You are on page 1of 7

Deteksi Dini Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan mengenai kemoterapi, bedah dan radioterapi idak mampu meningkatkan kualitas

hdup penderita kanker mulut. Program-program skrining yang bertujuan untuk deteksi dan pencegahan kanker dini sangat diperlukan. Skrining untuk kanker payudara dan serviks terbukti dapat menurunkan tingkat kematian penderita dan membantu mengurangi insiden penyakit tersebut. Kanker mulut memiliki tingkat keselamamatan yang rendah, hal ini disebabkan terlambat diagnosis. Sudah banyak metode yang digunakan untuk deteksi dini kanker mulut. Metode yang paling umum digunakan para klinisis adalah dengan inspeksi visual ataupun dengan anjuran pengurangan kebiasaan konsumsi alkohol dan tembakau yang menjadi faktor risiko utama kanker mulut. Namun, gambaran klinis lesi awal kanker sangat bervariasi dan tidak terlihat perubahan klinis yang dramatis, sehingga sering tejadi kesalahan diagnosis. Selain itu pasien kanker mulut tidak merasakan sakit ataupun gejalagejala yang lain. Metode deteksi dini yang lain antara lain penggunaan pewarnaan toluidine blue, methylene blue, teknik-teknik fluorescene imaging, biopsi, pemeriksaan cairan tubuh seperti darah, urin dan cairan serebrospinal. Teknik pewarnaan dengan toluidine blue sudah banyak dilakukan dan terbukti dengan meningkatkan kemampuan mendiagnosis kanker mulut, namun bahan inni berbahaya bila tertelan dan menunjukan sifat toksik terhadap jaringan fibroblast. Teknik biopsi biasa digunakan untuk melihat penanda-penanda molecular pada kanker mulut, namun biasanya teknik biopsy bersifat infasif dan hanya dilakukan pada cell line kanker ataupun pada kanker stadium lanjut dan metastatis. Dengan demikian dibutuhkan alat diagnosis baru yang ideal, noninfasif, dan dapat melihat penanda-penanda molecular secara spesifik. Penanda-penanda molecular dan genetik ini akan dapat meningkatkan kemampuan prognosis, diagnosis dan perawatan kanker mulut.<trisakti> Gambaran Klinis Kanker Mulut Sebagian besar jenis kanker yang terjadi di dalam rongga mulut adalah karsinima sel skuamosa adalah neoplasma epitel malignan yang memperlihatkan diferensiasi skuamosa deengan pembentukanjaringan keratin. Karsinoma sel skuamosa mulut sering ditemukan pada lidah dan dasar mulut. Gambaran klinis kanker mulut sangat bervariasi, dapat berupa lesi putih, lesi merah, lesi ulseratif, eksofitik, fisura ataupun kombinasi dari gambaran tersebut. Lesi putih pada kanker mulut memiliki indurasi. Permukaan lesi putih tersebut dapatnodular ataupun ulserasi. Gambaran klinis kanker mulut yang berupa lesi merah memiliki indurasi dan tebal. Dalam bentuk ulseratif, kanker mulut terasa keras apanila dipalpasi. Lesi eksofitik pada kanker mulut memiliki permukaan yang tidak beraturan, fungating, papillary, ataupun verruciform, dan warnanya bervariasi mulai dari warna normal jaringan, merah, maupun putih, tergantung dari jumlah keratin dan vaskularisasi. <trisakti>

Gambaran Klinis Kanker Rongga Mulut Pada stadium awal terjadinya kanker, ditandai dengan adanya bercak merah yang tidak timbul rasa sakit, atau bercak putih, dan sebagian lesi telah menjadi ulser. Uumnya pada tahap dini tidak menimbulkan gejala. Apanila kanker telah berkembang akan terbentuk nodul atau menjadi ulser. Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu, maka keadaan ini sudah dapat dicurigai sebagai proses awal keganasan. Tanda-tanda lain dari ulkus proses keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit, tepi bergulung, lebih tinggi daro sekitarnya dan indurasi (lebih keras), dasarnya dapat berbintil-bintil dan mengelupas. Pertumbuhan karsinoma bentul ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan endofitik. Selain itu karsinoma mulut juga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik (lesi superfisial) yang dapat berbentuk bunga kola tau papiler, mudah berdarah.<skripsi> Pemeriksaan Klinis Pada pemeriksaan klinis, dokter gigi boleh memiliki teknik yang berbeda antara pemeriksa yang satu dengan yang lainnya, tetapi prinsip dasarnya adalah sama. Setiap pasien berhak mendapatkan pemeriksaan yang lengkap dari jaringan mulut dan para oral. Pemeriksaan ini meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pemeriksaan warna, apakah mukosa mulut berwarna abnormal, misalnya putih, merah atau hitam. Konsistensi, apakah jaringan keras, kenyal, lunak, fluktuan atau nodular. Kontur, apakah permukaan mukosa kasar, ulserasi, asimetri atau pembengkakan. Temperature. Fungsi, apakah pasien dapat membuka mulut dengan sempurna. Lymphoid servikal. <sayuti>

