Professional Documents
Culture Documents
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam nyeri hilang atau berkurang Kriteria Hasil : a. melaporkan nyeri berkurang, b. klien tampak tidak meringis lagi, c. skala nyeri bahkan hilang (skala nyeri 0)
Rasional
1. Kaji tingkat nyeri klien Mengetahui tingkat, lokasi dan frekuensi seperti skala nyeri 0-10, nyeri yang dirasakan klien lokasi nyeri dan
frekuensi nyeri 2. Anjurkan melakukan pengalih distraksi) untuk Mengalihkan nyeri klien dengan
aktivitas mengalihkan perhatian klien sehingga (teknik klien tidak tertuju pada nyeri yang misalnya dirasakan
aktivitas hiburan 3. Kompres hangat 4. Kolaborasi: Pemberian indikasi Diagnosa 3 : Risiko infeksi berhubungan dengan diskontinuitas jaringan sekunder terhadap pembedahan analgesic sesuai Mengurangi rasa nyeri dengan air Air hangat dapat mengurangi rasa nyeri
Tujuan: Tidak terjadi infeksi postoperasi Kriteria hasil: a. Terbebas dari gejala atau tanda infeksi b. Menunjukkan higiene pribadi yang adekuat c. Menghindari pajanan terhadap ancaman kesehatan 1. Intervensi dan Rasionalisasi Intervensi 1. Memberikan edukasi Rasionalisasi kepada Pasien yang mengalami defisit
pengunjung untuk mencuci tangan nutrisi mempunyai risiko yang sewaktu masuk dan meninggalkan lebih tinggi terhadap infeksi ruangan pasien. 2. Mengajarkan pasien setelah dilakukan pembedahan. dan Oleh karena itu diharapkan higiene
menjaga
gejala infeksi dan kapan harus pribadi saat berinteraksi dengan melaporkannya kesehatan. 1. Aktivitas kolaboratif: 2. Berikan diperlukan terapi antibiotik kepada petugas pasien agar tidak terjadi
bakteri penginfeksi sampai ke titik yang memungkinkan sistem imun efektif manusia dapat secara bakteri
menghadapi
tersebut (Karch, 2003). Memberi asuhan keperawatan berupa Untuk mencegah infeksi dan rawat luka postoperasi dengan teknik invasi bakteri. steril. 1. Bersihkan lingkungan dengan Untuk mengendalikan infeksi.
2. Pertahankan teknik isolasi bila diperlukan 3. Terapkan kewaspadaan universal 4. Batasi jumlah pengunjung bila diperlukan
Diagnosis 4. : Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit Tujuan pengobatannya Kriteria hasil : Pasien mengetahui tentang proses penyakit dengan indikator pasien dapat mendiskripsikan faktor penyebab, mendeskripsikan faktor resiko, : Klien akan memahami manfaat perawatan post operatif dan
mendeskripsikan tindakan pencegahan untuk komplikasi. Intervensi 1. Jelaskan pada klien tentang latihanlatihan yang akan digunakan setelah operasi Rasional 1. Klien dapat memahami dan dapat
progresif dan sabar menghadapi periode istirahat setelah operasi 3. Disukusikan kebersihan insisi yang meliputi pembatasan pergantian mandi, verband, dan 3. Mau bekerja sama melalui teraupeutik dapat mempercepat proses penyembuhan. 2. Mencegah luka baring dan dapat
mempercepat penyembuhan
penyembuhan latihan
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan anoreksia Tujuan: Kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
a. Kriteria Hasil: Klien akan: 1. Menunjukkan peningkatan status nutrisi yang dapat ditunjukkan dengan status gizi, diukur dengan ABCD, yaitu: a. Antropometri Mengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori. Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan. b. Biokimia Deteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien atau metabolit (produk akhir enzim). c. Clinical 1. 2. Membran mukosa basah dan berwarna merah muda Nafsu makan baik
d. Dietary History Umumnya terdiri dari data tentang pola dan kebiasaan makan, pemilihan makanan, pembatasan-pembatasan, intake cairan setiap hari, penggunaan suplemen vitamin dan mineral termasuk masalah diet seperti kesulitan mengunyah atau meneguk, aktivitas fisik, riwayat kesehatan dan cara penyediaan makanan untuk memperoleh data tentang pola dan kebiasaan makan. Intervensi 1. Ketahui klien makanan untuk Rasionalisasi kesukaan Memberi nutrisi sesuai dengan mengubah makanan yang disukai klien akan meningkatkan nafsu makan,
kebiasaan makanan. 2. Tentukan untuk nutrisi. 3. Pantau kamdungan nutrisi dan kemampuan
memenuhi
kebutuhan anoreksia.
kalori pada catatan asupan. 4. Timbang klien pada interval yang tepat. Berikan tentang informasi kebutuhan yang nutrisi tepat Memberi pendidikan kepada klien dan maupun keluarganya mengenai
bagaimana memenuhinya.
kebutuhan nutrisi dan mengatasi anoreksia Tawarkan kudapan, misalnya Buah-buahan segar dapat
minuman dan buah-buahan segar meningkatkan nafsu makan karena atau jus bila memungkinkan rasanya yang manis dan segar sehingga membuat klien tidak
merasakan mual. Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering Agar makanan terserap optimal di sistem pencernaan dan lambung tidak cepat penuh, sehingga
kebutuhan nutrisi klien terpenuhi. Berikan asuhan keperawatan berupa oral hygiene pada klien Kolaborasi dengan ahli Untuk menjaga kebersihan mulut dan menjaga kelembaban mukosa. gizi: Agar makanan yang masuk dalam
tentukan jumlah kalori dan jenis zat tubuh klien tidak sembarangan gizi yang dibutuhkan untuk karena memiliki kandungan gizi yang adekuat sesuai dengan
kebutuhannya.