You are on page 1of 6

Good Corporate Governance (GCC) A.

Latar Belakang Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) dimulai dari maraknya skandal perusahaan yang menimpa perusahaan-perusahaan besar baik yang ada di Indonesia maupun di Amerika. Runtuhnya sistem ekonomi komunis akhir abad ke- !" men#adikan sistem ekonomi kapitalis men#adi sistem ekonomi paling dominan. $iri utama sistem ekonomi kapitalis adalah kegiatan bisnis dan kepemilikan perusahaan dikuasai indi%idu&sektor s'asta. (alam per#alanannya" beberapa perusahaan mun)ul sebagai perusahaan raksasa bahkan akti%itas dan kekuasaannya melebihi batas-batas suatu negara dimana mampu mempengaruhi dan mengarahkan berbagai kebi#akan yang diambil oleh para pemimpin politik. Itulah sebabnya pemerintah yang seharusnya men#adi penga'as" penegak hukum dan pengendali perusahaan tidak berdaya menghadapi penyimpangan yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang berpengaruh tersebut. *alah satu akibat praktik bisnis yang tidak etis ini adalah krisis ekonomi yang menimpa Indonesia dan negaranegara di Asia. Pada intinya" timbulnya krisis ini sebagai akibat dari tata kelola perusahaan dan tata kelola pemerintahan yang buruk sehingga menimbulkan praktik KK+. ,al ini ditun#ukkan dari -akta--akta mudahnya spekulan mata uang mempermainkan pasar %alas karena tidak adanya alat kendali yang e-ekti-" mudahnya konglomerat memperoleh dana pin#aman dari perbankan" banyak direksi B./+ tidak independen" komisaris di B./+ seringkali bukan seorang pro-esional melainkan oknum birokrasi yang telah memasuki usia pensiun" banyak pro-esi" seperti akuntan publik" perusahaan penilai" konsultan keuangan dan lain-lain" yang mudah dia#ak beker#asama untuk merekayasa laporan audit" keuangan dan penilaian asset untuk berbagai kepentingan. *elain itu pada saat timbul krisis moneter" BI mengu)urkan Bantuan Likuiditas Bank Indonesi (BLBI) kepada sektor perbankan nasional untuk membantu perbankan agar tidak ambruk akibat penarikan dana nasabah se)ara besar-besaran. +amun itikad itu banyak disalahgunakan" kalaupun tidak" perbankan tidak mamou lagi untuk mengembalikan dana BLBI tersebut. Kasus manipulasi #uga ter#adi di Amerika. Pada a'al tahun !!!-an kasus ini menimpa perusahaan raksasa seperti" 0uron" Ty)o" Adelphia" dan lain-lain. Belum reda dari krisis" A* kembali digon)ang krisis pada pertengahan tahun !!1. Kali ini menimpa industri keuangan A*. Krisis ini memi)u krisis keper)ayaan. 2ang akhirnya memi)u rush pada bank-bank komersial yang akhirnya memaksa pemerintah dan Bank *entral A* menyediakan dana penyelamatan. .ntuk mengatasi krisis pada a'al tahun !!!-an" pemerintah A* bertindak )epat untuk meredam kepanikan in%estor dengan mengeluarkan *arbanes-34ley A)t" undang-undang yang berisi tentang penataan kembali Akuntasi Perusahaan Publik" tata kelola perusahaan" dan perlindungan terhadap in%estor. .ndang-undang ini kemudian men#adi a)uan a'al dalam men#abarkan dan menegakkan 5$5 baik di A* maupun Indonesia B. Konsep Teoritis Pengertian GCG (alam arti sempit" menurut Organization for Economic Cooperation and Development (30$()" 5$5 adalah suatu struktur yang terdiri atas para pemegang saham" direktur" mana#er" seperangkat tu#uan yang ingin di)apai perusahaan dan alat-alat yang akan digunakan dalam men)apai tu#uan dan memantau kiner#a. *edangkan dalam arti luas" menurut Cadbury Committee of United kingdom" 5$5 adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham" pengurus (pengelola) perusahaan" pihak kreditur" pemerintah" karya'an serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hakhak dan ke'a#iban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

Konsep 5$5 6 . . 8 . Tu#uan 7adah /odel 3rganisasi (perusahaan" sosial" pemerintahan) *uatu sistem" proses dan seperangkat peraturan" termasuk prinsipprinsip" serta nilai-nilai yang melandasi praktik bisnis yang sehat

9 .

