You are on page 1of 13

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

/9

JAMINAN MUTU (QUALITY ASSURANCE)

Waktu : 1.5 sesi @ 9 !e"it (1#5 !e"it)

Tu$ua" I"st%uksi&"a' U!u!


Setelah menyelesaikan sesi ini peserta diharapkan mampu memahami dan melaksanakan Jaminan Mutu Pelayanan, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan.

Tu$ua" I"st%uksi&"a' ()usus


Setelah proses pembelajaran peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian dan tujuan jaminan mutu. 2. Menjelaskan gambaran tentang M ! " #. Menjelaskan pergeseran dari Jaminan Mutu $. Menyebutkan pengertian M ! " dalam pelayanan kesehatan.

Met&*a
1. %eramah dan !anya Ja&ab 2. Penugasan #. 'iskusi (elompok

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

MATERI MANAJEMEN MUTU (Qua'it3 Ma"a4e!e"t)


5e"*a)u'ua"
)lobalisasi mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan dimana pera&at dan bidan terlibat didalamnya. ntuk dapat mempertahankan eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen*elemen dalam organisasi harus berupaya meningkatkan mutu pelayanannya se+ara terus menerus. Sistem pengembangan dan manajemen kinerja klinis ,SPM((- bagi pera&at dan bidan terkait erat dan sinkron dengan program jaminan mutu ,Quality Assurance-. (e+enderungan masa kini dan masa depan menunjukkan bah&a masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan mempertahankan kualitas hidup (quality of life). .leh karena itu pelayanan kesehatan yang bermutu semakin di+ari untk memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap pentingnya kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka +ustomer akan semakin kritis dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan kepera&atan dan kebidanan, oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap pera&at dan bidan perlu dilakukan terus menerus.

5e"4e%tia"
Manajemen mutu adalah suatu proses dimana orang*orang bergerak untuk men+apai tujuan.

Tu$ua"
1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek*aspek mutu dalam aplikasi pelayanan kepera&atan dan kebidanan. 2. Meningkatkan moti/asi pera&at dan bidan dalam pelaksanaan tugas berdasarkan standar.

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#1

#. Meningkatkan kemampuan pera&at dan bidan dalam mengidenti0ikasi hubungan antara upaya peningkatan mutu dengan kinerja klinis pera&at dan bidan. $. ntuk memperoleh kepuasan pelanggan dan keuntungan serta kepuasan kerja.

6a!7a%a" Te"ta"4 8Mutu8


Pendapat tentang de0enisi mutu berma+am*ma+am, tiga orang pakar terkenal dalam bidang bisnis mengemukakan pendapatnya tentang mutu. 1. 2d&ard 'eming adalah seorang genius yang terkenal karena telah mere/italisasi industri bisnis Jepang, dengan ber0okus pada 3!otal 4uality Management ,!4M- 3 dan %ontinous 4uality 5mpro/ement ,%45-. (onsep mutu dalam 'eming %hain 6ea+tion3 menekankan bah&a untuk ter+apainya sukses organisasi atau bisnis, telah dibuat 0ormulasi sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu berkesinambungan, 2. Menekan beaya dengan +ara7 menekan kesalahan dalam pekerjaan, men+egah terjadinya pengulangan, menekan terjadinya kelambatan dan penggunaan &aktu dan sumber sumber yang lebih baik7 #. !ingkatkan produkti0itas, $. Menangkap pangsa pasar dengan mutu bagus dan harga lebih rendah. 8. !etap dalam koridor bisnis, 9. !ingkatkan +ara kerja. :ila semua orang mau meningkatkan dan mengembangkan sistem yang e0isien akan dapat menghasilkan mutu yang lebih tinggi dengan beaya yang rendah. Philip. :. %rosby berpendapat bah&a : 1. 2. Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan. Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan hasil dari ketidak sesuaian. Mutu tidak sama dengan keme&ahan. Suatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan segala spesi0ikasinya akan dikatakan bermutu, apapun bentuk produknya. 'iakui bah&a ada korelasi erat antara beaya dan mutu. Mutu harus dapat di+apai, dapat diukur, dapat memberi keuntungan dan untuk men+apainya diperlukan kerja keras. Suatu sistem yang W+,
SEA - NURS - ./90 1N , ,S1 121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#/

berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat men+egah kesalahan*kesalahan dalam penilaian. %rosby mengidenti0ikasi 1$ langkah peningkatan mutu. (ata kun+i mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak a&al dan kerjakan tugas yang benar dengan baik. ;oseph M. Juran terkenal dengan konsep 3!rilogy3 mutu dan mengidenti0ikasikannya dalam tiga kegiatan: 1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan meren+anakan proses untuk suatu produksi 2. Pengendalian mutu: menge/aluasi kinerja untuk mengidenti0ikasi perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan. #. Peningkatan mutu: membentuk in0rastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah*5angkah yang semuanya menga+u pada upaya peningkatan mutu. 2d&in S+heter menyatakan bah&a untuk men+apai mutu kinerja diperlukan pengertian yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan 3mutu3. Pengertian mutu dihubungkan dengan karakteristik*karakteristik sbb: 1. (esesuaian memenuhi atau melebihi standar minimum. 2. (e+o+okan untuk dipakai, pelaksanaanya semestinya seperti yang dipromosikan. #. 'apat diper+aya me&ujudkan 0ungsi yang diharapkan dalam suasana spesi0ik, pada &aktu tertentu. $. <asil persentase dari produk pelayanan sesuai dengan spesi0ikasi pada tiap point e/aluasi. 8. (epuasan pelanggan memenuhi persepsi nilai*nilai ,/alues- pelanggan. Slogan tentang mutu saat ini adalah3 6eturn to 4uality3 untuk peningkatan pelayanan, artinya apapun yang kita lakukan seharusnya menga+u pada standar, menge/aluasi tindakan*tindakan yang telah dilakukan apakah telah memenuhi kriteria atau spesi0ikasi* spesi0ikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. W+,
SEA - NURS - ./90 1N , ,S1 121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

##

A9'ikasi (&"se9 :is"is 1a'a! 5e'a3a"a" (ese)ata"


Perbedaan dari sejumlah teori tentang 3mutu3 dalam bisnis/industri sudab dijelaskan. 1alaupun 0okus utama dari setiap teori tentang 3mutu3 nampak ada perbedaan, namun se+ara umum menunjukkan persamaan bila diterapkan dalam pelayanan kesehatan. Persamaan yang bisa dipetik dari teori*teori tersebut dapat disimak sbb: 5e%ta!a : Mutu dapat dide0inisikan dan diukur, dengan basis spesi0ikasi suatu organisasi disatu sisi dan harapan pelanggan disisi yang lain. =plikasi prinsip*prinsip bisnis kedalam pelayanan kesehatan, bisa dikembangkan. Spesi0ikasi menjadi pertimbangan terhadap kepuasan pelanggan. =plikasi prinsip mutu dalam pelayanan kesehatan kontro/ersial. Sebagai +ontoh, sebagian besar pelanggan ,pasen- dapat menilai pelayanan yang bagus dan menyatakan puas bila pelayanan ,ser/i+e- yang diberikan seperti yang dilakukan di hotel, misalkan: makanan dihidangkan hangat, tepat &aktu, petugas ramah, perhatian bagus, kamar bersih, namun pasien kurang dapat menilai apakah tetesan in0us sudah tepat, kapan &aktu yang tepat untuk mengganti +airan, apa dampak bila tetesan lambat atau terlalu +epat bagi dirinya. (e*ua Mutu itu dinamis. Mutu yang baik, tidak saja untuk di+apai kemudian dia+uhkan, tetapi dikembangkan berkelanjutan. !om Peter menyatakan bah&a mutu itu relati0. Setiap hari, setiap produk, khususnya pelayanan akan menjadi relati0 baik atau relati0 buruk, dan tidak pemah berdiri tegak. 5ni merupakan kenyataan dalam bisnis pelayanan kesehatan, karena tidak mungkin melakukan in/entarisasi suatu produk pelayanan. (eti4a Mutu melibatkan kompetisi tanpa batas. %rosby menyatakan mutu itu bebas, bukan pemberian. Mutu dan beaya berjalan dan berkaitan erat.

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan
(ee!9at

MANAJEMEN MUTU

#.

