You are on page 1of 37

Oleh : Yohannes Babtista Manik 0908113711

Pembimbing : dr. Kisman Harahap Sp. B

PENDAHULUAN
Hemoroid adalah pelebaran vena varikosa pada

kanalis ani pada bagian distal rektum dan anus (di dalam pleksus hemoroidalis) yang tidak merupakan keadaan patologik. hemoroid biasanya dibagi dalam 2 jenis, hemoroid interna dan hemoroid eksterna. Hemoroid interna merupakan varises vena hemoroidalis superior dan media. hemoroid eksterna merupakan varises vena hemoroidalis inferior.

Kedua jenis hemoroid ini sangat sering terjadi dan

terdapat pada sekitar 35% penduduk baik pria maupun wanita yang berusia lebih dari 25 tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan perasaan yang sangat tidak nyaman Hemoroid umumnya diderita pada umur 50 tahun, yang biasanya menimbulkan keluhan rasa gatal, terbakar, perdarahan dan nyeri. Sebagian besar kasus hanya memrlukan self-care (perawatan sendiri) dan perubahan lifestyle (gaya hidup).

Tinjauan pustaka
Hemoroid adalah pelebaran vena varikosa pada kanalis

ani pada bagian distal rektum dan anus ( di dalam pleksus hemoroidalis) yang tidak merupakan keadaan patologik. Hanya apabila hemoroid ini menyebabkan keluhan atau penyulit, maka diperlukan tindakan.

Epidemiologi
Hemoroid merupakan penyakit daerah anus yang

cukup banyak ditemukan pada praktek dokter seharihari. Di RSCM selama 2 tahun (januari 1993 s.d Desember1994) dari 414 kali pemeriksaan kolonoskopi didapatkan 108 (26,9%) kasus hemoroid Hemoroid interna dan eksterna sangat sering dijumpai dan terjadi pada sekitar 35% penduduk berusia lebih dari 25 tahun.

Lanjutan
Hemoroid dijumpai sama banyaknya antara pria dan

wanita. Insidensi hemoroid meningkat seiring dengan bertambahnya usia (rata-rata meningkat setelah usia 50 tahun). Di Amerika, 50% populasi usia 50-an menderita hemoroid.

Faktor resiko
Mengedan saat buang air besar

yang sulit Pola buang air besar yang salah ( lebih banyak memkai jamban duduk, terlalu lama duduk dijamban sambil membaca, merokok) Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal) Kecenderungan varises herediter Obesitas Usia tua Konstipasi kronik

Diare kronik atau diare yang

berlebihan Hubungan seks peranal kurang minum air Kurang makanan yang berserat Kurang olah raga Posisi berdiri yang lama Tumor abdomen atau pelvis Sirosis hepatis

Klasifikasi

1. Hemoroid interna
Hemoroid interna adalah hemoroid yang muncul

didalam rektum karena pelebaran cabang-cabang v.rectalis superior (vena haemoroidalis) di atas linea dentate dan diliputi oleh mukosa.

hemoroid interna dikelompokkan dalam empat derajat berdasarkan prolap bantalan anus yaitu :
Derajat I

: hemoroid terletak pada kanalis ani (tidak prolaps keluar kanal anus) dan tidak turun sampai ke linea dentate saat mengedan, sering disertai perdarahan merah segar, dan tidak disertai nyeri pada waktu defekasi.

Derajat II : Bila hemoroid membesar, akan terdorong

keluar dari kanalis ani (prolaps sampai kebawah linea dentate) saat mengedan, tetapi masuk kembali dengan spontan bila mengedan dihentikan

Derajat III : pelebaran hemoroid yang prolaps saat

mengedan/defekasi dan tetap di luar sampai direposisi secara manual, dan akan kembali turun saat mengedan berikutnya.
Derajat IV : prolaps hemoroid yang permanen, tidak

dapat direposisi secara manual. Cenderung untuk mengalami trombosis dan infark.

Hemoroid eksterna
Hemoroid eksterna adalah pelebaran cabang-cabang v.

rectalis inferior (vena haemoroidalis) di bawah linea dentate dan ditutupi oleh epitel gepeng anus. Vena yang melebar berada di bawah kulit (subkutan).

Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai bentuk akut atau kronis.


