Professional Documents
Culture Documents
. Scabiei yang dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa. Frekuensi kejadian penyakit ini pada wanita sama dengan pria. 2. Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan sosial ekonomi yang rendah, higiene yang buruk, hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis dan perkembangan dermografik seperti Pasien bekerja sebagai petani dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah. Pasien tinggal di tungkal yang merupakan daerah rawa yang lembab.
keadaan penduduk dan ekologi. 3. Skabies dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Penularan melalui kontak langsung (skin- to-skin) menjelaskan mengapa penyakit ini sering menular ke seluruh anggota keluarga. Penularan secara tidak langsung dapat melalui penggunaan bersama Istri pasien juga mengalami sakit yang sama seperti pasien. Pasien mempunyai kebiasaan : Tidur 1 kamar dengan istri Sprey diganti tidak tentu Kamar tidur jarang disapu Kebiasaan menggantung pakaian Mandi 2x sehari, air sumur, memakai sabun batang, keramas setiap hari Handuk dipakai bersama dengan istri Kebiasaan memotong kuku setiap 1 kali seminggu. 4. Dikenal ada 4 tanda utama atau tanda kardinal pada infestasi skabies, antara lain : Pruritus nocturnal, penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, adanya terowongan (kunikulus), ditemukan tungau dewasa, larva, nimfa, maupun skibala (fecal pellet).
pakaian, handuk, maupun tempat tidur. Bahkan dapat pula ditularkan melalui hubungan seksual antar penderita dengan orang sakit
Pasien mengeluh gatal di daerah perut sekitar pusat dan menjumpai bintil-bintil merah kecil-kecil yang gatal terutama pada malam hari sehingga penderita terganggu untuk tidur. Istri pasien juga mengalami sakit yang sama seperti pasien.
5. Kelainan kulit mula-mula berupa papul, Regio Umbilical, Lumbosakral, dan Aksila vesikel. Akibat garukan biasanya posterior : Tampak ekskoriasi, eritema, multiple, berukuran miliar Tampak papul dengan dasar eritema, multiple, warna kemerahan, ukuran menimbulkan infeksi sekunder sehingga terjadi pustula. Lokalisasi : Sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, sekitar pusat, paha bagian dalam, genitalia pria dan bokong.
miliar, pada palpasi papul teraba lunak dengan permukaan licin Tampak vesikel dengan dasar eritema, multiple, ukuran milliar. Pada palpasi vesikel teraba lunak dengan permukaan licin Tampak gambaran lesi bulat dan
memanjang
berupa
makula
hiperpigmentasi berukuran miliar. 6. Penatalaksanaan : Umum : Meningkatkan higiene Khusus : Sulfur presipitatum 2-5% Topikal : dicampur dengan Asam salisilat 2% , emulsi benzil benzoat 20-25%, Sistemik : CTM selama terasa gatal 4 kali sehari. Skabisid topikal, diberikan
salf 2-4, dioleskan setelah mandi badan, sore pada seluruh wajah,
termasuk