Professional Documents
Culture Documents
Global)
TEMA MAKALAH
NIM : 06040026
MALANG
No.Hp 085230237212
1
ABSTRAK
2
BAB I
PENDAHULUAN
dengungkan oleh berbagai pihak belakangan ini. Tetapi porsi penangan dan
tanggapan topik belum teralaksasi pada tiap negara karena mendesak dan masih
sangat minim penangannya. Peningkatan suhu yang dari tahun ketahun yang di
khwatirkan karena hampir semua es di kutub akan lenyap. Hal tersebut merupakan
ancaman terbesar sebab ada Para ilmuwan mengakui bahwa ada faktor-faktor kunci
yang tidak mereka ikutkan dalam model prediksi yang ada. Dengan menggunakan
data es terbaru serta model prediksi yang lebih akurat, Dr. H. J. Zwally, seorang ahli
iklim NASA membuat prediksi baru yang sangat mencengangkan sebab hampir
semua es di kutub utara akan lenyap pada akhir musim panas 2012. (Agus R. dan
Rudy S, 2007)
seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida yang dihasilkan oleh penghuni
dunia saat ini mulai dari penggunaan produk-produk berteknologi hingga dari sektor
peternakan (Herhar, 2009). Antara lain polutan yang berasal dari pembakaran bahan
bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) pada industri energi (pembangkit listrik) dan
pada asap kendaraan bermotor, maupun asap rokok yang mengandung gas – gas
beracun seperti karbon monoksida (CO), timbal (Pb), dinitro oksida (N2O), dan lain –
3
lain yang berbahaya bagi manusia maupun lingkungan sekitar. Salah satu contoh,
yaitu gas karbon monoksida (CO) yang banyak terdapat pada asap kendaraan
bermotor maupun asap rokok. Jika terhirup oleh manusia lalu masuk ke dalam
pembuluh darah (sirkulasi sistemik), maka karbon monoksida akan berikatan dengan
karbon monoksida 210 kali lebih besar dibandingkan afinitasnya terhadap oksigen
bersih sangat sulit didapatkan tidak hanya di luar ruangan (outdoor) tetapi juga di
dalam ruangan (indoor). Hal ini disebabkan adanya gas gas beracun yang berasal dari
asap kendaraan bermotor dan asap rokok serta adanya mikroorganisme merugikan di
udara. Karbon monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon
terjadinya pemanasan global. Hal ini disebabkan karena karbon dioksida bersama
polutan lainnya (metana, dinitro oksida, dan lain – lain), akan membentuk gas rumah
kaca sehingga panas matahari tidak dapat dipantulkan ke angkasa dan terperangkap di
dalam bumi yang pada akhirnya menyebabkan pemanasan global dan perubahan
dengan sedikit air dan cahaya matahari. Daun tumbuhan ini tebal
4
dan banyak mengandung air (sukulen). Oleh karena itu, Sansevieria
tanaman ini untuk tumbuh, akan tetapi, dalam kondisi lembap atau
5
mengandung bahan aktif pregnane glikosid, yang berfungsi untuk
2007).
perbanyakan setek banyak dilakukan karena bahan induk yang digunakan relatif
sedikit dan dapat menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang besar. Tanaman
6
tinggi, dan dapat memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu singkat
( Ramadiana, 2007)
B. RUMUSAN MASALAHAN
Trifasciata Prain)?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menentukan usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah pemanasan
2. Mempelajari mekanisme pengikatan CO2 dari udara oleh Daun Lidah Mertua
D. MANFAAT PENULISAN
2. Data yang didapat dijadikan sebagai data awal untuk sektor pertanian baru
Karya tulis ini menawarkan salah satu upaya yang efektif dan efisien yaitu
7
trifasciata Prain) yang mampu mengikat karbon dioksida guna mampu
internasional.
