You are on page 1of 9

MODUL 12

KORELASI SERIAL
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 135
KORELASI SERIAL
A. P!n"#nt#$
Dalam bidang psikologi kita sering dihadapkan pada dua gejala dengan
jenis yang berbeda, misalnya gejala yang satu berskala ordinal dan yang lainnya
berskala interval. Atau gejala yang satu berskala nominal dan gejala yang lain
berskala interval atao rasio. Dalam keadaan seperti ini adalah tidak tepat jika kita
menggunakan teknik korelasi product moment ataupun korelasi tata jenjang.
Karena itu kita perlu menggunakan teknik korelasi yang lain, yaitu korelasi serial
atau korelasi point serial.
Teknik korelasi serial digunakan untuk menentukan hubungan antara
variabel, dimana variabel ! berjenis ordinal dan variabel " berjenis interval atau
rasio. #ika yang kita hadapi kedua variable itu berjenis nominal dan interval, maka
kita menggunakan teknik korelasi point serial.
B. o$!l#si Bis!$i#l
$ama serial dalam korelasi serial akan mengikuti banyaknya
pembagian yang dilakukan pada variabel !. Apabila variabel ! dibagi ke dalam
jenjang, maka akan disebut korelasi biserial. #ika variabel ! dibagi menjadi 3
#enjang dinamakan korelasi triserial, jika adibagi % jenjang namanya korelasi
&uartoserial.
'embagian variabel ! sampai lebih dari % jenjang jarang ditemui dan jika
ada, orang lebih senang menyelesaaikannya dengan korelasi product moment.
"ang paling sering kita temukan adalah pembagian variable ! itu menjadi dua
jenjang, karena itu dalam uraian berikut hanya akan dibahas korelasi biserial.
(ntuk menentukan koe)isien korelasi biserial kita menggunakan rumus
sebagai berikut *
1
]
1

y
q p
s
X X
r
t
bs
.
2 1
........................+,umus 1.1-
rbs = Koefisien korelasi biserial
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 13.
X1, X2 = rata-rata pada jenjang 1 dan 2
st = standar deviasi
p = proporsi
q = 1 p
y = ordinat pada p
Contoh :
'enelitian tentang /hubungan antara akti)itas dalam organisasi
kemahasis0aan dengan kepekaan sosial mahasis0a1. 2ariabel akti)itas dalam
berorganisasi +variabel !- dibagi ke dalam jenjang ordinal, yaitu akti) dan tidak
akti). 2ariabel kepekaan sosial +variabel "- berupa skor3skor interval. Data hasil
penelitiannya adalah seperti pada tabel 1.1
T#%!l 12.1 & D#t# A'ti(it#s )#l#* O$"#nis#si )#n
!+!'##n so,i#l M#-#sis.#
/ 0 1
A'ti1
4,5
4 1
5,5 1
5 3
6,5
.,5 1
Ti)#' #'ti1
.,5 1
. 1
5 3
%,5
%
3,5 1
(ntuk menentukan apakah ada hubungan antara aktivitas dalam
organisasi kemahasis0aan dengan kepekaan social itu kita menganalisis data
tersebut dengan langkah3langkah *
1. 7embuat table kerja seperti table 1.
T#%!l 12.2. & T#%!l Untu' o$!l#si Bis!$i#l
/ 0 1 10 10
2
A'ti1
4,5 14 158,5
4 1 4 51
5,5 1 5,5 6,5
5 3 % 14
6,5 15 11,5
.,5 1 .,5 %,5
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 136
Su% Tot#l - 12 32 -
Ti)#' #'ti1
.,5 1 .,5 %,5
. 1 . 3.
5 3 15 65
%,5 4 %8,5
% 5 3
3,5 1 3,5 1,5
Su% Tot#l - 12 43 -
Tot#l - 22 152 613,7
. 7enghitung rerata kepekaan social kedua kelompok
2 , 8
10
82
1
8 , 4
10
48
2

