Professional Documents
Culture Documents
PATOFISIOLOGI
Penyakit ginjal Kegagalan ginjal Penyakit ginjal Kead. Abnormal ginjal tanpa mempersoalkan fungsinya Kegagalan ginjal kumpulan tanda2 klinis karena disfungsi macam2 sistem dalam tubuh. Fungsi abnormal akumulasi sisa2 metab. N dan perub. pada air, elektrolit dan metab. asam basa fungsi abnormal sistem2 tubuh lainnya.
Azotemia peningkatan NPN dlm darah diketahui dg pemeriksaan BUN & Serum kreatinin Istilah Uremia Kegagalan ginjal Uremia berdasar lokasi anatomis : Uremia prerenal aliran darah ke ginjal tdk mencukupi - CHF - Hipovolemia (shock, dehidrasi atau insufisiensi korteks adrenal )
Uremia Postrenal ditandai dengan gangguan penyaluran urin ke luar tubuh meski struktur dan fungsi ginjal normal - Obstruksi uretra - Ruptura VU - Hernia VU - Obstruksi bilateral ureter Obstruksi kerusakan ginjal scr sekunder akibat peningkatan tekanan dalam PR, parenkim ginjal dan berkurangnya aliran darah
Uremia renal primer semua uremia yang disebabkan oleh penyakit primer pada parenkim ginjal. Kesudahan uremia renal primer bergantung pd derajat kerusakan dan kemampuan ginjal untuk memperbaiki kerusakan Ginjal mempunyai kapasitas cadangan Polidipsia dan poliuria jika 2/3 bagian parenkim ginjal/nefron tdk berfungsi Azotemia jika 3/4 bag. tdk berfungsi
Normal >>> cairan difilter Glomeruli resorpsi Tubuli > keluar sebagai urin Peny. Ginjal filtrasi <<< shg bahan yg melalui filter tertahan (K, P dll) resorpsi tubuli << ttp krn mekanisme kompensasi tdk berubah berarti sampai >>> nefron terkena ( dlm serum P > sedang Ca < shg melepaskan parathormon utk < resorpsi P di tubuli dan mobilisasi Ca dari tulang). Gagal ginjal resorpsi solut < resorpsi air < sehingga timbul poliuria
Ginjal memproduksi ESF membentuk erythropoietin bekerja dlm Stem sel dlm sutul differensiasi eritrosit Fungsi terganggu anemia non regeneratif Hipokalsemia pelepasan parathormon dan hiperparatiroidisme terjadi karena retensi P dalam darah dan gangguan absorpsi Ca dlm usus (sintesa vit. D di ginjal terganggu) dekalsifikasi jika berlebihan timbul rubber jaw dan timbunan Ca dlm jaringan lunak.
S/. Uremia : - lesu, anoreksia, vomit, diare - bbrp minggu : ulserasi mukosa mulut & usus - lebih lama lagi : BB, anemia non regeneratif dan dekalsifikasi tulang D/. Anamnese Pem. Fisik Pem. Laboratorik Pem. Radiologis Biopsi
Hydronephrosis
Sbg. akibat obstruksi aliran urin pada ureter/ uretra (K + P) dilatasi progresif pelvis renalis dan atrofi progresif parenkim ginjal S/. - keadaan awal ditentukan peny. primer - infeksi sekunder : febris + lekositosis - urinalisis : hematuria, piuria, proteinuria dan bakteriuria D/. Palpasi + konfirmasi radiografik T/. Kausal (obstruksi); nefrektomi; simptomatis dan suportif (gagal ginjal); antibiotika thd. infeksi
Neoplasia ginjal
Terjadi secara primer/metastatik S/. - tdk patognomonis, hematuria persisten - kead. Lanjut gagal ginjal + S/umum D/. pemer. fisik, urinalisis, radiografi biopsi T/. - Nefrektomi - Irradiasi + kemoterapi
Pielonefritis
kerad. Parenkim + PR oleh infeksi bakteri secara retrograd melalui ureter/hematogen Faktor predisposisi : stasis urin/obstruksi Akut : nekrosis sup. tub. + jar. interst. abses Khronis : jar. parut (bila seluruh ginjal) mengecil, granular dan lebih kompak S/. - febris, anoreksia, depresi, sakit didaerah ginjal - urinalisis : piuria, hematuria, proteinuria, bakteriuria, torak granular/lekosit - sebag. besar ginjal : neutrofilia dgn left shift D/. Tanda klinis, urinalisis dan biopsi ginjal T/. Antibiotika, faktor predisposisi <, simptomatis & suportif
Amiloidosis ginjal
Penimbunan amiloid interseluler pd. Ginjal, hepar dan lien sekunder krn peny. supuratif, nekrotik/neoplastik diduga reaksi imunologis penimbunan amiloid perivaskuler lumen pemb. darah sempit atrofi iskhemik dan nekrosis sel-sel sekitar S/. - stad. awal : proteinuria (albuminuria) - stad. lanjut : sindrom nefrotik/gagal ginjal - ginjal bisa membesar/normal/mengecil tgt. stad. peny.
