You are on page 1of 28

BAB I KONSEP DASAR MEDIK ANEMIA

A. PENGERTIAN Anemia berarti kekurangan sel darah merah dapat disebabkan oleh hilangnya darah terlalu cepatatau kerena terlalu lambatnya produksi sel darah merah (Guyton, 1997). Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 2 )!

Anemia adalah berkurangnya hingga di ba"ah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan #olume packed red bloods cells (hematokrit) per 1 ml darah ($rice, 2 %)!

Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar &' atau hematokrit diba"ah normal! Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan sutu penyakit atau gangguan (ungsi tubuh! ()melt*er, 2 2) !

Anemia ialah keadaan dimana massa eritrosit dan+atau massa hemoglobin yang beredar tidak dapat memenuhi (ungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh! ('akta, 2 ,)

Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di ba"ah normal ()melt*er, 2 2)!

B. PROSES TERJADINYA MASALAH 1! -aktor $respitasi (-aktor $encetus) a! $roduksi sel darah merah tidak mencukupi b! )el darah merah prematur atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan c! .ehilangan darah d! .ekurangan nutrisi e! -aktor keturunan (! $enyakit kronis (/ematoid arthriks, 0'1, abses paru, osteomeiliks) ('runner 2 )uddart, 2 2! -aktor $redisposisi (-aktor $endukung) a! De(isiensi #it '12 b! De(isiensi asam (olat c! Gangguan metabolisme #it '12 dan asam (olat d! Gangguan sinteks D3A, akibat dari4 1) 2) De(isiensi en*im kongenetal Didapat setelah pemberian obat atau sitostatik tertentu 2)

e! 0radiasi 4 dapat berpengaruh pada stroma sumsum tulang (! .elainan imunologis ('oedi 5arsono, 2 ,)

C. PATOFISIOLOGI 0imbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya! .egagalan sumsum tulang dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, in#asi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui! )el darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat e(ek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa (aktor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah! 6isis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sistem (agositik atau dalam sistem retikuloendotelial terutama dalam hati dan limpa! )ebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk dalam (agosit akan masuk dalam aliran darah! )etiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg+dl atau kurang 7 kadar 1,% mg+dl mengakibatkan ikterik pada sclera! ()melt*er 2 'are! 2 2)!

D. MANIFESTASI KLINIS 0anda dan Gejala yang muncul mere(leksikan gangguan (ungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja (isik, gangguan neurologik (syara() yang dimani(estasikan dalam perubahan perilaku, anore8ia (badan kurus), pica, serta perkembangan kogniti( yang abnormal pada anak! )ering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan (ungsi

epitel, dan berkurangnya keasaman lambung! 1ara mudah mengenal anemia dengan %6, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai! .alau muncul % gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia! Gejala lain adalah munculnya sklera ("arna pucat pada bagian kelopak mata ba"ah)! Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang! 9ika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung! ($rice,2 Area .eadaan umum %)

Manifestasi k inis $ucat, penurunan kesadaran, keletihan berat, kelemahan, nyeri kepala, demam, dipsnea,

.ulit

#ertigo, sensiti#e terhadap dingin, '' turun! 9aundice (anemia hemolitik), "arna kulit pucat, sianosis, kulit kering, kuku rapuh, clubbing (inger, 1/0 : 2 detik, elastisitas kulit munurun, perdarahan kulit atau mukosa

;ata 0elinga ;ulut

(anemia aplastik) $englihatan kabur,

jaundice

sclera,

konjungti#a pucat! <ertigo, tinnitus ;ukosa licin dan mengkilat, stomatitis, perdarahan gusi, atro(i papil lidah, glossitis,

$aru = paru .ardio#askuler

lidah merah (anemia de(iciency asam (olat) Dipsneu, takipnea, dan orthopnea 0akikardia, lesu, cepat lelah, palpitasi, sesak "aktu kerja, angina pectoris dan bunyi

jantung murmur, hipotensi, kardiomegali,

Gastrointestinal ;uskuloskletal )ystem persyara(an

gagal jantung Anoreksia,

mual>muntah,

hepatospleenomegali (pada anemia hemolitik) 3yeri pinggang, sendi )akit kepala, pusing, tinnitus, mata berkunang>kunang, kelemahan otot, irritable, lesu perasaan dingin pada ekstremitas!

