You are on page 1of 8

CONTOH BATUAN METAMORF PADA TIAP LINGKUNGAN METAMORFISME

1. METAMORFISME REGIONAL a. Batu Filit Batu Filit merupakan batuan metamorf yang terbentuk dari metamorfisme batuanshale dan merupakan proses lanjutan dari metamorfisme batu Slate. Terbentuk pada derajat metamorfisme sedang sampai intermediet , pada temperature dan tekanan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan slate, tetapi pada temperatur dan tekanan yang lebih rendah dibanding dengan sekis sehingga memiliki butir halus dan struktur foliated (slaty-schistose) . Filit ini umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit. Biasanya dicirikan dengan warna merah kehijauan dengan ciri khas permukaan yang berkerut dan bergelombang. Manfaat batu filit dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai bahan isolator dan bahan bangunan karena batu ini tahan terhadap api dan merupakan isolator yang baik. Selain itu juga sering digunakan sebagai bahan interior dan eksterior lantai, dinding, serta bahan atap.

http://en.wikipedia.org/wiki/Phyllite

b. Sekis- Turmalin Batu ini merupakan salah satu produk dari metamorfisme derajat sedang dan bersifat intermediet dengan struktur adanya foliasi atau pensejajaran. Sekis turmalin adalah salah satu varietas dari sekis yang mengandung kristal turmalin dalam jumlah besar. Umumnya tersusun atas kuarsa dan mika namun didominasi oleh mineral aksesoris, yaitu turmalin. Sekis turmalin memiliki struktur schistosic yang berukuran butir sedang sampai kasar. Umumnya tersusun oleh mineral mika, klorit, dan ada juga turmalin dalam jumlah yang dominan.

www.minimegeology.com

c. Serpentinit Serpentinit adalah batuan yang terbentuk karena proses serpentinitasi (serpentinization) yang merupakan proses metamorfisme dengan suhu rendah yang menyertakan air dan tekanan, serta adanya pengaruh oksidasi dan hidrolize dari sedikit silika mafic dan batuan ultramafic. Protolith dari serpentinit adalah batuan beku basa. Umumnya sering dijumpai dengan warna hijau terang/ gelap dengan ukuran butir yang sedang dan struktur non foliasi. Ciri khas nya adalah serpentinit ini memiliki kilap yang berminyak dan skala Mohs yang lebih keras dari 2,5 (kuku jari).

http://www.vrstones.com.br/serpentinite.php

2. METAMORFISME KONTAK a. Hornfels Batu hornfels dihasilkan ketika shale dan claystone/ batulempung termetamorfismekan oleh suhu dan intrusi beku. Umumnya terbentuk dekat sumber panas seperti dike, magma, dan sill. Dapat dijumpai dengan warna abu-abu, biru kehitaman , maupun hitam, dengan ukuran butir yang halus dan

struktur non-foliasi. Tersusun oleh kuarsa dan mika serta dicirikan dengan tekstur yang masif dan kekerasan yang lebih keras dari gelas.

http://www.xa.no/stein/bilder/steiner/Hornfels.jpg

b. Marmer (Marble) Batu marmer merupakan hasil dari metamorfisme derajat rendah sampai tinggi yang berasal dari protolith berupa batugamping yang umunya tersusun oleh kalsit atau dolomit. Marmer terbentuk pada suhu dan tekanan yang tinggi serta pada umumnya memiliki tekstur berupa butiran yang berukuran sedang sampai kasar dan kadang mengandung fosil dan bereaksi dengan HCl, serta struktur yang non-foliasi. Dalam kehidupan sehari-hari marmer lebih disukai dibanding batu yang lain karena nilai seninya yang tinggi (mengandung stylolite) , dan sering digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan, pelapis dinding, maupun lantai .

http://polesindonesia.blogspot.com

3. METAMORFISME IMPACT/ SHOCK a. Coesite Coesite merupakan batuan metamorf yang terbentuk pada kondisi UHP (Ultra High Temperature) dengan suhu 1100o 13000 C dan tekanan 25- 40 kbar. Coesite tersusun atas silika (SiO2) berupa feldspar dan kuarsa dan meiliki densitas yang lebih tinggi dari batuan yang umumnya terdapat pada kerak bumi , karena merupakan hasil dari tabarakan meteorit dan batuan yang ada di bumi dalam pada kecepatan yang sangat tinggi sehingga menghasilkan struktur yang masif dan berbutir halus. Ciri khasnya adalah memiliki serat yang kataklastik yang merupakan produk dari intracrystalline plastic strain.

