungan kimia dalam uap panas dilakukan pengujian TFS (Total Flow Steam). Kandungan kimia yang dianalisis diantaranya adalah kandungan klorida, besi, silika, sulfat, flor, boron, kalium, natrium. Pengambilan sampel untuk uji TFS dilakukan pada cairan yang terkondensasi dari kondensor yang terhubung secara langsung oleh uap panas di dalam saluran pipa.
3.

Suhu dan Tekanan Suhu dan tekanan pada suplai uap harus sesuai dengan spesifikasi turbin yang digunakan. Dan suplai uap tetap terjaga dalam kondisi superheated yakni suhu diatas titik saturasi uap.
4.

B. Siklus Brayton kaitannya dengan turbin gas Siklus Brayton adalah siklus pembangkit energi listrik dengan menggunakan udara. Udara dihisap masuk oleh kompresor, lalu kemudian dialirkan menuju combustion chamber. Di combustion chamber, udara akan bercampur dengan gas hasil biomassa yang dibakar, sehingga energi pada udara bertambah (dalam bentuk energi panas/entalpi). Udara panas inilah yang kemudian akan digunakan untuk memutar turbin gas, yang kemudian akan memutar generator listrik. Siklus Brayton, atau sering juga disebut open cycle gas turbine, karena hanya memiliki 3 komponen utama, kompresor, combustion chamber dan turbin. Selain itu, peralatan yang dibutuhkan juga tidak berat dan ukurannya kecil. Namun, siklus ini juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah sensitivitasnya yang tinggi, dimana efisiensi siklus ini sangat bergantung pada efisiensi tiap komponen dalam siklus (efisiensi kompresor, turbin dan perpindahan kalor pada combustion chamber), karena perubahan efisiensi komponen sejauh beberapa persen punya pengaruh signifikan pada siklus ini. Selain itu, perubahan pada kondisi udara (seperti tekanan atmosfir) juga akan berpengaruh pada efisiensi, karena udara yang digunakan dalam siklus ini diambil dari lingkungan, dan debit udara yang diambil pun lumayan banyak.

You might also like