You are on page 1of 9

1.

DEFENISI Efusi pleural adalah penumpukan cairan di dalam ruang pleural, proses penyakit primer jarang terjadi namun biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain. Efusi dapat berupa cairan jernih, yang mungkin merupakan transudat, eksudat, atau dapat berupa darah atau pus !aughman " Diane, #$$$% Efusi pleural adalah pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara permukaan &isceral dan parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain. Secara normal, ruang pleural mengandung sejumlah kecil cairan ' sampai 1'ml% berfungsi sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan pleural bergerak tanpa adanya friksi Smelt(er " Su(anne, #$$#%. Efusi pleura adalah istilah yang digunakan bagi penimbunan cairan dalam rongga pleura. )rice " Syl&ia, 1**'%

1. E+I,-,.I )enyebab efusi pleura biasa bermacam/macam seperti gagal jantung, adanya neoplasma carcinoma bronchogenic dan akibat metastasis tumor yang berasal dari organ lain%, tuberculosis paru, infark paru, trauma, pneumoni, syndrome nefrotik, hipoalbumin dan lain sebagainya. 0llsagaaf 1, 0min 2 Saleh, 1**3, 43%. Dalam keadaan normal, cairan pleura dibentuk dalam jumlah kecil untuk melumasi permukaan pleura pleura adalah selaput tipis yang melapisi rongga dada dan membungkus paru/paru%. !isa terjadi # jenis efusi yang berbeda5 1% Efusi pleura transudati&a, biasanya disebabkan oleh suatu kelainan pada tekanan normal di dalam paru/paru. 6enis efusi transudati&a yang paling sering ditemukan adalah gagal jantung kongestif. #% Efusi pleura eksudati&a terjadi akibat peradangan pada pleura, yang seringkali disebabkan oleh penyakit paru/paru. 7anker, tuberkulosis dan infeksi paru lainnya, reaksi obat, asbetosis dan sarkoidosis merupakan beberapa contoh penyakit yang bisa menyebabkan efusi pleura eksudati&a. 8% )enyebab lain dari efusi pleura antara lain5 gagal jantung, kadar protein darah yang rendah, sirosis, pneumonia, blastomikosis, koksidioidomikosis, tuberculosis, histoplasmosis, kriptokokosis, abses diba9ah diafragma, artritis rematoid, pankreatitis, emboli paru, tumor, lupus eritematosus sistemik, pembedahan jantung, cedera di dada, obat/obatan hidrala(in, prokainamid, isonia(id, fenitoin, klorproma(in, nitrofurantoin, bromokriptin, dantrolen, prokarba(in%, pemasangan selang untuk makanan atau selang intra&ena yang kurang baik.

1. 20NIFES+0SI 7-INIS

0danya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena pergesekan, setelah cairan cukup banyak rasa sakit hilang. !ila cairan banyak, penderita akan sesak napas. 0danya gejala/gejala penyakit penyebab seperti demam, menggigil, dan nyeri dada pleuritis pneumonia%, panas tinggi kokus%, subfebril tuberkulosisi%, banyak keringat, batuk, banyak riak. De&iasi trachea menjauhi tempat yang sakit dapat terjadi jika terjadi penumpukan cairan pleural yang signifikan. )emeriksaan fisik dalam keadaan berbaring dan duduk akan berlainan, karena cairan akan berpindah tempat. !agian yang sakit akan kurang bergerak dalam pernapasan, fremitus melemah raba dan &ocal%, pada perkusi didapati daerah pekak, dalam keadaan duduk permukaan cairan membentuk garis melengkung garis Ellis Damoiseu%. Didapati segitiga .arland, yaitu daerah yang pada perkusi redup timpani dibagian atas garis Ellis Domiseu. Segitiga .rocco/:ochfus(, yaitu daerah pekak karena cairan mendorong mediastinum kesisi lain, pada auskultasi daerah ini didapati &esikuler melemah dengan ronki. )ada permulaan dan akhir penyakit terdengar krepitasi pleura.