www.minerals.net b. Stishovite Stishovite merupakan rekonstruksi secara lokal dari batuan akibat metamorfisme secara impact oleh jatuhan meteorit yag merupakan polimorf dari coesite. Tersusun secara dominan oleh silika yang berupa feldspar dan kuarsa . Memiliki ciri khas terdapat bentuk seperti dike yang sering disebut pseudotachylite dengan tebal 1 km yang tersusun atas mikrokristalin maupun kriptokristalin.

www.mindat.org
4

4. METAMORFISME BURIAL a. Jade Jade adalah batuan beku yang telah termetamorfismekan secara burial dengan derajat sedang. Jade ditemukan dalam 2 mineral yang berbeda, yaitu nephrite yang mengandung mineral amphibolite, dan yang kedua adalah jadeite yang mengandung mineral piroksen. Jadeite merupakan batuan metamorf yang terdiri atas mineral Si, Al, dan Na dengan skala Mohs 6.5 sampai 7 dan umumnya ditemukan secara bersama- sama dengan glaucophane schist, muskovit, lawsonite, aragonit, dan kuarsa. Jade ini memiliki struktur dasar non foliasi, namununtuk tekstur dan struktur secara spesifiknya masing-masing tergantung pada tingkat kristalisasi Jade itu sendiri, contoh teksturnya adalah Glassy, Icy, Green in white, dan masih banyak lagi. Dalam kehidupan sehari-hari Jade sering digunakan sebagai batu giok, perhiasan, maupun karya seni.

http://terraharmony.com

b. Spilite Spilite adalah batuan metamorf hasil dari proses metasomatisasi dari basalt yang tersusun oleh mineral-mineral derajat rendah. Spilite memiliki tekstur relik klinopiroksen yang masih menunjukkan adanya protolith. Dan umumnya tersusun atas albite, oligoclase, klorit, epidot, kalsit, dan aktinolit.

http://en.wikipedia.org/wiki/File:Spilit.jpg 5

5. METAMORFISME HIDROTERMAL / OCEAN RIDGE METAMORPHISM a. Metabasalt Batuan metabasalt merupakan batuan batuan basalt hasil dari pergerakan lempeng samudra yang menjauh/ divergen sehingga terdapat penambahan tekanan dan suhu yang tinggi dan akhirnya menyebabkan perubahan tekstur dan kenaikan densitas. Ciri khasnya adalah terdapat rongga rongga gas pada permukaannya yang merupakan hasil dari gas lava yang engisi batuan pada saat pembentukan.

http://ydtalk.com

b. Greenstone Greenstone adalah batuan metamorf non foliasi yang bersifat basa dan protolithnya adalah batuan beku basalt. Batuan ini tersusun atas mineral klorit yang merupakan mineral indeks metamorfisme sehingga pada umumnya warnanya adalah hijau. Greenstone merupakan salah satu batu yang paling berprospek karena mengandung mineral mineral ekonomi seperti emas, tembaga, seng, timbal, dan besi.

http://www.mngs.umn.edu

6. METAMORFISME KATAKLASTIK a. Milonit Batu milonit merupakan hasil dari proses metamorfisme dinamik derajat tinggi sehingga memiliki ukuran butir yang halus dan struktur nonfoliasi. Sering dijumpai dengan warna biru, coklat, maupun abu-abu kehitaman dengan komposisi yang berbeda tiap batuan. Milonit memiliki ciri khas dapat dibelah seperti pada batuan schistose.

http://geohazard009.files.wordpress.com

b. Augen Gneiss Batu augen gneiss merupakan hasil metamorfisme dari granit . Memiliki struktur foliasi dan tekstur yang rigid berbutir kasar dan warna coklat mengkilap. Ciri khasnya adalah memiliki bentuk yang ellips dan umumnya tersusun oleh porfiroklas yang berupa feldspar dan mikroklin lain seperti kuarasa, biotit, dan magnetit.

http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Augen_gneiss_est.jpg

You might also like