You are on page 1of 33

Oleh WINDY SETYORINI 4201410054

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

LATAR BELAKANG
UU No. 20 tahun 2003 pasal 39 Pentingnya Metode dan Media Pembelajaran

Permasalahan

Hasil pengamatan dan wawancara

Upaya untuk mengatasi permasalahan

Pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan perkembangan kondisi bangsa dan kebutuhan siswa

LATAR BELAKANG
Pengembangan LKS Fisika Terintegrasi Karakter Berbasis Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

RUMUSAN MASALAH
1
Bagaimana tingkat kelayakan LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL yang dikembangkan?

Apakah LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL dapat mengembangkan karakter siswa? Adakah perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode ekperimen berbantu LKS fisika terintegrasi karakter dengan kelas yang tidak menggunakan LKS fisika terintegrasi karakter?

TUJUAN PENELITIAN
1
Untuk mengetahui tingkat kelayakan LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL yang dikembangkan. Untuk mengetahui apakah LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL dapat mengembangkan karakter siswa. Untuk mengetahui adakah perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan metode ekperimen berbantu LKS fisika terintegrasi karakter dengan kelas yang tidak menggunakan LKS fisika terintegrasi karakter.

MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Siswa 1.1 Membantu siswa mengembangkan karakter. 1.2 Membantu siswa memahami materi, bukan menghapal materi. 2. Bagi Guru Memberikan produk yang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bahan ajar untuk mengembangkan karakter dan meningkatkan hasil belajar IPA (fisika) kelas VIII.

MANFAAT PENELITIAN
3. Bagi Peneliti Mendapatkan pengalaman langsung dalam pembelajaran menggunakan metode ekperimen dan diskusi berbantu LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL. 4. Bagi Institusi Hasil penelitian diharapkan memberikan konstribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran.

PEMBATASAN MASALAH
Dalam penelitian ini yang dikaji adalah efektivitas LKS

fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan karakter siswa. Metode mengajar yang diterapkan pada penelitian ini adalah metode eksperimen dan diskusi. LKS fisika yang dikembangkan mencakup materi alatalat optik kelas VIII semester 2.

PENEGASAN ISTILAH
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Prastowo (2011:208-211), berdasarkan bentuknya LKS dibedakan menjadi 5 macam yaitu LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep, LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan, LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar, LKS yang berfungsi sebagai penguatan dan LKS yang berfungsi sebagai petunjuk ekperimen. LKS yang akan dikembangkan dalam penelitian ini termasuk LKS yang membantu siswa menemukan menemukan suatu konsep, selain itu dengan mengintegrasikan pendidikan karakter di dalamnya. LKS mencakup materi alat-alat optik kelas VIII semester 2.

PENEGASAN ISTILAH
Karakter Bangsa
Karakter yang akan dikembangkan disesuaikan dengan jenjang pendidikan yakni SMP dan mata pelajaran IPA. Sehingga, karakter yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah rasa ingin tahu dan bersahabat/komunikatif. Nilai yang termasuk dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa berjumlah 18 nilai, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

PENEGASAN ISTILAH
Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2003), pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan CTL dengan metode ekperimen dan diskusi berbantu LKS terintegrasi karakter.

Hasil Belajar
Hasil belajar yang akan diukur adalah pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada ranah kognitif berupa

KAJIAN TEORI
1. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS sebagai Bahan Ajar Menurut Diknas sebagaimana dikutip oleh Prastowo (2011:203-204), lembar kerja siswa (student work sheet) adalah bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Unsur-unsur LKS sebagai Bahan Ajar LKS terdiri dari 6 unsur yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi dasar yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja serta penilaian.

KAJIAN TEORI
Pedoman Penyusunan LKS

Pedoman penyusunan LKS pada penelitian ini

Langkah-langkah aplikatif membuat LKS Prastowo


Pedoman Penentuan Desain Prastowo Pengembangan LKS Pedoman penyusunan LKS yang baik Darmojo Deskrip si dari BSNP BSNP

KAJIAN TEORI
2. Karakter Bangsa Pengintegrasian dalam mata pelajaran
a. Mengkaji Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk menentukan apakah nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di dalamnya; b. Menggunakan tabel 1 yang memperlihatkan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan; c. Mencantumkankan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam tabel 1 itu ke dalam silabus; d. Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP; e. Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; dan f. Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku.

KAJIAN TEORI
Mata Pelajaran Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai

Indikator Berdasarkan Jenjang Kelas


Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui besaran pokok dan besaran turunan Melakukan pengamatan untuk mengetahui besaran pokok dan besaran

IPA (fisika) Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan

Mendeskripsika Rasa ingin tahu n besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya

KAJIAN TEORI
Pencapaian Hasil Balajar Penilaian pencapaian pendidikan nilai budaya dan karakter didasarkan pada indikator. Dari hasil pengamatan, catatan anekdotal, tugas, laporan dan sebagainya, guru dapat menarik kesimpulan tentang pencapaian indikator atau pencapaian nilai. Kesimpulan atau pertimbangan itu dapat dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut ini. BT : Belum Terlihat MT : Mulai Terlihat MB : Mulai Berkembang MK : Membudaya

KAJIAN TEORI
3. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Komponen pendekatan CTL Menurut Depdiknas (2003: 10), pembelajaran CTL memiliki tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme (constructivism), bertanya (questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling) dan penilaian sebenarnya (authentic assessment). Sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan CTL jika menerapkan ketujuh komponen tersebut dalam pembelajarannya.