- /eningkatkan kiner#a organisasi - /en)iptakan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan - /en)egah dan mengurangi manipulasi serta kesalahan yang signi-ikan dalam pengelolaan organisasi - /eningkatkan upaya agar para pemangku kepentingan tidak dirugikan /ekanism /engatur dan mempertegas kembali hubungan" peran" 'e'enang e dan tanggung #a'ab: - (alam arti sempit : antar pemilik&pemegang saham" de'an komisaris" dan de'an direksi - (alam arti luas : antar seluruh pemangku kepentingan Prinsip-Prinsip GCG Prinsip-prinsip 5$5 adalah sebagai berikut : 6. Perlakuan yang setara (-airness) merupakan prinsip agar para pengelola memperlakukan semua pemangku kepentingan se)ara adil dan setara" baik pemangku kepentingan primer (pemasok" pelanggan" karya'an dan pemodal) maupun kepentingan sekunder (pemerintah" masyarakat dan yang lainnya). ,al inilah yang memun)ulkan konsep stakeholders. . Prinsip transparansi (keterbukaan)" artinya ke'a#iban bagi para pengeloal untuk men#alankan prinsip keterbukaan dalm proses keputusan dan penyampaian in-romasi. In-ormasi harus lengkap" benar dan tepat 'aktu. 8. Prinsip akuntabilitas" adalah prinsip dimana para pengelola berke'a#iban untuk membina sistem akuntansi yang e-ekti- untuk menghasilkan laporan keuangan (-ina)ial statement) yang dapat diper)aya 9. Prinsip responsibilitas (tanggung #a'ab)" yaitu prinsip dimana para pengelola 'a#ib memberikan pertanggung#a'aban atas semua tindakan dalam mengelola perusahaan kepada para pemangku kepentingan sebagai 'u#ud keper)ayaan yang diberikan kepadanya. Tanggung #a'ab ini mempunyai ; (lima) dimensi sebagai berikut: a. (imensi ekonomi" artinya tanggung #a'ab pengelolaan di'u#udkan dalam bentuk pemberian keuntungan ekonomis bagi para pemangku kepentingan< b. (imensi hukum" artinya tanggung #a'ab pengelolaan di'u#udkan dalam bentuk ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku" se#auh mana tindakan mana#emen telah sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku< ). (imensi moral" artinya se#auh mana 'u#ud tanggung #a'ab tindakan mana#emen tersebut tealh dirasakan keadilannya bagi semua pemangku kepentingan< d. (imensi sosial" artinya se#auh mana mana#emen telah men#alankan )orporate so)ial resposibility ($*R) sebagai 'u#ud kepedulian terhadap kese#ahteraan masyarakat dan kelestarian alam di lingkungan perusahaan< e. (imensi spiritual" artinya se#auh mana tindakan mana#emen telah mampu me'u#udkan aktualisasi diri atau telah dirasakan sebagai bagian dari ibadah sesuai a#aran agama yang diyakini. ;. Kemandirian" artinya suatu keadaan dimana para pengelola dalam mengambil suatu keputusan bersi-at pro-esional" mandiri" bebas dari kon-lik kepentingan dan bebas dari tekanan&pengaruh dari mana pun yang bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan yang sehat.