Gambaran Klinis Kebanyakan pasien kanker rongga mulut mempunyai riwayat lesi/keadaan prakanker mulut sebelumnya, seperti leukoplakia, eritroplakia, submukus fibrosis dan lain-lain. Untuk itu dokter gigi seharusnya mengenali gambaran klinis lesi-lesi tersebut. Umunya kanker rongga mulut tahap dini tidak menimbulkan gejala, diameter kurang dari 2 cm, kebanyakan berwarna merah dengan atau tanpa disertao komponen putih, licin, halus dan memperlihatkan elevasi yang minimal. Seringkali awal dari keganasan ditandai oleh adanya ulkus. Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu, maka keadaan ini sudah dapat dicurigai sebagai awal proses keganasan. Tanda-tanda lain dari ulkus proses keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit, tepi bergulung, lebih tinggi dari sekitarnya dan indurasi (lebih keras), dasarnya dapat berbintil-bintil dan mengelupas. Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan endofitik. Selain itu karsinoma mulut juga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik (lesi superfisial) yang dapat berbentuk bunga kola tau papiler, mudah berdarah. Lesi eksofitik ini lebih mudah dikenali keberadaannya dan memiliki prognosa yang lebih baik.

Gambaran klinis kanker rongga mulut pada berbagai lokasi rongga mulut mungkin memiliki beberapa perbedaan. Untuk lebih jelas, gambaran klinis akan dibahas secara terpisah menurut lokasinya.<sayuti> Kanker pada Lidah Hampir 80% kanker lidah terletak pada 2/3 anterior lidah umumnya pada tepi lateral dan bawah lidah dan dalam jumlah sedikit pada posterior lidah. Gejala pada penderita tergantung pada lokasi kanker tersebut. Bila terletak pada bagian 2/3 anterior lidah, keluhan utamanya adalah timbul pada 1/3 posterior, kanker tersebut selalu tidak diketahui oleh penderita dan rasa sakit yang dialami biasanya dihubungkan dengan rasa sakit tenggorokan. Kanker yang terletak 2/3 anterior lidah lebih dapat dideteksi dini daripada yang terletak pada 1/3 posterior lidah. Kadang-kadang metastase limph node regional mungkin merupakan indikasi pertama dari kanker kecil pada lidah. Pada stadium awal, secara klinis kanker lidah dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, dapat berupa bercak leukoplakia, penebalan, perkembangan eksofitik atau endofitik bentuk ulkus. Tetapi sebagian besar dalam bentuk ulkus. Lama kelamaan ulkus ini akan mengalami infiltrasi lebih dalam. Umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali pada infeksi sekunder.<sayuti> Pada stadium dini, kanker lidah tidak menimbulkan nyeri dan biasanya ditemukan pada pemeriksaan rutin gigi. Kanker biasanya tumbuh di bagian pinggir lidah. Hampir tidak pernah di pangkal lidah kecuali pada seseorang yang pernah menderita sifilis yang tidak diobati selama beberapa tahun. Karsinoma sel skuamosa pada lidah seringkali tampak seperti luka terbuka (borok) dan cenderung tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya.<dokter umum> Kanker pada Bibir Kanker bibir selalu dihubungkan dengan orang-orang yang memiliki aktivitas diluar seperti nelayan dan petani. Sinar matahari mungkin terlibat dalam patogenesis kanker bibir. Umumnya lebih banyak terjadi pada bibir bawah daripada bibir atas. Pada awal pertumbuhan, lesi dapat berupa nodul kecil atau uljus yang tidak sembuh-sembuh. Deteksi tumor pada keadaan ini memberikan kesempatan untuk menemukan karsinoma dini. Lesi yang lebih lanjut dapat berbntuk papilari, ulseratif atau infiltrative. Tipe papilomatous dapat diawali dari epitel yang menebal dan sebagian dari epitel ini tetap berada pada superficial. Lesi-lesi yang ulseratif dan infiltrative diawali dari epitel yang menebal tetapi selanjutnya mengalami infiltrative lebih dalam. Tanda yang paling penting adalah terdapat indurasi yang didapat pada pinggiran ulkus.<sayuti> Bibir (terutama bibir bawah), merupakan tempat terjadinya kerusakan karena cahaya matahari (keilosis aktinik), sehingga bibir tampak pecah-pecah dan kemerahan, keputihan atau campuran dari merah dan putih. Untuk menentukan apakah bintik tersebut bersifat ganas atau tidak, bisa dilakukan biopsi. Kanker di bibir sebelah luar lebih sering terjadi pada daerah beriklim panas. Kanker pada bibir atau bagian mulut lainnya seringkali terasa keras seperti batu dan menempel pada jaringan di bawahnya, sedangkan benjolan non-kanker di daerah ini dapat digerakkan. Kelainan pada bibir atas lebih jarang