Mutu harus dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang 3benar3 dengan +ara benar pula. (e'i!a Mutu berhubungan dengan hasil, 0okus dari semua usaha adalah untuk memperoleh hasil. 'alam pekerjaan banyak orang dibingungkan bagaimana menemukan sesuatu untuk dikerjakan, karena kurang memahami essensi mutu dan kaitannya dengan pekerjaannya. Perhatian utama semestinya di+urahkan pada apa yang telah di+apai bukan spa yang sudah dikerjakan. Peter 'ru+ker mendukung pendapat ini dengan pemyatannya 3Mutu suatu produk atau pelayanan bukan apa yang diberikan, tetapi apa yang diperoleh oleh pelanggan dan pantas untuk dibayar. Pendekatan ini juga berorientasi pada hasil. Semua penilaian terhadap mutu dalam pelayanan kesehatan di dunia, akan menjadi mubasir, bilamana hasil kinerja klinisnya tidak meningkat. (ee"a! Mutu menjadi tanggung ja&ab setiap orang. Peter dan 1aterman menganjurkan perhatian terhadap akontabilitas yang besar dari semua karya&an. Sikap dan pandangan bah&a 3setiap anggota adalah perusahan itu sendiri3 harus berlaku. .>?eary, President J%=<., menyatakan bah&a sudah terlalu lama berlaku tradisi tidak ada suatu kelebihan yang bisa diberikan, ke+uali lip ser/i+e" saja. Mutu adalah urusan stan kepentingan setiap orang. (omitmen harus dimulai dari stakeholders dan merasuk pada sistem dalam organisasi. 5ni semestinya menjadi agenda utama dari setiap orang dan dari sebagian besar pemikir. Seperti slogan dari @ord +ompany 3Mutu adalah satu tugas3. (etu$u) Mutu dan beaya sangat terkait, peningkatan mutu dapat menjadi kun+i untuk mengendalikan pengeluaran dan peningkatan re/enue, tetapi proses dari peningkatan mutu itu sendiri dapat memberikan kerugian yang hebat bila tidak dikontrol atau bila organisasi meningkatkan proses yang salah.. W+,
SEA - NURS - ./90 1N , ,S1 121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#5

(e*e'a9a" Mutu dan kinerja merupakan kata sinonim atau mempunyai makna yang hampir sama. )ar/in mende0inisikan kinerja merupakan karakteristik operasional utama dari suatu produk pelayanan. =pa yang terjadi dalarn pelayanan kesehatan adalah kurangnya pengertian terl1adap arti 3mutu3 dalam setiap kegiatannya. 3!he Aational =sso+iation o0 4uality =ssuran+e Pro0essional3 menggambarkan 3Mutu3 sebagai produk dan pendokumentasiannya berada pada tingkat prima, diterapkan berdasarkan tingkat pengetahuan terbaik dalam proses pelayanan kesehatan serta dapat di+apai pada suasana khusus.

5e"4e%tia" 8Mutu8 1a'a! 5e'a3a"a" (ese)ata"


Mutu3 adalah tingkat dimana pelayanan kesehatan pasen ditingkatkan mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi 0aktor*0aktor yang tidak diinginkan ,J%=<. 1BB#-. 'e0inisi tersebut semula melahirkan 12 0aktor*0aktor yang menentukan mutu pelayanan kesehatan, belakangan dikon/ersi menjadi dimensi >mutu kinerja> ,per0orman+e- yang dituangkan dengan spesi0ikasi seperti diba&ah ini : 1. (elayakan adalah tingkat dimana pera&atan atau tindakan yang dilakukan rele/an terhadap kebutuhan klinis pasen dan memperoleh pengetahuan yang berhubungan dengan keadaannya. 2. (esiapan adalah tingkat dimana kesiapan pera&atan atau tindakan yang layak dapat memenuhi kebutuhan pasen sesuai keperluannya. #. (esinambungan adalah tingkat dimana pera&atan atau tindakan bagi pasen terkoordinasi dengan baik setiap saat, diantara tim kesehatan dalam organisasi . $. 20ekti0itas adalah tingkat dimana pera&atan atau tindakan terhadap pasen dilakukan dengan benar, serta mendapat penjelasan dan pengetahuan sesuai dengan keadaannya, dalam rangka memenuhi harapan pasen.

