You are on page 1of 10

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN KEJANG DEMAM 1. Konsep Dasar Medis 1.

1 Pengertian (1) Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh proses ekstra kranial ( gastiyah! 1""# $ %%"). (%) Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada saat suhu meningkat yang disebabkan oleh proses ekstra kranial

(&aharso D! 1""# $ 1'8). 1.% (aktor Pen)etus Kejang demam pada bayi dan anak kebanyakan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan )epat! yang disebabkan oleh in*eksi di luar susunansara* pusat misalnya tonsilitis! bronkitis ( gastiyah!1""#+ %31). 1.3 Pato*isiologi Pada keadaan demam kenaikan suhu 1,) akan mengakibatkan kenaikan metabolisme basal 1,-1./ dan kebutuhan o% akan meningkat %,/. Kenakan suhu tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam 0aktu yang singkat terjadi di*usi ion k1 maupun a1! melalui membran tersebut

sehingga terjadi lepas muatan listrik! hal ini bisa meluas ke seluruh sel maupun ke bembran sel sekitarnya dengan bantuan neuron transmiter dan terjadilah kejang. Kejang yang berlangsung lama disertai dengan apnea! meningkatkan

kebutuhan o% dan energi untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia! hiperkapnea dll!selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat hingga terjadi kerusakan neuron otak selama berlangsungnya kejang lama( gastiyah!1""#+%%")

2angguan elektron ( a1! K1! Cl1) bangkitan aliran listrik jaringan tubuh &usunan sara* pusat terganggu 3ambatan pada pusat perna*asan &pasme bronkus Produksi 45P 3ipoksia Kebutuhan glukosa Pen)ernaan - Mual! muntah! dipsni. Perna*asan - Dyspneu - &ekresi &usunan sara* - Distosia! dis*agia! epilepsi kronik! gangguan kesadaran! peningkatan 56K! kerusakan otak. Resiko injuri 4sam laktat

Nutrisi kurang dari kebutuhan

Bersihan jalan nafas tidak efektif

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 1.' Klasi*ikasi (1) Kejang demam sederhana.

Pola nafas tidak efektif

Gangguan rasa nyaman (nyeri)

7mur 8 bulan sampai ' tahun. 9ama kejang tidak lebih 1. menit. Kejang bersi*at umum. Kejang terjadi 18 jam pertama setelah timbulnya demam. ::2 normal 1 minggu setelah kejang. (rek0ensi bangkitan kejang dalam 1 tahun tidak melebihi 1 kali.

(%) :pilepsi yang dipro*okasi oleh demam. &emua kejang demam yang bukan kriteria diatas. 1.. Diagnosa ;anding (1) Meningitis. (%) :n)hepalitis. (3) 4bses otak. 1.8 Prognosa <esiko yang akan dihadapi oleh seorang anak sesudah menderita kejang demam tergantung dari *aktor $ (1) <i0ayat penyakit kejang tanpa demam dalam keluarga. (%) Kelainan dalam perkembangan atau kelainan syara* sebelum anak menderita kejang demam. (3) Kejang yang berlangsung lama atau kejang *okal. ;ila terdapat paling sedikit % dari 3 *aktor diatas maka dikemudian hari akan mengalami serangan kejang demam sekitar 13/ dibanding bila hanya terdapat 1 atau tidak sama sekali! *aktor diatas serangan kejang tanpa demam hanya %-3 /. 1.# Penatalaksanaan Medis (1) Memberantas kejang se)epat mungkin. =bat pilihan utama adalah Dia>epam 6? yaitu untuk menekan kejang 8,-", / dosis sesuai dengan ;; kurang dari 1, kg ,!.-,!#. mg@;;! diatas %, kg ,!. mg@kg ;;. &etelah suntikan pertama se)ara iA di tunggu 1. menit

bila masih terdapat kejang diulangi suntikan ke dua dengan dosis yang sama se)ara iA jika masih kejang maka di berikan lagi tapi se)ara im. (%) Pengobatan penunjang. &emua pakaian dibuka. Posisi kepala sebaiknya miring untuk men)egah aspirasi. 7sahakan jalan na*as bebas. Penghisapan lendir teratur. (ungsi 55? di obserAasi ketat! jika adanya tekanan intra kranial yang meningkat tidak boleh di berikan )airan dengan a yang terlalu tinggi. (3) Pengobatan rumat. Pengobatan pro*ilaksis intermiten. Pengobatan intermiten jangka panjang.