terjadi dibandingkan dengan bibir bawah, tetapi lebih mungkin menjadi ganas dan memerlukan perhatian medis. Pada pengunyah atau penghisap tembakau, bisa tumbuh benjolan putih di bagian dalam bibir. Benjolan ini bisa tumbuh menjadi karsinoma verukosa.<dokter umum> Kanker dasar mulut Kanker pada dasar mulut biasanya dihubungkan dengan penggunaan alcohol dan tembakau. Pada stage awal mungkin tidak menimbulkan gejala. Bila lesi berkembang pasien akan mengeluhkan adanya gumpalan dalam mulut atau perasaan yang tidak nyaman. Secara klinis yang paling sering dijumpai adalah lesi berupa ulserasi dengan tepi yang timbul dan mengeras yang terletak dekat frenulum lingual. Bentuk yang lain adalah penebalan mukosa yang kemerah-merahan, nodul yang tidak sakit atau dapat berasal dari leukoplakia. Pada kanker tahap lanjut dapat terjadi pertumbuhan eksofitik dan infiltratif.<sayuti> Kanker pada mukosa pipi Di Negara yang sedang berkembang, kanker pada mukosa pipi dihubungkan dengan kebiasaan menguyah campuran pinang, daun sirih, kapur dan tembakau. Susur tersebut berkontak dengan mukosa pipi kiri dan kanan selama beberapa jam. Pada awlanya lesi tidak menimbulkan simptom, terlihat sebagai suatu daerah eritematus, ulserasi yang kecil, daerah merah dengan indurasi dan kadang-kadang dihubungkan dengan leukoplakia tipe nodular. Dengan meningkatnya ukuran tumor, akan menjadi target trauma pada waktu menguyah, sehingga cenderung menjadi ulserasi dan infiltratif. Kanker pada gingiva Kanker pada gingiva umumnya berasal dari daerah dimana susur tembakau ditempatkan pada orang-orang yang memiliki kebiasaan ini. Daerah yang terlibat biasanya lebih sering pada gingiva mandibular dariada gingiva maksila. Lesi awal terlihat sebagai ulger indolen, granuloma yang kecil atau sebagai nodul. Sekilas lesi terlihat sama dengan lesi yang dihasilkan oleh trauma kronis atau hiperplasia inflamatori. Lesi yang lebih lanjut berupa pertumbuhan infiltratif yang lebih dalam. Pertumbuhan eksofitik seperti bunga kol, mudah berdarah. Pertumbuhan infiltratif biasanya tumbuh invasive pada tulang mandibular dan menimbulkan desdruktif. Kanker pada palatum Pada daerah yang masyarakatnya mempunyai kebiasaan menghisap rokok secara terbalik, kanker pada palatum merupakan kanker rongga mulut yang umumnya terjadi dari semua kanker mulut. Perubahan yang terjadi pada mukosa mulut yang dihubungkan dengan menghisap rokok secara terbalik adalah adanya ulserasi, erosi, daerah nodul dan bercak. Menggambarkan suatu microinvasive karsinoma untuk melukiskan suatu lesi awal dalam bentuk yang kecil, oval atau bulat berwarna kemerah-merahan, erosi