E. TELAAH PUSTAKA
terkontaminasi oleh berbagai macam zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang
kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas atau zat-zat di
8
serta menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana,
misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut
pencemaran dalam ruangan (indoor pollution) misalnya asap rokok dan hasil
(outdoor pollution) berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan
proses alami oleh makhluk hidup. Pada prinsipnya, pencemaran udara adalah kondisi
udara yang mempunyai komposisi tidak ideal untuk digunakan atau dihirup oleh
Ruangan yang terasa sejuk belum tentu bebas dari polusi. Udara di dalam
ruangan juga dapat dicemari oleh mikroorganisme antara lain bakteri, virus, dan
jamur. Menurut dr Hendrawati Utomo, MS, SpOk, spesialis okupasi yang juga ahli
masalah polusi udara dalam ruang, penyakit infeksi pernapasan akut yang disebabkan
b. Karbon dioksida
Gas pencemar dari udara yang paling berpengaruh bagi tubuh manusia adalah
gas karbon monoksida (CO). Gas CO jka terhisap oleh manusia melalui proses
pernafasan, kemudian gas CO tersebut akan ikut dalam aliran darah termasuk aliran
darah jantung. Bila di dalam darah terdapat gas CO, maka hemoglobin akan lebih
banyak terikat dengan CO, karena daya ikat CO dengan hemoglobin 200-250 kali
lebih kuat dari daya ikat oksigen dengan hemoglobin. Bila terdapat kadar CO yang
berlebihan dalam darah, maka pada akhirnya kadar oksigen dalam darah akan turun
9
dengan drastis ( Manohara L, 2007). Pada tubuh yang kekurangan oksigen dapat
oksigen. Bila hipoksia menyerang otak, maka akan menimbulkan gangguan susunan
syaraf pusat yang disebut ensefalopati. Apabila mengenai jantung dan darah disebut
Karbon monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon
terjadinya pemanasan global. Hal ini disebabkan karena karbon dioksida bersama
polutan lainnya (metana, dinitro oksida, dan lain – lain), akan membentuk gas rumah
kaca sehingga panas matahari tidak dapat dipantulkan ke angkasa dan terperangkap di
dalam bumi yang pada akhirnya menyebabkan pemanasan global dan perubahan
konsentrasi sekitar 385 ppm berdasarkan volume dan 582 ppm berdasarkan massa.
Massa atmosfer bumi adalah 5,14×1018 kg, sehingga massa total karbon dioksida
Salah satu pernyataan dalam laporan terakhir Panel PBB untuk Perubahan
seluruh dunia untuk melakukan aksi nyata mengatasi ancaman tersebut. Ia mengajak
10
para pengambil kebijakan untuk merespon temuan ini dalam konferensi perubahan
Ordo : Liliales
Famili : Agavaceae
Genus : Sansevieria
b. Kandungan Kimia
11
Kandungan kimia lidah mertua (Sansevieria) di antaranya vitamin C, tanin,
(Hariana, 2007)
Teknik perbanyakan setek banyak dilakukan karena bahan induk yang digunakan
relatif sedikit dan dapat menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang besar.
ukuran, tinggi, dan dapat memperoleh tanaman yang sempurna dalam waktu singkat.
Lidah mertua dirawat dengan disiram air yang secukupnya, di jaga kelembapab
BAB II
METODE PENULISAN
meliputi :
c. Analisis sintesis
12
d. Pengambilan kesimpulan
f. Penyusunan naskah
berikut :
A. Penelusuran Pustaka
Penelusuran pustaka merupakan landasan awal dalam penulisan suatu karya tulis.