(') Men)ari dan mengobati penyebab. &e)ara akademis klien dengan kejang demam pertama kali sebaiknya dilakukan pungsi lumbal! pada klien yang diketahui kejang lama pemeriksaan lebih intensi* seperti pungsi lumbal! gula darah dll dan bila perlu rontgen *oto thorak! ::2! en)hephalogra*i. 1.8 Penatalaksanaan Kepera0atan Prinsip penatalaksanaan bila anak kejang (1) &egera hentikan kejang (%) Men)ari penyebab (3) Cegah kejang berulang 5indakan kepera0atan$ (1);aringkan klien di tempat yang rata! kepala dimiringkan dan pasang sudip lidah yang telah dibungkus kasa. (%) &ingkirkan benda-benda yang ada di sekitar klien! lepaskan pakaian yang mengganggu perna*asan! misalnya $ ikat pinggang! gurita. 1." Komplikasi

(1) 9idah terluka@tergigit. (%) 4pnea. (3) Depresi pusat perna*asan. (') <etardasi mental. (.) Pneumonia aspirasi. (8) &tatus epileptikus. %. Konsep Dasar 4skep %.1 Pengkajian (1) ;iodata 7mur biasanya 8 bulan sampai ' tahun! jenis klelamin laki-laki perempuan % $ 1! insiden tertinggi pada anak umur % ta hun. (%) Keluhan 7tama Kejang karena panas. (3) <i0ayat Penyakit &ekarang 9ama kejang kurang dari 1. menit bersi*at general dan terjadi dalam 0aktu 18 jam setelah demam. (') <i0ayat Penyaklit Dahulu Perlu pengkajian untuk mengetahui adanya *aktor penting terjadinya kejang demam antara lain $ trauma reaksi terhadap imunisasi dll. (.) <i0ayat Penyakit Keluarga 4danya keluarga yang menderita kejang demam. (8) 4)tiAity Dayli 9i*e utrisi Klien akan mengeluh sensiti* dengan makanan yang merangsang aktiAitas kejang! kerusakan gigi! adanya hiperplasi ginggiAa sebagai akibat e*ek samping Dilantin. 6stirahat dan aktiAitas

Klien )epat lelah! letih dan perubahan tonus otot. (#) Pemeriksaan *isik 55? Penurunan kesadaran! peningkatan suhu tubuh! nadi! tensi dan respirasi. Kepala Mata $ dilatasi pupil! kedipan kelopak mata! kepala dan mata menyimpang ke satu sisi. Bajah $ sentakan 0ajah. Mulut $ produksi saliAa berlebihan! bibir menge)ap-nge)ap.

5horak Penurunan gerakan perna*asan! apnea! ta)hipnea! kesulitan berna*as! jalan na*as tersumbat.

:kstremitas 2erakan sentakan! tepukan! menggaruk! perubahan tonus otot.

(8) Pemeriksaan panunjang 2lukosa $ hipoglikemia. 7reum@kreatinin $ meningkat. :rytrosit $ anemia aplastik. <ontgen kepala. 9umbal pungsi.$ untuk menentukan penyebab kejang !apakah karena in*eksi intra kranial@ bukan. ::2. M<6. C5 &)an.

%.% Diagnosa Kepera0atan (&usan Martin 5u)ker! 1""8 $ '83) (1) Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan adanya pirogen yang menga)aukan termostat! dehidrasi.