2
2

,
_



n
fY
n
fY
SD
917 , 1
20
130
20
5 , 918
2

,
_


5 , 0
20
10
1

n
f
p
& 9 1 : p
9 1 3 8,5 9 8,5
y8+ 9 2,7: 9 8,3454%...........+lihat tabel ordinat-
7aka koe)isien rbs dapat dihitung sebagai berikut*
1
]
1

y
q p
SD
Y Y
r
bs
. 2 1

111 , 1
39894 , 0
5 , 0 . 5 , 0
917 , 1
8 , 4 2 , 8

1
]
1

'ada modul 18 telah disebutkan bah0a pada umumnya koe)isien korelasi


bergerak dari 31 sampai dengan 1. Tetapi khusus koe)isien korelasi biserial dapat
terjadi lebih besar dari 1, seperti halnya dalam contoh di atas. ;leh karena itu
untuk menguji signi)ikansinya kita tidak dapat begitu saja membandingkannya
dengan table nilai3nilai r, melainkan kita harus melakukannya melalui uji t dengan
rumus *
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 135
( ) ( )
( )
2
2
2
2
1
2
bs
bs
r
pq
y
n r
pq
y
t
1
]
1

,
_

..............+,umus 1..-
(nsur yang sudah ditemukan di atas dimasukkan ke dalam rumus nilai t
maka diperoleh *
( ) ( )
( )
655 , 3
111 , 1
5 , 0 . 5 , 0
39894 , 0
1
2 20 111 , 1
5 , 0 . 5 , 0
39894 , 0
2
2
2
2

1
]
1

,
_

t
$ilai t sebesar 3,.55 disebut t empirik +te- akan kita bandingkan dengan
nilai t teoritik +tt- yang terdapat pada tabel nilai3nilai t +periksa lampiran- untuk
memeriksa tabel nilai3nilai t diperlukan in)ormasi tentang derajat kebebasan +db-
dari distribusi yang kita teliti. <ara untuk memperoleh db dilakukan dengan
menggunakan rumus db 9 n : , sehingga didapatkan hasil, 8 : 9 15. 'ada db
9 15 tara) signi)ikansi 5= didapatkan nilai tt sebesar ,181 dan pada tara) 1=
diperoleh nilai tt sebesar ,565. Dengan demikian kita bisa melakukan interpretasi
bah0a nilai t e sebesar 3,.55 telah melampaui nilai3nilai tt. 7aka dituliskan *
tt +5= 9 ,181- > te +96,56- ? tt +1= 9 ,565-
@ni berarti bah0a *
$ilai te 9 3,.55 adalah lebih besar dari pada nilai tt pada tara) 5= yaitu 9 ,181
maupun 1= yaitu 9 ,565.
Kesimpulannya adalah *
Ada hubungan yang sangat signifikan antara aktifitas dala organisasi
keahasis!aan dengan kepekaan sosial ahasis!a, baik pada taraf "#
aupun 1# $%1 diteria dan %& ditolak'
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 134
P!$l#ti-#n 12.1
1. Aekor tes dari 1 orang responden yang menja0ab betul dan 5 oran gyang
menja0ab salah pada butir nomor 5 dari suatu uji coba tes adalah sebagai
berikut*
B 8 %8 38 5 %5 35 5 3 %3 6 3. %
S 8 5 6 5 35 8 1 15
( = penja!ab betul
) = penja!ab salah
Berdasarkan data tersebut adakah korelasi antara sekor tes dengan
ja0aban betul atau salah pada butir nomor 5 tersebutC
. Dari %8 mahasis0a peserta ujian akhir semester diketahui bah0a 38 orang
yang lulus, mempunyai rerata @D 9 185 dan mahasis0a yang tidak lulus
adalah 45. Aimpangan baku @D dari %8 mahasis0a tersebut adalah 1.
Adakah hubungan antara @D dengan lulus tidaknya mahasis0a dalam ujian
akhir semesterC
;. o$!l#si Point Bis!$i#l
Teknik korelasi ini digunakan untuk menguji korelasi antara dua kelompok
data yang masing3masing berskala nominal dan berskala interval. Aeperti halnya
korelasi serial, jika variabel ! +gejala nominalnya- diklasi)ikasikan menjadi
kategori, maka disebut korelasi point biserial, #ika variabel ! diklasi)ikasi menjadi
3 kategori, maka disebut korelasi point triserial, dan jika variabel ! diklasi)ikasi
menjadi % kategori, maka disebut korelasi point &uartoserial.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 1%8
Korelasi point biserial banyak digunakan dalam bidang psikologi, dan
diba0ah ini akan diberikan rumus serta contoh penggunaannya.
Contoh :
Auatu penelitian terhadap kemampuan bahasa pada 18 pria dan 18
0anita. Data mengenai kemampuan bahasa dari 8 orang sampel tersebut adalah
sebagai berikut*
01 % 5 3 % 3 . 5 5 %
02 . 5 . 5 5 5 % 3 3 .
*1 = laki-laki *2 = !anita
Bagaimanakah kesimpulan dari penelitian tersebutC
(ntuk menyelesaikannya dengan korelasi point biserial digunakan rumus*
q p
SD
Y Y
r
tot
pbrs
.
2 1