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#;

8. (emanjuran adalah tingkat dimana pera&atan atau tindakan yang diterima pasen dapat di&ujudkan atau ditunjukkan untuk menyempurnakan hasil sesuai harapan pasen. 9. 20isiensi adalah ratio hasil pelayanan atau tindakan bagi pasen terhadap sumber* sumber yang dipergunakan dalam memberikan layanan bagi pasen.. C. Penghormatan dan perhatian adalah tingkat dimana pasen dilibatkan dalam pengambilan keputusan tentang pera&atan dirinya. :erkaitan dengan hal tersebut perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan pasen serta harapan*harapannya dihargai. D. (eamanan adalah tingkat dimana bahaya lingkungan pera&atan diminimalisasi untuk melindungi pasen dan orang lain, termasuk petugas kesehatan. B. (etepatan &aktu adalah tingkat dimana pera&atan atau tindakan diberikan kepada pasen tepat &aktu sangat penting dan berman0aat. paya pen+arian terhadap hal*hal penting yang di+akup dalam de0inisi tentang 3M ! " telah banyak dibahas dalam literatur. 'onabedian menyatakan bah&a, tidak satupun de0inisi dapat memenuhi persyaratan dengan tepat tentang arti 3mutu3, dan untuk mengatasi hal tersebut ada tiga pengertian yang diberikan yaitu: ,1- 'e0inisi absolutis mutu adalah pertimbangan atas kemungkinan adanya keuntungan dan kerugian terhadap kesehatan sebagai dasar tata nilai praktisi kesehatan tanpa memperhatikan biaya. ,2- 'e0inisi indi/idualistis ber0okus pada keuntungan dan kerugian dari harapan pasen dan konsek&ensi lain yang tidak diharapkan. ,#- 'e0inisi sosial mutu meliputi beaya pelayanan, kontinum dari keuntungan atau kerugian, serta distribusi pelayanan sebagai rata nilai masyarakat se+ara umum. !antangan yang dihadapi oleh praktisi adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara nilai*nilai kemanusiaan, sumber*sumber teknologi, kualitas hidup, ino/asi dan kenyataan ekonomi, yang memungkinkan untuk memberikan pelayanan terbaik. <al tersebut tidak berarti menghilangkan pengertian uni/ersal dari mutu untuk memperoleh pengakuan. (etiadaan de0inisi 0ormal tentang mutu, bukan berarti pasen atau pro/ider tidak akan dapat

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#>

mengidenti0ikasi ketiadaan mutu itu sendiri, atau mutu yang berada diba&ah standar, misalnya: makanan disajikan dingin, penusukan /ena dalam kondisi normal #*$ kali, terjadi de+ubitus atau in0eksi post operati0, pasen jatuh, salah pemberian obat semua itu menunjukkan mutu yang rendah. Pengertian mutu kinerja diukur melalui dimensi pengukuran yang tegas yaitu standar tertulis yang jelas. Standar menentukan mutu atau kinerja dan diberikan se+ara langsung serta hasilnya dapat dilihat dari pelayanan tersebut. Standar adalah patokan untuk menentukan tingkat mutu. Standar merupakan pernyataan tertulis dari tata nilai peraturan*peraturan, kondisi dan tindakan pada pasen, sta0, atau sistem yang disahkan oleh pihak ber&enang

1a%i Ja!i"a" Mutu (Qua'it3 Assu%a"<e) Me"u$u 5e"i"4kata" Mutu (Qua'it3 I!9%&=e!e"t)
5e"4e%tia" :
1. Jaminan mutu ,4=- adalah suatu proses untuk menge/aluasi pera&atan pada

suasana khusus, dengan mengembangkan standar pelayanan dan menerapkan mekanisme untuk menjamin bah&a standar dapat terpenuhi ,%oyne and (illien-.
2. Jaminan mutu ,4=- adalah suatu proses yang obyekti0 dan sistematis dalam