Akut

Berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan sebenarnya merupakan suatu hematoma disebut hemoroid thrombosis eksternal akut. Bentuk ini sering terasa sangat nyreri dan gatal karena ujung-ujung saraf pada kulit merupakan reseptor nyeri.
Kronis

Berupa hemoroid eksterna kronis atau skin tag, biasanya merupakan sekunder dari hematom akut. Hemoroid ini berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari jaringan ikat dan sedikit pembuluh darah.

Gejala klinis
perdarahan
Adanya rasa tidak nyaman Benjolan

Nyeri
Proritus ani prolaps

Patogenitas
Hemoroid timbul akibat komplikasi kongesti vena

yang disebabkan oleh gangguan aliran balik vena hemoroidalis. Pembendungan dapat terjadi karena dorongan massa feses yang keras pada vena melalui dinding rektum dan proses mengedan akan meningkatkan tekanan intra abdominal yang berakibat terjepitnya vena intramuscular kanalis ani.

Diagnosis
Anamnesis

Bila ditemukan perdarahan pada saat defekasi perlu ditanyakan mengenai warna perdarahan, nyeri atau tidak, apakah ada benjolan yang keluar atau tidak, masih bisa masuk spontan atau perlu bantuan jari. Juga perlu ditanyakan mengenai kebiasaan makan makanan yang berserat, kebiasaan defekasi Inspeksi Diagnosis hemoroid derajat III sangat mudah pada pemeriksaan ini, terlihat mukosa kanalis anus yng eversi

Palpasi

Pada pemeriksaan colok dubur hemoroid interna tidak dapat diraba dengan jari, kecuali bila sangat besar, sebab tekanan vena di dalamnya tidak cukup tinggi, dan biasanya tidak nyeri. Bila ada koreng maka akan sakit sekali pada perabaan. Thrombosis dan fibrosis pada perabaan padat dengan dasar yang lebar. Colok dubur diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum

Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium Dilakukan pemeriksaan Hb pada penderita hemoroid, mengingat keluhan perdarahan. Pada penderita hemoroid dengan perdarahan kronis bisa di dapatkan anemia yang berat

2. Anuskopi
Penilian dengan anuskopi diperlukan untuk melihat

hemoroid interna yang tidak menojol keluar. Penderita dalam posisi litotomi. Anuskopi dimasukkan dan diputar untuk mengamati empat kuadran, hemoroid interna terlihat sebagai struktur vaskular yang menonjol kedalam lumen. Apabila penderita diminta mengedan sedikit ukuran hemoroid akan membesar pada penonjolan atau prolaps yang lebih nyata

3. Sigmoidoskopi
Pemeriksaan sigmoidoskopi perlu dikerjakan untuk

memastikan bahwa keluhan bukn disebabkan proses radang atau proses keganasan di tingkat yang lebih tinggi. Kelebihan sigmoidoskopi adalah kemampuan memperlihatkan seluruh mukosa rektum sehingga dapat menyingkirkan adanya inflamasi, ulkus, polip, atau keganasan rektum

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan medis nonfarmakologis :

1. Memperbaiki defekasi merupakan pengobatan yang selalu harus ada dalam setiap bentuk dan derajat hemoroid. Perbaikan defekasi bowel management program (BMP) yang terdiri dari diet, cairan, serat tambahan, pelican feses dan perubahan perilaku buang air.

Lanjutan
Untuk memperbaiki defekasi dianjurkan mengguanakan

posisi jongkok (squatting) sewaktu defekasi. Bersamaan dengan program BMP di atas, biasanya juga dilakukan tindakan kebersihan local dengan cara merendam anus dalam air selama 10-15 menit, 2-4 kali sehari atau dengan cara Warm sitz baths, yaitu pasien duduk beberapa inchi dari air hangat 3 kali sehari selama 15-20 menit. Hal ini dapat mengurangi inflamasi dari hemoroid. Perlu diperhatikan untuk mengeringkan area anus setelah terapi untuk meminimalisasi terjadinya iritasi di kulit sekitar anus.

2. Pasien diusahakan tidak banyak duduk atau tidur, banyak bergerak dan banyak jalan. Dengan banyak bergerak pola defekasi menjadi membaik. 3. Pasien diharuskan banyak minum 30-40 ml/kgBB/hari atau sekuran-kurangnya 8 gelas air setiap hari 4. Pasien harus banyak makan serat antara lain buahbuahan, sayur-sayuran, cereal, dan suplementasi serat komersial bila kurang serat dalam makanannya.