..................+,umus 1..-
1 Y
= rerata gejala interval dari kelopok 1
2 Y
= rerata gejala interval dari kelopok 2
)+tot = sipangan baku total
p = proporsi individu $salah satu kelopok'
q = 1 p
(ntuk menghitung rerata dari kedua kelompok dan simpangan baku, perlu
dibuat tabel seperti tabel 1.3.
T#%!l 12.5. & !*#*+u#n B#-#s# 12 O$#n" P$i# D#n 12 O$#n" <#nit#.
P$i# <#nit# Tot#l
/1 /1
2
/2 /2
2
/ /
2
% 1. . 3.
5 5 5 5
3 4 . 3.
% 1. 5 5
3 4 5 5
% 5 5
. 3. % 1.
5 5 3 4
5 5 3 4
% 1. . 3.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 1%1
%1 151 %5 % 54 %3
Aelanjutnya dihitung *
a. 1 , 4
10
1 . 4
1
1
1


n
X
X
b. 8 , 4
10
8 . 4
2
2
2


n
X
X
c.
2
2
1
1
]
1



N
X
N
X
SD
tot

2
20
89
20
423
1
]
1


9 1,1.1
d.
5 , 0
10 10
10
2 1
1

n n
n
p
e. & 9 1 : p 9 1 : 8,5 9 8,5
).
q p
SD
X X
r
tot
pbrs
.
2 1


5 , 0 . 5 , 0
161 , 1
8 , 4 1 , 4

pbrs
r
9 8,381
Easil analisis dengan rumus ini akan selalu sama dengan rumus korelasi product
moment. ;leh karena itu untuk menguji signi)ikansinya kita dapat menggunakan
table nilai r product moment.
P!$l#ti-#n 12.2.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 1%
1. Berikut ini adalah data prestasi belajar mahasis0a yang tinggal bersama
orang tuanya +!- dan yang indekost +!-
/1 3 3 % 1 1 8 3 3 %
/2 3 % 1 8 3 3
Berdasarkan data tersebut ujilah hipotesis nol yang menyatakan * /Tidak
ada hubungan antara temapt tinggal dengan prestasi belajarmahasis0a1.
+gunakan tara) signi)ikansi 5=-.
. Dari penelitian mengenai motivasi untuk sukses pada mahasis0a yang
sudah ka0in +!1- dan mahasis0a yang belum ka0in +!- diperoleh dara
sebagai berikut*
/1 18 8 15 1 8 5 38 35 38 8
/2 18 15 1 16 15 38 35 15 8 5
Berdasarkan data tersebut dapatkah kita menarik kesimpulan bah0a ada
korelasi antara status perka0inan dengan motivasi untuk sukses pada
mahasis0aC
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB S.Sulistiyono, M.Psi
STATISTI I 1%3

You might also like