You are on page 1of 1

Pada sukarelawan manusia, 20 mg piperin meningkatkan bioavailabilitas dari kurkumin 20-lipatan.

Piperin mencegah transpor kalsim ke dalam mitokondria, memfasilitasi pelepasan kalsium dari mitokondria, dan meningkatkan aktifitas ATPase. Piperin lebih poten daripada D-galactosamin dalam mencegah glukuronidasi. Piperin dapat menghilangkan asam glukuronat difosfat uridin serta mengurangi laju glukuronidasi. Hal ini dapat mengarah ke potensiasi obat. Piperin lebih toksik terhadap lalat rumah daripada piretrin. Campuran 0,05% piperin dan 0,01% piretrin lebih toksik daripada 0,1% piretrin (Duke, 2002). Piperin adalah zat dengan rasa tajam kuat yang merupakan konstituen dari spesies piper. Terdapat turunan piperin dengan berbagai penggunaan tradisional seperti analgesik, antipiretik, depresan SSP, anti inflamasi, antitumor serta aktivitas hepatoprotektif. Alkaloid piperin berhasil diisolasi dari ekstrak etanol (95%) dari buah kering Piper longum. Piperin yang diisolasi kemudian diidentifikasi melalui berbagai metode seperti kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektroskopi UV-Vis. Kemurnian dari isolat piperin telah diperoleh beallui studi FTIR dan DSC. Dari studi anti-mikobakteri, disimpulkan bahwa isolat piperin memiliki aktivitas anti-mikobakteri yang lebih baik ketika dibandingkan dengan Rifampisin (Swapna et al, 2012). Duke, J.A. 2002. Handbook of Medicinal Herbs. CRC Press. New York. Gandjar I. G. & A. Rohman. 2012. Analisis Obat Secara Spektrofotometri dan Kromatografi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Sarker. S.D. & L. Nahar. 2009. Kimia untuk Mahasiswa Farmasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Swapna, D., Junise V., Shibin P., Senhtila S. & Rajesh R.S. Isolation, identification and antimycrobacterial evaluation of piperine from Piper longum. Der Pharmacia Lettre. Vol. 4(3). Hal: 864 & 868.

You might also like