You are on page 1of 1

1.

Pengaruh hormon terhadap penyakit asma bronkial

Kecenderungan bahwa asma lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria disebabkan oleh fluktuasi kadar hormon, demikian sebuah laporan yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan American College of Allergy, Asthma and Immunology, di Anaheim, Calif. Menurut seorang peneliti dari ni!ersity of California and the Allergy " Asthma Medical #roup and $esearch Center di %an &iego, wanita berusia antara '()*( tahun ternyata + kali lebih sering dibanding pria untuk dirawat di $umah %akit akibat asma. Perubahan hormonal pada kehamilan mempengaruhi traktus respiratorius atas dan mukosa jalan napas, menyebabkan hiperemis, edema mukosa, hipersekresi dan peningkatan friabilitas mukosa, sehingga memberikan perubahan yang signifikan pada fisiologi pernapasan. ,Kramer, '((-.. Kadar estrogen dan progesteron meningkat selama kehamilan, keduanya bertanggung jawab utama dalam mempertahankan kehamilan. Progesteron meningkatkan laju !entilasi pada tingkat kemoreseptor pusat, sehingga terjadi penurunan tekanan arteri karbon dioksida dan menyebabkan alkalosis respiratorik dengan p/ arteri ratarata 0,11 ,2dwards et al., '(('.. 2strogen menyebabkan edema jaringan, kongesti kapiler dan hiperplasi kelenjar

mukosa terutama selama trimester ketiga. Progesteron menyebabkan hiperemis mukosa jalan napas atas dan bawah, relaksasi otot polos jalan napas secara langsung dan potensialisasi relaksasi yang disebabkan oleh beta adrenergik agonis. Progesteron berkompetisi dengan glukokortikoid dan mencegah translokasi nuklear glukokortikoid, sehingga menyebabkan perlawanan efekefek fisiologis kortikosteroid endogen) eksogen dan menyebabkan peningkatan laju pernapasan ,ACAAI, '(('..

You might also like