You are on page 1of 3

RUPTURA UTERI

ANGKA KEJADIAN Ruptura uteri merupakan suatu komplikasi yang sangat berbahaya dalam persalinan. Angka kejadian ruptu uteri di Indonesia masih tinggi yaitu berkisar antara 1: 92 sampai 1: 428 persalinan. Begitu juga angka kematian ibu akibat ruptura uteri masih tinggi yaitu berkisar antara 1 !9" sampai #2!#". Angka kematian anak pada ruptura uteri berkisar antara 89!1" sampai 1$$". FAKTOR PREDISPOSISI 1. %ultiparitas & grandemultipara Ini disebabkan karena : dindingan perut yang lembek dengan kedudukan dalam posisi ante'leksi! sehingga terjadi kelainan letak dan posisi janin! janin sering lebih besar sehingga dapat menimbulkan disproporsi se'alopel(ik! terjadinya intiltrasi jaringan 'ibrotik dalam otot rahim penderita! sehingga mudah terjadi ruptura uteri spontan. 2. )emakaian oksitosin untuk induksi & stimulasi persalinan yang tidak tepat. *. +elaianan letak dan implantasi plasenta umpanya pada plasenta akreta! plasenta inkreta atau plasenta perkreta. 4. +elainan bentuk uterus umpanya uterus bikornis ,. -idramnion JENIS 1. Ruptura uteri spontan. Ruptura uteri spontan dapat terjadi pada keadaan dimana terdapat rintangan pada .aktu persalinan! yaitu pada kelainan letak dan presentasi janin / disproporsisi se'alopel(ik : panggul sempir! kelainan panggul! tumor jalan lahir. 2. Ruptura uteri traumati0. 1alam hal ini ruptura uteri terjadi oleh karena ada rudapaksa pada uterus umpanya oleh karena dorongan pada 'undus uteri! akibat tindakan melahirkan anak per(aginam seperti (ersi ekstraksi! penggunaan 0unam! alat2alat embriotomi! plasenta manual! dan ke0elakaan.

*. Ruptura uteri jaringan parut. 1alam hal ini uteri terjadi oleh karena adanya lo0us minoris pada dinding uterus sebagai akibat bekas operasi sebelumnya pada uterus! seperti perut bekas seksio sesarea! enuklueasi mioma&miomatomi! histerotomi! histerora'i! dan lain2lain. Ruptura uteri pada jaringan perut ini dapat dijumpai dalam bentuk nyata & jelas 3o(ert4 ataupun dalam bentuk tersembunyi 3o00ult4. 5ang dimaksud dengan bentuk nyata & jelas adalah apabila jaringan perut terbuka seluruhnya dan disertai pula dengan robeknya ketuban. 6edang pada bentuk tersembunyi hanya jaringan perut yang terbuka! sedang selaput ketuban tetap utuh. Pembagian jenis menurut anatomik 6e0ara anatomik ruptura uteri dapat dibagi atas : 1. Ruptura uteri komplit. 1alam hal ini selain dinding uterus robek! lapisan serosa 3peri0toneum4 juga robek sehingga janin dapat berada dalam rongga perut. 2. Ruptura uteri inkomplit. 1alam hal ini hanya dinding uterus yang robek sedangkan lapisan serosa tetap utuh. GEJALA 1. Biasanya ruptura didahului oleh gejala2gejala ruptura uteroi membakat! yaitu his yang kuat terus menerus! rasa nyeri yang hebat diperut bagian ba.a! nyeri .aktu ditekan! gelisah atau seperti ketakutan! nadi dan perna'asan 0epat 0in0in (an Bandl meninggi. 2. 6etelah terjadi ruptura uteri dijumpai gejala2gejala syok! perdarahan 3bisa keluar melalui (agina ataupun ke dalam rongga perut4! pu0at nadi 0epat dan halus! perna'asan 0epat dan dangkal! tekanan darah turun. )ada palpasi sering di bagian janin dapat diraba uterus kira2kira sebesar kepala bayi. 7mumnya janin sudah meninggal.

*. 8ika kejadian ruptura uteri telah lama terjadi! akan timbul gejala2gejala meteorismus dan de'en0e mus0ulare sehingga sulit untuk dapat meraba bagian janin. PROGNOSIS Ruptura uteri merupakan malapetaka untuk ibu maupun janin. 9leh karena itu tindakan pen0egahan sangat penting dilakukan. 6etiap ibu bersalin disangka akan mengalami distosia. +elainan letak janin atau pernah mengalami tindakan operati' pada uterus seperti seksio sesarea! miomektomi dan lain2lain! harus dia.asi dengan 0ermat. -al ini perlu dilakukan agar tindakan dapat segera dilakukan jika timbul gejala2gejala ruptura uteri membakar! sehingga ruptura uteri dapat di0egah terjadinya pada .aktu yang tepat. PENANGANAN 1. )ertolongan yang tepat untuk ruptura uteri adalah laparatomi. 6ebelumnya penderita diberi tran'usi darah atau sekurang2kuranya in'us 0airan garam 'isiologik & ringer laktat untuk men0egah terjadinya syok hipo(olmemik. 2. 7mumnya histerektomi dilakukan setelah janin yang berada dalam rongga perut dikeluarkan. )enjahitan luka robekan hanya dilakukan pada kasus2kasus khusus! dimana pinggir robekan masih segar dan rata! serta tidak terlihat adanya tanda2tanda in'eksi dan tidak terdapat jaringan yang rapuh dan nekrosis. -isterora'i pada ibu2ibu yang sudah mempunyai 0ukup anak dianjurkan untuk dilakukan pada tubektomi pada kedua tuba 3pomeray4 sedang bagi ibu2ibu yang belum mempunyai anak atau belum merasa lengkap keluarganya dianjurkan pada persalinan berikutnya untuk dilakukan reksio se0ara primer.

You might also like