memonitor dan menge/aluasi mutu dan kesiapan dalam pelayanan terhadap pasen dalam meningkatkan pelayanan, dan meme+ahkan masalah yang telah diidenti0ikasi ,J%=<.-. (esiapan merujuk pada pengertian lebih luas dimana prosedur khusus, kesesuaian dalam suasana khusus dan pelayanan yang e0isien, mengindikasikan kelebihan maupun kekurangannya. 'alam kaitan diatas belakangan ?eEiton ,J%=<.-, mende0inisikan 4= dalam tiga kegiatan yang tidak terpisahkan7 a. Meren+anakan suatu produk atau pelayanan dan pengendalian produknya yang tidak dapat dilepaskan dari mutu. 'alam pelayanan kesehatan, akti0itas dan program dimaksudkan menjamin atau memberi garansi terhadap mutu. W+,
SEA - NURS - ./90 1N , ,S1 121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#@

b. Pengendalian mutu: adalah suatu proses dimana kinerja aktual dinilai atau diukur, dan dibandingkan dengan tujuan, serta perbedaan atau penyimpangan ditindak lanjuti dengan menggunakan metoda statistik. +. Peningkatan mutu: proses pen+apaian snatu tingkat kinerja atau mutu barn yang lebih tinggi dari sebelunmya. Pen+apaian tingkat mutu bam. adalah yang terbaik dari pads tingkat mutu sebelumnya.
#. Jaminan

Mutu

,4=-

adalah

suatu

proses

yang

dilaksanakan

se+ara

berkesinambungan, sistematis, obyekti0 dan terpadu untuk7 Menetapkan masalah dan penyebabnya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, menetapkan upaya penyelesaian masalah dan melaksanakan sesuai kemampuan menilai pen+apaian hasil dengan menggunakan indikator yang ditetapkan, menetapkan dan menyusun tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan. 1alaupun mutu tidak selalu dapat dijamin tetapi dapat diukur. Jika bisa diukur, berarti bisa ditingkatkan dan dapat disempurnakan. <al ini dapat dilakukan dengan mengidenti0ikasi indikator kun+i mutu dalam pelayanan, memonitor indikator tersebut dan mengukur mutu hasilnya. Salah satu 0aktor yang perlu diperhatikan adalah mengidenti0ikasi proses * proses kun+i yang mengarah pada hasil tersebut ,out+ome-. 'engan ber0okus pada upaya peningkatan proses, tingkat mutu dari hasil yang di+apai akan meningkat. Jadi, upaya pendekatan yang dilakukan dia&ali dari jaminan mutu ,4=-, mengarah pada peningkatan mutu yang proakti0 ,45-. :ila ada yang berpikir 3mutu diba&ah standar, jangan ikut terlibar, mentalitas seperti itu seharusnya dirubah menjadi 3&alaupun mutu diba&ah standar, tapi masih dapat ditingkatkan3. :ila mutu diartikan seberapa baik suatu organisasi ditampilkan, usaha untuk meningkatkan mutu akan dapat diperbaiki melalui peningkatan kinerja.

Tu$ua" *a" Ma"?aat QA


1. Pemahaman sta0 terhadap tingkat mutu pelayanan yang ingin di+apai

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

#9

2. Meningkatkan e0ekti0itas pelayanan yang diberikan. #. Mendorong serta meningkatkan e0isiensi dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. $. Melindungi pelaksana pelayanan kesehatan dari gugatan hukum. 8. !ujuan akhir adalah semakin meningkatnya mutu pelayanan

(e%a"4ka (&"se9tua'
Pendekatan dalam pelaksanaan e/aluasi menggunakan pendekatan yang laFim dipakai yaitu: pendekatan struktur, proses dan hasil. ,1- Pendekatan struktur adalah ber0okus pada sistem yang dipersiapkan dalam organisasi G manajemen termasuk komitmen pimpinan dan stakeholder lainnya, prosedur G kebijakan, sarana G prasarana, 0asilitas dimana pelayanan diberikan, ,2- Pendekatan proses: adalah semua kegiatan dan interaksi pro0esional ,bertumpu pada kemampuan, sikap dan ketrampilan- serta metoda dengan +ara bagaimana pelayanan dilaksanakan. ,#- <asil ,.utput-: hasil pelaksanaan kegiatan. Perlu diperjelas perbedaan istilah output dan out+ome seperti yang sering didengar. .utput adalah hasil yang di+apai dalam jangka pendek misalnya: tidak terjadi pleibitis setelah # E 2$ jam pemasangan in0us, sedangkan out+ome adalah hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan* kegiatan jangka panjang seperti perubahan status kesehatan pasen/masyarakat. (omponen hasil sangat tergantung dari kedua komponen struktur dan proses. Para pakar menekankan 0okus pada komponen 3proses3 adalah yang paling kritikal, karena menyangkut manusianya, seberapa besar tingkat komitment dan akontabilitas seseorang untuk melakukan kegiatannya agar dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu tinggi.

