You are on page 1of 6

Pengertian Mukolitik Mukolitik adalah obat batuk berdahak yang bekerja dengan cara membuat hancur bentuk dahak

sehingga dahak tidak lagi memiliki sifat-sifat alaminya. Mukolitik bekerja dengan cara menghancurkan benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari dahak. Sebagai hasil akhir, dahak tidak lagi bersifat kental dan dengan begitu tidak dapat bertahan di tenggorokan lagi seperti sebelumnya. Membuat saluran nafas bebas dari dahak. Mukolitik merupakan obat yang dipakai untuk mengencerkan mukus yang kental, sehingga mudah dieskpektorasi (Chung K, 2003). Pada bronchitis kronik terapi dengan mukolitik hanya berdampak kecil terhadap reduksi dari eksaserbasi akut, namun berdampak reduksi yang signifikan terhadap jumlah hari sakit pasien. Agen yang banyak dipakai adalah Acetylcystein yang dapat diberikan melalui nebulisasi maupun oral. Mekanisme kerja adalah dengan cara membukaikatan gugus sulfidril pada mucoprotein sehingga menurunkan viskositas mucus (Chung K, 2003)

Mekanisme kerja Mukolitik II.2 Obat-Obat Mukolitik 1.Karbosistein Karbosistein (Broncholit, Rhinatiol) adalah derifat dengan sifat

dan penggunaan sama. Juga dapat memutuskan jembatan jembatan sulfur dari mukopolisakarida di selaput lendir lambung, sehingga mucus menjadi lebihcair. Dosisnya : 2-3 dd 1 g (Beggs, 2007) 2.Bromheksin Derifat-sikloheksil ini berkhasiat mukolitis pada dosis yang cukup tinggi.Viskositas dahak dikurangi Bila dengan digunakan jalan depolimerisasi efeknya seratsudah

seratmukopolisaccharidanya.

perinhalasi

tampaksetelah 20 menit, sedangkan bila per oral baru setelah beberapa hari dengan berkurangnya rangsangan batuk. Resorpsinya: Dari usus baik, mulai kerjanya per oral sesudah k.l. 5 jam,sedangkan sebagai inhalasi sesudah 15 menit. Dalam hati zat ini

dirombak praktis tuntas menjadi a.l. metabolit aktif ambroksol yang juga digunaka sebagai mukolitikum. Efek sampingnya: berupa gangguan saluran cerna,

perasaan pusing dan berkeringat, tetapi jarang terjadi. Pada inhalasi dapat terjadi bronchokonstriksi ringan. Dosis : oral 3-4 dd 8-16 mg (klorida), anak-anak 3 dd 1,6-8 mg, tergantung dari usia. (Beggs, 2007)

II.3 CONTOH-CONTOH OBAT MUKOLITIK 1. Ambroxol (Epexol) Digunakan sebagai mukolitik pada batuk berdahak.Merupakan metabolit dari bromheksin. Hendaknya digunakan bersama makanan. Efek samping: efek samping ringan pada saluran pencernaan, reaksi alergi. Selain utk obat batuk, ambroxol juga memiliki sifat pereda nyeri pada sakittenggorokan/faringitis, sehingga dikembangkan tablet hisap ambroxol (Beggs, 2007).

2. Erdosteine (Edotin) Sifat mukolitik lebih baik daripada bromheksin. Efek samping ringan, biasanya hanya di saluran cerna (Beggs, 2007).

3.Asetilsistein (Fluimucil)

Digunakan sebagai mukolitik, dan mencegah keracunan parasetamolEfek samping: bronkospasme, gangguan saluran cernaAsetilsistein memecah ikatan disulfida pada dahak (Beggs, 2007).

4.BROMHEKSIN Sediaan : Tablet, sirup Manfaat obat Mukolitik dan ekspektoran Mekanisme kerja Pengurangan viskositas dahak. Stimulasi pada sekresi,gerakan siliar, pembentuk surfaktan.Perbaikan penangkal imunologis setempat. Indikasi Sekretolitik pada infeksi jalan pernapasan yang akut dankronis serta pada penyakit paru dengan pembentukan mucus berlebih. Kontraindikasi Hipersensitivitas, wanita hamil, menyusui Efek samping Reaksi alergi, gangguaan gastrointestinal ringan. Interaksi obat Hati-hati penggunaan dengan obat lain. (Depkes, 2005)

5. Acetylcystein (Fluimucil) Dosis Dewasa Akut: 3 x 200mg selama 5-10 hari Kronik 3 x 200mg selama 1-2 bulan Dosis Anak 3 x 1 sachet Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap acetylcystein ROB 1-10% SSP: demam, mengantuk, menggigil GI: mual, muntah Interaksi Kehamilan Didistribusikan ke placenta. Belum diketahui keamanannya. Faktor risiko : B Monitoring Kemampuan ekspektorasi Perhatian Diberikan dengan dilarutkan dalam air (Depkes, 2005)

Daftar Pustaka Depkes RI. 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Infeksi Saluran

Pernapasan. Jakarta : Departemen Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. Beggs, Susan et al. 2007. Introductory Clinical Pharmacology 7th Drug Guide. USA : FDA MedWatch Chung K. 2003. Cough : Causes, Mechanism and Therapy. British : Blackwell Publishing.

You might also like