You are on page 1of 5

VIII. Tinjauan Pustaka A. Stroke 1.

Definisi Stroke adalah suatu penyakit menurunnya fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak, terjadi secara mendadak dan cepat serta menimbulkan gejala dan tanda sesuai daerah otak yang terganggu (Depkes, 2012). Menurut Sidharta (2008), Stroke digunakan sebagai istilah dari sindrom hemiparesis atau hemiparalisis akibat lesi vaskular yang timbul dalam beberapa detik sampai hari, tergantung pada kausa yang menyebabkan sindrom tersebut. Penyebab stroke bisa disebabkan oleh pasokan darah yang terhambat secara tiba-tiba karena arteri yang memvaskularisasi daerah otak putus atau tersumbat. 2. Epidemiologi

3. Klasifikasi Stroke

B. Stroke Iskemik 1. Definisi Stroke Iskemik 2. Etiologi Stroke Iskemik 3. Klasifikasi Stroke Iskemik Menurut Harsono (2007), gejala klinis stroke iskemik dapat dibagi menjadi empat bentuk : a. Serangan Iskemia Sepintas / Transient Ischemic Attack (TIA). Pada bentuk ini gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak akan menghilang dalam waktu 24 jam. b. Defisit Neurologik Iskemik Sepintas / Reversible Ischemic Neurological Deficit (RIND). Gejala neurologik yang timbul akan menghilang dalam waktu lebih dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari seminggu. c. Stroke progresif (Progressive Stroke / Stroke in Evolution). Gejala neurologik makin lama makin berat.

d. Stroke komplet (Completed Stroke / Permanent Stroke) Gejala klinis sudah menetap. 4. Patofisiologi Stroke Iskemik 5. Gejala dan Tanda Stroke Iskemik 6. Diagnosis Stroke Iskemik C. Stroke Iskemik Berulang D. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari E. Hubungan Stroke dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-hari

Sedangkan menurut penyebabnya, Price dan Wilson (2006) membagi stroke iskemik menjadi empat macam : a. Stroke Lakunar Infark lakunar merupakan infark yang terjadi karena oklusi aterotrombotik atau hialin lipid salah satu cabang pembuluh darah dari sirkulus Willisi, arteri serebri media, atau arteri vertebralis. Cabang-cabang tersebut rentan terhadap trombosis dari penyakit aterotrombotik atau akibat terjadinya penebalan lipohialinotik. Trombosis yang terjadi di dalam pembuluhpembuluh ini menyebabkan daerah-daerah infark yang kecil, lunak, dan disebut lakuna (danau kecil). b. Stroke Trombotik Pembuluh Besar Rata-rata kejadian stroke ini terjadi saat tidur dimana pasien relatif mengalami dehidrasi dan dinamika sirkulasi menurun. Stroke ini sering berkaitan dengan lesi aterosklerotik yang menyebabkan penyempitan atau stenosis di arteri karotis interna atau di pangkal arteri serebri media atau di taut arteri vertebralis dan arteri basilaris. Para pasien yang sudah mengalami beberapa kali serangan TIA tipe lakunar dapat berkembang menjadi stroke trombotik. Yang khas adalah crescendo TIA, dimana pasien mengalami TIA yang semakin meningkat jumlah dan frekuensinya. c. Stroke Embolik Stroke embolik diklasifikasikan berdasarkan arteri yang terlibat atau asal embolus. Embolus dari stroke embolik dapat berasal dari arteri distal atau jantung (stroke kardioembolik). Stroke yang terjadi akibat embolus biasanya menimbulkan defisit neurologis

mendadak dan terjadi saat pasien beraktivitas. Stroke kardioembolik, jenis stroke embolik tersering, didiagnosis apabila diketahui adanya kausa jantung seperti fibrilasi atrium. Embolus dari stroke kardioembolik berasal dari bahan trombotik yang terbentuk di dinding rongga jantung atau katup mitralis. Fragmen-fragmen embolus dari jantung dapat mencapai otak melalui arteria karotis atau vertebralis dikarenakan bekuannya yang sangat kecil. Emboli dapat terurai dan terus mengalir sepanjang pembuluh darah sehingga gejala mereda, atau ada fragmen-fragmen yang tersangkut di pembuluh darah dan menimbulkan gejala fokal. d. Stroke Kriptogenik Stroke kriptogenik adalah stroke yang sumber penyebabnya tersembunyi, dimana pasien mengalami oklusi mendadak pembuluh intrakranium besar tanpa penyebab yang jelas bahkan setelah dilakukan pemeriksaan diagnostik dan evaluasi klinis yang ekstensif.