D/.- Berdasar pada tanda klinis : proteinuria persistens dgn proses supuratif khronis, kerusakan jaringan, pembesaran hepar dan lien, neoplasi - konfirmasi dgn biopsi T/. thd. faktor-faktor primer simptomatis dan suportif thd. Gagal ginjal
Glomerulonefritis
Diduga peranan mekanisme imunologis a. Kompleks Ag-Ab komplemen non renal yg ikut sirkulasi : SLE, neoplasia, piometra, CAV dll. b. Dihasilkan antiglomerular basement memb. antibodies pd. dd. kapiler glomeruli peny. anti GBM S/. - stad. awal : proteinuria - stad. lanjut : gagal ginjal/sindroma nefrotik + tanda-tanda peny. primer D/. Harus dikonfirmasi dg biopsi ginjal T. simptomatik & suportif pd. SLE : kortikosteroid
Calcium nephropathy
Gangguan struktur & fungsi ginjal karena hiperkalsemia dan hiperkalsiuria C/. - hiperparatiroidisme primer - pseudohiperparatiroidisme (mis. pd. Limfoma maligna) S/. poliuria, polidipsia, dehidrasi, lemah otot dan bila berat gagal ginjal D/. penemuan klinis dan pem. radiologis DD/. Insuff. ginjal primer & gagal ginjal kongen. T/. - kausal - pemb. cairan intravena, diuretika dan garam fosfat iv/po. - thd. uremia
Sindroma nefrotik
Sindrom klinis ditandai dg proteinuria yg hebat hipoproteinemia edema subkutan dan hiperkholesterolemia C/. Akibat glomerulonefritis/amiloidosis T/. berikan air tanpa batas kecuali edema berat, Na dibatasi, protein kualitas tinggi dlm jumlah cukup, vit. B kompleks + anabolik steroid p.o., hindari stress, diuretika dan elektrolit pengganti. Pd. sind. nefrotik dg uremia : pemb. NaCl dan NaHCO3 harus hati-hati Utk mengatasi asidosis metabolik diberikan kalsium laktat sbg pengganti NaHCO3, sedang pemb. protein dibatasi.
Uremia renal primer : a. bila c/ diketahui kausal b. p.u. c/ tak diketahui simptomatis & suportif c. belum vomit dan diare konservatif : - Pemb. NaCl, NaHCO3, Vit. B dan C (p.o.) - Pengaturan diet - Anabolik steroid p.o./p.e. - Air tanpa batas - Hindarkan stress
dehidrasi, asidosis metabolik, kekurangan elektrolit darah, hipokalsemia, hiperfosfatemia, kekur. kalori & vit., retensi hasil samping metab. protein : - LR sol./iv - Lar. Bikarbonat utk asid. Metab. - diuresis - bila perlu dialisis peritoneal
Penderita dgn uremia dan oligouria / anuria, dehidrasi, hidrasi >>, asid metab., kekur. bikarbonat, kelebihan elektrolit yg lain, hiperfosfatemia, kekur. kalori & vit. dan retensi hasil samping metab. protein : - dehidrasi cairan pengganti tanpa K - Na dibatasi - kalsium laktat untuk asidosis - insulin untuk hiperkalemia - diuresis intensif - dialisis peritoneal
Obstruksi ureter
C/. - Di dlm ureter : urolith, bekuan darah, neoplasma, keradangan/striktura ureter - Di luar ureter : displasia VU, massa didlm abdomen, torsio ureter S/. bergantung penyebab obstruksi T/. Kausal dan simptomatis thd. uremia
Vesicoureteral Reflux
C/. - keradangan pd. Ureterovesical junction - obstruksi sal. kemih bawah - peny. neurogenik VU - ectopic ureter S/. bila infeksi predisposisi pielonefritis D/. Kontras radiografi T/. - ditujukan thd. Infeksi bakteri - mengurangi faktor predisposisi
Ectopic Ureter
