You are on page 1of 8

1.

Sejarah Ejaan 1) Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI) 2) Sejarah Ejaan Ejaan Van Ophuijsen Ejaan Soewandi 1901 -- 1947 1947 (1938 mulai muncul gagasan

memperbaharui ejaan sejak KBI I di Solo) Ejaan Pembaharuan Ejaan Melindo Ejaan Baru Bahasa Indonesia EYD 2. Penulisan Huruf 1) Huruf Abjad Ada 26 abjad, 5 huruf vokal dan 21 konsonan BI mengenal gabungan huruf padu, baik vocal maupun konsonan. Vocal yang padu melambangkan fonem yang lazim disebut diftong (ai, au, dan oi). 2) Huruf pada Nama Diri dan Nama Jenis a. Nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, serta gelar keilmuan yang diikuti nama orang b. c. d. e. f. g. Nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, instansi, atau tempat Nama orang berikut unsur-unsurnya Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa Nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah Nama geografi Nama buku, majalah, surat kabar, serta judul karangan 1957 1959 1966 1972 (Kepres No. 57 tahun 1972)

3) Huruf pada Nama Julukan atau Sebutan Nama julukan dari sebuah nama diri diperlakukan sebagai nama diri dan dituliskan dengan huruf kapital 4) Huruf pada Nama Geografi Nama diri geografi ditulis dengan huruf awal capital dan nama jenis geografi ditulis dengan huruf kecil. Kriteria penggolongan nama diri geografi dan nama jenis geografi

a.

Nama jenis geografi (NGO) + Nama geografi (NG) yang menghasilkan bentukan nama diri geografi, penulisan kedua unsurnya dengan huruf capital Contoh : Benua Asia

b.

Nama jenis (NJ) bermakna bangsa, suku bangsa, bahasa, sejarah, nama produk, nama merek dagang, dan karya cipta seni yang diikuti nama geografi (NG) menghasilkan bentukan nama diri bukan geografi penulisan kata pertama berawal dengan huruf biasa dan kedua dengan huruf capital. Contoh : bangsa Cina Akan tetapi jika nama merek dagang dipakai dalam konteks tertentu sebagai nama jenis, nama merek dagang tersebut ditulis dengan huruf kecil. Contoh : Kami terpaksa minum air aqua selama air sumur kami tercemar belerang

c.

Nama jenis (NJ) yang diikuti nama geografi (NG) dan menghasilkan betukan nama jenis geografi yang berupa nama sebutan atau nama lain penulisan kedua unsur katanya berawal dengan huruf kecil Contoh : harimau sumatera, kunci inggris

5) Huruf pada Nama Mata Angin Mata angin sebagai nama jenis dituliskan dalam huruf biasa, sebagai nama diri dituliskan dengan huruf capital di awal kata. Contoh : menurut pandangan Barat, hal itu memang tidak dilarang

6) Huruf pada Nama Aliran dan Paham Nama aliran, pandangan, atau paham dituliskan dengan huruf awal kecil kecuali jika nama aliran, paham, dan pandangan yang berasal dari nama diri orang dituliskan dengan huruf capital Contoh : Marxisme

7) Huruf pada Lambang Mata Uang Penulisan lambing mata uang tidak disertai titik dan spasi, jika diperlukan untuk keserasian, jumlah spasi dapat disesuaikan 8) Huruf pada Lambang Bilangan Angka digunakan untuk menuliskan lambang bilangan atau nomor yang dinyatakan dengan angka Arab atau Romawi a. Menyatakan ukuran panjang, berat, luas, dan isi

b. c. d. e. f.

Menyatakan satuan waktu Menyatakan nilai uang Menyatakan kuantitas Melambangkan nomor yang diperlukan pada alamat Menomori bagian karangan dan ayat kitab suci

Pedoman penulisan 1) Bilangan utuh yang melambangkan bilangan 12 dst ditulis terpisah Contoh : 13 tiga belas

2) Bilangan pecahan dituliskan berdasarkan pelafalan bilangan tersebut Contoh : setengah, 2/3 dua pertiga

3) Bilangan tingkat dapat dituliskan dengan angka Arab yang didahului keatau Romawi tanpa keContoh Catatan : XX atau kedua puluh atau ke-20 : dalam teks dianjurkan dalam bentuk huruf kecuali dalam wacana

yang terdapat beberapa bilangan yang berurutan, dapat dilakukan dalam bentuk angka 3. Penulisan Kata 1) Kata baku dan tidak baku 3 sifat kosakata baku, (1) kebersisteman tercermin dalam bentuk kaidah dan norma, (2) kecendekiaan ditandai dengan kemampuan sebuah kata secara tepat mengungkapkan penalaran yang teratur dan logis, (3) keseragaman,

penyeragaman kaidah pembentukan kata 2) Kata depan Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya Catatan depan 3) Kata ulang Empat jenis kata ulang, perulangan kata dasar, berubah bunyi, berimbuhan, dan sebagian. Perulangan dituliskan secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung. 4) Kata berimbuhan 5) Gabungan kata : Jika di dapat diganti ke dan dari atau sebaliknya di termasuk kata