Penatalaksanaan medis farmakologis


1) Obat memperbaiki defekasi Ada dua obat yang diikutkan dalam BMP yaitu suplemen serat (fiber supplement) dan pelicin tinja (stool softener). Suplemen serat komersial yang banyak dipakai antara lain psylium atau isphagula Husk (missal Vegeta, Mulax, Metamucil). Dalam saluran cerna obat ini menyerap air dan bersifat bulk laxative, yang bekerja membasarkan volume tinja dan meningkatkan peristaltic.

Lanjutan
Obat kedua yaitu obat laksan atau pencahar antara

lain ntrium dioktil sulfosuksinat (R/laxadine), dulcolax, dan microlax. Natrium dioctyl sulfosuccinat bekerja sebagai anionic surfactant yaitu meransang sekresi mukosa usus halus dan meningkatkan penetrasi cairan kedalam tinja. Dosis 200 mg/hari

2) Obat simtomatik
Pengobatan simtomatik bertujuan menghilangkan atau

mengurangi keluha rasa gatal, nyeri atau karena kerusakan kulit di daerah anus. Obat pengurang keluhan seringkali dicampur pelumas (lubricant), vasokontriktor, dan antiseptic lemah. Untuk menghilangkan nyeri, tersedia sediaan yang mengandung anestesi local. Pemberian anestesi local tersebut dilakukan sesingkat mungkin untuk menghindarkan sensitisasi atau iritasi kulit anus. Sediaan penenang keluhan yang ada di pasar dalam bentuk ointment atau suppositoria antara lain anusol, boraginol N/S, atau faktu.

Lanjutan
Bila perlu dapat digunakan sediaan yang mengandung

kortikosteroid untuk mengurangi radang daerah hemoroid atau anus antara lain Ultraproct, Anusol HC, Scheriproct. Sediaan berbentuk suppositoria digunakan untuk hemoroid interna, sedangkan sedian ointment/krem digunakan untuk hemoroid eksterna

3) Obat menghentikan perdarahan


Perdarahan menandakan adanya luka pda dinding

anus atau pecahnya vena hemoroid yang dindingnya tipis. Yang digunakan untuk pengobatan hemoroid yaitu campuran disomin (90%) dan hiperidin (10%) dalam bentuk micronized , dengan nama dagang Ardium atau Daflon

4) Obat penyembuh dan pencegahan serangan hemoroid


Ardiumn memberikan perbaikan yang nyata terhadap

gejala inflamasi, kongesti, edema dan prolaps.

Penatalaksanaan Minimal invasive


Prosedur fiksasi 1. Skleroterapi/injection therapy 2. Rubber Band Ligation 3. Cryotherapy

Prosedur operatif 1. Cara Whitehead

Yaitu mengupas seluruh vena hemoroidalis dengan membebaskan mukosa dari submukosa dan megadakan reseksi sirkuler terhadap mukosa daerah itu, sambil mengusahakan kontiunitas mukosa kembali.

2.

Cara Langenbeck
yaitu menjepit radiar hemoroid internus, mengadakan jahitan jelujur di bawah klem dengan catgut chromic No.00, mengadakan eksisi di atas klem. Sedudah itu klem dilepas daan jahitan jelujur di bawah klem diikat, diikuti usaha kontiunitas mukosa

3. Hemoroidektomi
Eksisi yang hanya dilakukan pada jaringan yang benar-

benar berlebihan.m eksisi sehemat mungkin dilakukan pada anoderm dan kulit yang normal dengan tidak mengganggu sfingter anus

Komplikasi
Anemia Perdarahan berulang menyebabkan anemia defisiensi besi dengan kadar hemoglobin hingga dibawah 4 gr%. Perdarahan yang tidak bisa dihentikan harus segera dilakuka tindakan bedah. Trombosis
Fisura ani Fisura ani adalah koreng di saluran anus, berbentuk lonjong mulai dari linea dentate sampai ke pinggir anus. Biasanya di sebabkan oleh robekan lapisan sewaktu buang air besar atau pada pasien dengan pascabedah hemoroid.9

Prognosis
Kekambuhan hemoroid sebagian besar berhubungang

dengan keberhasilan pasien dalam merubah kebiasaan defekasi. Meningkatkan diet serat, membiasakan olah raga, tidak berlama-lama di toilet.

Terimakasih

You might also like