Ureter normal bermuara di trigonal VU Bisa bermuara di luar VU pd anjing betina ureter dpt bermuara pd. uterus, vagina dan uretra Sphincter tdk ada pd ujung distal ureter ektopik reflux predisposisi thd. Infeksi bakterial ginjal D/. - Anamnese inkontinensia urin sejak lahir EU bilat.: mikturisi tdk normal - Palpasi : VU tidak distensi - Endoskop : tdp orifisium abnormal pd dd vagina - Pemeriksaan radiografik T/. Operatif
Sistitis
Akibat inf. kuman : E. coli, Proteus, Pseudomonas C/. Infeksi asendens, desendens, hematogen dan infeksi kelenjar prostat khronis Predisposisi : stasis urin, trauma, glikosuria, kalkuli S/.- stranguria, hematuria, pd. Piosistitis tdp. febrs - palpasi : penebalan U/ada kalkuli - urinalisis : sedimen mengand. eritrosit, lekosit, sel epitel, bakteri & torak lekosit T/. menghilangkan faktor predisposisi, antibodi spesifik, bila perlu diberi urinary acidifiers/po
Urolithiasis
Pd anjing betina sering pd VU, anjing jantan pd. VU dan uretra Sering pd ras tertentu, umur 2 6 tahun Kalkuli : fosfat, sistin, urat dan oksalat S/. sering miksi, tenesmus, hematuria, inkontinensia urin, sistitis tdk responsif, batu dlm VU obstruksi uretra : distensi VU + uremia D/. Memasukkan kateter + pem. Radiografik T/. Menghilangkan obstruksi, operasi, thd. Uremia, antibiotika, analisa batu dan terapi preventif
Pencegahan :
Pd. Anjing pembtkan kalkuli ada 2 macam : 1. Primer : scr metabolik pd pH asam tanpa ada infeksi 2. Sekunder : tbtk pd pH basa + infeksi
Pada kalkuli fosfat : - infeksi harus diberantas - urin diasamkan sehingga pH < 6,5 - diuresis ditingkatkan - hindari stasis urin - hindari makanan yang me pH
Kalkuli sistin :
- kurangi diet protein hewani - berikan NaHCO3 utk me pH urin - berikan D penisilamin
Kalkuli oksalat : NaCl dlm diet, T/. tdk ada Kalkuli campuran : tujukan pd sistitis dan
kalkuli primer
T/. Tanpa ruptura VU : antibiotika dan acidifiers Bila hematuria berat : berikan larutan NaCl fis. dingin + antibiotika melalui kateter kedlm VU Ruptura VU : operatif - jika karena trauma : operasi bisa ditunda - jika karena distensi VU : segera operasi
Uretritis
E/. bakteri (mirip sistitis) S/. - stranguria - sering miksi dg darah fraksi awal - kadang darah menetes tdk waktu miksi - jika berat penyempitan lumen uretra T/. - Obstruksi (masukkan kateter ke VU dan dijahit) - Anti spasmodik/kortikosteroid dan antibiotika sampai infeksi hilang
KELAINAN KONGENITAL Jarang dijumpai - uterus unicornus - hermaphroditisme - anovaginal cleft - septate vagina - hipoplasia vagina - agenesis ovarium - dll
Vulvitis
C/. Trauma : berkelahi, kecelakaan,
kopulasi dan distokia S/. Kausal : - kebengkakan - luka-luka robek T/. - Pemb. Haemostasis - luka dijahit - antibiotika sistemik
Vaginitis
Bisa akut atau khronis E/. - p.u. oleh bakteri/jamur - belum dewasa : hipoestrogenisme S/.Mukosa vagina bengkak, merah, eksudat, kongesti dan pembtkan pseudomembran pd lipatan vagina, gelisah sering menjilat perineal, sering urinasi, menarik anjing jantan D/. Inspeksi endoskop + pem. mikroskopis T/. Antibiotika, anjing muda : stilbesterol
Hiperplasia Vagina
E/. hipersensitivitas thd. pe kadar estrogen / produk konjugatnya waktu estrus S/. - protusio mukosa vagina yg merah dan edematus melalui vulva waktu estrus - bila trauma infeksi DD/. Prolapsus vagina postpartus/trauma dan neoplasma vagina T/. - Ovario histerektomi - salep antibiotika + kortikosteroid - operatif
