Professional Documents
Culture Documents
Tanggal Praktikum: 07-11-2013 Dosen : Dra. SYILFIA HASTI, M.Farm, Apt Asisten :
LAPORAN PRAKTIKUM
IMUNOLOGI
Pemeriksaan Golongan Darah ABO
II.
Tinjauan Pustaka Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau
tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah tersebut.Sistem penggolongan darah besar yang dikenal adalah sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O) Membran eritrosit mengandung dua antigen yaitu tipe-A dan tipe-B. antigen ini
disebut aglutinogen. Sebaliknya,antibody yang terdapat dalam plasma akan bereaksi spesifik terhadap antigen tipe-A atau tipe-B yang dapat menyebabkan aglutinasi
(penggumpalan) eritrosit. Antibody plasma yang menyebabkan penggumpalan aglutinogen disebut aglutinin. Ada dua macam aglutinin, yaitu aglutinin-a (zat anti-A) dan aglutinin-b (zat anti-B).
Aglutinogen-A mempunyai enzim glikosil tranferase yang mengnadung asetil glukosamin pada rangka glikoproteinnya. Sedangkan aglutinogen-B mengandung enzim galaktosa pada rangka glikoprotennya.Aglutinogen-AB adalah golongan yang memiliki kedua jenis
enzim tersebut.
Golongan
darah
manusia
ditentukan
berdasarkan
terkandung dalam darahnya, sebagai berikut: Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya
Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B.
Tabel Golongan Darah Berdasarkan Aglutinin dan Aglutinogen Golongan Darah A B AB O Uji Golongan Darah Uji golongan darah atau tes darah dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Cara melakukan tes darah adalah dengan mengambil sampel darah orang yang akan di tes golongan darahnya, kemudian sampel darah tersebut ,masing- masing akan ditetesi oleh serum anti A, anti B dan anti AB. Serum tersebut identik dengan aglutinin sehingga serum tersebut dapat menggumpalkan darahapabila bercampur dengan darah yang memiliki aglutinogen yang sesuai. Contohnya seseorang dengan golongan darah A jika ditetesi dengan serum anti A maka darahnya akan menggumpal, karena aglutinogen pada darah orang Aglutinogen A B A dan B Tidak Ada Aglutinin b a Tidak Ada a dan b
tersebut bercampur dengan serum anti A yang identik dengan aglutinin a. Sedangkan ketika ditetesi serum anti B darahnya tidak menggumpal karena orang tersebut tidak memiliki aglutinogen B sehingga serum anti B tidak menggumpalkan darah.
Tabel aglutinasi golongan darah dengan serum anti A, Anti B dan anti AB Golongan Darah A B AB O Serum Anti Aglutinin a Menggumpal Tidak Menggumpal Menggumpal Tidak Menggumpal A/ Serum anti Aglutinin b Tidak Menggumpal Menggumpal Menggumpal Tidak Menggumpal B/ Serum anti AB/ Aglutinogen Aglutinin ab Menggumpal Menggumpal Menggumpal Tidak Menggumpal A B AB Tidak Ada
Ayah Ibu O A B AB
O, A
O, B
A, B
O, A
O, A
O, A, B, AB
A, B, AB
O, B
O, A, B, AB
O, B
A, B, AB
AB
A, B
A, B, AB
A, B, AB
A, B, AB
Transfusi Darah Transfusi darah adalah pemberian darah seseorang kepada orang lain. Orang yang berperan sebagai pemberi darah disebut dengan DONOR dan yang menerima darah disebut RESIPIEN. Donor perlu memperhatikan jenis aglutinogen di dalam eritrosit, sedangkan resipien perlu memperhaitkan jenisaglutinin dalam plasma darah. Sebelum melakukan transfusi perlu menentukan golongan darah resipien dan golongan darah donor. Proses penentuan golongan darah dilakukan dengan cara Tes Darah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Setelah diketahui jenis golongan darah antara donor dan resipien barulah proses transfuse darah dapat dilakukan.
Golongan darah O adalah DONOR UNIVERSAL karena dapat di transfusikan ke seluruh golongan darah Golongan drah AB adalah RESIPIEN UNIVERSAL karena dapat menerima semua jenis golongan darah
Tabel aglutinasi dari berbagai golongan darah Golongan Darah Aglutinin A O Tidak Menggumpal A Menggumpal B Tidak Menggumpal AB Menggumpal
Dari bagan dan tabel diatas dapat kita ketahui dari dan ke golongan darah apa saja proses transfusi darah dapat terjadi.
Pada tabel melukiskan reaksi yang terjadi pada empat golongan darah yang berbeda. Golongan darah O, eritrositnya tidak mempunyai aglutinogen sehingga tidak dapat bereaksi dengan salah satu serum anti-A atau anti-B. Golongan darah A mempunyai aglutinogen-A sehingga beraglutinasi dengan aglutinin anti-A. Golongan darah AB mempunyai aglutinogen B sehingga beraglutinasi dengan kedua jenis aglutinin.