yang licin dengan daerah hiperkeratosis disekelilinginya lesi ini biasanya terjadi pada zona glandular palatum keras dan asimptomatik. Jika mendapatkan tekanan dapat berdarah. Kebanyakan kanker palatum merupakan pertumbuhan eksofitik dan dasar yang luas dengan permukaan bernodul. Jika lesi terus berkembang mungkin akan mengisi seluruh palatum. Kanker pada palatum dapat menyebabkan perforasi palatum dan meluas sampai ke rongga hidung. Predileksi Selain mengnenali gambaran klinis awal proses keganasan dan keganasan, dokter gigi harus mengetahui faktor-faktor predileksi umur, jenis kelamin dan tempat dari kanker rongga mulut. Sebagaimana dengan kanker pada bagian tubuh lainnya, sebagian besar kasus-kasus kannker mulut terjadi pada usia atas diatas 40 tahun. Keadaan ini dihubungkan dengan daya tahan tubuh yang menurun dengan bertambahnya usia. Pria lebih serig terkena, kemungkinan dihubungkan dengan kebiasaan merokok dan minum alcohol. Walaupun kanker rongga mulut dapat terjadi disemua daerah mukosa mulut, penting untuk mengetahui predileksi tempat. Kanker dini yang tidak bergejala pada dasarnya terlokalisir pada tiga tempat yang spesifik dalam rongga mulut, meliputi dasar mulut, kompleks palatum lunak dan bagian permukaan ventral lidah dan sepertiga tengah serta sepertiga posterior dari aspek lateral lidah. Deteksi Dini Kanker Rongga Mulut Dokter gigi, dimana dalam perawatan rongga mulut dan gigig selalu melihat bibir dan mukosa mulut sedini mungkin. Penemuan dini kanker rongga mulut merupakan faktor penting, bertujuan untuk terapi kuratif, prognosa yang makin baik, kepentingan kosmetik dan mengurangi kecacatan serta kelangsungan hidup yang lebih lama. Tetapi sayangnya hamper semua penderita kanker rongga mulut ditemukan dalam stadium yang sudah lanjut, yang biasanya sudah terdapat salaam berbulan-bulan atau bahakan lebih lama. Akibatnya prognosa dari kanker rongga mulut relative buruk, suatu kenyataan yang menyedihkan dimana sering kali prognosa ini diakibatkan oleh diagnose dan perawatan yang terlambat. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan keterlambatan ini anatara lain perkembangan kanker pada tahap awal seringkali tidak menimbulkan keluhan, kenyataan bahwa mereka yang sudah tua serta lemah tidak mau repot-repot dating ke dokter, pendidikan masyarakat pada umumnya masih rendah, lokasi lesi yang tidak langsung terlihat dan lesi dirawat sebagai lesi jinak. Faktor lain adalah dokter gigi kurang teliti pada pemeriksaan rutin rongga mulut atau tidak mengetahui tanda-tanda awal keganasan dalam mulut atau ragu-ragu karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gambaran klinis keganasan mulut sehingga terlambat untuk melakukan pemriksaan lebih lanjut. Untuk itu seorang dokter gigi seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup menegnai sifat dan riwayat kanker rongga mulut yang meliputi tanda dan gejala awal, gambaran klinis, lokasi yang sering terlihat, faktor-faktor etiologi dan cara diagnosis untuk mendeteksi penyakit ini. Tanda-tanda Klinik dari Kanker Rongga Mulut 1. Ulcerasi: Luka pada mulut yang tidak mau sembuh-sembuh. 2. Pergerakan/perpindahan gigi: Longgarnya gigi tanpa seba yang jelas.

3. 4. 5. 6.

Indurasi: Kekerasan yang abnormal dari luka pada plapasi. Fungasi: Permukaan seperti kubis. Elevasi: Bagian dari luka meninggi dari mukosa sekitarnya yang normal. Fiksasi: Pengikatan yang normal dari jaringan yang bergerak pada struktur dasra paling dalam dengan hilangnya pergerakan.

Kebanyakan lesi kanker mulut terlihat sebagai bercak-bercak putih pada mukosa mulut pada gejala dini. Dengan adanya iritasi lokal, mukosa berwarna putih tersebut menebal dan disebut leukoplakia. Kurang dari 5% dari kanker rongga mulut timbul dari jaringan lain dari squamous epitelium.

Gambar 1 Extensive leukoplakia of the right buccal mucosa with homogenous thin and thick areas extending to the vestibule.

Gambar 2 Molecular model with early and late changes that accumulate over time leading to cancer.

You might also like