You are on page 1of 2

Spaso Ingin Tetap di PSM Makassar PSM Makassar kini hanya menyisakan satu pilar asingnya yaitu Ilija

Spasojevic. Dua pemain lainnya sudah resmi mengundurkan diri yaitu Kwon Jun dan Cristian Febre. Kepergian dua penggawa Ayam Jantan dari Timur itu membuat pelatih PSM Makassar, Petar Segrt, kian khawatir. Bagaimana tidak, Kwon Jun dan Febre merupakan dua pilar kunci skuad PSM musim lalu. Sementara sekarang, Petar belum mengisyaratkan untuk belanja pemain baru. Beruntung, karena Spaso mengaku tidak akan meninggalkan PSM. Pemain asal Montenegro itu berjanji tidak akan pergi meski beberapa klub telah menawarinya kontrak yang menggiurkan. Meski merasa kecewa dan sedih, Spaso mengaku tidak akan mengikuti jejak Kwon Jun yang hengkang dan bergabung dengan Persepolis FC Iran, musim depan. Dia memastikan jersey nomor 9 di PSM akan tetap dikenakannya. "Saya sudah dengar Kwon pergi. Saya tidak bisa percaya ini. Kwon merupakan pemain kunci dan ini kehilangan besar bagi PSM, ujarnya. Saya berharap Kwon pemain terakhir yang meninggalkan PSM dan kita harus menjaga kondisi tim supaya tetap solid. Saya tidak akan pergi seperti Kwon," tegas Spaso. Menurut Spaso, dia masih akan bermain di PSM musim depan dan menolak semua tawaran yang datang kepadanya. Dia sudah terlanjur cinta dengan Makassar, apalagi sudah akrab dengan para pemainnya. "Saya ingin menjadi legenda di PSM dan juga Indonesia. Saya berharap dalam beberapa hari ke depan sudah ada kontrak baru buat seluruh pemain," tandasnya. Tandem Spaso, M Rahmat juga tak akan hengkang. Dia memilih setia bersama PSM. Sepanjang manajemen dan pelatih PSM masih membutuhkannya, maka dia tidak akan ke mana-mana. "Saya dibesarkan oleh PSM. Jadi, sepanjang tenagaku dibutuhkan, maka saya akan bertahan di PSM," ujar Rahmat diamini Hendra Wijaya, yang juga memilih bertahan di PSM. Semen Padang Ingin Kembali ke ISL Manajer Semen Padang, kontestan kompetisi Indonesian Premier League (IPL), Asdian, mengungkapkan rencana untuk pindah berkompetisi ke Indonesia Super League (ISL). Kerugian besar dalam pemasukan hasil penjualan tiket, disebutsebut sebagai alasan utama Semen Padang berpikir untuk hijrah. Asdian juga kerap membandingkan, ketika Semen Padang bertanding di ISL dan menghadapi klub-klub besar. Hasilnya, stadion selalu terisi penuh penonton. Kondisi berbanding terbalik ketika Semen Padang berlaga di IPL pada musim lalu. "Penonton yang datang ke stadion sangat minim, bahkan menurun drastis hingga mencapai 50%," kata Asdian. Karena itu, Kabau Sirah- julukan Semen Padang- tengah menjajaki kemungkinan-kemungkinan untuk berlaga di kompetisi yang berada di bawah arahan PT Liga Indonesia (PT LI). Sementara itu, Komisaris Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), Toto Sudibyo, menambahkan jika kualitas kompetisi IPL yang diikutinya memang masih kalah gereget dengan ISL. Menurut Toto, pihaknya harus mengalami sejumlah kerugian akibat kebijakan yang dikeluarkan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS), selaku pengelola kompetisi IPL. Tidak hanya itu, Toto juga mengaku kecewa lantaran PT LPIS tak kunjung mencairkan hadiah untuk juara IPL musim 2011-2012. "Kami akui IPL yang dikelola PT LPIS belum bisa memutar roda kompetisi seperti yang diharapkan. Masih banyak yang harus dibenahi," ungkapnya. Dilanjutkan Toto, jika dilihat dari materi pemain musim lalu, semestinya brand image Semen Padang kian berkibar. Pasalnya, pemain-pemain yang didatangkan memiliki nama tenar di kancah sepak bola Indonesia. Namun, kondisi ini belum berpengaruh positif terhadap image klub. "Kami banyak membeli pemain mahal musim lalu. Tapi, pemasukan menurun. Belanja pemain yang mahal pun jadi mubazir," tandasnya. Petar Segrt Siap Rekrut Pemain dari Liga JK Pelatih PSM Makassar, Petar Segrt, mengaku sangat senang bisa menyaksikan pertandingan U-21 Liga Jusuf Kalla (JK) 2012, Kamis (30/8). Petar menonton pertandingan antara Barru melawan Parapareyang berakhir dengan skor 2-1.