$. 0mpiris Praktis Manfaat GCG

Tu#uan penerapan 5$5 merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kiner#a organisasi serta men)egah atau memperke)il peluang praktik manipulasi dan kesalahan signi-ikan dalam pengelolaan kegiatan organisasi. Konsep ini merupakan upaya perbaikan sistem" proses dan seperangkat peraturan dalam pengelolaan suatu organisasi yang mengatur dan memper#elas hubungan" 'e'enang" hak dan ke'a#iban semua pemangku kepentingan. /enurut Indra *urya dan I%an 2ustia%andana ( !!=)" tu#uan dan man-aat dari penerapan 5$5 adalah : 6. /emudahkan akses terhadap in%estasi domestik maupun asing< . /endapatkan biaya modal yang lebih murah< 8. /emberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kiner#a ekonomi perusahaan 9. /eningkatkan keyakinan dan keper)ayaan dari pemangku kepentingan terhadap perusahaan< ;. /elindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum GCG dan Hukum Perseroan di Indonesia Perseroan di Indonesia diatur dalam .. nomor 9! Tahun !!=" dimana pada pasal 6 ayat 6 menyebutkan de-inisi perseroan" perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal" didirikan berdasarkan per#an#ian" melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam .ndang-.ndang ini serta peraturan pelaksanaannya. 7alaupun undang-undang ini tidak mengatur se)ara eksplisit tentang 5$5" namun se)ara garis besar mengatur tentang mekanisme hubungan" peran" 'e'enang" tugas dan tanggung #a'ab" prosedur dan tata )ara rapat" serta proses pengambilan keputusan dari organ minimla yang harus ada dalam perseroan" yaitu Rapat .mum Pemegang *aham (R.P*)" (ireksi dan (e'an Komisaris. (i samping itu" #uga diatur mengenai persyaratan dan tata )ara pengangkatan serta pemberhentian anggota (ireksi dan (e'an Komisaris. Organ Khusus dalam Penerapan GCG /eskipun ketentuan mengenai organ perseroan telah diatur dalam undang-undang" namun prakteknya organ ini belum mampu men#amin terselenggaranya tata kelola perusahaan yang sehat. *elan#utnya" Indra *urya dan I%an 2ustia%andana ( !!>) menyebutkan empat organ tambahan untuk melengkapi penerapan 5$5" yaitu : 6. Komisaris dan (irektur Independen< Indra *urya dan I%an 2ustia%andana ( !!>) mengungkapkan (dua) pengertian independen terkait konsep komisaris dan direktur independen tersebut. Pertama" komisaris dan direktur independen adaalh seseorang yang ditun#uk untuk me'akili pemegang saham independen (pemegang saham minoritas). *ebagaimana diatur dalam .ndang-.ndang Perseroan" anggota direksi dan komisaris diangkat dan diberhentikan oleh R.P*" sedangkan keputusan yang diambil R.P* didasarkan atas perbandingan #umlah suara para pemegang saham. Kedua" komisaris dan direktur independen adalah pihak yang ditun#uk tidak dalam kapasitas me'akili pihak manapun dan semata-mata ditun#uk berdasarkan latar belakang pengetahuan" pengalaman dan keahlian pro-esional yang dimilikinya untuk sepenuhnya men#alankan tugas demi kepentingan perusahaan. Kepentingan perusahaan di sini adalah kepentingan seluruh pemangku kepentingan. *elain pengertian di atas" terdapat istilah independent in fact dan independent in appearance. Independent in fact menekankan sikap mental dalam mengambil keputusan dan tindakan yang semata-mata didasarkan atas pertimbangan pro-esionalisme dari dalam diri yang bersangkutan tanpa )ampur tangan" pengaruh atau tekanandari pihak luar. *ementara" independent in appearance dilihat dari sudut pandang pihak luar yang mengharapkan )alon yang bersangkutan ()alon auditor" komisaris atau direktur) se)ara -isik tidak mempunyai hubungan darah (kepentingan langsung) dengan perusahaan dan&atau dengan para pemangku kepentingan lainnya yang dapat menimbulkan keraguan bagi pihak luar tentang kenetralan yang bersangkutan. . Komite Audit<

