You are on page 1of 36

Didin Erma Indahyani FKG Universitas Jember

Anak-anak dengan keterbatasan fisik/mental dan kebutuhan khusus memiliki resiko kesehatan lebih besar

memerlukan bantuan / tergantung orang lain agar tetap sehat


2

Mereka yang memiliki keterbatasan kondisi fisik, perkembangan, tingkah laku atau emosi dan memerlukan jenis pelayanan kesehatan yang lebih dari yang dibutuhkan oleh anak secara umum

The International Classification of Imparments, Dissabilities and Handicaps (WHO, 1980; 1999)
Impairments/ Hendaya Disability/ Keterbatasan Handicap/ Cacat

Kelainan yg mengakibatkan gangguan, sehingga fungsi fisiologis, psikologis atau struktur anatomi berkurang atau hilang Bisa temporary atau permanen Aural impairments : level of hearing loss Ocular impairments : level of visual loss Skeletal impairments : loss or paralyzed of limbs

Impairments disability Akibat kelainan yang dideritanya, fungsi berkurang atau hilang, sehingga tidak dapat menjalankan aktifitas kehidupan sehari-hari secara normal (mobilitas terbatas) Klasifikasi : Communication disabilities : speaking, listening,

seeing & writing disabilities Personal disabilities : disabilities in personal hygiene, dressing and eating Locomotors disabilities : disabilities in walking, changing body position and personal transport

Akibat gangguan yang diderita, mengakibatkan perilaku tidak sesuai dengan usia, gender dan kultur sosialnya Klasifikasi : Physical independence handicap Tingkat ketidaktergantungan secara fisik, dengan bantuan alat bantu yang diperlukan. Mobility handicap Terbatasnya mobilitas terbatas pada suatu lingkungan tertentu, ruang, kursi atau tempat tidur Occupational disabilities (oleh karena pekerjaan)

Intellectual disability :
Fungsi intelektual umum dibawah rata-rata IQ < 70 MILD 50-70 MODERATE 35-55 SEVERE 25-35 PROFOUND <20-25

Adaptive behaviour/ skills : (-)


The 9th AAMR revisions Communications Self care Home living Social skills Community use, health & savety Functional academics

Manifestasi tampak selama masa perkembangan 18 th

Penyebab PRENATAL
Kelainan Kromosom

syndrome) Syndrome Disorders (Keterbatasan intelektual yang berhubungan dengan nervous system, muscular disorders, ocular disorders, disorders of the skull, skeletal disorders) Inborn Errors of Metabolism (Gangguan absorbsi/
Developmental Disorders of Brain formation (Incomplete closure dari neural tube Anencephaly atau spinabifida; Hydrocephalic, Microcephaly) Pengaruh Lingkungan (Maternal malnutrition, proses kimia tubuh mempengaruhi pertumbuhan tubuh & otak, Hypothyroidism cretinism)

(Down

syndrome,

klinefelter

pengaruh obat-obatan/ toxins, penyakit-penyakit yang dialami ibu (mis: PKU Phenyl Keto Uria) Non Specific (tidak diketahui)

A. Intrauterine Disorders
berhubungan dengan keadaan didalam uterine, mis: toxaemia, lama kehamilan (premature/ post term), proses kelahiran yang abnormal atau multiple births
berhubungan dengan keadaan yang timbul akibat kerusakan atau trauma to the newborn :

B. Neonatal Disorders

abnormal bleeding, respiratory problems and infections termasuk maternal infection (Rubella & HIV)

A. Head injuries B. Infections

Brain damages o.k trauma kepala hemorrhage


Enchephalitis, meningitis, parasit, virus disebabkan infeksi mengganggu fungsi otak dalam jangka waktu tertentu mempengaruhi kecerdasan dan fungsi fisik yang lain

C. Demyelinating Disorders
D. Degenerative Disorders

E. Seizure Disorders F. Toxic-Metabolic Disorders


Epilepsi Keracunan timah atau kelainan metabolisme

G. Malnutrition H. Environmental Deprivation

Pengaruh psychosocial (kemiskinan), child abuse and neglect, penekananpenekanan

Indonesia : penduduk berkelainan 2.07% dari jumlah penduduk (Hasil


sensus penduduk 1980, Biro Pusat Statistik)

Amerika : 4%
Cukup besar

Butuh perhatian kita semua & masyarakat, kalangan profesi, institusi pendidikan dan pemerintah

Cacat netra Cacat tubuh/ Tuna daksa Ketunagrahitaan Cacat runggu wicara

A D C B

Anak dengan keterbatasan dan kebutuhan khusus memiliki problema kesehatan rongga mulut lebih banyak dibanding populasi anak secara umum

Memiliki hambatan kemampuan cognitive, masalah tingkah laku, keterbatasan gerak, masalah neuromuskular (drooling, gagging dan problem menelan), pergerakan tubuh yang tidak terkontrol, gastroesophageal reflux dll

Kondisi rongga mulut


Beberapa penyakit genetik pada anak dapat menyebabkan defek pada enamel gigi, tidak adanya gigi dan gigi yang tidak teratur rapi Anak dengan Sindroma Down sering mengalami penyakit jaringan penyangga gigi

Keterbatasan fisik Anak yang tidak dapat mengunyah atau menggerakan lidah, tidak mendapat efek pembersihan alami dari pergerakan lidah, pipi dan otot bibir Kesulitan gosok gigi dan penggunaan dental floss Anak dengan koordinasi motorik yang buruk seperti karena trauma spinal cord, muscular dystrophy, atau cerebral palsy tidak mampu membersihkan gigi dengan sikat gigi atau dental floss