Dari pantauannya, Petar mengaku melihat beberapa pemain yang layak untuk mengikuti seleksi PSM. Tapi, pelatih asal Kroasia itu tidak mau terburu-buru untuk mengambil kesimpulan. Saya masih ingin menyaksikan lebih banyak lagi pertandingan Liga JK. Saya melihat banyak sekali talenta muda yang tersebar di Sulawesi Selatan ini, kata Petar. Petar sudah mengantongi beberapa nama yang bisa diajak untuk bergabung ke akademi PSM ataupun untuk pengembangan pemain muda musim depan Tapi, tentu masih akan melalui tahapan seleksi. Pelatih berusia 46 tahun itu mengaku kepincut aksi gelandang serang Barru, Askar Abidin yang masih berusia 17 tahun. Juga bangga dengan kemampuan striker Parepare, Ariannis yang berusia 20 tahun. "Askar dan Ariannis memiliki kualitas di atas rata-rata. Talentanya akan semakin berkembang jika dibimbing dengan baik," ujar Petar. Kepada panpel pertandingan Liga JK yang mendampinginya selama menyaksikan laga Barru vs Parepare, mantan pelatih Bali Devata itu mengatakan jika nama Askar dan Ariannis akan ia bicarakan dengan Ketua Umum PSM, Sadikin Aksa, dan CEO PSM Rully Habibie. Petar sangat tertarik jika dapat mengembangkan bakat kedua pemain itu. Sebagai pelatih, sangat penting untuk mencari talenta baru. Mungkin mereka bisa dibimbing di akademi atau untuk pengembangan musim depan, ujarnya. Liga JK masih memasuki penyisihan grup. Masih banyak jadwal pertandingan yang akan tersaji dan Petar ingin berkeliling Sulsel untuk menyaksikan laga-laga tersebut agar bisa melihat langsung talenta muda. Setelah menentukan pemain-pemain pilihannya, Petar ingin berbicara dengan mereka termasuk dengan keluarganya. Petar ingin mengajak ikut berlatih bersama skuad PSM selama beberapa waktu untuk melihat perkembangan mereka. Saya juga akan melihat apakah mereka cocok dengan akademi yang akan kita bangun atau tidak. Makanya, saya ingin mereka harus ikut beberapa kali latihan dan test, katanya. Tanggapan La Nyalla Terkait Pernyataan Bob Hippy La Nyalla Mahmud Mattalitti menanggapi kalem pernyataanBob Hippy yang menuduhnya asal omong. Ia hanya meminta Bob berkaca kembali. Bob mengatakan bahwa sebelum penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara KPSI dan PSSI di Malaysia, La Nyalla sama sekali tak pernah ikut rapat. Hal itu dibenarkan oleh La Nyalla yang saat itu datang sebagai Ketua KPSI. Ia hanya datang saat penandatanganan MoU saja. "Sebelum berangkat dan sehari sebelum penandatanganan, saya memang enggan datang untuk tanda tangan," katanya. Ia melanjutkan, "Karena saya tahu empat poin MoU sebelumnya tidak mewakili anggota PSSI di daerah dan klub-klub. Setelah ada butir kelima tentang verifikasi anggota kongres, baru saya bersedia tanda tangan." Ketua PSSI versi KLB Ancol ini pun mengingatkan Bob Hippy terkait skandal suap Timnas jelang Asian Games 1962 yang terkenal dengan Skandal Senayan. Bagi Nyalla, akan buruk bagi Timnas dan dunia sepakbola Indonesia jika PSSI dihuni orang-orang yang pernah tersandung kasus suap seperti itu. Mereka akan cenderung membela kesalahannya dengan mengeluarkan statement yang bersifat pencitraan diri saja. "Sebaiknya Bob berkaca dan mengingat kembali kasus skandal Senayan itu saja," ujarnya. Mengenai statemen yang menyebut kalau Joko Driyono dan Hinca Panjaitan takut padanya, La Nyalla menanggapinya dengan tertawa. "Ini apa hubungannya dengan takut. Tanyakan saja ke Jodri dan Hinca sendiri apa mereka takut atau tidak sama saya," tutupnya.

You might also like