Gabungan kata yang unsur-unsurnya mandiri dituliskan terpisah, gabungan kata yang memiliki awalan dan akhiran sekaligus dituliskan serangkai, sedangkan gabungan kata yang hanya mendapat awalan saja atau akhiran saja, unsurunsurnya dituliskan terpisah. 6) Bentuk gabungan terikat 7) Bentuk singkatan dan akronim a. Singkatan Adalah bentuk bahasa yang dipendekkan, dari kata atau kelompok kata yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan tanpa tanda titik Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata yang menggunakan huruf capital, tidak diikuti tanda titik Singkatan dengan tanda titik Singkatan gelar akademik atau nama orang diikuti oleh tanda titik. Singkatan gelar akademik yang dituliskan di belakang nama orang didahului tanda koma Singkatan nama tidak didahului tanda koma Penulisan singkatan yang terdiri atas dua huruf kecil, masing-masing diikuti oleh tanda titik, yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya satu titik. Singkatan ukuran Singkatan ukuran panjang, berat, luas, atau ukuran isi ditulis tanpa tanda titik b. Akronim Adalah singkatan dari deret kata yang dapat berbentuk gabungan huruf, suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata. Akronim yang berasal dari nama diri dituliskan dengan huruf awal capital, yang bukan nama diri dengan huruf kecil. 4. Penulisan Bentuk Serapan 5. Tanda Baca dan Sumber Rujukan 1) Tanda baca a. Tanda titik a) Penomoran bagian karangan

b) Singkatan yang menggunakan tanda titik pada umumnya berupa nama orang, gelar, sapaan, jabatan atau pangkat dan singkatan umum seperti atas nama (a.n.), saudara (Sdr.), dst. Yang tidak menggunakan tanda titik adalah judul pada naskah karangan, singkatan nama resmi lembaga pemerintahan, lambing kimia, satuan ukuran dan lambang b. Tanda koma a) Gelar akademik Tanda koma ditempatkan di antara nama orang dan singkatan gelar akademik yang mengikutinya. b) Kalimat majemuk Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat mendahului induknya. Jika anak kalimat mengikuti induk kalimat, tanda koma tidak digunakan. Contoh : setelah masalah penyaluran dana dikaji, koperasi akan menyalurkan dana koperasi akan menyalurkan dana setelah masalah penyaluran dana dikaji Tanda koma dipakai pada kalimat yang memiliki keterangan tambahan. Contoh : masalah itu, pada hemat saya, tidak akan mempengaruhi perkembangan anak c. Tanda titik koma a) Menggantikan kata penghubung yang memisahkan bagian-bagian kalimat majemuk setara b) Mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat, yang berupa kata atau kelompok kata d. Tanda titik dua Contoh : a) Factor yang menaikkan produksi ikan, adalah sebagai berikut: benih ikan yang baik, air yang tidak kotor, dan pakan yang bermutu tinggi.

b)

Factor yang menaikkan produksi ikan, adalah sebagai berikut: benih ikan yang baik; air yang tidak kotor; pakan yang bermutu tinggi.

c)

Factor yang menaikkan produksi ikan, adalah sebagai berikut. Benih ikan yang baik. Air yang tidak kotor. Pakan yang bermutu tinggi.

d)

Factor yang menaikkan produksi ikan, adalah benih ikan yang baik, air yang tidak kotor, pakan yang bermutu tinggi.

Horizontal

: Factor yang menaikkan produksi ikan, adalah benih, air, dan pakan.

Vertical

: Factor yang menaikkan produksi ikan, adalah: benih air pakan

e. Tanda hubung a) Menyambung suku-suku kata atau bagian dari kata dasar atau turunan yang terpisah oleh pergantian baris dan penulisan kata ulang b) Menghubungkan dua lambing yang berbeda di dalam tulisan (ex: 1950an, se-Indonesia, men-tackle f. Tanda pisah (--) a) Mengapit bagian kalimat yang disisipkan, yang merupakan penjelasan, keterangan, atau komentar yang ingin ditonjolkan tetapi tidak terkait dengan kalimat induknya b) Mengantarai jarak dua kata yang menyatakan rentangan dan bermakna sampai ke atau sampai dengan g. Tanda ellipsis a) Dipakai untuk memberitahukan pembaca bahwa dalam suatu kalimat atau wacana ada bagian yang dihilangkan

b)

Dipakai dalam ujian pilihan ganda

h. Tanda kurung Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan dalam kalimat yang tidak bersifat menyeluruh dengan kalimat induknya; mengapit bagian wacana, kata atau huruf yang dapat dihilangkan, mengapit angka atau huruf dalam penomoran atau perincian yang menjadi bagian kalimat i. Tanda kurung siku Dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan yang terdapat dalam naskah asli penulis lain juga untuk mengapit keterangan yang sudah bertanda kurung j. Tanda petik a) b) Pengapit petikan langsung Pengapit judul yang dipakai dalam kalimat

Catatan : tanda baca yang mengakhiri petikan langsung ditempatkan di dalam tanda petik yang mengapit petikan langsung. Contoh : ia berkata dengan bangga, Saya akan menjemput anak saya di bandara sore ini. Jika petikan bukan berasal dari pembicaraan dalam naskah, tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapitnya. Contoh : syarat pemilihan Gadis Sampul dimuat dalam rubric Pilihan Gadis Ayu. k. Tanda petik tunggal Dipakai untuk menandai atau mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan asing. Contoh : Meskipun istilah franchise waralaba telah lama dipakai l. Tanda garis miring a) b) Dipakai sebagai pengganti kata atau dan tiap Dipakaia untuk mengantarai dua pilihan kata dan atau atau.

m. Tanda penyingkat

Apostrof dipakai untuk menandai singkatan kata atau tahun. Bentuk yang paling lazim adalah lah (telah), tuk (untuk), dan kan (akan/bukan)

2)

Sumber rujukan a. Kutipan Tidak melebihi empat baris disajikan menyatu dengan teks Melebihi empat baris, ditulis dalam posisi di luar teks naskah tulisan, jarak margin ke dalam, dan ditulis dalam satu spasi, serta tidak diapit tanda petik b. Rujukan Kepustakaan

6. Lafal Bahasa Indonesia

You might also like