You are on page 1of 3

A.

Fisiologi Neonatus Fisiologi neonatus adalah ilmu yang mempelajari fungsi dan proses vital neonatus, yaitu suatu organisme yang sedang tumbuh, yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Tiga faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi ini yaitu maturasi, adaptasi, dan toleransi. Maturasi terkait dengan persiapan fetus untuk transisi kehidupan intaruterin menuju ekstrauterin. Dan hal ini berkaitan erat dengan maasa gestasi. Sedangkan adaptasi diperlukan oleh neonatus untuk dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang baru. Toleransi diperlukan terhadap perubahan fisik metabolik didalam tubuhbneonatus terhadap lingkungan luar. Abdoerra!hman et al., "##$%. Adapun proses adaptasi utama neonatus men!akup beberapa sistem, yaitu& '. Sistem (espirasi Selama dalam uterus, janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru bayi. Sebelum terjadi pernapasan, neonatus dapat mempertahankan hidupnya dalam keaadaan anoksia lebih lama karena ada kelanjutan metabolisme anaerobik. )ondisi ini hanya berlangsung maksimal dalam *aktu '# detik setelah dilahirkan. Selanjutnya, neonatus mulai bernapas dengan paru karena adanya rangsangan untuk gerakan napas yang dipi!u oleh '% tekanan mekanis dari toraks se*aktu mele*ati jalan lahir, "% penurunan pa+" dan kenaikan pa,+" yang merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus karotikus, -% rangsangan dingin di daerah muka yang turut memi!u gerakan a*al pernapasan, dan .% refleks deflasi /ering 0reur. Setelah paru berfungsi, respirasi normal mulai terbentuk dengan tipe diafragmatik dan abdominal Abdoerra!hman et al., "##$%. ". Sistem Sirkulasi 1ada masa fetus darah dari plasenta melalui vena umbilikalis sebagian ke hati, sebagian langsung ke sermabi kiri jantung kemudian ke bilik kiri jantung. Dari bilik kiri, darah dipompa melalui aorta ke seluruh tubuh. Darah dari bilik kanan dipompa sebagian ke paru dan sebagian lagi ke duktus arteriosus menuju aorta. Setelah bayi lahir, paru akan berkembang mengakibatkan tekanan arteriil dalam paru menurun 2atief et al., "###%. Tekanan dalam jantung kanan menurun dan tekanan dalam jantung kiri meningkat. )ondisi ini mengakibatkan foramen ovale dan duktus arteriosus berobliterasi. Dan perubahan ini terjadi pada hari pertama setelah lahir Abdoerra!hman et al., "##$%. -. Sistem Metabolisme 2uas permukaan neonatus relatif lebih besar daripada orang de*asa, sehingga metabolisme basal per3kgbb lebih besar. 1ada jam3jam pertama energi didapatkan dari pembakaran

karbohidrat. 1ada hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Setelah mendapat susu lebih kurang pada hari keenam, energi 4#5 didapatkan dari lemak dan .#5 dari karbohidrat Abdoerra!hman et al., "##$%. .. Sistem /ematologi 1erubahan kadar hemoglobin dalam darah. Darah pada bayi baru lahir berbeda dengan darah pada orang de*asa. 1ada neonatus, kadar /b F dominan dalam mengikat oksigen. Namun, semakin lama kadar /b F semakin turun dan digantikan oleh /b A 2atief et al., "###%.

2angkah3langkah dalam resusitasi bayi baru lahir meliputi& '. 1ersiapan menghadapi persalinan atau kelahiran neonatus Dalam hal ini, harus dilakukan antisipasi terhadap keadaan persalinan yang membutuhkan resusitasi berdasar anamnesis ibu. Selain itu, harus dipersiapkan pula tenaga medis yang terampil untuk melakukan tindakan resusitasi serta peralatan untuk resusitasi. 1eralatan yang diperlukan meliputi pemanas radiant, stetoskop, 6)7 monitor, balon resusitasi, sumber oksigen, sungkup muka, kateter penghisap, pipa endotrakeal, dan obat3obatan 8irjoatmodjo ed%, "###%. ". 2angkah a*al a. Membaringkan bayi diba*ah pemanas radiant yang telah dihangatkan b. Mengeringkan kepala dan tubuh bayi kemudian menyelimutinya dengan selimut kering dan hangat. !. Memosisikan bayi telentang dengan posisi netral. d. 9ika bayi apnea ataupun pernapasannya dangkal, dilakukan pengisapan sekret mulai dari mulut dan hidung. 9ika sekret ber!ampur mekonium, diperlukan pengisapan melalui pipa endotrakheal langsung. e. )emudian dilakukan perangsangan taktil dengan menepuk telapak kaki ataupun menggosok punggung dan dibatasi *aktunya selama '#3'$ detik. f. 9ika pernapasan tetap tersengal3sengal atau apnea, harus segera diberikan pernapasan buatan atau ventilasi tekanan positif dengan oksigen '##5. Selain itu, harus dinilai pula frekuensi jantung selama 4 detik dikalikan '#. 0ila frekuensi denyut :'## kali;menit, dilakukan ventilasi positif. Setelah itu, dinilai pula *arna kulit bayi 8irjoatmodjo ed%, "###%. -. <entilasi tekanan positif

Diberikan saat terjadi apnea, frekuensi jantung :'## kali;menit, atau sianosis sentral. Teknik ini memerlukan sungkup muka dan balon pengembang. <entilasi dilakukan efektif .#34# kali;menit dengan tekanan a*al -#3.# !m /"+ kemudian diturunkan menjadi '$3"# !m/"+. <entilasi berhasil bila dada terangkat dan terdengar suara napas saat ausklutasi 8irjoatmodjo ed%, "###%. .. 1ijat jantung 1ijat jantung harus selalu dikombinasikan dengan ventilasi tekanan positif dan oksigen '##5. 8aktu menekan dada, jantung diperas antara sternum dan !orpus vertebra sehingga darah bisa dipompa ke aorta dan organ vital. 1ijat jantung dihentikan jika frekuensi denyut jantung sudah =# kali;menit atau lebih 8irjoatmodjo ed%, "###%. $. >ntubasi endotrakheal Dilakukan bila da indikasi berupa perlunya ventilasi tekanan positif jangka panjang, ventilasi dengan sungkup muka tidak efektif, perlunya pengisapan dari trakea, dan ke!urigaan hernia diafragmati!a. 4. 1emberian obat3obat darurat 0erupa pemberian epinephrine adrenalin% bila diindikasikan bah*a frekuensi denyut jantung : =# kali;menit meski ventilasi tekanan positif sudah efektif dan pijat jantung selama -# detik. Selain itu bila frekuensi denyut jantung #, dapat diberikan obat ini. 1emberian obat ini dapat diulang tiap -3$ menit. ?. 1er*atan pas!a resusitasi Neonatus yang berhasil diresusitasi harus segera dir*ata dalam N>,@ Neonatal >ntensive ,are @nit% dan harus selalu dimonitor kondisinya.

You might also like