Penelusuran pustaka ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan
sekunder dan data tersier yang berkaitan dengan pemanasan global yang disebabkan
C. Analisis Data
13
Analisis data pada penyusunan karya tulis ini lebih diutamakan pada
pelurusan isu global tentang pemanasan global yang disebabkan polutan khususnya
BAB III
PEMBAHASAN
atmosfer, laut, dan daratan di Bumi yang disebabkan dari penumpukkan emisi gas
rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida. Aktifitas industri
dan kendaraan bermotor menghasilkan gas karbon dioksida hasil pembakaran secara
bebas di udara, pemakaian alat elektronik seperti AC yang mengandung freon (CFC)
14
juga ikut menyumbang emisi gas rumah kaca. Dampaknya anatara lain mencairnya es
di kutub utara & selatan pemanasan global, meningkatnya level permukaan laut,
perubahan iklim atau cuaca yang semakin ekstrim, gelombang panas menjadi
semakin ganas, habisnya gletser sebagai sumber air bersih dunia serta menyebabkan
Karbon monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon
terjadinya pemanasan global. Hal ini disebabkan karena karbon dioksida bersama
polutan lainnya (metana, dinitro oksida, dan lain – lain), akan membentuk gas rumah
kaca sehingga panas matahari tidak dapat dipantulkan ke angkasa dan terperangkap di
dalam bumi yang pada akhirnya menyebabkan pemanasan global dan perubahan
Siklus karbon adalah suatu proses yang mana carbon ini mengalami
perputaran dari udara, tanah, tanaman, binatang, dan bahan fosil. Carbon terbesar di
bumi ini terletak di atmosfer yaitu karbon dioksida (CO2). Siklus karbon dioksida
sebagai hasil dari proses respirasi. Pengurai di mana mereka mengolah bahan organik,
juga mengeluarkan karbon dioksida ke udara. Karbon juga dihasilkan oleh bahan fosil
(fosil) seperti batu bara, minyak tanah, dan gas alam. Ketika semua ini mengalami
15
Karbon di Atmosfer merupakn bagian terbesar dari karbon yang berada di
atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini
merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer (hanya
(CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah
kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan
tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan, oleh pembakaran bahan bakar fosil, serta
oleh pembukaan lahan. Dalam kurun waktu geolegi (berlanjut sampai sekarang), CO2
ditambahkan ke atmosfer melalui semburan gunung api dan semburan mata air
terpenting dalam pengambilan karbon dioksida dari atmosfer (Salisbury & Ross,
1995).
pada suhu tinggi. Distribusi geografis tanaman yang memiliki jalur ini memiliki
keuntungan pada lingkungan bersuhu tinggi dan bila banyak cahaya (Stryer, 1995).
16
b. Kandungan kimia Lidah Mertua (Sansevieria).
(Hariana, 2007).
Sanseveria sangat tahan terhadap polutan (Rikara, 2007). Selain sebagai anti polutan
terhadap asap rokok, sansevieria juga mampu menyerap carbon dioxide, benzene,
Sansevieria mampu menyerap lebih dari 107 unsur polutan berbahaya yang terdapat
berfungsi untuk mereduksi polutan menjadi asam organik, gula dan asam amino
manusia, dengan demikian unsur polutan tersebut menjadi tidak berbahaya lagi bagi
asimilasi karbon. Fotosintesis merupakan kombinasi dari karbon dioksida dan air
17
yang menghasilkan karbohidrat (glukosa) dan oksigen dengan bantuan energi cahaya
Oksigen bebas dilepaskan sebagai gas dari penguraian molekul air, sedangkan
hidrogen dipisahkan menjadi proton dan elektron, dan digunakan untuk menghasilkan
energi kimia melalui fotofosforilasi. Energi ini diperlukan untuk fiksasi karbon
dioksida pada siklus Kalvin untuk membentuk glukosa. Glukosa ini kemudian
digunakan untuk pertumbuhan tumbuhan melalui. Proses transport gas – gas dalam
dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel tumbuhan dengan jalan difusi melalui
ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan membran sel. Demikian juga halnya
dengan CO2 yang dihasilkan respirasi akan berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam
ruang antar sel. Hal ini karena membran plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat
jalur metabolisme mendaur yang pertama kali diusulkan oleh M.Calvin, disebut daur
Calvin. Dalam tahap reaksi pertamanya 6 molekul CO 2 dari udara bereaksi dengan 6
18
Ribulosa 1,5 difosfat 2-karboksi 3-ketoribitol 1,5-difosfat 3-fosfogliserat
Tahap reaksi ketiga , 12 gliseraldehida 3-P diubah menjadi 3 molekul fruktosa 6-P
dengan melalui pembentukan senyawa dihidroksi aseton fosfat dan fruktosa 1,6
difosfat.