EPIDEMIOLOGI
Stroke is the brain equivalent of a heart attack. Blood must flow to and through the brain for it to function. If its flow is obstructed, by a blood clot moving to the brain, or by narrowing or bursting of blood vessels, the brain loses its energy supply, causing damage to tissues leading to stroke. Annually, 15 million people worldwide suffer a stroke. Of these, 5 million die and another 5 million are left permanently disabled, placing a burden on family and community. Stroke is uncommon in people under 40 years; when it does occur, the main cause is high blood pressure. Stroke also occurs in about 8% of children with sickle cell disease. Stroke adalah setara otak dari

serangan jantung. Darah harus mengalir ke dan melalui otak untuk itu fungsi. Jika alirannya terhambat, oleh gumpalan darah pindah ke otak, atau dengan mempersempit atau meledak pembuluh darah, otak kehilangan nya pasokan energi, menyebabkan kerusakan pada jaringan yang mengarah ke stroke. Setiap tahun, 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke. dari ini, 5 juta mati dan lain 5 juta yang tersisa secara permanen dinonaktifkan, menempatkan beban pada keluarga dan masyarakat. Stroke adalah jarang pada orang di bawah 40 tahun, ketika itu tidak terjadi, Penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi. Stroke juga terjadi pada sekitar 8% dari

anak-anak dengan penyakit sel sabit. (

, 2009)

The incidence of stroke is declining in many developed countries, largely as a result of better control of high blood pressure, and reduced levels of smoking. However, the absolute number of strokes continues to increase because of the ageing population. Insiden stroke menurun di banyak negara maju, terutama sebagai akibat dari kontrol yang lebih baik dari tekanan darah tinggi, dan menurunnya tingkat merokok. Namun, mutlak jumlah stroke terus meningkat karena populasi yang menua.
Stroke is the leading cause of death among Indonesians above five years of age, comprising 15.4% of all deaths, agegender-standardised death rate 99/100 000, and age gender-standardised disability-adjusted life years lost 685/ 100 000. Stroke prevalence is 0.0017% in rural Indonesia, 0.022%in urban Indonesia, 0.5%amongurban Jakarta adults, and 0.8% overall. Frequent risk factors include hypertension, smoking and hypercholesterolaemia. The mean age of stroke patients is 58.8 years. Subarachnoid haemorrhage is found in 1.4% of patients, intracerebral haemorrhage in 18.5%, and ischaemic stroke in 42.9%.

Male stroke survivors outnumbered females (76_8 vs. 23_2%), aged 59_4 and 60_6 years, respectively, with hypertension (66_08%) and cardiac diseases (17_86%) being the prominent risk factors. A hospital-based survey of 28 hospitals included 2065 acute stroke patients, mean age 58_8years, male-to-female ratio 1_17 : 1, with the more common risk factors being hypertension (73_9%), diabetes (17_3%), smoking (20_4%), heart disease (19_9%) and previous stroke (19_9%) (8). Braincomputed tomography performed in 61_9% found subarachnoid haemorrhage in 1_4%, intracerebral haemorrhage in 18_5% and ischaemic stroke in 42_9%.

Stroke adalah penyebab utama kematian di antara orang Indonesia di atas usia lima tahun , yang terdiri dari 15,4 % dari semua kematian , usia - gender standar tingkat kematian 99/100 000 , dan usia gender standar disability-adjusted tahun hidup yang hilang 685 / 100 000 . Prevalensi Stroke adalah 0,0017 % di pedesaan Indonesia , 0.022 % di perkotaan Indonesia , 0,5 % amongurban dewasa Jakarta , dan 0,8 % secara keseluruhan . Faktor risiko Sering termasuk hipertensi , merokok dan hiperkolesterolemia . Usia rata-rata stroke pasien adalah 58,8 tahun . Perdarahan subarachnoid ditemukan dalam 1,4 % dari pasien , perdarahan intraserebral di 18,5 % , dan

stroke iskemik pada 42,9 % . Penderita stroke Pria kalah jumlah perempuan ( 76_8 23_2 vs %) , 59_4 60_6 usia dan tahun , masing-masing , dengan hipertensi ( 66_08 % ) dan penyakit jantung ( 17_86 % ) menjadi menonjol faktor risiko . Sebuah survei berbasis rumah sakit dari 28 rumah sakit termasuk 2.065 akut Stroke pasien , berarti 58_8years usia , laki-laki -wanita rasio 1_17 : 1 , dengan faktor-faktor risiko yang lebih umum adalah hipertensi ( 73_9 % ) , diabetes ( 17_3 % ) , merokok ( 20_4 % ) , hati Penyakit ( 19_9 % ) dan stroke sebelumnya ( 19_9 % ) ( 8 ) . Braincomputed tomography dilakukan dalam 61_9 % ditemukan subarachnoid perdarahan di 1_4 % , perdarahan intraserebral di 18_5 % dan stroke iskemik pada 42_9 % .

You might also like