Komite audit disebabkan oleh ke)enderungan meningkatnya berbagai skandal penyele'engan dan kelalaian yang dilakukan oleh para direktur dan komisaris perusahaan yang menandakan kurang memadainya -ungsi penga'asan. Berikut adalah tugas" tanggung #a'ab dan 'e'enang Komite Audit" antara lain : a. /endorong terbentuknya struktur pengendalian intern yang memadai (prinsip tanggung #a'ab)< b. /eningkatkan kualitas keterbukaan dan laporan keuangan (prinsip transparansi)< ). /engka#i ruang lingkup dan ketepatan audit internal" ke'a#aran biaya audit eksternal" serta kemandirian dan ob#ekti%itas audit eksternal (prinsip akuntabilitas)< d. /empersiapkan surat uraian tugas dan tanggung #a'ab komite audit selama tahun buku yang sedang diperiksa eksternal audit (prinsip tanggung #a'ab) 8. *ekretaris Perusahaan ($orporate *e)retary) *ekretaris perusahaan ber-ungsi sebagai pe#abat penghubung (liason o--i)er) atau sema)am publi) relations" in%estor relations antara perusahaan dengan pihak di luar perusahaan" khususnya bagi perusahaan-perusahaan besar yang telah menda-tarkan sahamnya di bursa. Tugas utama sekretaris perusahaan antara lain adalah menyimpan dokumen perusahaan" (a-tar Pemegang *aham" risalah rapat direksi dan R.P* serta menyimpan dan menyediakan in-ormasi penting lainnya bagi kepentingan seluruh pemangku kepentingan. GCG dalam adan !saha Milik "egara ( !M") Pada a'alnya" tu#uan dibentuknya B./+ merupakan pen#abaran dan implementasi Pasal 88 ayat 8 ..( 6?9; yang berbunyi @Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesar kemaskmuran rakyatA. Pemerintah melalui B./+ men)oba menguasai dan mengendalikan kegiatan yang mempunyai dampak luas bagi masyarakat" namun kemudian B./+ merambah ke segala sektor dan #enis usaha dan akhirnya dalam per#alanannya tu#uan utama B./+ sama dengan perusahaan s'asta yaitu untuk memperoleh keuntungan. Terdapat 8 (tiga) #enis B./+" yaitu : 6. Persero" yaitu dimana modal perusahaan terdiri atas saham-saham dan tu#uan utama dari perusahaan ini adalah untuk memperoleh keuntungan. 2ang membedakan dengan PT s'asta hanya pada kepemilikan modal. Pada perusahaan persero (B./+) seluruh saham&sebagian besar dimiliki oleh negara" sedangkan PT s'asta dimiliki oleh indi%idu&lembaga< . Perum" merupakan perusahaan negara yang modalnya berupa se8toran modal pemerintah dan misi yang diemban tidak sepenuhnya men)ari keuntungan" tetapi #uga memba'a misi sosial" seperti Perumnas dan Perum Bulog< 8. Perusahaan Ba'atan (Per#an)" adalah perusahaan negara yang modalnya disishkan dari APB+ dan dikelola oleh (epartemen Teknis Pemerintah. (e'asa ini tidak ada lagi perusahaan berbentuk Per#an. +amun" persoalan pokok yang dihadapi B./+ se)ara keseluruhan adalah rendahnya keuntungan yang diperoleh dibandingkan total hartanya. Rendahnya kiner#a B./+ ini dikaitkan dengan belum e-ekti-nya penerapan tata kelola perusahaan yang baik di B./+. 3leh karena itu" Kementerian +egara B./+ me'a#ibkan semua B./+ menerapkan tata kelola perusahaan yang sehat (good )orporate go%ernan)e). GCG dan Penga#asan Pasar Modal di Indonesia Pasar modal dapat dide-inisikan sebagai pasar dimana berbagai instrumen keuangan (sekuritas) #angka pan#ang bisa diper#ualbelikan" baik dalam bentuk utang maupun modal sendiri baik yang diterbitkan pemerintah" publi) authorities maupun perusahaan s'asta (*uad ,usnan" 6??>). Pasar modal lebih sempit dibandingkan pasar keuangan karena pasar modal hanya memper#ualbelikan sekuritas #angka pan#ang sedangkan pasar keuangan men)akup instrumen #angka pendek dan #angka pan#ang. Indikator kema#uan perekonomian modern suatu negara salah satunya ditandai oleh pertumbuhan pasar modal dan pasar keuangan.