Golongan darah AB adalah resipien universal karena dapat menerima semua jenis golongan darah. Sebaliknyagolongan darah O adalah donor universal karena dapat ditransfusikan kepada seluruh golongan darah. Tetapi transfusi darah yang terbaik adalah transfusi darah dari golongan darah yang sejenis. Jika transfuse dilakukan dengan jenis golongan darah yang berbeda, meskipun itu memungkinkan, misalnya golongna darah O ditransfusikan ke golongan darah AB, masih mungkin terjadi penggumpalan walaupun sedikit.
Alasan terbanyak melakukan transfuse adalah karena penurunan volume darah. Transfusi juga sering digunakan untuk pengobatan anemia atau member resipien beberapa unsur lain dari darah.
III.
Bahan dan Alat Alat Bahan Alkohol70% Kit golongan darah ABO (anti A,anti B , dan anti AB) Darah kapiler Pipet tetes Tusuk gigi Lanset Kapas
IV.
Cara Kerja 1. Bersihkan jari manis bagian kiri dengan kapas yang telah dibasahi alcohol 2. Tusuk dengan lanset 1x tusukan, tetesan pertama dibuang dan tetesan selanjutnya diteteskan pada kertas golongan darah 3. Teteskan diatas tetesan darah pertama Kit anti A, tetesan darah kedua Kit anti B ,dan tetesan ketiga Kid anti AB. 4. Aduk dengan tusuk gigi dengan cara melingkar, amati aglutinasi yang terjadi
V.
Kelompok A 1 2 3 4 5 1 2 1 _ 4
Golongan Darah B 3 1 3 2 2 AB 1 _ _ _ _ O 2 3 2 3 1 + 7 6 6 5 7
Rhesus _ _ _ _ _ _
Jumlah % %= Pembahasan
8 25,8%
11 35,48%
1 3,22%
11 35,48%
31 100%
_ _
Kegiatan pengujian golongan darah ini dilakukan untuk mengetahui cara menentukan golongan darah melalui perbedaan reaksi antara berbagai golongan darah kemudian menentukan golongan darah sistem ABO. Membran sel darah manusia mengandung bermacam-macam protein oligosakarida dan senyawa lainnya salah satunya antigen. Golongan darah sistem ABO yang akan diuji kali ini, didasari pada keberadaan antigen, yaitu antigen A dan antigen B d i m e m b r a n s e l d a r a h m e r a h . G o l o n g a n d a r a h A m e m p u n y a i a n t i g e n A , golongan darah B mempunyai antigen B, golongan darah AB mempunyai antigen A dan B, sedangkan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut. Darah yang diambil berasal dari kapiler pada bagian ujung jari tangan.Sebelum darah diambil dengan menggunakan blood lancet, ujung jari tangan dibersihkan dengan alcohol 70% agar terhindar dari kuman-kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Selanjutnya, darah yang keluar diteteskan pada kertas golongan darah, sesegera mungkin sebelum darah membeku. Masing-masing tetesan darah diberi serum anti A dan anti B. Golongan darah sistem ABO dibagi berdasarkan struktur antig e n permukaan eritrosit, yang disebut juga sebagai aglutinogen.Penggolongan darah pada praktikum ini dilakukan dengan melihat apakah t e r j a d i p e n g g u m p a l a n s e t e l a h
mencampurkan darah dengan masing-masing antiserum A dan B. Reaksi penggumpalan dapat terjadi akibat antigen darah O praktikan
terhadap serum anti-A dan anti-B yang berasal dari masing-masing darah B dan A. Serum anti-A yang diteteskan menandakan bahwa darah yang diuji tersebut diberikan antigen A dari golongan darah B. Sedangkan serum anti-B yang diteteskan merupakan antigen B dari golongan darah A. Jika pengumpalan darah ketika ditetesi serum anti-A, maka darah tersebut
memiliki anti-B pada darahnya. Sedangkan jika penggumpalan terjadi akibat ditetesi serum anti-B, maka darah tersebut memiliki anti-B pada darahnya.
VI.
Kesimpulan Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah, maka individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A (golongan darah A) Jika serum antiB menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B (golongan darah B) Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi individu tersebut memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB) Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi, maka individu tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O)
VII.
Daftar Pustaka Rachmawati, Anis. dkk. Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia,Golongan Darah. FMIPA Universitas Negeri Jakarta. 2008 Sindu, E. Hemolytic disease of the newborn. Direktorat LaboratoriumKesehatan Dirjen. Pelayanan Medik Depkes dan Kessos RI Cunningham FG, MacDonald PC, et al. Williams Obstetrics. 18th edition1995. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995: 706-721. Markum AH, Ismail S, Alatas H. Buku ajar ilmu kesehatan anak. Jakarta:Bagian IKA FKUI, 1991: 332-334