('akta, 2

,)

E. KLASIFIKASI 1! .lasi(ikasi Anemia ;enurut -aktor ;or(ologi a! Anemia hipokromik mikrositer 4 ;1< ? @ (l dan ;1& ? 27 pg )el darah merah memiliki ukuran sel yang kecil dan pe"arnaan yang berkurang atau kadar hemoglobin yang kurang (penurunan ;1< dan penurunan ;1&) 1) Anemia de(isiensi besi 2) 0halasemia major ,) Anemia akibat penyakit kronik A) Anemia sideroblastik b! Anemia normokromik normositer 4 ;1< @ >9% (l dan ;1& 27>,A pg )el darah merah memiliki ukuran dan bentuk normal serta mengandung jumlah hemoglobin dalam batas normal! 1) Anemia pasca perdarahan akut 2) Anemia aplastik ,) Anemia hemolitik didapat

A) Anemia akibat penyakit kronik %) Anemia pada gagal ginjal kronik B) Anemia pada sindrom mielodisplastik 7) Anemia leukemia akut c! Anemia normokromik makrositer 4 ;1< : 9% (l )el darah merah memiliki ukuran yang ukuran yang lebih besar dari pada normal tetapi tetapi kandungan hemoglobin dalam batas normal (;1& meningkat dan ;1< normal)! 1) 'entuk megaloblastik a) Anemia de(isiensi asam (olat b) Anemia de(isiensi '12, termasuk anemia pernisiosa 2) 'entuk non>megaloblastik a) Anemia pada penyakit hati kronik b) Anemia pada hipotiroidisme c) Anemia pada sindrom mielodisplastik 2! .lasi(ikasi anemia menurut (aktor etiologi a! Anemia karena produksi eritrosit menurun 1) kekurangan bahan unuk eritrosit (anemia de(isiensi besi, dan anemia deisiensi asam (olat+ anemia megaloblastik) 2) gangguan utilisasi besi (anemia akibat penyakit kronik, anemia sideroblastik)

,) kerusakan jaringan sumsum tulang (atro(i dengan penggantian oleh jaringan lemak4anemia aplastik+hiplastik, penggantian oleh jaringan (ibrotic+tumor4anemia leukoeritoblastik+mielopstik) A) -ungsi sumsum tulang kurang baik karena tidak diketahui! (anemia diserotropoetik, anemia pada sindrom mielodiplastik) b! .ehilangan eritrosit dari tubuh! 1) Anemia pasca perdarahan akut! 2) Anemia pasca perdarahan kronik c! $eningkatan penghancuran eritrosit dalam tubuh (hemolisis) 1) -aktor ekstrakorpuskuler a) Antibody terhadap eritrosit4 (Autoantibodi>AC&A,

isoantibodi>&D3) b) &ipersplenisme c) $emaparan terhadap bahan kimia d) Akibat in(eksi e) .erusakan mekanik

2) -aktor intrakorpuskuler a) Gangguan membrane (hereditary spherocytosis, hereditary elliptocytosis) b) Gangguan en*im (de(isiensi piru#at kinase, de(isiensi GB$D)

c) Gangguan

hemoglobin ,)

(hemoglobinopati

structural,

thalasemia) ('akta, 2

,! .lasi(ikasi Anemia yang terjadi akibat menurunnya produksi )D; antara lain a! Anemia de(isiensi besi Anemia de(isiensi besi merupakan gejala kronis dengan keadaan hipokromik (konsentrasi &b kurang), mikrositik yang disebabkan oleh suplai besi kurang dalam tubuh! kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan &b sehingga konsentrasinya dalam )D; berkurang, hal ini akan mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh jaringan tubuh! $ada keadaan normal kebutuhan besi orang de"asa adalah 2> A gm! $ada laki>laki kebutuhan besi adalah % mg+kg'' dan pada "anita ,% mg+kg'' ( 6a"rence ; 0ierney, 2 ,)

dan hamper 2+, terdapat dalam &b! Absorbsi besi terjadi dilambung, duodenum dan jejunum bagian atas adanya erosi eso(agitis, gaster, ulser duodenum, kanker dan adenoma kolon akan mempengaruhi absobsi besi!

