You are on page 1of 2

Theresia Ebenna Ezeria Pardede (Tere) lahir di Jakarta, 2 September 1979.

Tere
mengawali kariernya sebagai penyanyi latar berbagai grup band, sampai kemudian
bakatnya disadari oleh Ahmad Dhani. Namanya mulai dikenal sejak berkolaborasi
bersama Pas Band di lagu Kesepian Kita. Album perdananya bertajuk Awal Yang Indah
langsung melejitkan namanya. Dalam album tersebut Tere tak saja berdendang. Namun,
juga terlibat penuh sebagai penulis lirik dan lagu. Tere semakin mengukuhkan karirnya di
dunia musik Indonesia setelah merilis album keduanya berjudul Sebuah Harapan, di akhir
tahun 2003.

Tahun 2005, Tere merilis album ketiganya, Begitu Berharga. Tere mengamit Denny
Chasmala sebagai produser album ketiganya, sedangkan dirinya berkonsentrasi sebagai
co-produser. Dalam album ini ada satu tembang lawas karya Ian Antono dan Taufik
Ismail, Panggung Sandiwara, yang didaur ulang. (wikipedia).

Theresia Ebenna Ezeria Pardede


Perempuan
Jakarta, 02 September 1979

Biografi :

Tere adalah penyanyi pop Indonesia yang dikenal mempunyai karakter vokal khas dan
kemampuan dalam menulis lirik-lirik lagu. Lagu-lagu Tere yang terkenal di antaranya,
Awal Yang Indah, Mengapa Ini Yang Terjadi featuring Valent, Aku Patut Membenci Dia
dan Selebihnya Dusta.

Istri pria bernama Eka Putra ini dalam album BEGITU BERHARGA berkolaborasi
dengan musisi senior Ian Antono dan sastrawan Taufik Ismail. Dalam lagu tersebut putri
pasangan T.M Pardede dan Lersiana Purba itu menyanyikan lagu lama yang didaur ulang.

Dalam perjalanan karirnya, penyanyi kelahiran Jakarta, 2 September 1979 itu mengawali
kariernya sebagai backing vocal sejumlah grup band, termasuk Dewa 19. Hingga
kemudian semakin dikenal publik dengan berkolaborasi bersama Pas Band dalam lagu
Kesepian Kita.

Tere kemudian merilis album perdananya, Awal Yang Indah. Di mana dalam album
tersebut dirinya terlibat penuh sebagai penulis lirik dan lagu. Suksesnya kemudian
kembali diulangnya dengan merilis album kedua, Sebuah Harapan (2003) dan Begitu
Berharga (2005).

Tahun 2004
Tak mudah menjadi muslim di antara keluarga besar yang mayoritas Kristen. Tapi,
keputusan Tere untuk memeluk Islam dan menambahkan nama Anissa sudah bulat.
Theresia Ebenna Ezeria Pardede juga siap menanggung semua risiko. "Saya memilih
Islam bukan karena faktor di luar diri, tapi murni pilihan aku," kata istri Eka Nugraha
dengan mantap.
Tere mengakui bahwa dirinya tidak begitu saja pindah agama. Semuanya mengalami
proses yang panjang. Bahkan, pelantun Awal Yang Indah ini sempat tidak percaya pada
agama manapun, meski tetap percaya pada Tuhan. Namun, keputusannya mantap setelah
bermimpi meninggal dunia dan bertemu seseorang yang tidak dikenal di dalam kubur.
Saat itu pengetahuan Tere tentang Islam tidak banyak. Tapi, ajaib dia mampu menjawab
pertanyaan. "Dia tanya siapa Tuhan kamu, siapa Nabi kamu. Saya jawab Tuhanku Allah
dan Nabiku Muhammad," kata dia.

Tere juga bersyukur karena akhirnya keluarga besarnya, terutama ibunya, menyetujui
keputusannya. Setelah mantap pada imannya, Tere berusaha selalu memperbarui diri.
"Terus berusaha menjadi lebih baik," kata artis yang piawai memetik gitar ini. (*/dar)

Tahun 2005

Bertempat di F-Café, Plasa Indonesia, Rabu malam (26/10) Tere meluncurkan album
terbarunya. Dalam album ini, penyanyi bernama asli Theresia Ebenna Ezeria Pardede
ini menggelinding dalam transisi pencitraan. Boleh jadi ini merupakan kata yang tepat
untuk evolusi Tere. Dia memang bertransisi. Ia megubah image tampilannya.

Gothic yang kental warna hitam dan sempat membalut performanya beberapa tahun
belakangan ini, dia alihkan ke warna-warni cerah. Begitu pula dengan musik yang
diusungnya bergeser dari kesan dark ke irama yang easy listening dan lebih ceria.

Lewat tangan dingin Denny, kesepuluh track berirama pop riang di album BEGITU
BERHARGA meluncur dengan mulus. Ini merupakan bukti transisi Tere dalam bermusik.

TAhun 2007
Kehadiran Terei di kota Medan ternyata mampu memberikan nuansa romantis dengan
beberapa tembang hal ini yang dilakukan tatkala tampil dengan membawakan lagu di
awal tampil dengan menghadirkan tembang Dosa Terjadi, ribuan penonton harus menjadi
saksi ketika Tere tampil pada, Sabtu(16/6) bertempat di Plaza Medan Fair-Medan.

Kehadiran Tere di kota Medan juga dapat mengobati rasa rindu pengemarnya karena
kehadiran Tere dapat dihitung di Medan. Saat membawakan lagu kedua Tere
menghadirkan tembang Tak Ingin Usai, disusul dengan Pencuri Hati. Suasana semakin
meriah tatkala Tere menghadirkan tembang Mengapa Ini Yang Terjadi. Para penonton
dapat mengikuti ritme lagu yang dibawakan dan ratusan penonton memberikan aplus
yang luar biasa.

Pemilik nama lengkap Theresia Ebenna Ezeria Pardede ini ternyata sedang sibuk
mempersiapkan diri sebagai kader salah satu partai politik.

You might also like