La"4ka) A La"4ka) 5e"e%a9a" QA


1. Menentukan aspek pelayanan yang akan dimonitor. 2. Mengembangkan indikator yang sesuai untuk mengukur mutu pada aspek pelayanan yang telah ditentukan #. Mengumpulkan data untuk indikator yang terpilih dengan inter/al dan &aktu tertentu $. Menetapkan standar hasil yang dapat di+apai untuk setiap indikator W+,
SEA - NURS - ./90 1N , ,S1 121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan

MANAJEMEN MUTU

8. Mengenali area yang tidak dapat men+apai standar 9. Meneliti 0aktor yang mempunyai kontribusi terhadap berkurangnya mutu tersebut. C. Mengembangkan dan melaksanakan perbaikan mutu dengan tepat. D. Setelah jangka &aktu tertentu, melakukan pemeriksaan ulang terhadap data pada suatu area, apakah pada area tersebut telah terjadi perbaikan.

Tu4as 1a'a! (e'&!9&k.


1. Peserta dibagi dalam kelompok bidan dan kelompok pera&at rumah sakit atau puskesmas. 2. !iap kelompok mengidenti0ikasi masing*masing 1H kegiatan dari 0ungsi I 0ungsi kepera&atan/kebidanan yang kritikal, dimana dalarn pelaksanaan aktual saat ini yang dinilai bermutu tinggi dan yang tidak bermutu. #. Setiap kegiatan yang bermutu tinggi atau yang tidak bermutu diberikan alasannya. $. Masing* masing kelompok menyajikan hasil diskusinya.

(esi!9u'a"
Pelayanan yang baik adalah pelayanan berorientasi terhadap upaya peningkatan mutu untuk memenuhi harapan atau kepuasan pelanggan. Mutu sulit dide0inisikan, namun esensi mutu dan aplikasinya dalam pelayanan kesehatan dapat diukur, dimonitor dan dinilai hasilnya. Mutu dalam pelayanan kesehatan adalah kontro/ersial dan relati0. .leh karena itu spesi0ikasi dalam dimensi mutu atau kinerja yang diterapkan dalam proses yang benar dan dikerjakan dengan baik akan dapat memberikan kepuasan pelanggan. Mutu itu dinamis, upaya peningkatan mutu tidak pernah berhenti tetapi selalu berkelanjutan sesuai dengan perkembangan iptek, tatanan nilai dan tuntutan masyarakat serta lingkungannya, agar dapat tetap eksis dalam persaingan global. Peningkatan mutu berarti peningkatan kinerja. 'apat dimulai dari jaminan mutu dan berlanjut pada peningkatan mutu untuk memperoleh kepuasan pelanggan dan kepuasan karya&an dengan mempertimbangkan e0isiensi ,beayaitu sendiri. Meningkatkan kinerja berarti meningkatkan mutu pelayanan telah dimulai agar W+,
SEA - NURS - ./90 1N , ,S1 121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

Materi Pelatihan
dapat eksis dalam persaingan global.

MANAJEMEN MUTU

.1

Re?e%e"si
1. 6*e Mu"i"$a3a0 A.A. *%. M5+, (edokteran, Jakarta, 1BBB 2. (atB0 Ja<Cue'i'e M.0 RN.0 MS.0 *a" 6%ee"0 E'ea"&%0 RN.0 :SN, Managing Quality, A uide to !ystem"#ide Per$ormance Management in %ealth &are" Mosby ;ear :ook, 1BBD. #. T&!e30 A"" Ma%%i"e%0 RN.0 5).10 DAAN , ' uide (o )ursing Management and *eadership" Mosby*;ear :ook, 5n+, 1BB9 "Manajemen Kesehatan", Penerbit :uku

W+,

SEA - NURS - ./90 1N , ,S1

121./.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK Januari 2003

You might also like