You are on page 1of 34

PENGAMBILAN DARAH VENA

Pengambilan Darah Vena dilakukan untuk mendapatkan sampel darah yang cukup banyak ( > 500 mikroliter) yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium.

LOKASI PENGAMBILAN
Daerah yang disenangi adalah fosa antecubiti dimana terdapat vena utama yang dipakai untuk pungsi vena. Pilih yang pegas atau elastis, cukup besar untuk mendukung aliran darah yang baik, dan terfiksasi dengan baik oleh jaringan.

Vena mediana cubiti adalah pilihan pertama karena ia besar, terfiksasi dengan baik, paling sedikit sakit, dan terkecil kemungkinan memarnya Vena cefalika adalah pilihan kedua ,besar, tetapi kurang terfiksasi dan lebih sakit bila ditusuk dibanding vena mediana cubiti. Vena basilika merupakan pilihan ketiga. Biasanya mudah diraba, tetapi tidak terfiksasi dengan baik, terletak dekat arteri brachialis an saraf mediana cubiti yang secara tidak sengaja dapat tertusuk

PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH VENA


DENGAN MENGGUNAKAN SEMPRIT/ SPUIT Siapkan perlatan yang dibutuhkan

Tentukan vena yang akan diambil darahnya. Pasang tourniquet pada lengan sekitar 3-4cm diatas daerah yang akan ditusuk. Tangannya agar vena terlihat jelas. Minta klien untuk mengepalkan Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan kapas alcohol melingkar keluar. Biarkan kering. Tusuk jarum degan posisi ujung jarum menghadap ke atas, dengan kemiringan 30 40 derajat.

Jika sudah menembus vena ( terlihat adanya darah yang masuk ke jarum ) tarik piston perlahan-lahan sampai didapatkan sejumlah darah sesuai kebutuhan. Lepaskan tourniquet, buka kepalan tangan klien, tempatkan kasa/ kapas kering di atas daerah yang dihitung. Tahan kapas/ kasa secara lembut, tarik jarum secara perlahan-lahan. Lakukan penekanan secara halus sampai darah berhenti mengalir.

DENGAN MENGGUNAKAN VACUTAINER/ TABUNG VAKUM

1. SIAPKAN PERALATAN.

2. COCOKAN LABEL PADA WADAH


PENAMPUNG DENGAN IDENTITAS
PASIEN

3. PASANG JARUM KE VACUUM TUBE


HOLDER DENGAN CARA MEMUTAR

3.

PASANG TOURNIQUET PADA LENGAN SEKITAR T 3-4CM DIATAS DAERAH YANG AKAN DITUSUK.

4. MINTA KLIEN UNTUK MENGEPALKAN


JARINYA SEHINGGA VENA TERLIHAT JELAS.

5. SETELAH MERABA JALUR VENA, BERSIHKAN


DAERAH YANG AKAN DITUSUK DENGAN KAPAS ALCOHOL MELINGKAR KELUAR. KERING.

BIARKAN

7. PASANG TABUNG KE HOLDER SAMPAI TABUNG MENCAPAI JARUM.

8. BUKA TUTUP JARUM

9. GUNAKAN IBU JARI ANDA DAN TARIK 1 2 CM DIBAWAH DAERAH YANG AKAN DITUSUK. TAHAN KULIT DENGAN IBU JARI LANJUTKAN KE LANGKAH 10.

10. MASUKKAN JARUM DENGAN POSISI TUSUKAN KEATAS DAN SUDUT 30-45, MASUK KE VENA.

11. TEKAN TABUNG VACUNTAINER KE JARUM. DARAH AKAN LANGSUNG MENGALIR KE TABUNG.

12. LEPASKAN TORNIQUETT

13. ISI TABUNG SAMPAI PENUH ATAU SAMPAI VACUUM TIDAK BEKERJA LAGI.

14. SETELAH MEMBUKA LENGAN KLIEN,


TEMPATKAN KASA KERING DIATAS DAERAH
YANG DITUSUK.

15. TAHAN KASA SECARA LEMBUT DAN TARIK JARUM PERLAHAN LAHAN.

16. TUTUP DENGAN BAND-AID ATAU LAKUKAN


PENEKANAN HALUS SAMPAI DARAH
BERHENTI

17. BUANG SEMUA YANG TERKONTAMINASI KE DALAM WADAH LIMBAH YANG LAYAK.

KOMPLIKASI PLEBOTOMY

Pingsan atau syncope Manifestasi syncope dapat berupa kesadaran hilang sementara, pusing, berkeringat, mual. Kegagalan memperoleh darah dapat disebabkaN Lubang jarum berada di dinding vena sebelah atas atau didinding bawah, jarum menembus vena jauh sampai di bawah vena, lubang jarum sebagian ada di lumen pembuluh vena dan sebagian diluar, di jaringan sehingga darah keluar masuk ke jaringan , jarum melenceng tidak menembus vena karena vena berubah melekuk , vena kolaps

Hematoma

Hematoma disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor dan masuk ke dalam jaringan yang terjadi pada proses pengambilan darah yaitu jarum menembus dinding pembuluh darah, lubang jarum sebagian terletak di luar dinding pembuluh darah dan kurang penekanan tempat tusukan jarum pasca pengambilan darah, tourniquet dipasang terlalu dekat dengan tempat pengambilan darah, melepaskan jarum sebelum tourniquet dilepas. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pembengkakan sekitar pengambilan darah.

Ptekiae Ptekiae adalah bintik merah kecil yang tampak di kulit menunjukkan sejumlah kecil darah masuk ke epitel kulit. Komplikasi ini akibat dari pembekuan darah yang abnormal ( gangguan trombosit ) sebagai peringatan bagi flebotomist kemungkinan terjadi perdarahan berlebihan pada tempat pungsi kulit.

Perdarahan berlebihan Biasanya perdarahan akan berhenti beberapa menit pada tempat pungsi vena. Pasien yang mendapat pengobatan antiokagulan dan atau minum obat untuk arthritis dosis tinggi atau obat lain dapat mengalami perdarahan dalam jangka waktu lama.Oleh karena itu setiap kali pungsi vena tempat bekas pungsi harus ditekan sampai perdarahan berhenti. Plebotomist tidak boleh meninggalkan tempat sampai perdarahan berhenti.

Komplikasi nerologis Meskpun jarang tetapi dapat terjadi serangan kejang, selama penampungan darah. Bila pasien mulai tampak serangan tsb. segera lepas tourniquet dan jarum, usahakan menekan bekas tempat pungsi dan segera lapor. Waktu jarum ditusukkan menembus vena jarum akan merangsang syaraf di bawah vena, dan timbul rangsangan listrik yang menjalar pada syaraf.

DARAH YANG DAPAT MEMPENGARUHI HASIL PEMERIKSAAN

Status basal Diet Latihan Stress Variasi Diurnal Perubahan posisi tubuh Usia Pembendungan tourniquet

YANG HARUS DIHINDARI PADA PEMILIHAN


UNTUK PUNGSI VENA Bekas mastektomi Edema Obesitas Pengobatan intravena Vena rusak, sklerosis atau buntu Vena kolaps

You might also like