KAJIAN TEORI
Langkah-langkah penerapan CTL dalam adalah sebagai berikut:
1. Kembangkan pikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya! 2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik! 3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya! 4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompokkelompok)! 5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran! 6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan! 7. Lakukan penialaian yang sebenarnya dengan berbagai cara!

KAJIAN TEORI
4. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan belajar (Rifai, 2009: 85). Benyamin S. Bloom menyatakan terdapat tiga taksonomi yang disebut ranah belajar: Ranah
Ranah Kognitif Ranah Afektif

Psikomotorik
Keterampilan produktif Teknik Fisik Sosial Manajerial Intelektual

Pengetahuan Pemahaman Penerapan Analisis Sintesis Evaluasi

Penerimaan Penanggapan/ memberikan respons Penilaian Pengorganisasi an karakterisasi

KERANGKA BERPIKIR
Fakta 1. Guru sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. 2. Pembelajaran didominasi oleh guru (teacher centered) 3. Guru tidak menggunakan bahan ajar lain selain buku paket. 4. LKS yang beredar di pasaran belum membimbing siswa menemukan konsep sekaligus mengembangkan karakter. 1. Siswa lebih banyak menghapal fakta, daripada menemukan sendiri. 2. Hasil belajar fisika tergolong rendah. 3. Proses pembelajaran kurang menarik. 4. Karakter siswa kurang dikembangkan.

Pengembangan LKS Fisika Terintegrasi Karakter Berbasis Pendekatan CTL yang digunakan dalam pembelajaran

Siswa diarahkan untuk dapat membangun pengetahuannya dengan menemukan sendiri.

Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan internalisasi nilai

Hasil belajar siswa meningkat dan karakter siswa berkembang

HIPOTESIS PENELITIAN
Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan hasil belajar antara kelas yang menggunakan metode eksperimen berbantu LKS fisika terintegrasi karakter dengan kelas yang tidak menggunakan LKS fisika terintegrasi karakter.

METODE PENELITIAN
Populasi
Siswa Kelas VIII SMP N 1 Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014

Subjek Penelitia n
Sampel

Simple random sampling


VIII H sebagai Kelas eksperimen VIII F sebagai Kelas kontrol Metode ekperimen berbantu LKS Fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL Hasil Belajar dan Karakter Siswa

Variabel Penelitia n

V. Bebas

V. Terikat

DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini menekankan pada pengembangan produk berupa LKS fisika terintegrasi karakter dan metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and development). Desain uji coba dimulai dari validasi desain produk berupa LKS fisika terintegrasi karakter oleh dosen ahli yang akan digunakan untuk penelitian. Produk LKS terintegrasi karakter yang sudah diperbaiki dari hasil revisi dosen ahli diujikan terhadap guru fisika SMP N 1 Semarang. Setelah uji coba produk berhasil, maka produk diujicobakan di kelas kontrol dan eksperimen melalui uji coba pemakaian.

DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian untuk uji coba pemakaian adalah pretest-posttest control group design.

Sampel
VIII H VIII F

Kelas
Eksperime n Kontrol

Kodisi Awal
O1 O3

Perlakua n
X

Kondisi Akhir
O2
4

(Sugiyono, 2009: Y O 75-76).

PROSEDUR PENELITIAN
Potensi dan Masalah Ujicoba Pemakai an Revisi Produk Pengumpul an Data Desain Produk Validasi Desain

Revisi Produk

Ujicoba Produk

Revisi Desain

Produksi Massal
Sugiyono (2007: 409)

Metode Pengumpulan Data


Metode Angket Lembar Validasi Ahli Lembar uji coba produk Metode Dokumentasi Daftar Nama Siswa Nilai Rapor Semester Gasal IPA Metode Tes Pre-test Post-test Metode Observasi Lembar Observasi Afektif dan Psikomotorik Siswa

Metode Analisis Data


Analisis Data Awal
Uji Deskriptif Presentase

Uji ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan LKS dan kefektifan LKS dengan mencari angka presentasenya. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi yang ada bersifat homogen. Uji homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa data yang ada berangkat dari kondisi awal yang sama.

Uji Homogenitas

Metode Analisis Data


Analisis Instrumen Tes
Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.

Daya Pembeda

Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal dapat diketahui melalui uji coba perangkat tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.

Uji Reliabilitas

Metode Analisis Data


Analisis Data Akhir
Uji Normalitas Uji Ketuntasan Klasikal Uji Gain Rata-rata Ternormalisasi Uji Hipotesis Pihak Kanan (t-test berkorelasi)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar tiaptiap kelas. Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar peningkatan sebelum dan sesudah pembelajaran Uji ini digunakan ntuk membuktikan signifikansi perbedaan kelas kontrol dan kelas eksperimen Uji ini digunakan untuk mengetahui perkembangan karakter dan aktivitas siswa dengan mencari presentasenya.

Uji Deskriptif Presentase

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

You might also like