You are on page 1of 23

SISTEM MEDIS

Manusia mengembangkan suatu pengetahuan yang luas dan kompleks yang mencakup kepercayaan, teknik, peranan, norma, nilai, idiologi, sikap, kebiasaan, ritus, dan berbagai simbol yang satu sama lain bertalian erat membentuk kekuatan serta biasa disebut sebagai sistem medis atau sistem kesehatan (Foster dan Anderson, 1986; Sianipar dan Alwisol, 1992).

CAKUPAN SISTEM MEDIS


mencakup pola pranata sosial, pengetahuan dan tradisi budaya yang berkembang dari perilaku disengaja yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan pengetahuan untuk mencegah penyakit, maupun ketrampilan anggota yang mendukung sistem tersebut

Wujud Sistem Medis,


(1). Sistem budaya (cultural system) yakni berwujud gagasan dan konsep-konsep, (2). Sistem sosial (social system) yakni berwujud aktivitas, (3). Kebudayaan fisik (material culture) berwujud benda (Koentjaraningrat, 1982; Soemardjan, 1992).

Honigmann
memilahkan menjadi tiga gejala kebudayaan sebagai (1). ideas, (2). activities, (3). artifacts (Koentjaraningrat, 1990; Garna, 2000).

Sistem budaya
merupakan suatu jaringan dari berbagai macam gagasan, konsep, nilai budaya, norma dan aturan hidup, motivasi serta pengetahuan yang saling berkaitan Gagasan manusia hidup di tengah masyarakat dan memberi jiwa kepada masyarakat

SISTEM NILAI BUDAYA

berupa pandangan hidup atau world view bagi manusia yang menganutnya pandangan hidup ini merupakan suatu sistem pedoman yang dianut oleh masyarakat

Sistem sosial
adalah sejumlah aktivitas terpola, yang ekspresinya dapat berupa ritus dan upacara untuk memenuhi kehidupan manusia. Sistem sosial terdiri dari berbagai aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul dari waktu ke waktu menurut pola tertentu

Kebudayaan fisik
Karya manusia merupakan bentuk yang paling konkrit dari kebudayaan, karena hasilnya hadir berupa benda-benda yang bersifat fisik Ada benda yang sangat kompleks seperti mobil, komputer, alat-alat kedokteran, namun ada juga hasil karya arsitek indah seperti candi

Sistem Medis Sebagai Pranata


Suatu sistem aktivitas khas dari tindakan berpola (wujud kedua kebudayaan), beserta komponen-komponennya seperti sistem norma (wujud pertama kebudayaan), serta peralatannya (wujud ketiga kebudayaan) ditambah dengan personil manusia yang melaksanakan kelakuan berpola, itulah yang merupakan pranata atau institusi sosial (Koentjaraningrat, 1985)

Dalam konteks Indonesia


Sistem pelayanan kesehatan setidaknya meliputi tiga sektor yang hidup berdampingan yaitu, (1). Sistem Kesehatan Bio-Medis (Modern); (2). Sistem Kesehatan Tradisional; dan, (3).Sistem Kesehatan oleh Keluarga (Koentjaraningrat, 1982)

PELAYANAN KESEHATAN TERDIRI

(1). Profesional Medicine (Modern); (2). Folk Medicine (Tradisional); dan, (3). Popular Medicine yang diselenggarakan oleh keluarga

Sistem Pelayanan Kesehatan Bio-Medis


meliputi pelayanan dari dokter, perawat, dan petugas kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit, dokter praktek termasuk pula di dalamnya adalah apotek dan ahli farmasi yang menentukan kebijakan dan penyaluran obat-obatan di masyarakat

Sistem budaya pada Sistem Pelayanan Kesehatan Bio-Medis


terdiri atas seluruh ilmu pengetahuan para dokter, perawat serta petugas kesehatan tentang anatomi tubuh dan seluruh proses biologis dalam organ manusia, tentang hal yang menyebabkan manusia menjadi sehat atau sakit, serta mengenai khasiat obat, gizi dan sebagainya Nilai-nilai budaya yang termasuk di dalamnya adalah seperti misalnya, nilai mengenai kesehatan, etika kedokteran, etika perawat yang hidup dalam alam pikiran para dokter dan perawat, serta petugas kesehatan pada umumnya.

Sistem sosial Sistem Pelayanan Kesehatan Bio-Medis


penerapan ilmu pengetahuan kedokteran tersebut untuk pelayanan kesehatan yang ditopang oleh tata tingkah laku terpola, aturan main, norma, yang mengatur para dokter dan para petugas kesehatan dalam pelaksanaan profesi mereka

asosiasi profesi untuk memperlancar pelaksanaan tugas dan mempererat solidaritas di antara mereka, serta meningkatkan kesejahteraan

Kebudayaan material Sistem Kesehatan Bio-Medis


Berupa bangunan fisik rumah sakit atau semua peralatan medis serta seluruh hasil aktivitas para dokter dan petugas kesehatan dalam melaksanakan upaya medis Sarana fisik pelayanan kesehatan ini tentu berfungsi sebagai penopang pelaksanaan aktivitas para petugas medis berkaitan dengan tugas mereka

Pada sisi masyarakat


Memiliki pengetahuan tertentu mengenai organ tubuh manusia, mengenai sehat dan sakit, serta obatobatan. Penerapan pengetahuan ini diatur oleh sistem nilai budaya dan norma, yang akan mempengaruhi sikap mental mereka terhadap para dokter dan para petugas kesehatan lainnya

Sikap

mental ini selanjutnya akan menjadikan motivasi seseorang untuk merespons Pelayanan Kesehatan Bio-Medis yang ada di masyarakat. Motivasi ini akan mendorong keputusan seseorang untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat, termasuk Sistem Kesehatan Tradisional dan Sistem Kesehatan Populer.

Sistem Medis Tradisional


meliputi pelayanan yang dilakukan oleh para dukun, baik dukun profesional seperti dukun bayi, dukun sunat, dukun tulang, maupun dukun lain yang memberikan jasanya dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan menurut keyakinan dan konsepsi adat istiadat tradisional

Sistem budaya pada Sistem Pelayanan Medis Tradisional


mengandung seluruh ilmu, pengetahuan dukun, yang sebagian bersifat tradisional, sebagian berupa ilmu gaib, dan sebagian lagi dari keyakinan religi Pengetahuan tradisional ini tidak terbatas mengenai berbagai macam penyakit dan cara penyembuhannya, melainkan juga tentang tumbuhan yang berkhasiat serta obat-obatan tardisional

Sistem sosial Sistem Medis Tradisional


pranata interaksi dukun-pasien yang berbeda dengan hubungan dokter-pasien
Hubungan sosial antara dukun pasien umumnya bersifat informal, bahkan termasuk dalam soal pembayaran kelompok non-medis seperti kerabat, handai taulan, mendapat peranan yang cukup besar dalam usaha penyembuhan sebagai pendukung pengobatan.

PERILAKU ADAPTIF
Perilaku yang mendukung kesehatan, misal, menjaga kebersihan lingkungan

Perilaku Disengaja
Dorongan niat untuk melakukan sesuatu dan berusaha mengontrol tindakannya

VARIASI PERILAKU KESEHATAN


PERILAKU ADAPTIF NON ADAPTIF

DISENGAJA

TIDAK DISENGAJA

You might also like