Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
LATAR BELAKANG Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang banyak terdapat dalam masyarakat dan sering dikonotasikan dengan keadaan gila.
Prevalensi Skizofrenia bisa mengenai siapa saja, data Amerika Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1 % populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
Definisi Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari bahasa
Yunani, schizein yang berarti terpisah atau pecah, dan phren yang artinya jiwa. Menurut Eugen Bleuler, skizofrenia adalah suatu gambaran jiwa yang terpecah belah, adanya keretakan atau disharmoni antara proses pikir, perasaan dan perbuatan.
Dalam DSM-IV dan DSM-IV-TR, skizofrenia didefinisikan sebagai sekelompok ciri dari gejala
positif dan negatif; ketidakmampuan dalam fungsi sosial, pekerjaan
ataupun hubungan antar pribadi menunjukan terus gejala-gejala ini selama paling tidak 6 bulan.
Etiologi
Model Diatesis-stres
Faktor Neurobiologi
Faktor Genetika Faktor Psikososial
Diagnosis
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang
amat jelas dan biasanya dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang jelas :
Thought echo Thought insertion or withdrawal Thought broadcasting delusion of control delusion of influence delusion of passivity delusional perception
Halusinasi auditorik
saja Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisispan (interpolation) inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan, atau neologisme; Perilaku katatonik Gejala-gejala negative
berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodromal). Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Klasifikasi
Skizofrenia Paranoid
Skizofrenia Hebefrenik
Skizofrenia Katatonik Skizofrenia tak terinci (Undifferentiated) Depresi Pasca-Skizofrenia Skizofrenia Residual Skizofrenia Simpleks Skizofrenia lainnya Skizofrenia YTT
Skizofrenia Paranoid
Memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia
atau memberi perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk verbal berupa bunyi pluit, mendengung, atau bunyi tawa. Halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual, atau lain-lain perasaan tubuh halusinasi visual mungkin ada tetapi jarang menonjol
pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata / tidak menonjol.
Skizofrenia Hebefrenik
Memenuhi kriteria umum diagnosis skizofrenia
umumnya diperlukan pengamatan kontinu selama 2 atau 3 bulan lamanya, untuk memastikan bahwa gambaran yang khas berikut ini memang benar bertahan :
Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak
(inappropriate),
sering disertai oleh cekikikan (giggling), atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendirir (self-absorbed smiling), atau oleh sikap, tinggi hati (lofty manner), tertawa menyeringai (grimaces), mannerisme, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang-ulang (reiterated phrases);
Skizofrenia Katatonik
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis
skizofrenia. Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :
stupor atau mutisme (tidak berbicara):
Gaduh gelisah
Menampilkan posisi tubuh tertentu Negativisme (tampak jelas perlawanan yang tidak
bermotif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan, atau pergerakkan kearah yang berlawanan);
Rigiditas
(mempertahankan anggota gerak dan tubuh dalam posisi yang dapat dibentuk dari luar); dan Gejala-gejala lain seperti command automatism (kepatuhan secara otomatis terhadap perintah), dan pengulangan kata-kata serta kalimat-kalimat.