You are on page 1of 13

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan perhitungan mengenai proses pemesinan yang dilakukan dalam pembuatan poros bertingkat dan analisa perhitungan yang didapatkan. Proses pemesinan ini dilakukan terdiri dari proses gergaji, proses bubut, proses drilling dan proses tapping untuk menghasilkan produk tersebut. 4.1 Perhitungan Data yang diperoleh pada saat praktikum akan dilakukan pengolahan data untuk setiap proses pemesinan yang dilakukan. 4.1.1 Proses Gergaji Proses gergaji (sawing) ini dilakukan bertujuan untuk memotong benda kerja sesuai dengan spesifikasi ukuran yang diinginkan. Dimana data yang diperoleh adalah : Panjang benda kerja : 206,4 mm. Waktu Pemotongan 4.1.2 Proses Bubut Proses bubut yang diperlukan dalam pembuatan poros bertingkat ini terdiri dari proses bubut facing dan turning : 1. Proses bubut facing Proses bubut facing pada poros bertingkat dilakukan untuk mengurangi panjang benda kerja hasil pemotongan dengan gergaji dari 206,4 mm menjadi 200 mm. a. Facing bagian kiri Sebelum bagian ini dilakukan facing pada bagian kiri, bagian kanan telah dilakukan facing terlebih dahulu sepanjang 1 mm, sehingga panjang poros bertingkat berkurang dari 206,4 menjadi 205,4 mm. Panjang 205,4 mm inilah yang menjadi panjang awal untuk facing bagian kiri. Facing ini terdiri dari proses roughing dan finishing. : 3 menit 45 detik ( 225 detik )

Laporan Akhir Proses Manufaktur 1. Roughing Dilakukan sebanyak 6 kali proses. Parameter yang digunakan dalam perhitungan : Putaran spindel (n) Diameter awal (d0) Diameter akhir (dm) Diameter benda kerja (d) Panjang pemesinan (lt) Kedalaman potong (a) Gerak makan (f) = 260 rpm = 26 mm = 26 mm = 26 mm = d/2 = 26/2 mm = 13 mm = 0,8 mm = 0,25 mm/rev

Kelompok 4

Elemen dasar proses pemesinan : a. Kecepatan Potong (Vc) Vc = =

dn 1000
3,14 26 mm 260 rpm 1000

= 21,23 mm/min b. Kecepatan makan (Vf) Vf = fn = 0,25 mm/r 260 rpm = 65 mm/min c. Waktu teoritis pemotongan (tc) tc = =

lt Vf
13 mm 65 mm/min

= 0,2 min d. Kecepatan menghasilkan geram (Z) Z = f a Vc = 0,25 mm/r 0,8 mm 21,23 mm/min = 4,25 mm 3 /min

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

77

Laporan Akhir Proses Manufaktur 2. Proses Finishing Proses finishing dilakukan sebanyak 2 kali proses. Parameter yang digunakan : Putaran spindel (n) Diameter awal (d0) Diameter akhir (dm) = 540 rpm = 26 mm = 26 mm

Kelompok 4

Diameter benda kerja (d) = 26 mm Panjang pemesinan (lt) Kedalaman potong (a) Gerak makan (f) = d/2 = 26/2 mm = 13 mm = 0,4 mm dan 0,2 mm = 0,03 mm/r

Elemen dasar proses pemesinan : a. Kecepatan potong (Vc) Vc =

dn 1000
3,14 x 26mm x 540 rpm / min 1000

= 44,09 mm/min b. Kecepatan makan (Vf) Vf =f n = 0,03 mm/r 540 rpm = 16,2 mm/min c. Waktu teoritis pemotongan (tc) tc = =

lt Vf
13 mm 16,2 mm/min

= 0,80 min d. Kecepatan menghasilkan geram (Z) Z = f a Vc = 0,03 mm/min 0,4 mm 44,09 mm/min = 0,53 mm 3 /min