1. )0+,FISI,-,.I Didalam rongga pleura terdapat ; 'ml cairan yang cukup untuk membasahi seluruh permukaan pleura parietalis dan pleura &iseralis. "airan ini dihasilkan oleh kapiler pleura parietalis karena adanya tekanan hodrostatik, tekanan koloid dan daya tarik elastis. Sebagian cairan ini diserap kembali oleh kapiler paru dan pleura &iseralis, sebagian kecil lainnya 1$/#$<% mengalir kedalam pembuluh limfe sehingga pasase cairan disini mencapai 1 liter seharinya. +erkumpulnya cairan di rongga pleura disebut efusi pleura, ini terjadi bila keseimbangan antara produksi dan absorbsi terganggu misalnya pada hyperemia akibat inflamasi, perubahan tekanan osmotic hipoalbuminemia%, peningkatan tekanan &ena gagal jantung%. 0tas dasar kejadiannya efusi dapat dibedakan atas transudat dan eksudat pleura. +ransudat misalnya terjadi pada gagal jantung karena bendungan &ena disertai peningkatan tekanan hidrostatik, dan sirosis hepatic karena tekanan osmotic koloid yang menurun. Eksudat dapat disebabkan antara lain oleh keganasan dan infeksi. "airan keluar langsung dari kapiler

sehingga kaya akan protein dan berat jenisnya tinggi. "airan ini juga mengandung banyak sel darah putih. Sebaliknya transudat kadar proteinnya rendah sekali atau nihil sehingga berat jenisnya rendah.

1. =," +E:-02)I: %

1. )ENE+0-07S0N00N +ujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk mencegah penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan ketidaknyamanan serta dispneu. )engobatan spesifik ditujukan pada penyebab dasar co> gagal jantung kongestif, pneumonia, sirosis%. & +orasentesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan specimen guna keperluan analisis dan untuk menghilangkan disneu. & !ila penyebab dasar malignansi, efusi dapat terjadi kembali dalam beberapa hari tatau minggu, torasentesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit, dan kadang pneumothoraks. Dalam keadaan ini kadang diatasi dengan pemasangan selang dada dengan drainase yang dihubungkan ke system drainase water-seal atau pengisapan untuk menge&aluasiruang pleura dan pengembangan paru. & 0gen yang secara kimia9i mengiritasi, seperti tetrasiklin dimasukkan kedalam ruang pleura untuk mengobliterasi ruang pleural dan mencegah akumulasi cairan lebih lanjut. & )engobatan lainnya untuk efusi pleura malignan termasuk radiasi dinding dada, bedah plerektomi, dan terapi diuretic.

1. 7,2)-I70SI 7omplikasi pada efusi pleura adalah 5 a. Infeksi b. Fibrosis paru

BAB III ASKEP TEORITIS 1. A. PENGKAJIAN 5 sedang 5 1#$ @ A$ mm1g 5 #$ B @ menitDenyut nadi 5 84 D " 5 "ompos 2entis 5 3C B @ menit

7eadaan ?mum +ekanan Darah )ernafasan Suhu tubuh 7esadaran

E System )ernafasan & Inspeksi 5 bentuk hidung simetris,septum di tengah,tidak tampak secretpada hidung,tidak tampak pernafasan cupinghidung,bentuk dada simetris,pergerakan paru simetris,tidak ada lesi dan oedema pada dada,tidak menggunakanbantuan ,#. & )alpasi & )erkusi 5 tidak ada krepitasi pada permukaan paru 5 bunyi perkusi pekak pada lobus paru kanan

& 0uskultasi 5

!unyi paru &esikuler,tidak ada ronchi,tidak ada 9hee(ing

E Sistem :espirasi )ada pasien efusi pleura bentuk hemithoraB yang sakit mencembung, iga mendatar, ruang antar iga melebar, pergerakan pernafasan menurun. )endorongan mediastinum ke arah hemithoraB kontra lateral yang diketahui dari posisi trakhea dan ictus kordis. :: cenderung meningkat dan )B biasanya dyspneu. Fremitus tokal menurun terutama untuk efusi pleura yang jumlah cairannya F #'$ cc. Disamping itu pada palpasi juga ditemukan pergerakan dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit. Suara perkusi redup sampai pekak tegantung jumlah cairannya. !ila cairannya tidak mengisi penuh rongga pleura, maka akan terdapat batas atas cairan berupa garis lengkung dengan ujung lateral atas ke medical penderita dalam posisi duduk. .aris ini disebut garis Ellis/DamoisseauB. .aris ini paling jelas di bagian depan dada, kurang jelas di punggung. 0uskultasi Suara nafas menurun sampai menghilang. )ada posisi duduk cairan makin ke atas makin tipis, dan dibaliknya ada kompresi atelektasis dari parenkian paru, mungkin saja akan ditemukan tanda tanda auskultasi dari atelektasis kompresi di sekitar batas atas cairan. Ditambah lagi dengan tanda i G e artinya bila penderita diminta mengucapkan kata/kata i maka akan terdengar suara e sengau, yang disebut egofoni 0lsagaf 1, Ida !agus, =idjaya 0djis, 2ukty 0bdol, 1**C,A*%.