b! Anemia megaloblastik Anemia yang disebabkan karena rusaknya sintesis D3A yang mengakibatkan tidak sempurnanya )D;! .eadaan ini disebabkan karena de(isiensi #itamin '12 dan asam (olat!karakteristik )D; ini adalah adanya megaloblas abnormal, $rematur dengan (ungsi yang

tidak normal dan dihancurkan semasa dalam sumsum tulang sehingga terjadinya eritropoeisis dengan masa hidup eritrosit yang lebih pendek yang akan mengakibatkan leucopenia, trombositopenia ! c! Anemia de(isiensi #itamin '12 ;erupakan gangguan autoimun karena tidak adanya (aktor intrinsik yang diproduksi di sel parietal lambung sehingga terjadi gangguan absobsi #itamin '12 ! d! Anemia de(isiensi asam (olat .ebutuhan (olat sangat kecil biasanya terjadi pada orang yang kurang makan sayuran dan buah>buahan, gangguan pada pencernaan, alkolik dapat meningkatkan kebutuhan (olat, "anita hamil, masa

pertumbuhan! De(isiensi asam (olat juga dapat mengakibatkan sindrom malabsobsi e! Anemia aplastik 0erjadi akibat ketidak sanggupan sumsum tulang untuk membentuk sel = sel darah! .egagalan tersebut disebabkan oleh kerusakan primer atau *at yang dapat merusak sumsum tulang (;ielotoksin)! A! .lasi(ikasi Anemia karena meningkatnya destruksi atau kerusakan )D; dapat terjadi karena hiperakti(nya /D)! ;eningkatnya destruksi )D; dan tidak adekuatnya produksi )D; biasanya karena (aktor>(aktor 4 a! .emampuan respon sumsum tulang terhadap penurunan )D; kurang karena meningkatnya jumlah retikulosit dalam sirkulasi darah

b! ;eningkatnya )D; yang masih muda dalam sumsum tulang dibandingkan yang matur atau matang ! c! Ada atau tidaknya hasil destruksi )D; dalam sirkulasi (peningkatan kadar bilirubin) %! Anemia yang terjadi akibat meningkatnya destruksi+kerusakan )D; antara lain a! Anemia hemolitik Anemia hemolitik terjadi akibat peningkatan hemolisis dari eritrosit sehingga usia )D; lebih pendek yang disebabkan oleh 4 %E dari jenis anemia, herediter, &b abnormal, membran eritrosit rusak, thalasemia, anemia sel sabit, reaksi autoimun, toksik, kimia, pengobatan, in(eksi, kerusakan (isik ! b! Anemia sel sabit Anemia sel sabit adalah anemia hemolitk berat yang ditandai dengan )D; kecil sabit, dan pembesaran lim(a akibat kerusakan molekul &b

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK $emeriksaan laboratorium pada pasien anemia menurut (Doenges, 2 )

1! 9umlah eritrosit 4 menurun (A$), menurun berat (aplastik)7 ;1< (#olume korpuskular rerata) dan ;1& (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (D'), peningkatan (A$)!

$ansitopenia (aplastik)! 3ilai normal eritrosit (juta+mikro lt) 4 ,,9 juta per mikro liter pada "anita dan A,1 >B juta per mikro liter pada pria 2! 9umlah darah lengkap (9D6) 4 hemoglobin dan hemalokrit menurun! ,! 9umlah retikulosit 4 ber#ariasi, misal 4 menurun (A$), meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah+hemolisis)! A! $e"arna sel darah merah 4 mendeteksi perubahan "arna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia)! %! 6DD 4 $eningkatan menunjukkan adanya reaksi in(lamasi, misal 4 peningkatan kerusakan sel darah merah 4 atau penyakit malignasi! B! ;asa hidup sel darah merah 4 berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal 4 pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai "aktu hidup lebih pendek! 7! 0es kerapuhan eritrosit 4 menurun (D')! @! )el Darah $utih 4 jumlah sel total sama dengan sel darah merah (di(erensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik) 3ilai normal 6eokosit (per mikro lt) 4 B =1 ! permokro liter

