You are on page 1of 2

Massa dan Berat

Massa adalah ukuran inersia suatu benda atau ukuran jumlah zat yang dikandung oleh suatu benda. Massa benda adalah besaran skalar. Makin besar massa suatu benda, makin sulit mengubah keadaan gerak benda tersebut. Semakin besar massa benda, semakin sulit menggerakannya dari keadaan diam, atau menghentikannya ketika sedang bergerak atau merubah gerakannya keluar dari lintasannya yang lurus. Kita dapat mengatakan bahwa semakin besar massa benda, semakin besar hambatan benda tersebut untuk dipercepat. Berat adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh Bumi pada suatu benda yang arahnya menuju ke pusat Bumi. Berat sebuah benda adalah besaran vektor. Vektor berat benda selalu digambarkan berarah tegak lurus ke bawah, di manapun posisi benda diletakan, baik pada bidang horisontal, bidang miring, atau pada bidang tegak. Jadi perbedaan massa suatu benda tetap di mana saja benda berada, sedangkan berat suatu benda bergantung pada percepatan gravitasi di tempat di mana benda berada. Hubungan antara massa dan berat : w = mg dengan : m=massa benda (kg) g=percepatan gtavitasi (m/s2) w = berat duatu benda (N)

Massa (berasal dari bahasa Yunani ) adalah suatu sifat fisika dari suatu benda yang digunakan untuk menjelaskan berbagai perilaku objek yang terpantau. Dalam kegunaan sehari-hari, massa biasanya disinonimkan dengan berat. Namun menurut pemahaman ilmiah modern, berat suatu objek diakibatkan oleh interaksi massa dengan medan gravitasi.

Apa itu kerangka acuan inersial? yg diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Apa itu diam? yg inersial. Apa itu inersial?. Definisinya bolakbalik gak jelas. Diam butuh acuan, sementara acuannya bebas. Definisi yg lebih baik: Kerangka acuan yg berlaku Hukum Newton I. Misalnya gaya2 yg diketahui adalah elektromagnetik, interaksi kuat, interaksi lemah. (tidak ada gravitasi) Mendorong/menarik termasuk dalam golongan elektromagnetik (antara atom2 di tangan dan atom2 pada benda yg didorong). Saya letakkan sebuah benda dan benda itu diam. Jika benda itu bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Tidak ada gaya eksternal yg bekerja pada benda itu (atau jumlahnya nol) dari tiga interaksi yg saya sebut di atas. Jadi saya simpulkan hukum newton I berlaku. Kerangka acuan saya inersial. Misalkan saya pindah ke kerangka acuan yg dipercepat terhadap kerangka acuan yg sudah terbukti inersial ini. Ternyata hukum newton I tidak berlaku. Pada kerangka ini semua benda punya kecenderungan dipercepat ke arah tertentu (berlawanan dengan percepatan kerangka acuannya terhadap kerangka inersial yg pertama) meskipun tidak ada gaya eksternal (3 yg tersebut di atas) yg bekerja padanya. Mari kita sebut gaya yg bertanggung jawab sebagai gaya gravitasi. Jadi sekarang kita punya 4 interaksi: gravitasi, elektromagnetik, kuat, lemah. Jika jumlah gaya2 yg bekerja pada sebuah benda (dari 4 interaksi ini) sama dengan nol, maka benda diam akan tetap diam atau yg bergerak dengan kecepatan konstan. akan tetap bergerak dengan kec konstan. Hukum newton 1 berlaku kembali, kerangka acuan saya jadi inersial. Tapi harus dibayar dengan tambahan satu interaksi. Pengamat yg pertama tentu tidak mengamati adanya gravitasi ini. Menurutnya pengamat kedua tidak inersial, dan menganggap gaya gravitasi itu sebagai gaya fiktif utk kerangka non inersial.

Bumi mengelilingi Matahari vs Matahari mengelilingi bumi.

Interaksi yg dikenal ada 4: gravitasi, elektromagnetik, kuat, lemah. (ya gravitasi disini tidak fiktif, tidak ada kelengkungan ruang-waktu) Kerangka acuan matahari inersial. (lebih tepatnya kerangka pusat massa sistem) Kerangka acuan bumi tidak inersial. Agar hukum newton I benar pada kerangka acuan bumi perlu tambahan gaya2 yg bernama sentrifugal, coriolis. Pengamat matahari tentu tidak mangamati adanya gaya2 itu, benda2 cuma berusaha mempertahankan kelembamannya, gaya2 itu fiktif. Pengamat bumi tentu menganggap gaya itu nyata senyata nyatanya. Eistein
Albert Einstein (1870 1955) dikenal dengan teori relativitas yang berbeda dengan teori relativitas Newton dan transformasi Galileo, menyatakan bahwa kerangka inersial benda tidak mengalami percepatan tambahan gerakan akibat gerakan kerangka ini. Bumi dapat dianggap sebagai kerangka inersial, dengan anggapan percepatan sentripental yang timbul karena pergerakan bumi dapat diabaikan terhadap percepatan gravitasi bumi. Suatu kerangka yang bergerak dengan kecepatan konstan terhadap kerangka inersial merupakan juga suatu kerangka inersial. postulat Einsteinberbunyi: a Hukum Fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan inersial. Postulat pertama ini menyatakan bahwa tidak ada kerangka acuan mutlak hingga gerak benda hanya bersifat relatif, sehingga tidak mungkin mengukur kecepatan mutlak suatu benda, yang ada hanya kecepatan relatif. Sebagai contoh: seseorang berada di dalam pesawat terbang yang bergerak dengan kecepatan penerbangan konstan jika penumpang tersebut melempar bola ke atas, maka bola akan bergerak parabola. Begitu pula dengan orang yang berada di bumi bila melempar ke atas gerakan bola juga parabola. Hal ini berarti bahwa bola yang dilempar di dalam pesawat terbang dan dibumi sama-sama membentuk gerakan parabola.

Sebenarnya, bumi bukan merupakan kerangka inersia karena bumi mengalami percepatan ke arah matahari. Percepatan itu timbul karena bumi beredar mengelilingi matahari. Selain itu, bumi juga mengalami percepatan ke arah pusat bumi karena ia berotasi pada sumbunya. Namun, kedua percepatan itu sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Jadi, dalam perhitunganperhitungan sederhana, bumi dapat dianggap sebagai kerangka inersia

You might also like