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

78

Laporan Akhir Proses Manufaktur

Kelompok 4

Berdasarkan perhitungan elemen dasar proses pemesinan bubut facing diatas, maka dihitung waktu total (tc) yang dibutuhkan dalam melakukan proses facing bagian kiri benda kerja. Terdiri dari proses roughing dan finishing. Waktu teoritis yang di butuhkan untuk roughing : tc tot = tc banyak proses = 0,2 min x 6 = 1,2 min Waktu teoritis yang di butuhkan untuk finishing : tctot = tc banyak proses = 0,8 min x 2 = 1,6 min Sehingga waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan proses facing bagian kiri adalah : tctot = tctot (roughing) + tctot (finishing) = 1,2 min + 1,6 min = 2,8 min
Tabel 4.1 Perbandingan Hasil Praktikum dengan Teori untuk Facing Bagian Kiri

Proses d (mm) n (rpm) ke 1 26 260 2 26 260 3 26 260 4 26 260 5 26 260 6 26 260 7 26 540 8 26 540

f (mm/r) a (mm) lt (mm) Vc (m/min) Vf (mm/min) 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,03 0,03 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,4 0,2 Total Waktu 13 13 13 13 13 13 13 13

21,23 21,23 21,23 21,23 21,23 21,23 44,09 44,09

65 65 65 65 65 65 16,2 16,2

tc (min) Z (cm3/min) Praktikum Teori 0,90 0,2 4,25 0,43 0,2 4,25 0,40 0,2 4,25 0,42 0,2 4,25 0,42 0,2 4,25 0,45 0,2 4,25 1,55 0,8 0,53 1,58 0,8 0,26 6,15 2,8

2. Proses Bubut Silindrik (Turning) Proses bubut silindrik ini dilakukan untuk mengurangi diameter benda kerja dari diameter 26 mm menjadi 20 mm dengan benda kerja yang memiliki panjang 200 mm.

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

79

Laporan Akhir Proses Manufaktur a. Proses bubut silindrik bagian kiri

Kelompok 4

Bertujuan untuk mengurangi diameter benda kerja dengan ukuran 26 mm menjadi 20 mm. 1. Roughing Dilakukan sebanyak 13 kali proses. Parameter yang digunakan dalam perhitungan : Putaran spindel (n) Panjang pemesinan (lt) Kedalaman potong (a) Gerak makan (f) Diamtere awal (do) Diameter akhir (dm) Diameter rata-rata (d) = 260 rpm = 50 mm = 0,4 mm = 0,25 mm/put = 26 mm = 20 mm = =

do dm 2
26 20 2

= 23 mm Elemen dasar proses pemesinan : a. Kecepatan potong (Vc) Vc = =

dn 1000
3,14 23 mm 260 rpm 1000

= 18,77 m/min b. Kecepatan makan (Vf) Vf = f n = 0,25 mm/put 260 rpm = 65 mm/min

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

80

Laporan Akhir Proses Manufaktur c. Waktu teoritis pemotongan (tc) tc = =

Kelompok 4

lt Vf
50 mm 65 mm/min

= 0,77 min d. Kecepatan menghasilkan geram (Z) Z = f a Vc = 0,25 mm/put 0,4 mm 18,77 m/min = 1,88 mm 3 /min 2. Proses Finishing Proses finishing dilakukan sebanyak 2 kali proses. Parameter yang digunakan : Putaran spindel (n) Panjang pemesian (lt) Kedalaman potong (a) Gerak makan (f) Diamtere awal (do) Diameter akhir (dm) Diameter rata-rata (d) = 540 rpm = 50 mm = 0,4 mm = 0,25 mm/put = 26 mm = 20 mm = = Kedalaman potong (a) Gerak makan (f) Elemen dasar pemesinan : a. Kecepatan potong (Vc) Vc = =

do dm 2
26 20 = 23 mm 2

= 0,2 mm dan 0,6 mm = 0,03 mm/r

dn 1000
3,14 23 mm 540 rpm 1000

= 38,99 m/min

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

81

Laporan Akhir Proses Manufaktur b. Kecepatan makan (Vf) Vf = f n = 0,03 mm/put 540 rpm = 16,2 mm/min c. Waktu teoritis pemotongan (tc) tc = =