9! 9umlah trombosit 4 menurun caplastik7 meningkat (D')7 normal atau tinggi (hemolitik) 3ilai normal 0rombosit (per mikro lt) 4 2 darah &emoglobin elektro(oresis 4 mengidenti(ikasi tipe struktur hemoglobin! 3ilai normal &b (gr+dl) 4 'ilirubin serum (tak terkonjugasi)4 meningkat (A$, hemolitik)! ! =A ! per mikro liter

1 ! -olat serum dan #itamin '12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan de(isiensi masukan+absorpsi 11! 'esi serum 4 tak ada (D')7 tinggi (hemolitik) 12! 0'1 serum 4 meningkat (D') 1,! -eritin serum 4 meningkat (D') 1A! ;asa perdarahan 4 memanjang (aplastik) 1%! 6D& serum 4 menurun (D') 1B! 0es schilling 4 penurunan eksresi #itamin '12 urine (A$) 17! Guaiak 4 mungkin positi( untuk darah pada urine, (eses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut + kronis (D')! 1@! $emeriksaan andoskopik dan radiogra(ik 4 memeriksa sisi perdarahan 4 perdarahan GC 19! Analisa gaster 4 penurunan sekresi dengan peningkatan p& dan tak adanya asam hidroklorik bebas (A$)! 2 ! Aspirasi sumsum tulang+pemeriksaan+biopsi 4 sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal4 peningkatan megaloblas (A$), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik)! G. PENATALAKSANAAN MEDIS 0ujuan utama dari terapi anemia adalah untuk identi(ikasi dan pera"atan karena penyebab kehilangan darah,dekstruksi sel darah atau penurunan

produksi sel darah merah!pada pasien yang hipo#elemik4 1! pemberian tambahan oksigen, pemberian cairan intra#ena,

2! resusitasi pemberian cairan kristaloid dengan normal salin! ,! tran(usi kompenen darah sesuai indikasi (1atherino,2 ,)

D#aluasi Air"ay, 'reathing, 1irculation dan segera perlakukan setiap kondisi yang mengancam ji"a! .ristaloid adalah cairan a"al pilihan! (Daniel, dire#isi tanggal 22 Fktober 2 Acute anemia akibat kehilangan darah4 1! $antau pulse oksimetri, pemantau jantung, dan )phygmomanometer! 2! 'erikan glukokortikoid serta agen antiplatelet (aspirin) sesuai indikasi! ,! 'erikan 2 botol besar cairan intra#ena dan berikan 1>2 liter cairan kristaloid dan juga pantau tanda>tanda dan gejala gagal jantung kongesti( iatrogenik pada pasien!! A! 'erikan plasma beku segar (--$), (aktor>(aktor koagulasi dan platelet, jika diindikasikan! %! $asien dengan hemo(ilia harus memiliki sampel terhadap (aktor de(iciency yang dikirim untuk pengukuran! B! $asien hamil dengan trauma yang ada kecurigaan terhadap adanya -eto> trans(er darah ibu harus diberikan imunoglobulin /h>(/hogam) jika mereka /h negati(! 7! )etelah pasien stabil, mulailah langkah>langkah spesi(ik untuk mengobati penyebab pendarahan! (Daniel, dire#isi tanggal 22 Fktober 2 9) 9)

0erapi yang diberikan pada pasien dengan anemia dapat berbeda>beda tergantung dari jenis anemia yang diderita oleh pasien! 'erikut ini beberapa terapi yang diberikan pada pasien sesuai dengan jenis anemia yang diderita4 1! Anemia De(iciensi 'esi )etelah diagnosa ditegakkan maka dibuat rencana pemberian terapi berupa4 a! 0erapi kausal4 tergantung pada penyebab anemia itu sendiri, misalnya pengobatan menoragi, pengobatan hemoroid bila tidak dilakukan terapi kausal anemia akan kambuh kembali! b! $emberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi di dalam tubuh! 'esi per oral ((errous sulphat dosis ,82 mg, (errous

gluconate, (errous (umarat, (errous lactate, (errous suuccinate)! 'esi parentral, e(ek sampingnya lebih berbahaya besi parentral