19
Reaksi tahap gelap cahaya pada proses fotosintesis.
Calvin. Dalam daur ini yang sangat menonjol adalah tahap reaksi penambatan CO 2 ,
reaksi yang menggunakan energi NADPH dan ATP dan reaksi yang menghasilkan
glukosa sebagai hasil akhir. Dalam reaksi penambatan CO2, ternyata dibutuhkan tiga
molekul ATP dan dua molekul NADPH untukm mereduksi satu molekul CO 2 .
Energi matahari yang ditangkap oleh foto sistem I dan foto sistem II dalam fase
terang cahaya diubah menjadi energi kimia NADPH dan ATP. Kedua macam energi
ini kemudian dipakai untuk menjalankan daur Calvin dengan mendorong tahap reaksi
oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron. Oleh sebab itu, karbondioksida
dari udara diubah menjadi glukosa yang diperlukan sehingga Sanseviera memiliki
(Rikara, 2007).
20
Sansevieria juga menjadi objek penelitian tanaman penyaring udara NASA
untuk membersihkan udara di stasiun ruang angkasa. Selain itu, penelitian NASA
bekerja sama dengan ALCA telah menemukan bukti-bukti bahwa tanaman ini secara
alami mampu memerangi Sick Building Syndrome. Lidah mertua mampu memberikan
Sansevieria bisa menyerap 0.938 mikrogram per jam formaldehyde. Bila disetarakan
helai daun.
sekitar 350 cm2 (Dukungan luas daun tanaman = 350 x 5= 1750 cm 2), maka ruangan
dengan luas 25 m2 atau 250.000 cm2 hanya membutuh dukungan 1750 cm2, yaitu
sekitar 0,07%. Sehingga dapat direkomendasikan bahwa dalam satu ruangan dengan
volume 100 m3 dapat diletakkan Sansevieria dewasa yang memiliki luasan per daun
350 cm2 dengan jumlah paling sedikit 5 helai sebagai penetralisir udara tercemar.
perbanyakan setek banyak dilakukan karena bahan induk yang digunakan relatif
21
sedikit dan dapat menghasilkan bibit tanaman dalam jumlah yang besar. Setiap
bagian tanaman dapat digunakan sebagai bahan setek. Pembentukan akar dan tunas
pada setek merupakan indikasi berhasil atau tidaknya usaha penyetekan. (Hartman
Secara umum bahan setek bagian tengah menghasilkan respon terbaik untuk
variabel waktu muncul akar, jumlah akar, panjang akar, jumlah tunas, dan bobot
basah tunas, namun demikian bahan setek bagian tengah tidak memberikan pengaruh
pada waktu muncul tunas, sama halnya dengan setek bagian bawah. Yang
menyatakan bahwa setek adenium yang berasal dari bagian tengah menghasilkan
pertumbuhan akar lebih baik dari pada setek yang berasal dari bagian atas/pucuk Pada
2005).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa setek bagian atas menghasilkan waktu
muncul tunas dan jumlah tunas lebih baik dibandingkan dengan setek bagian pangkal
meskipun tidak berbeda nyata dengan setek bagian tengah Ini diduga karena bahan
setek bagian atas atau pucuk lebih meristematik, yang artinya sel-sel dalam jaringan
sangat aktif membelah sehingga tunas lebih cepat muncul dan tunas yang dihasilkan
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
22
Tanaman hias Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata Prain) dapat
dimanfaatkan sebagai tanaman anti – polutan yang secara efektif mampu mengikat
2. SARAN
Memanfaatkan Lidah Mertua dan Puring untuk mengikat gas – gas beracun, di
- Meletakkan Lidah Mertua dan Puring pada tempat – tempat yang beresiko
tercemar polusi udara, seperti menanam di pinggir jalan raya, di dalam area
pabrik (salah satu contoh yang telah dilakukan oleh pabrik Pulp di Sumatra),
untuk menetralisir gas buangan yang dihasilkan oleh pabrik tersebut dan di
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, Arief. 2007. Tumbuhan obat dan khasiat seri 2 / Arief Hariana- Cet.3.-
Jakarta: Penebar Swadaya. 106 hlm.