Kelompok 4

lt Vf
50 mm 16,2 mm/min

= 3,08 min d. Kecepatan menghasilkan geram (Z) Z = f a Vc = 0,03 mm/put 0,6 mm 38,99 m/min = 0,702 mm 3 /min Berdasarkan perhitungan elemen dasar proses pemesinan bubut silindrik I diatas, maka dihitung waktu total (tc) yang dibutuhkan dalam melakukan proses silindrik bagian kiri benda kerja. Terdiri dari proses roughing dan finishing. Waktu teoritis yang di butuhkan untuk roughing : tc tot = tc banyak proses = 0,77 min x 13 = 10,01 min Waktu teoritis yang di butuhkan untuk finishing : tctot = tc banyak proses = 3,08 min x 2 = 6,16 min Sehingga waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan proses facing bagian kiri adalah : tctot = tctot (roughing) + tctot (finishing) = 10,01 min + 6,16 min = 16,17 min

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

82

Laporan Akhir Proses Manufaktur


Tabel 4.2 Perbandingan Hasil Praktikum dengan teori untuk Slindrik Bagian Kiri

Kelompok 4

Proses tc (min) d (mm) n (rpm) f (mm/r) a (mm) lt (mm) Vc (m/min) Vf (mm/min) Z (cm3/min) ke Praktikum Teori 1 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 1,06 0,77 1,88 2 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,77 0,77 1,88 3 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,77 0,77 1,88 4 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,75 0,77 1,88 5 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,72 0,77 1,88 6 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,68 0,77 1,88 7 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,77 0,77 1,88 8 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 1,02 0,77 1,88 9 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,78 0,77 1,88 10 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,97 0,77 1,88 11 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,83 0,77 1,88 12 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,77 0,77 1,88 13 23 260 0,25 0,8 50 18,77 65 0,8 0,77 1,88 14 23 540 0,03 0,2 50 38,99 16,2 3,35 3,08 0,23 15 23 540 0,03 0,6 50 38,99 16,2 2,95 3,08 0,70 Total Waktu 16,98 16,17

3. Drilling Parameter yang digunakan dalam melakukan proses drilling : Diameter pahat (d) Putaran spindel (n) Gerak makan (f) = 10 mm = 260 rpm = 0.03 mm/rev

Sudut potong utama (kr) = 450 Jumlah gigi (z) =2

Elemen-elemen dasar pemesinan yang digunakan dalam melakukan proses drilling : a. Kecepatan potong Vc =

.d .n
1000

3.14 x 10mm x 260 rpm / min 8,16m / min 1000

b. Gerak makan per gigi Vf = f.z.n = 0.03 mm/rev x 2 x 260 rpm = 15,6 mm/r c. Waktu pemotongan tc =
lt vf

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

83

Laporan Akhir Proses Manufaktur

Kelompok 4

lt lv lw ln

= lv + lw+ ln =0 = 40 mm = (d/2) / tan kr = (12/2) / tan 450 = 6 mm

lt

= 0 + 40 mm + 6 mm = 46 mm

tc

46mm 2,95 min 15,6mm

d. Kecepatan penghasilan geram (Z) Z = =


3,14.100 15,6 x 4 1000

= 1,22 cm3/min
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Praktikum dengan Teori untuk Drilling

Proses Jumlah d (mm) n (rpm) f (mm/r) kr(o) ke gigi (z) 1 12 260 0,03 2 45 Total Waktu

lt (mm) 46

Vc (m/min) 8,16

Vf tc (min) (mm/min) Praktikum Teori 15.6 2,28 2,95 2,28 2,95

Z (cm3/min) 1,22

4.1.3 Proses Pembuatan Ulir Proses pembuatan ulir dalam dilakukan setelah terbentuknya lobang dari proses drilling yang dihasilkan menggunakan mesin bubut. Pembuatan ulir dalam ini menggunakan 3 jenis mata pahat yang digunakan yaitu : 1. Tap konis yang berfungsi untuk mengetap awal untuk pembuatan ulir pertama 2. Tap antara yang berfungsi untuk membuat 2 sampai 3 ulir serong yang digunakan setelah tap konis. 3. Tap rata digunakan untuk penyelesaian akhir.