diindikasikan untuk intoleransi oral berat, kepatuhan berobat kurang, kolitis ulserati(, dan perlu peningkatan &b secara cepat seperti pada ibu hamil dan preoperasi! (preparat yang tersedia antara iron de8tran comple8, iron sorbitol citric acid comple8)$engobatan diberikan sampai B bulan setelah kadar hemoglobin normal untuk cadangan besi tubuh! c! $engobatan lain misalnya4 diet, #itamin 1 dan trans(usi darah! Cndikasi pemberian trans(usi darah pada anemia kekurangan besi adalah pada pasien penyakit jantung anermik dengan ancaman payah jantung, anemia yang sangat simtomatik, dan pada penderita yang

memerlukan peningkatan kadar hemoglobin yang cepat!dan jenis darah yang diberikan adalah $/1 untuk mengurangi bahaya o#erload! )ebagai premediasi dapat intra#ena! ('akta, 2 ,) dipertimbangkan pemberian (urosemid

2! Anemia Akibat $enyakit .ronis Dalam terapi anemia akibat penyakit kronik, beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah4 a! 9ika penyakit dasar daat diobati dengan baik, anemia akan sembuh dengan sendirinya! b! Anemia tidak memberi respon pada pemberian besi, asam (olat, atau #itamin '12! c! 0rans(usi jarang diperlukan karena derajaat anemia ringan! d! )ekarang pemberian eritropoetin terbukti dapat menaikkan

hemoglobin, tetapi harus diberikan terus menerus! e! 9ika anemia akibat penyakit kronik disertai de(isiiensi besi pemberian preparat besi akan meningkatkan hemoglobin, tetapi kenaikan akan berhenti setelah hemoglobin mencapai kadar 9>1 g+dl! ('akta, 2 ,! Anemia )ideroblastik 'eberapa hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan anemia sideroblastik adalah4 a! 0erapi untuk anemia sideroblastik herediter bersi(at simtomatik dengan trans(usi darah! ,)

b! $emberian #ittamin 'B dapat dicoba karena sebagian kecil penderita responsi( terhadap pirido8in! ('akta, 2 A! Anemia ;egaloblastik 0erapi utama anemia de(isiensi #itamin '12 dan de(iciensi asam (olat adalah terapi ganti dengan #itamin '12 atau asam (olat meskipun demikian terapi kausal dengan perbaikan gi*i dan lain>lain tetap harus dilakukan4 a! /espon terhadap terapi4 retikulosit mulai naik hari 2>, dengan puncak pada hari 7>@! &b harus naik 2>, g+dl tiap 2 minggu! 3europati biasanya dapat membaik tetapi kerusakan medula spinalis biasanya irre#errsible! ('akta, 2 ,) ,)

b! Gntuk de(iciensi asam (olat, berikan asam (olat % mg+hari selama A bulan! c! Gntuk de(iciensi #itamin '124 hydro8ycobalamin intramuskuler 2 mg+hari, atau 1 pemeliharaan 2 %! Anemia $erniciosa )ama dengan terapi anemia megaloblastik pada umumnya maka terapi utama untuk anemia pernisiosa adalah4 a! 0erapi ganti (replacement) dengan #itamin '12 b! 0erapi pemeliharaan c! ;onitor kemungkinan karsinoma gaster! ('akta, 2 B! Anemia &emolitik ,4 A9) mg diberikan tiap minggu selama 7 minggu! Dosis mg tiap bulan atau 1 mg tiap , bulan!

$engibatan anemia hemolitik sangat tergantung keadaan klinik kasus tersebut serta penyebab hemolisisnya karena itu sangat ber#ariasi dari kasus per kasus! Akan tetapi pada dasarnya terapi anemia hemolitik dapat dibagi menjadi , golongan besar, yaitu4 a! 0erapi ga"at darurat $ada hemolisis intra#askuler, dimana terjadi syok dan gagal ginjal akut maka harus diambil tindakan darurat untuk mengatasi syok, mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, sertaa