23
Hartman, H.T dan D.E, Kester. 1983. Plant Propagation Principles and Practices
Fourth Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey. 727 p.
Janzen, H.H. 2004. Carbon Cycling in Earth Systems — A Soil Science Perspective.
Mc Graw Hill Book Company: New York.
Murray, Robert . 1999. Biokomia Happer Edisi 24. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
Terjemahan dari harper’ biochemistry
Poedjiadi, A. dan Supriyanti, Titin F.M. 2006. Dasar – Dasar Biokimia Edisi Revisi.
Jakarta: UI – Press.
Salisbury & Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB : Bandung
Salisbury B.F dan C.W Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. Diterjemahkan oleh Diah R.
Lukman dan Ir. Sumaryono, M.Sc. Jilid 3. ITB. Bandung. 343 hlm.
Widjajakusumah, Djauhari M. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20,
Penerjemah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Terjemahan dari:
Review of Medical Physiology
Hardjanti, S. 2005. “Pertumbuhan Setek Adenium Melalui Penganginan, Asal Bahan
Setek, Penggunaan Pupuk Daun dan Komposisi Media”.
http://pertanian.uns.ac.id. Diaksespada 28 Maret 2009.
Agus R dan Rudy S, 2007. Global Warming Mengancam Keselamatan Planet Bumi
III. Blog: hiduplebihmulia.wordpress.com . Diaksespada 28 Mei 2009
Franz J.B. 2008. Tangkis Renggutan Gas Polutan.
http://agriculturesupercamp.wordpress.com/. [03 April 2009
Herhar. 2009. Pemanasan Global Dan Upaya Untuk Menanggulanginya.
http://www.pemanasanglobal.net . Diaksespada 25 April 2009
Kompas. 2007. Waspadai Polusi dalam Ruangan.
http://www.kompas.co.id/kompascetak/0505/29/konsumen/1778573.htm.
Diakses tanggal 15 April 2009
24
Manohara L. 2007. Karbon Monoksida "The Silent Killer".
http://www.kaskus.us/showpost.php?s=9eb00153dfd032fc75cce33527358049
&p=19391850&postcount=1. Diakses tanggal 17 Maret 2009
Organisasi.org. 2006. Pencemaran Udara pada Lingkungan Hidup Sekitar Kita.
http://www.organisasi.org/user/godam64. diakses tanggal 28 Januari 2008
Rikara, Dessy. 2007. Menjilati Polusi Dengan Lidah Mertua.
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/%E2%80%9Dmenjilati
%E2%80%9D-polusi-dengan-%E2%80%9Dlidah-mertua%E2%80%9D/. [28
Mei 2009]
Sansevieria-indogallery. 2007. Tentang Sansieveria.
http://www.sansevieriaindogallery.com/Indonesia/Home/Tentang_Sansieveria
.htm
Sudrajad A. 2005. Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan. http://www.io.ppijepang.
org/article.php?edition=5. Diakses tanggal 2 Juli 2009
Syariefa E. 2008. Ampuhnya si Penyedot Bau Maut.
http://www.trubusonline.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid
=1&artid= 1160.Diakses tanggal 5 Juni 2009
Sansevieria trifasciata.http://www.prn2.usm.my/mainsite/plant/sansevieria.html
Tanya dokter anda com. 2008. Kau Bakar Dirimu, Kau Bunuh Jantungmu.
http://www.tanyadokteranda.com/taxonomy/term/130. Diakses tanggal 17
Mei 2009
Ujang, Zaini. 2007. Global Warming Global And Local Impacts: Disaster
Management. http://www.fkkksa.utm.my/staff/zaini [03 juni 2009]
Utami E. 2005. Hubungan Antara Kualitas Udara Pada Ruangan Ber-AC Sentral
dan Sick Building Sindrome di Kantor Telkom DIVRE IV Jateng-DIY.
http://www.kesmas-unnes.or.id.htm. Diakses tanggal 13 Juni 2009.
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/karbon_dioksida [02 April 2009]
http://id.wikipedia.org/wiki/Puring [02 April 2009]
25
26