Subinvolusi plasenta
Ditandai keluarnya sekret vulva > lama dari normal (selama 6-12 minggu) setelah partus Sekret bervariasi jumlah & konsistensinya kemerahan/merah terang E/. Tidak jelas T/. - operatif dgn ovariohisterektomi - insisi uterus + kuretase - kadang sembuh secara spontan
Piometra
E/. Akut/khronis p.w. metestrus dimana progesteron me sekresi kelenjar2 endometrium dan proliferasi S/.Anamnese : lesu, anoreksia, vomit, diare, polidipsia dan poliuria, sekret vulva, distensi abdomen dan bengkak vulva Peny. mulai terjadi 1 12 mg postestrus Pem. fisik dan laboratorium : temp./subnormal, palpasi uterus membesar + keluar eksudat uterus, lekositosis left shift, anemia normositik normokhrom., albumin globulin Bisa menyebar ke ginjal, sutul dan limpa Pada kucing S/ lebih ringan dp. anjing
D/. - Anamnese + tanda-tanda klinis - Pemeriksaan laboratorium - Pemeriksaan radiologis - Pemeriksaan sitologis T/. operatif : ovariohisterektomi (ditunda -) non operatif :estrogen, testosteron, oksitosin, alkaloid ergot, aspirasi cairan mel. Kateter & irigasi, antibiotika sistemik, antibiotika + mucolytic agents topikal
Mastitis
Kerad. + pembtkan abses kel. Mammae C/. Trauma oleh anaknya, stasis air susu, jmlah anak sedkt, Kuman : Stafilokokus, Klostridium, bakt.koliform S/. Mammae sakit, panas, bengkak, sekret puting, kebiruan, nafsu makan <, temp. T/. Pemb. antibiotika, kompres panas, abses dibuka, anaknya dipisah, produksi air susu dihentikan
Tumor
Kelenjar mammae : - terutama pd mammae inguinal (ke 5) - pd kucing lebih sering bersifat ganas Ovarium : menyeb. pembes. abdomen, anoreksia, asites dsb. Uterus + serviks jarang terjadi Vagina + vulva : - cukup sering terjadi - bisa melalui koitus
Pseudocyesis = Pseudopregnancy
Fase siklus estrus pada anjing yg tidak bunting (30 90 hari) E/. Diduga krn pe aktivitas hormon estrogen S/. distensi abd., sekret mukoid kecoklatan tdk berbau dr vulva, kongesti & bengkak mammae dgn laktasi, membuat sarang, benda-benda dianggap anaknya, spt akan partus, polidipsia T/. - hormonal : dietilstilbesterol, testosteron, LH - obat penenang, kompres dingin mammae, mamin < selama 36 48 jam
Tetani puerpural (Eclampsia) Terjadi 3 4 mg postpartus/prepartus E/. Hipokalsemia kontraksi tonis/tonoklonis pd otot-otot skelet S/. gelisah, ataksia, kaki kaku tdk bisa jalan, berbaring sisi lateral dlm kead. spastik, febris, epileptiform like seizures, mati krn dispnu atau edema serebral hipertermik D/. Berdasar anamnese + tanda klinis T/. - Lar. Ca 10%/iv : 5 10 cc sampai kejang (-) - kompres air dingin (bila temp. > 41C) - mak. kual. baik dg. Ca : P seimbang (1,4 : 1) - pisahkan anaknya
Balanopostitis
Keradangan penis + preputium : eksudat purulent kental pd ujung preputium C/. Trauma, korpal dan inf. bakteri T/. Kausal irigasi preputium
Orchitis
Keradangan pd 1 atau 2 testis, bisa disertai epididimitis S/. - febris - testis bengkak dan sakit - tidak mau bergerak - skrotum lebih panas T/. - antibiotika - analgesik - kompres panas - operasi