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

84

Laporan Akhir Proses Manufaktur

Kelompok 4

Pembuatan ulir ini dilakukan dengan total waktu yang dibutuhkan sebesar 34 menit 29 detik. 4.2 Analisa Data Analisa data berisisikan analisa dari proses pembuatan poros bertingkat 2 yaitu proses bubut, proses drilling, proses pembuatan ulir 4.2.1 Analisa Proses Bubut Proses awal dalam pembuatan poros bertingkat 2 yaitu melalui proses bubut yang terdiri facing dan turning. 1. Facing Proses facing adalah langkah pertama yang dilakukan pada mesin bubut. Proses facing ini terbagi atas dua tahap yaitu : a. Rouging Proses roughing ini dilakukan untuk mengurangi panjang dari benda kerja dari panjang 205,4 mm menjadi 200 mm. Gerak makan yang digunakan adalah 0,25 mm/rev dengan putaran spindel sebesar 260 rpm. Proses roughing dilakukan sebanyak 6 kali dengan kedalaman potong yang tetap yaitu 0,8 mm dengan menyisakan panjang benda 200,6 mm dan menyebabkan

permukaan dari benda kerja awal menjadi kasar dikarenakan roughing hanya bertujuan untuk mengurangi dimensi secara kasar, sehingga kehalusan permukaan tidak perlu untuk diperhatikan. Waktu rata-rata yang didapat secara praktikum yaitu dikisaran 0,4 menit, namun pada proses roughing yang pertama didapat waktu sebesar 0,9 menit. Waktu pada proses pertama ini jauh melenceng dari pada proses roughing selanjutnya hal ini dikarenakan pada proses pertama kali penempatan pahat pada benda kerja belum tepat sehingga memakan waktu lebih dalam penempatan mata pahatnya jika dibanding dengan proses ke 2 sampai ke 6. Sedangkan waktu yang diperoleh secara teori sebesar 0,2 menit. Jika dibandingkan antara waktu secara praktikum memiliki perbedaan yang cukup jauh, waktu praktikum sekitar 2 kali waktu

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

85

Laporan Akhir Proses Manufaktur

Kelompok 4

teori. Hal ini dapat menyebabkan kerugian besar jika produk diproduksi massal. Perbedaan ini terjadi karena beberapa kesalahan diantaranya kurang teliti dalam pemakaian alat dan pencatatan waktu. b. Finishing Proses finishing ini dilakukan untuk mengurangi panjang dari benda kerja dan memperhalus permukaan benda kerja sehingga gerak makan yang digunakan lebih kecil daripada proses roughing yaitu 0,03 mm/rev dan putaran spindel lebih besar dari proses roughing yaitu sebesar 540 rpm. Proses ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan kedalaman potong sebesar 0,4 mm dan 0,2 mm yang bertujuan untuk mengurangi panjang benda dan memperhalus permukaan yang sebelumnya kasar melalui proses roughing. Waktu rata-rata yang didapat secara praktikum yaitu dikisaran 1,5 menit,. Sedangkan waktu yang diperoleh secara teori sebesar 0,8 menit. Sama halnya dengan prose roughing jika dibandingkan antara waktu secara praktikum memiliki perbedaan yang cukup jauh, waktu praktikum sekitar 2 kali waktu teori. Hal ini dikarenakan kesalahan dalam proses perhitungan. Dari data yang didapat, bisa dilakukan perbaikan bagi operator dalam penggunaan mesin bubut sehingga didapat waktu yang tidak jauh melenceng dari waktu seharusnya. 2. Turning Proses ini dilakukan untuk mengurangi diameter benda kerja dari 26 mm menjadi 20 mm dengan panjang pemotongan sebesar 50 mm sehingga membentuk benda kerja sesuai dengan rancangan yang ditetapkan. Pada proses ini dilakukan 2 tahap yaitu : a. Proses Roughing Gerak makan yang dipakai pada proses roughing yaitu sebesar 0,25 mm/put dengan putaran spindel sebesar 260 rpm. Proses roughing dilakukan sebanyak 13 kali dengan kedalaman potong 0,4 mm. Hal ini membuat dimensi benda kerja berkurang namun dengan .