memperbaiki (ungsi ginjal! 9ika terjadi anemia berat, pertimbangan trans(usi darah harus dilakukan secara sangat hati>hati, meskipun dilakukan cross matchng, hemolisis tetap dapat terjadi sehingga memberatkan (ungsi organ lebih lanjut! Akan tetapi jika syok berat telah teerjadi maka tidak ada pilihan lain selain trans(usi! b! 0erapi .ausal 0erapi kausal tentunya menjadi harapan untuk dapat memberikan kesembuhan total! 0etapi sebagian kasus bersi(at idiopatik, atau disebabkan oleh penyebab herediter>(amilier yang belum dapat dikoreksi! 0etapi bagi kasus yang penyebabnya telah jelas maka terapi kausal dapt dilaksanakan! ('akta, 2 c! 0erapi )uporti(>)imtomatik 0erapi ini diberikan untuk menek proses hemolisis terutama di limpa! $ada anemia hemolitik kronik (amilier>herediter sering diperlukan trans(usi darah teratur untuk mempertahankan kadar hemoglobin! ,4B9)

'ahkan pada thalasemia mayor dipakai teknik supertrans(usi atau hipertrans(usi untuk mempertahankan keadaan umum dan

pertumbuhan pasien! $ada anemia hemolitik kronik dianjurkan pemberian asam (olat ,1%> ,, mg+hari untuk mencegah krisis megaloblastik!

H. KOMPLIKASI Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang! Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena in(eksi! Gampang batuk>pilek, gampang (lu, atau gampang terkena in(eksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat! $ada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin! )elain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ>organ tubuh, termasuk otak! Anemia berat, gagal jantung kongesti dapat terjadi karena otot jantung yang anoksik tidak dapat beradaptasi terhadap beban kerja jantung yang meningkat! )elain itu dispnea, na(as pendek dan cepat lelah "aktu melakukan akti#itas jasmani %) merupakan mani(estasi berkurangnya

pengurangan oksigen ($rice, 2

I.

Dia!n"sa Ke#era$atan Diagnosa kepera"atan yang muncul pada pasien dengan anemia meliputi4

1! $ola na(as tidak e(ekti( berhubungan dengan hiper#entilasi ditandai dengan dipsneu, takikardia 2! $erubahan per(usi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan F2 ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran, nyeri kepala ,! $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna makanan +absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah ditandai dengan mual>muntah, anoreksia, penurunan '' A! 3yeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (asam laktat) %! Cntoleransi akti#itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan! B! $. Anemia

J.

Ren%ana Ke#era$atan 1! $ola na(as tidak e(ekti( b!d hiper#entilasi ditandai dengan dispnea, takikardia 0ujuan 4 )etelah dilakukan askep selama ,82A jam, diharapkan pola na(as pasien kembali e(ekti( dengan kriteria hasil 4 a! pasien melaporkan sesak napas berkurang b! perna(asan teratur c! takipneu atau dispneu tidak ada

d! tanda #ital dalam batas normal (0D 12 >9 +9 >B mm&g, nadi @ >1 8+menit, // 4 1@>2A 8+menit, suhu ,B,% = ,7,% 1) Cnter#ensi & ;andiri 4 a! $antau tanda>tanda #ital Untuk mengetahui keadaan umum pasien b! ;onitor usaha pernapasan, pengembangan dada, keteraturan

pernapasan, napas bibir dan penggunaan otot bantu pernapasan Untuk mengetahui derajat gangguan yang terjadi, dan menentukan intervensi yang tepat c! 'erikan posisi semi(o"ler jika tidak ada kontraindikasi Untuk meningkatkan ekspansi dinding dada d! Ajarkan klien napas dalam Untuk meningkatkan kenyaman e! 0anyakan mengenai kondisi pasien setelah diberi inter#ensi Mengetahui intervensi dapat bermanfaat untuk pasien dan mengkaji apakah keluhan sesak pasien sudah berkurang! .olaborasi 4 a! 'erikan F2 sesuai indikasi Untuk memenuhi kebutuhan O2 b! 'antu intubasi jika pernapasan semakin memburuk dan siapkan pemasangan #entilator sesuai indikasi Untuk membantu pernapasan adekuat