E System 7ardio&askuler & Inspeksi 5 tidak tampak tanda G tanda adanya penyakit jantung danpembuluh darah & )alpasi 5 tidak ada oedema pada permukaan dada,tidak ada peninggian&ena jugularis,":+ H 8 detik,pulse 3C B @ menit. & )erkusi 5

& 0uskultasi 5 bunyi jantung S1 G S# regule

E System )ersyarafan Status kesadaran 5 "ompos 2entis, ."S 5 1'

)engkajian fungsi serebral 5 a% Ner&us ,lfaktorius 5 klien mampu membedakan bau baukayu putih dan bau parfum % b% Ner&us ,ptikus 5 klien mampu membuka mata secaraspontan ketika dipanggil namanya,tidak ada edema kelopak mata,pupil bulat isokor c% Ner&us ,kulomotorius,Ner&us +roklearis,Ner&us 0bdusen 5:eaksi pupil baik,reflek cahaya baik,pergerakan bola mata ke kanan,kiri,atas dan ba9ah normal. d% Ner&us +rigeminus 5 klien mampu menggigit dan menggerakanrahang ba9ah ke kiri dan kekanane. e% Ner&us Fasialis 5 bentuk 9ajah simetris,mampu mengerutkankening,dan @mengangkat alisf. f% Ner&us 0uditorius 5 klien mampu merespon dengan baik danmenja9ab pertanyaan yang diajukan dengan benar,menunjukan bah9apendengaran klien baik.g. g% Ner&us .lasofaringeus 5 klien mampu menelan dengan baik dibuktikan dengan klien memakan diet yang diberikan.h. h% Ner&us Iagus5 refleB muntah ada,dibuktikan dengan klienmuntah 1B, setelah diberikan obat antibiotic.i. i% Ner&us 0ssesoriu 5 klien mampu menoleh kekiri dan kekanandank lien juga mampu mengangkat bahunya,tidak ada rasa sakit yangdirasakan pada daerah bahu dan leher j. j% Ner&us 1ipoglosI 5 klien mampu menjulurkan lidahnya danmenggerakannya

E System endokrin & Inspeksi 5 tidak tampak adanya pembesaran kelenjar tiroid @ gondok & )alpasi 5 tidak terjadi pembesaran kelenjar tiroid @ gondok

E System integument

& InspeksI5 9arna kulit coklat,tampak bersih,tidak adahiperpigmentasi,tidak tampak adanya lesi. & )alpasi 5 tekstur lembut,temperature hangat,turgor kulit baik,tidak adaoedema

E System musculoskeletal & Inspeksi5 tidak tampak adanya fraktur dan kelainan bentuk tulan belakang,cara berjalan baik normal,pergerakan ekstremitasnormal. & )alpasI5 tidak ada nyeri tekan pada otot,refleB tendon baik,tidak adakelemahan pada otot,kekuatan otot normal ' untuk semuaekstremitas

E System .enitourinaria & Inspeksi 5 tidak dilakukan pengkajian pada anatomi genetalianya, klienterlihat mampu !07 secara mandiri di toilet,frekuensi !07 #B G C B @ hari & )alpasi 5 tidak tejadi distensi kandung kemih,tidak ada nyeri tekan blassdan ginjal, tidak ada pembesaran ginjal

E System )encernaan & InspeksI5bentuk bibir simetris, gigi geligi masih lengkap,mukosaber9arna merah muda,tidak ada perdarahan gusi, tidak adakelainan bentuk palatum,tidak ada pembesaran tonsil ataupunproses infllamasi pada rongga mulut,,tidak tampak pembesaran abdomen,klien mampu !0! secara mandiri ketoilet,dengan frekuensi 1 B G #B @ hari. & )alpasI5 tidak ada defiasi pada faring,menelan baik,tidak ada nyeri tekanpada faring,tidak nyeri tekan pada epigastrium,abdomensupel,tidak ada distensi dan nyeri tekan abdomen & )erkusi5 tidak ada penimbunan cairan maupun gas & 0uskultasi 5 tidak ada hiperperistaltik usus,bunyi bising usus normal 4 G 3B @ menit.