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

86

Laporan Akhir Proses Manufaktur

Kelompok 4

permukaan yang kasar. Waktu yang diperoleh secara praktikum yaitu 1,06 menit pada proses pertama, 0,77 pada proses kedua dan secara keseluruhan waktu rata-rata yang diperoleh disekitar 0,77 menit. Sedangkan waktu secara teori didapat sebesar 0,77. Jika dibandingkan antara waktu secara praktikum dan teori tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau hasilnya hampir mendekati ini menunjukkan data yang didapat akurat karena waktunya mendekati dengan waktu sebenarnya. b. Proses Finishing Gerak makan yang dipakai pada proses finishing lebih kecil dari proses roughing yaitu sebesar 0,03 mm/put dengan putaran spindel yang lebih besar dari proses roughing yaitu 540 rpm. Proses finishing dilakukan sebanyak 2 kali dengan kedalaman potong 0,2 mm dsan 0,6 mm. Hal ini membuat dimensi benda kerja berkurang dan permukaan menjadi halus. Waktu yang diperoleh secara praktikum yaitu 3,35 menit pada proses pertama, 2,95. Sedangkan waktu secara teori didapat sebesar 3,08. Jika dibandingkan antara waktu secara praktikum dan teori tidak memiliki perbedaan yang signifikan atau hasilnya hampir mendekati. Total waktu

keseluruhan juga menunjukkan perbedaa yang tidak jauh, secara praktikum didapat waktu total sebesar 16,98 menit dan secara teori 16,17 menit. Perbedaan yang terjadi hanya beberapa detik saja. 4.2.2 Analisa Proses Drill Proses drill ini dilakukan menggunakan mesin bubut. Hal ini bertujuan untuk melubangi benda kerja dengan dimensi yang sudah ditetapkan dengan rancangan. Pahat yang digunakan berdiameter 10 mm dengan putaran spindle sebesar 260 rpm dan gerak makan 0,03 mm/rev. Namun, hasil yang didapatkan dengan menggunakan mesin bubut ini tidak sama dengan rancangan, dimana pada rancangan awal kedalamannya adalah 46 mm, sedangkan pada saat praktikum kedalaman yang didapatkan tidak mencapai 46 mm hal ini dikarenakan pahat tidak mampu melanjutkan pelubangan pada benda kerja, jika dipaksakan pahat dan benda kerja akan
Laboratorium Inti Teknologi Produksi 87

Laporan Akhir Proses Manufaktur

Kelompok 4

rusak. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan waktu yang cukup jauh yang didapat secara praktikum sebesar 2,28 menit dan yang didapat secara teori sebesar 2,95 menit. Waktu secara praktikum lebih singkat secara teori karena panjang pemotongan atau pelubangan benda kerja kurang dari 46 mm. 4.2.3 Analisa Proses Pembuatan Ulir Proses pembuatan ulir dalam pada poros bertingkat 2 ini menggunakan proses tapping yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan pada benda kerja yang telah dilubangi sebelumnya dengan mesin bubut. Proses tapping menggunakan 3 jenis mata pahat yaitu : tap konis untuk proses awal, tap antara untuk melanjutkan pembuatan ulir, dan tap rata untuk menghaluskan. Pada proses pembuatan ulir ini diperlukan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 34 menit 29 detik dan tenaga yang dibutuhkan lebih besar dengan tingkat akurasi tidak sebaik menggunakan mesin dalam pembuatan ulir seperti mesin bubut.

Laboratorium Inti Teknologi Produksi

88

You might also like