Berkurangnya aliran saliva Anak yang memerlukan bantuan saat minum, kemungkinan minum lebih sedikit dari anak normal, dan kemungkinan tidak memiliki saliva cukup untuk membersihkan sisa makanan dalam mulutnya Konsumsi obat Anak yang mengkonsumsi obat dengan tambahan pemanis dalam jangka panjang dapat terserang karies gigi Beberapa obat anti epilepsi dapat menyebabkan pembengkakan atau perdarahan pada gingiva

Keterbatasan jenis makanan


Anak yang memiliki keterbatasan mengunyah sering harus mengkonsumsi makanan yang dilunakkan yang memungkinkan lengket pada gigi

Anak dengan kebutuhan khusus akan memiliki tanda tanda sebagai berikut:
grinding teeth / bruxism Menolak makan atau makan makanan yang halus Perubahan tingkah laku,seperti memegang daerah sekitar rongga mulut,gigi,rahang dan dagu, Bau tidak sedap dari rongga mulut Perubahan warna gigi

Erupsi gigi Tergantung faktor genetik,pertumbuhan rahang dan obat- obatan yang dikonsumsi Dapat terlambat /cepat / tidak menentu Beberapa anak kadang gigi sulung belum erupsi hingga umur 2 tahun Karies gigi umumnya terjadi pada anak dengan keterbatasan. hubungan dengan masalah kebersihan rongga mulut,diet dan bottle

Periodontal disease timbul lebih sering pada anak dengan keterbatasan di usia lebih muda Hiperplasi ginggiva karena obat obatan Sistem imun yang rentan meningkatkan resiko terjadinya penyakit periodontal

feeding

Maloklusi

Kebiasaan buruk

Dapat berhubungan degan kelainan otot, erupsi gigi yang terlambat, gangguan pertumbuhan rahang Gigi yang tidak berada di lengkung dapat megakibatkan gangguan mengunyah dan resiko penyakit periodontal, karies gigi Umumnya adalah bruxism ,bernafas dengan mulut, tongue thrusting, menggigit bibir

Anomali gigi Dapat berupa kelainan jumlah,ukuran,bentuk gigi Trauma dan luka pada wajah dan mulut karena jatuh. Lebih sering pada anak dengan mental retardasi, cerebral palsy, abnormal reflek atau ketidak mampuan koordinasi otot

Keterampilan yang diperlukan untuk menjaga kebersihan rongga mulut pada anak dengan keterbatasan sedikit berbeda pada anak normal

Membutuhkan waktu perawatan > Kelainan sistemik membahayakan jiwa Biaya tinggi Prosedur perawatan yang sulit Dokter gigi yang tidak mempunyai ketrampilan khusus Dokter gigi tidak memiliki peralatan yang memadai Dokter gigi takut dalam merawat pasien berkelainan Dapat mengganggu pasien lain Seringkali penderita perlu rawat inap

Diet hiposalivasi, gangguan mekanisme self cleansing, gangguan fungsi otot Fluoride hipomineralisasi, hipoplasi, hiposalivasi dll perlu program pemberian fluor yang memadai Plak kontrol dirumah & diklinik - Mekanis dgn sikat gigi - Chemical Pit & Fissure Sealant agar optimal perlu kerjasama dokter gigi, orang tua/ pengasuh anak, anak & tenaga ahli lainnya

Non Farmakologis
pendekatan PSIKOLOGIS

physical restrain (pencegahan)

Farmakologis
sedasi inhalasi N2O

anesthesi umum

Metode TELL-SHOW-DO Sebelum dirawat penjelasan & demonstrasi baru dilakukan perawatan sesungguhnya Tujuan : mengenalkan anak kepada hal yang baru dari perawatan gigi Pada anak yang tidak bisa berkomunikasi? non verbal, bahasa tubuh

Desensitisasi
Secara perlahan & bertahap anak dilatih untuk dapat mengatasi rasa takutnya kepada prosedur perawatan giginya

Reinforcement / penguatan
Stimulus yang dapat meningkatkan respons Hadiah/ mainan yang akan diberikan pada anak apabila ia dapat menerima perawatan

Tujuan untuk menahan tangan (extremitas) yang tidak dapat dikontrol pada saat perawatan gigi. Menjaga atau menahan anak secara keseluruhan hingga tidak dapat menggerakkan anggota badannya dengan bebas dgn tangan, ikat pinggang, perban, selimut Piranti yang dibuat khusus : pediwrap, papuuse board, vacum cushion, bean chusion dll

Anak yang tidak kooperatif, sulit, kecemasan yang tinggi terhadap perawatan gigi sedasi inhalasi N2O
Bila secara konvensional tidak berhasil, perawatan dilakukan dibawah anesthesi umum di Rumah Sakit

Orang dewasa dapat menjadi penyebar bakteri penyebab karies Jangan berbagi makanan atau bertukar alat makan dengan anak

Ingat , anak dengan keterbatasan dan kebutuhan khusus memerlukan bantuan dari orang dewasa untuk membersihkan giginya

Jika anak sulit menggenggam sikat gigi, buatlah sikat gigi mudah untuk dipegang dengan membuat modifikasi
Nutrisi, yang baik untuk tubuh, juga baik untuk kesehatan rongga mulut Soda, minuman yang manis, permen, atau makanan yang mengandung gula dapat menimbulkan teradinya karies gigi

X
Fluor dapat mengurangi terjadinya kavitas, maka dalam menyikat gigi gunakanlah pasta gigi yang mengandung fluor ,letakkan pada sikat gigi sebesar biji kacang ( pea sized ) Pentingnya kunjungan teratur ke dokter gigi Mencegah terjadinya baby bottle tooth decay Jangan biasakan anak tidur dengan minum dari botol yang berisi minuman selain air

TERIMA KASIH SEMOGA BERMANFAAT

You might also like