You are on page 1of 2

Sedia Payung Sebelum Hujan Sedia Amal Sebelum Kematian Syukur, Alhamdulillah masih diberikan kepada kita keimanan

dan kesehatan untuk dapat bekerja sebagaima biasanya. Langsung saja ibu teringat beberapa hari yang lalu menghadiri pesta pernikahan dari saudara, jelasnya di Medan, Sumatera Utara. Memang dibalik kegembiraan ada kesulitan. Beruntung kebiasaan selama ini selalu mendatangi masjid untuk sholat subuh berjamaah, apalagi dapat mengunjungi masjid yang cukup megah, mesjid saya peninggalan kesultanan masa silam, 1 abad yang lalu. Bangunannya yang penuh mencengangkan seolah0olah kia berada di Masjid Madinah Aal-Munawwarah. Siapa saja yang masuh akan merasan kenyamanan kedamaian di tengah udara yang cukup panas, kipas angin siap memberikan kesejukan kepada jamaah dan juga tempat wudhunya yang ditata sedemikian rupa, air yang cukup banyak dan lain-lain. Tanpa terasa badan yang kurang prima dapat juga melaksanakn kewajiban, Alhamdulillah. Maaf, subuh yang dingin dan sejuk, suara adzan dari masjid yang menggema keseluruh pelosok kota Medan membangunkan orang-orang yang tidur. Hanya sedikit sekali yang datang tidak seperti Masjidil Haram di Makkah dan Masjid AlMunawwarah di Madinah. Pagi-pagi masyarakat tumpah ke jalan, laki-laki maupun wanita, sholat berjamaah, mungkin karena iman juga, andaikan semua beriman sudah tentu masjid penuh sesak, kapan itu bisa terjadi? Mungkin saat-saat seseorang yang sedang menghadapi sakratul maut dalam hati diam memohon kepada Allah, agar diberikan waktu sedikit lagi agarberamal dan beribadah. Tapi itu tak akan di dengar lagi, Naudzubillah. Namun orang yang yakin akan selalu meluangkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sekembali dari perjalanan semalam kami mendengarkan pengajian dari Ustadz H. Zulkifli, Lc menghimbau mari bantuk sanak saudara kita yang tertindas dan dibunuh oleh musuh-musuh islam yang tiada berperikemanusiaan. Setiap hari laki-laki, anak-anak, wanita dibunuh oleh orang-orang non islam dan fasiq. Ya Allah hentikan semua ini, tolong saudara kami ini. Maaf dengan adanya bantuan kita bisa menolong mereka memberikan perawatan dan keperluan sehari-hari. Jika tidak mereka hanya tentu menunggu maut akan datang saja. Sejarah mencatat, ketika terjadi peperangan yang terdahulu banyak sahabat yang gugur dan dalam sekarat ia meminta air karena ia sangat kehausan, lalu temannya memberika, tiba-tiba dia mendengar suara temannya yang lain juga meminta air, ia menggelengkan kepala supaya diberikan kepada temannya itu, ketika akan dituangkan air kemulutnya tiba-tiba yang disebelahnya juga minta air, kembali dia menolak agar diberikan kepada temannya itu, ternyata dia dalam keadaan sekarat

dan air dibawa kepada yang semula juga telah wafat dan diberikan kepada yang keduapun telah wafat pula, innalillah. Air tetap utuh, begitulah orang mukmin selalu berbuat baik walaupun dalam sekarat pula, apalagi kita yang masih punya harta yang sangat banyak mari kita salurkan untuk saudara-saudara kita. Seperti dahulu Palestina yang tiada henti-hentinya orang Yahudi membantai orang islam dan sekarang orang kafir membantai orang islam di Suriah. Siapadulu yang menyuruh dia yang berbuat, ustadz atau pengurus masjid memberikan kepada jamaah celengan yang siap dibawa pulang untuk diisi, kemudian disalurkan kepada saudara kita yang membutuhkan. Mudah-mudahan niat kita yang suci ini akan diterima Allah SWT. Ketahuilah maut akan selalu mengintai. Ada kalanya secara massal dipanggil malaikat seperti terjadinya perang dunia, gempa bumi, banjir, longsor dan sebagainya. Kita tak perlu takut tetapi yang ditakuti persiapan yang dibawa seberapa?. Ibarat sehari selelmbar benang, lama-lama akan menjadi sehelai kain. Sudah berapa umur kita tentu sudah banyak ilmu yang kita dapat ika kita rutin setiap hari mendengarkannya. Subhanallah. Pembaca ibu teringat dan turut berdoa atas kesembuhan dari salah seorang yang barusan menjalani operasi, bermula perhatian anak-anak kepada orang tua yang sudah mulai udzur. Selama ini orang tua hanya mendiamkan saja penyakitnya, lama-lama ada keluhan dan penurunan fisik, setelah diperiksa ke dokter ahli ternyata penyakit harus dioperasi, akhirnya usul diterima agar nanti tidak disesalkan kerena tiap-tiap penyakit ada obatnya. Maaf segi jasmani kita akan berusaha untuk sehat berapapun biaya yang dikeluarkan, hendaknya begitu pula segi rohani yang membutuhkan ilmu sebanyak mungki dan yang harus mengeluarkannya seperti mengejakan haji, derma, zakat, infak dan lain-lain. Mudah-mudahan nanti kepulangan kita akan diterima Allah dengan suka cita. Amin Yaa Rabbalalamin. Demikianlah semoga ada manfaatnya.

You might also like