Indikasi abortus provokatus medisinalis:1'2'5 1.

Hamil di luar kandungan (kehamilan ektopik) Bila kehamilan tidak dikeluarkan, maka akan ter adi pendesakan robekan pada tempat dimana hasil pembuahan !menempel! diikuti perdarahan apabila berada dalam rongga perut "ang dapat m#n"ebabkan kematian. 2. Hamil anggur (mola hidatidosa). $ada hamil anggur anin biasan"a tumbuh aringan seperti segugus buah anggur. %aringan ini harus dikeluarkan dan selan utn"a dilakukan pemeriksaan ulang untuk mendeteksi kemungkinan timbuln"a keganasan tro&oblas. '. (a#at ba)aan pada anin. (a#at ba)aan "ang berat dapat dideteksi se#ara dini. *ondisi anin "ang tidak kompatibel dengan kehidupan termasuk anen#ephal", trisomi 1', trisomi 1+, agenesis renal, displasia thanatophori#, alobar holoprosen#ephal", dan beberapa kasus h"dro#ephalis. ,nomali anin "ang paling umum ditemui dalam konseling aborsi termasuk paling anomal" antung anin, trisomi 21- terbuka dan tertutup #a#at tabung sarat- anggota badan, )a ah, atau kelainan #elah- atresia eso&agus atau duodenum- dada dan #a#at dinding perut, gin al kistik atau hidrone&rosis- intrakranial sugesti& pen"akit virus kalsitikasi- atau #a#at dia&ragma. .. $en"akit Ibu "ang berat/menahun. $en"akit0pen"akit dari ibu "ang sedang mengandung, misaln"a : $en"akit %antung ba)aan

Hipertensi. Hipertensi bisa didapati sebelum kehamilan (105 persen) dan menetap semasa kehamilan atau dapat ter adi dengan kehamilan. Bila )anita normotensi mengalami kehamilan, maka hipertensi dapat ter adi sebesar 501 persen. *arena sistemik vas#ular resisted "ang menurun pada a)al kehamilan, maka hipertensi ini sering tidak didapati hingga pertengahan kedua kehamilan. *eadaan ini disebut dengan pregnan#"0indu#ed atau gestational h"pertension. $reklamsia elas akan meningkatkan resiko pada ibu (kira0kira 102 persen perubahan perdarahan 22$, konvulsi atau pen"akit sistemik berat lainn"a) dan retardasi perkembangan anin (13015 persen). 4orbiditas dan mortalitas ibu dan anin meningkat dengan berlan utn"a eklamsia. $en"akil gin al kronik 5uberkulosis paru akti& $en"akit0pen"akit metabolik, misaln"a diabetes "ang tidak terkontrol "ang disertai komplikasi vaskuler, hipertiroid. $en"akit keganasan pada saluran alan lahir, misaln"a kanker serviks atau ika dengan adan"a kehamilan akan menghalangi pengobatan untuk pen"akit keganasan lainn"a pada tubuh seperti kanker pa"udara. Hipertensi pulmonal baik itu primer atau sekunder "ang berlangsung lama (2indroma

6is#nmenger). %ika hipertensi pulmonal diketahui pada a)al kehamilan, penghentian kehamilan sangat dian urkan. 2indroma pen"akit vas#ular primer (primar" vas#ular disease) atau emboli paru berulang akan men"ebabkan mortalitas sekitar '3 7 13 persen. Bila ibu s#lamat angka kematian anin lehih dari .38. *ematian ibu dapat ter adi setiap saat semasa kehamilan. 2aat melahirkan dan dalam minggu pertama post partum merupakan masa "ang sangat ra)an. 2indroma 4ar&an. *emungkinan amat sulit untuk menegakkan sindroma 4ar&an, tetapi hal ini sangat penting dilakukan karena kehamilan sangat berbaha"a pada )anita "ang menderita sindroma 4ar&an. $ertama karena resiko kematian akibat ruptur aorta atau diseksi aorta sangat tinggi semasa kehamilan, terutama ika aorta sangat besar (lebih dari .3 mm pada ekokardiogra&i). *edua angka harapan hidup vvanita dengan sindroma 4ar&an berkurang kira0kira separuh dari normal, se#ara tidak langsung usia ibu akan terbatas. *etiga setengah dari keturunann"a akan dikenai sindroma ini. ,lasan ini "ang men"ebabkan )anita dengan sindroma mar&an dian urkan untuk tidak hamil. 9isiko di atas uga men adi rekomendasi untuk menghentikan kehamilan ika telah ter adi.

5. Hamil akibal perkosaan atau in#est. :. $en"akit kelainan i)a "ang berat disertai dengan ke#enderungan untuk bunuh diri. $ada kasus seperti ini, sebelum melakukan tindakan abortus harus dikonsultasikan dengan psikiater. 1. *egagalan kontrasepsi. 2eperti diketahui sampai saat ini tidak ada satu pun kontrasepsi "ang bebas dari kegagalan. *ehamilan akibat kegagalan kontrasepsi "ang mengandung hormon estrogen dapat men"ebabkan #a#at ba)aan.