Badan Penga'as Pasar /odal dan lembaga Keuangan (bapepam LK) merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah yang ber-ungsi untuk menga'asi kegiatan semua lembaga dan menegakkan aturan yang ada" termasuk memberikan sanksi yang diperlukan kepada lembaga terkait yang melanggar demi ter)iptanya pasar modal yang adil" e-ekti- dan e-isien. Kegiatan pasar modal disebut e-ekti- bila para in%estor dan )alon in%estor tertarik untuk melakukan transaksi di bursa karena mereka per)aya bah'a lembaga terkait di bursa telah men#alankan -ungsi mereka sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh badan penga'as pasar modal. Kegiatan pasar modal disebut e-isien #ika semua lembaga terkait termasuk in%estor merasakan bah'a penyelenggaraan kegiatandi bursa tersebut dapat terselenggara dengan )epat tanpa dibebani biaya yang berlebihan. *edangkan disebut adil #ika semua pihak terkait" termasuk )alon in%estor tidak merasa dirugikan oleh kegiatan di bursa tersebut. GCG Per$ankan di Indonesia Krisis moneter di Indonesia pada akhir abad ke- !" dia'ali krisis moneter yang menimpa perbankan Indoesia sebagai dampak tata kelola perbankan yang sangat lemah. 3leh karena itu" Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia +omor 1&9&PBI& !!> tanggal 8! Banuari !!> tentang Implementasi 5$5 oleh Bankbank komersial. *e)ara garis besar" peraturan ini mengatur tentang : 6. Prosedur pengelolaan melalui penerapan prinsip transparansi" akuntablitas" tanggung #a'ab" independensi dan kesetaraan (pasal 6 ayat >)< . Tu#uan Implementasi 5$5 (Pasal )" minimal untuk merealisasikan : a. Ke#elasan tugas dan tanggung #a'ab (e'an Komisaris dan (e'an (ireksi< b. Kelengkapan dan implementasi tugas komite dan unit pelaksana -ungsi internal audit bank< ). Kiner#a ketaatan" -ungsi auditor inetrnal dan eksternal< d. Implementasi mana#emen risiko termasuk sistem pengendalian inetrnal< e. Ketentuan dana pihak-pihak terkait (related parties) dan dana dalam #umlah besar< -. Ren)ana strategis bank< g. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan. 8. Bumlah" komposisi" kriteria dan Independensi (e'an komisaris dan (e'an (ireksi< 9. Komite< ;. Ketaatan" Cungsi Auditor 0kternal dan Internal< >. Implementasi /ana#emen Resiko< =. Ketentuan (ana< 1. Ren)ana *trategis Bank< ?. Aspek Transparansi Kondisi Bank< 6!. Kon-lik Kepentingan dan Pelaporan Internal< 66. Laporan dan Asesmen Implementasi 5$5< 6 . Implementasi 5$5 di $abang Luar +egeri< 68. *anski-sanksi. (. Kesimpulan Good Corporate Governance (5$5) telah men#adi sebuah istilah dan gerakan yang hangat dibi)arakan dalam 6! tahun terakhir ini. Tidak dapat dipungkiri" institusiinstitusi seperti 7orld Bank" I/C" 30$(" AP0$" dan A(B turut mendorong tuntutan penerapan 5$5 se)ara konsisten dan komprehensi- di berbagai perusahaan" khususnya setelah krisis Asia dan collapse-nya beberapa perusahaan raksasa di Amerika *erikat dan 0ropa di penghu#ung tahun ?!-an dan a'al tahun !!!-an. Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) merupakan upaya untuk meningkatkan kiner#a organisasi serta men)egah atau memperke)il peluang praktik manipulasi dan kesalahan signi-ikan dalam pengelolaan kegiatan organisasi. Konsep ini merupakan upaya perbaikan sistem" proses dan seperangkat peraturan dalam pengelolaan suatu organisasi yang mengatur dan memper#elas hubungan" 'e'enang" hak dan ke'a#iban semua pemangku kepentingan.

*istem tatakelola organisasi perusahaan yang baik ini menuntut dibangun dan di#alankannya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (5$5) dalam proses mana#erial perusahaan. (engan mengenal prinsip-prinsip yang berlaku se)ara uni%ersal seperti : -airness" transparansi" akuntabilitas" responsibilitas dan kemandirian diharapkan perusahaan dapat hidup se)ara berkelan#utan dan memberikan man-aat bagi para stakeholdernya. Adapun tu#uan dan man-aat dari penerapan 5$5 adalah memudahkan akses terhadap in%estasi domestik maupun asing" mendapatkan biaya modal yang lebih murah" memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kiner#a ekonomi perusahaan" meningkatkan keyakinan dan keper)ayaan dari pemangku kepentingan terhadap perusahaan" melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum. 0. Komentar Good Corporate Governance (5$5) adalah suatu praktik pengelolaan perusahaan se)ara amanah dan prudensial dengan mempertimbangkan keseimbangan pemenuhan kepentingan seluruh stakeholders. (engan implementasi 5$5 & penerapan 5$5" maka pengelolaan sumberdaya perusahaan diharapkan men#adi e-isien" e-ekti-" ekonomis dan produkti- dengan selalu berorientasi pada tu#uan perusahaan dan memperhatikan stakeholders approa)h. Perkembangan usaha de'asa ini telah sampai pada tahap persaingan global dan terbuka dengan dinamika perubahan yang demikian )epat. (alam situasi kompetisi global seperti ini" 5ood $orporate 5o%ernan)e (5$5) merupakan suatu keharusan dalam rangka membangun kondisi perusahaan yang tangguh dan sustainable

You might also like