1. B.

DIAGNOSA

Diagnosa adalah penilaian klinis tentang respon indi&idu, keluarga atau komunitas terhadap masalah kesehatan @ proses kehidupan yang aktual @ potensial.0dapun diagnosa kepera9atan pada efusi pleura adalah sebagai berikut5 1% .angguan pertukaran gas berhubungan dengan Efusi )leura

#% 7etidakefektifan pola napas berhubungan dengan nyeri, ansietas, posisi tubuh, kelelahan dan hiper&entilasi 8% Nyeri akut berhubungan dengan efusi pleura

C% )erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh dan penurunan nafsu makan sekunder terhadap demam '% 0nsietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik dan rencana pengobatan 4% Intoleransi akti&itas berhubungan dengan kerusakan pertukaran gas terhadap efusi pleura, nyeri akut, imobilitas, kelemahan umum. A% :isiko trauma @ penghentian napas berhubungan dengan kelelahan, penglihatn buruk gangguan keseimbangan, kurang ke9aspadaaan keamanan, gangguan emosional dan ri9ayat trauma sebelumnya.

1. IN+E:IENSI

No. DI0.N,S0 1. .angguan pertukaran gas berhubungan dengan Efusi )leura

+?6?0N J 7:I+E:I0 IN+E:IENSI :0SI,N010SI+ujuan52endemonstrasikan 2andiri 5 7edalaman pernapasan perbaikan &entilasi dipengaruhi oleh situsi 1. 7aji )enurunan nyeri pada saat 7riteria 5 !unyi napas jelas, nyeri yang optimal bernapas, keletihan dan depresi 0.D dalam batas normal, dengan periode frekuensi napas 1#/#C@menit, keletihsn atau frekuensi nadi 4$/ depresi pernapasan 2eningkatkan 1$$B@menit, tdk ada batuk, yang optimal kemampuan ekspanai meningkatnya &olume paru, jiak klien dalam respirasi pada spirometer #. 6ika tidak dapat posisi duduk insentif. berjalan, tetapkan kemampuan ekspansi suatu aturan untuk paru akan meningkat. turun dari tempat tidur, duduk di kursi 2engoptimalkan beberapa kali sehari fungsi paru sesuai dengan kemampuan akti&itas indi&idu 8. +ingkatkan akti&itas secara bertahap, jelaskan 2embantu drainase bah9a fungsi postural, mencegah pernapasan akan depresi jaringan menungkat denagn paru@dada untuk akti&itas )ernapasan C. !antu respon setiap 3 jam jika mungkin '. Dorong klien untuk melakukan napas dalam dan latihan batuk efektif lima kali setiap jam 2eningkatkan ekspansi paru dan asupan oksigen ke paru dan system peredaran darah 2enge&aluasi kondisi yang mungkin dapat memperburuk &entilasi dan perfusi jaringan.

4. 0rtikulasi bidang 1al tersebut paru selama 3 jam merupakan tanda a9al terjadinya komplikasi. A. 7onsul dokter jika gejala/gejala Ekspektoran membantu pernapasan yg ada mengencerkan sekresi bertambah berat. sehingga sekret dapat dikeluarkan pada saat batuk. 7olaborasi 5 )emberian oksigen tambahan dapat menurunkan kerja pernapasan dgn menyediakan lebih banyak oksigen untuk *. !erikan oksigen dikirim ke sel, 9alaupun konsentrasi tambahan sesuai oksigen yg lebih tinggi dengan anjuran, sesuaikan kecepatan dpt dialirkan melalui aliran dengan hasil masker oksigen, hal tsb 0.D. 6ika sudah seringkali mencetuskan digunakan masker perasaan terancam bagi pasien, khususnya pada oksigen namun 3. !erikan ekspektoran sesuai dengan anjuran dan e&aluasi keefektifannya.

You might also like