2! $erubahan per(usi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan F2 ke otak ditandai dengan penurunan kesadaran, nyeri kepala 0ujuan 4 )etelah diberikan askep selama , 8 2A jam diharapkan terjadi peningkatan per(usi jaringan dengan kriteria hasil4 a! menunjukkan per(usi adekuat b! pasien mengatakan nyeri kepala berkurang c! 00< dalam batas normal (0D(1A +9 >9 +B mm&g), 3adi (B > 1 8+menit), // (1@>228+menit), )uhu (,B,%>,7,% 1))

d! ;embrane mukosa "arna merah muda e! G1) : 1, Cnter#ensi 4 ;andiri 4 a! A"asi tanda #ital kaji pengisian kapiler, "arna kulit+membrane mukosa, dasar kuku! memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menetukan kebutuhan intervensi. b! 0inggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi! meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan oksigenasi untuk kebutuhan seluler. Catatan : kontraindikasi bila ada hipotensi. c! )elidiki keluhan nyeri kepala iskemia serebral mempengaruhi status kesadaran pasien kolaborasi 4

a! .olaborasi penga"asan hasil pemeriksaan laboraturium! 'erikan sel darah merah lengkap+packed produk darah sesuai indikasi! mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan /respons terhadap terapi. b! 'erikan oksigen tambahan sesuai indikasi! memaksimalkan transport oksigen ke jaringan. ,! $erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan mencerna

makanan+absorpsi nutrient yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah ditandai dengan mual>muntah, anoreksia, penurunan '' 0ujuan 4 )etelah diberikan askep selama , 8 2A jam diharapkan intake nutrisi pasien adekuat dengan kriteria hasil4 a! mual muntah (>) b! makan habis 1 porsi Cnter#ensi 4 ;andiri 4 a! .aji ri"ayat nutrisi, termasuk makan yang disukai! mengidentifikasi defisiensi, memudahkan intervensi b! Fbser#asi dan catat masukkan makanan pasien! menga asi masukkan kalori atau kualitas kekurangan konsumsi makanan. c! 'erikan makan sedikit dengan (rekuensi sering dan atau makan diantara "aktu makan!

menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukkan dan men!egah distensi gaster. d! Fbser#asi dan catat kejadian mual+muntah, (latus dan dan gejala lain yang berhubungan! gejala "# dapat menunjukkan efek anemia $hipoksia% pada organ. e! 'erikan dan 'antu hygiene mulut yang baik 7 sebelum dan sesudah makan, gunakan sikat gigi halus untuk penyikatan yang lembut! 'erikan pencuci mulut yang di encerkan bila mukosa oral luka! meningkatkan nafsu makan dan pemasukkan oral. Menurunkan pertumbuhan bakteri, meminimalkan kemungkinan infeksi. &eknik pera atan mulut khusus mungkin diperlukan bila jaringan

rapuh/luka/perdarahan dan nyeri berat. .olaborasi 4 a! .olaborasi pada ahli gi*i untuk rencana diet! membantu dalam ren!ana diet untuk memenuhi kebutuhan individual. b! $antau hasil pemeriksaan laboraturium! meningkatakan efektivitas program pengobatan, termasuk sumber diet nutrisi yang dibutuhkan. c! 'erikan obat sesuai indikasi! kebutuhan penggantian tergantung pada tipe anemia dan atau adanyan masukkan oral yang buruk dan defisiensi yang diidentifikasi.

A! 3yeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (asam laktat) ditandai dengan perilaku distraksi (gelisah), pasien mengeluh nyeri kepala, pasien 3ampak meringis, dispneu+takipneu 0ujuan 4 )etelah diberikan askep selama , 82A jam diharapkan nyeri pasien terkontrol dengan kriteria hasil4 a! klien melaporkan nyeri berkurang, b! klien tidak meringis, c! // dalam batas normal (1@>228+menit) Cnter#ensi 4 ;andiri 4 a! .aji keluhan nyeri, catat intensitasnya (dengan skala karakteristiknya, lokasi, lamanya! mempermudah intervensi. b! Fbser#asi adanya tanda>tanda nyeri non>#erbal seperti ekspresi "ajah, posisi tubuh, gelisah, menangis atau meringis, perubahan (rekuensi jantung, pernapasan, tekanan darah! merupakan indi!ator/derajat nyeri yang tidaklangsung dialami. c! Ajarkan teknik relaksasi na(as dalam mengurangi rasa nyeri yang bersifat akut .olaborasi 4 a! .olaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti analgetik untuk mengurangi rasa sakit/nyeri melakukan intervensi dan melihat ketepatan >1 ),