(%) <esiko terjadinya ketidake*ekti*an jalan na*as berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler obstruksi tran)heobron)hial. (3) Kurangnya pengetahuan keluarga berhubugan dengan misinterpretasi dan keterbatasan pengetahuan. (') <esiko terjadinya trauma berhubungan dengan kelemahan! perubahan kesadaran. (.) <esiko injuri berhubungan dengan perkembangan kogniti*. %.3 Peren)anaan (1) Diagnosa 6 5ujuan $ suhu tubuh normal. Kriteria hasil $ suhu 38. C 3#. oC. <en)ana tindakan $ =bserAasi 55? tiap ' jam. < @ Perubahan 55? khususnya peningkatan suhu tubuh mengidenti*ikasikan beratnya kejang. Kompres dingin dan ajarkan keluarga )ara mengompres. < @ Pada kompres dingin terjadi perpindahan panas se)ara konduksi. ;erikan pakaian tipis yang menyerap keringat. < @ Pakaian yang tipis membantu memper)epat pengeluaran panas. 4njurkan klien untuk banyak minum. < @ Minum yang banyak men)egah terjadinya dehidrasi sehingga peningkatan suhu tubuh dapat di)egah. Kolaborasi pemberian antibiotik dan antipiretik. < @ 4ntipiretik ber*ungsi untuk penurunan panas sedangkan antibiotik untuk men)egah in*eksi.

(%) Diagnosa 66 5ujuan $ mempertahankan aktiAitas pola na*as dengan jalan na*as yang bersih. Kriteria hasil $ respirasi normal 1. C %, kali@menit! tidak ada retraksi otot. <en)ana tindakan $ 9etakkan klien dalam posisi yang nyaman (miring! permukaan datar! miringkan kepala selama serangan kejang). < @ Meningkatkan aliran skret! men)egah lidah jatuh dan tersumbatnya kjalan na*as. 9onggarkan pakaian terutama pada leher! dada dan perut. < @ &ebagai *asilitas sebagai usaha unuk berna*as. &u)tion bila perlu. < @ Menurunkan resiko aspirasi dan as*iksia. ;erikan oksigen sesuai kebutuhan. < @ Menurunkan hipoksia )erebral akibat dari sirkulasi yang menurunkan@oksigen skunder terhadap spasme selama serangan kejang. (3) Diagnosa 666 5ujuan $ &e)ara Aerbal klien dapat mengungkapkan stimulasi yang dapat meningkatkan kejang. Kriteria hasil $ Klien dapat minum obat se)ara teratur. <en)ana tindakan $ Kaji pengobatan yang sudah dijalankan. < @ MengeAaluasi keberhasilan pegobatan. Diskusikan tentang e*ek samping obat.

< @ Membantu mengetahui dan mengenal e*ek samping yang terjadi sehingga dapat menentukan program pengobatan lanjut. 4jarkan pada ibu untuk pemberian obat anti kejang@ anti piretik sesuai program medis. < @ Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian ibu daalam pera0atan dan pengobatan. Delaskan@anjurkan pada keluarga unrtuk mngatasi terjadinya kejang. < @ Keluarga dapat melakukan tindakan a0al dan menghindari kejang berkelanjutan. &egera turunkan panas bila terjadi panas. < @ Panas merupakan *aktor predisposisi terjadinya kejang. ') Diagnosa 6? - 5ujuan $ &e)ara Aerbal keluarga klien dapat mengetahui *aktor yang memungkinkan terjadinya trauma - Kriteria hasil $ 5idak terjadi injuri selama pera0atan <en)ana tindakan Delaskan pada keluarga beberapa hal yang merupakan *aktor predisposisi kejang <@ 6n*ormasi yang adekuat meningkatkan pengetahuan dan kemandirian Daga klien dari injuri dengan mem berikan pengaman pada sisi tempat tidur <@ Men)egah terjadinya injuri 5inggallah bersama klien selama *ase kejang <@ meningkatkan keamanan klien! men)egah terjadinya injuri atau trauma .) Diagnosa ?

-5ujuan $ se)ara Aerbal keluarga klien dapat mengetahui *aktor yang menyebabkan terjadinya gangguan perkembangan kogniti* anak. - Kriteria hasil $ tidak terjadi gangguan perkembangan kogniti*. <en)ana tindakan $ Cegah terjadinya kejang berulang <@ Kejang yang terus menerus dapat merusak sistem syara* dan kemunduran mental 9anjutkan kolaborasi dengan tim medis 1 Diasepam @ iA % (enobarbital @ im <@ Diasepam atau *enobarbital dapat mengurangi status kon*ulsion.

You might also like