%! Cntoleransi akti#itas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman) dan kebutuhan ditandai dengan kelemahan, kelelahan, keletihan, lesu, dan lunglai 0ujuan 4 )etelah diberikan askep selama , 8 2A jam diharapkan dapat mempertahankan+meningkatkan ambulasi+akti#itas dengan kriteria hasil4 a! melaporkan peningkatan toleransi akti#itas (termasuk akti#itas sehari> hari) b! 00< dalam batas normal (0D 12 >1 +7 >@ mm&g), nadi (B >1

8+menit), napas (1@>22 8+menit), suhu (,B,%>,7,% 1) Cnter#ensi 4 ;andiri 4 a! .aji kemampuan AD6 pasien! mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan. b! .aji kehilangan atau gangguan keseimbangan, gaya jalan dan kelemahan otot! menunjukkan perubahan neurology karena defisiensi vitamin '(2 mempengaruhi keamanan pasien/risiko !edera. c! Fbser#asi tanda>tanda #ital sebelum dan sesudah akti#itas! manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk memba ajumlah oksigen adekuat ke jaringan. d! 'erikan lingkungan tenang, batasi pengunjung, dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring bila di indikasikan!

meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru. e! Gunakan teknik menghemat energi, anjurkan pasien istirahat bila terjadi kelelahan dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan akti#itas semampunya (tanpa memaksakan diri)! meningkatkan aktivitas se!ara bertahap sampai normal dan memperbaiki tonus otot/stamina tanpa kelemahan. Meingkatkan harga diri dan rasa terkontrol. B! $. Anemia 0ujuan 4 )etelah dilakukan askep selama ,82A jam, diharapkan pera"at dapat menangani dan meminimalisir komplikasi dari anemia dengan kriteria hasil4 a! &b 12>1B gE b! .onjungti#a tidak pucat c! $asien melaporkan kelelahan berkurang d! $erdarahan tidak terjadi Cnter#ensi 4 ;andiri 4 a! .aji konjungti#a pasien dan keluhan letih! 6aporkan jika kondisi yang letih berlebihan dan sangat pucat pada konjungti#a! Untuk menentukan intervensi yang tepat. Men!egah terjadinya komplikasi lebih lanjut dengan mengetahui tanda dan gejala a al.

b! Fbser#asi ketat tanda perdarahan 7 ptekie, purpura, perdarahan gusi, epistaksis, hematemesis, melena Men!egah terjadinya perdarahan lanjut untuk menentukan intervensi yang sesuai. c! $ertahankan tirah baring &irah baring untuk memper!epat pemulihan kondisi dan mendukung pengobatan sesuai indikasi .olaborasi 4 a! 'erikan trans(usi sesuai indikasi Untuk meningkatkan jumlah sel darah merah b! $eriksa lab darah Untuk mengetahui jumlah sel darah merah sehingga memungkinkan intervensi sesuai indikasi c! Ahli gi*i menetapkan diet sesuai indikasi )iet yang sesuai dapat memper!epat pemulihan dan membantu proses penyembuhan

DAFTAR P'STAKA

'akta, C ;ade! 2

,! *ematologi +linik )asar. 9akarta4,"C

Catherino jeffrey M. 2--.. ,mergen!y medi!ine handbook U/0: 1ipipin!ott 2illiams Doenges, ;arylinn D! 2 ! 3en!ana 0suhan +epera atan: 4edoman untuk

4eren!anaan dan 4endokumentasian 4era atan 4asien, Dd! ,, DG14 9akarta! .ahsasi, Daniel! 2 9! Anemia Acute!

http4++emedicine!medscape!com+article+1%9@ ,>media, emergencyHmedicine! Diakses pada tanggal 1@ 9uni 2 1, 3anda! 2 %! $anduan )iagnosa +epera atan 5anda definisi dan +lasifikasi

2--672--8.Dditor 4 'udi )entosa!9akarta4$rima ;edika $rice, )!A! 2 DG1 )melt*er, 1!) ! 2 2! 'uku 0jar +epera atan Medikal 'edah 'runner dan %! 4atofisiologi : +onsep +linis 4roses74roses 4enyakit! 9akarta 4

/uddarth. ,disi 9. :akarta : ,"C

You might also like