You are on page 1of 9

http://endang965.wordpress.com/2009/03/18/taksonomi =--bloom/ Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan.

Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarkinya. Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu: 1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. 2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. 3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Beberapa istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Selain itu, juga dikenal istilah: penalaran, penghayatan, dan pengamalan. Dari setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori dan subkategori yang berurutan secara hirarkis (bertingkat), mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku yang paling kompleks. Tingkah laku dalam setiap tingkat diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang lebih rendah, seperti misalnya dalam ranah kognitif, untuk mencapai pemahaman yang berada di tingkatan kedua juga diperlukan pengetahuan yang ada pa da tingkatan pertama. 1. Domain Kognitif 1.1. Pengetahuan (Knowledge) 1.2. Pemahaman (Comprehension) 1.3. Aplikasi (Application) 1.4. Analisis (Analysis) 1.5. Sintesis (Synthesis) 1.6. Evaluasi (Evaluation) 2. Domain Afektif 2.1. Penerimaan (Receiving/Attending) 2.2. Tanggapan (Responding)

2.3. Penghargaan (Valuing) 2.4. Pengorganisasian (Organization) 2.5. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex) 3. Domain Psikomotor 3.1. Persepsi (Perception) 3.2. Kesiapan (Set) 3.3. Guided Response (Respon Terpimpin) 3.4. Mekanisme (Mechanism) 3.5. Repon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response) 3.6. Penyesuaian (Adaptation) 3.7. Penciptaan (Origination) 1. Domain Kognitif Bloom membagi domain kognisi ke dalam 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama berupa adalah Pengetahuan (kategori 1) dan bagian kedua berupa Kemampuan dan Keterampilan Intelektual (kategori 2-6) 1.1. Pengetahuan (Knowledge) Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dsb. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manajemen kualitas, orang yg berada di level ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk, dsb. 1.2. Pemahaman (Comprehension) Dikenali dari kemampuan untuk membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb. Sebagai contoh, orang di level ini bisa memahami apa yg diuraikan dalam fish bone diagram, pareto chart, dsb. 1.3. Aplikasi (Application) Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yg berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram atau pareto chart. 1.4. Analisis (Analysis)

Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yg rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan. 1.5. Sintesis (Synthesis) Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk. 1.6. Evaluasi (Evaluation) Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yg ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yg sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dsb 2. Domain Afektif Pembagian domain ini disusun Bloom bersama dengan David Krathwol. 2.1. Penerimaan (Receiving/Attending) Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, mempertahankannya, dan mengarahkannya. 2.2. Tanggapan (Responding) Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. 2.3. Penghargaan (Valuing) Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku. 2.4. Pengorganisasian (Organization) Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten. 2.5. Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or Value Complex) Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya-hidupnya.

3. Domain Psikomotor Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom. 3.1. Persepsi (Perception) Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. 3.2. Kesiapan (Set) Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. 3.3. Guided Response (Respon Terpimpin) Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. 3.4. Mekanisme (Mechanism) Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. 3.5. Repon Tampak yang Kompleks (Complex Overt Response) Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. 3.6. Penyesuaian (Adaptation) Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. 3.7. Penciptaan (Origination) Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Rujukan Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay. Gronlund, N. E. (1978). Stating Objectives for Classroom Instruction 2nd ed. New York: Macmilan Publishing. Krathwohl, D. R. ed. et al. (1964), Taxonomy of Educational Objectives: Handbook II, Affective Domain. New York: David McKay.
http://pengajian-ipg.blogspot.com/2011/10/taksonomi-bloom.html Taksonomi Bloom

Taksonomi ialah kajian tentang prinsip, peraturan, dan amalan dalam pengelasan organisma berdasarkan persamaan dan perbezaan sifat organisma itu. ( kamis Dewan Edisi Keempat, (2005)). Dalam bidang pendidikan, taksonomi ialah satu model yang biasa digunakan untuk menganalisis bidang-bidang pendidikan. Ia berkaitan dengan objektif-objektif pendidikan yang melibatkan bidang-bidang seperti

pengetahuan, kesikapan dan psikomotor. Terdapat tiga domain dalam pendidikan iaitu yang pertama domain kognitif yang melibatkan pemikiran pelajar dimana menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan berfikir. domain afektif yang melibatkan perkembangan sikap, perasaan ,emosi, nilai pelajar seperti minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri. Dan seterusnya adalah domain psikomotor yang melibatkan perkembangan kemahiran fizikal pelajar. Domain Kognitif Taksonomi Bloom merupakan satu aras yang digunakan sebagai elemen di dalam pentaksiran. Ia pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1959. Taksonomi di dalam konsep ini bermaksud cabang kognitif iaitu elemen yang melibatkan otak dan pemikiran manusia.

Domain Taksonomi Bloom Domain taksonomi Bloom menitik beratkan aspek kognitif atau pengetahuan. Taksonomi ini bercorak hierarki iaitu dari tahap rendah kepada tahap tinggi. Terdapat enam elemen dalam domain kognitif Taksonomi Bloom ini. Elemen elemen tersebut pula telah dibahagikan kepada dua aras pemikiran iaitu pemikiran aras rendah dan pemikiran aras tinggi. Dalam taksonomi ini, kita akan mengkaji kesemua aspek taksonomi dari terendah hingga lah yang tertinggi. Berikut adalah hierarki Taksonomi Bloom berdasarkan apa yang telah dinyatakan oleh Benjamin S Bloom.

Rajah 1 : hierarki Taksonomi Bloom

Elemen-elemen dalam Aras Taksonomi Bloom

Elemen pertama adalah aras pengetahuan iaitu aras taksonomi yang paling rendah. Aras ini menguji sejauh mana keupayaan pelajar untuk mengingat kembali fakta atau pengetahuan yang telah dipelajari. Terdapat tiga peringkat dalam aras pengetahuan ini iaitu yang pertama pengetahuan fakta khusus berkaitan dengan istilah berbentuk perkataan atau simbol. Aras yang kedua adalah pengetahuan tentang proses, aliran, pemeringkatan, penjenisan, teknik atau prosedur tertentu dalam menyelesaikan masalah. Dan aras yang ketiga adalan pengetahuan tentang perkara yang bersifat sejagat dan abstrak dalam sesuatu bidang contohnya seperti siapa, apa, di mana, bila dan beri. Ciri-ciri khusus soalan aras pengetahuan ini ialah murid perlu menggunakan proses mental untuk mengingat semula apa yang telah dipelajari seperti istilah, fakta, prinsip dan prosedur bergantung kepada apa yang telah diajar oleh guru di dalam kelas.

Elemen yang kedua ialah aras kefahaman. Aras ini memerlukan keupayaan murid memberi huraian atau makna sesuatu perkara. Aras kefahaman ini terbahagi kepada tiga iaitu yang pertama penterjemahan yang memerlukan murid menterjemah bahasa lain ke bahasa lain tanpa menggubah makna asal. Yang kedua adalah mentafsir atau intepretasi iaitu mentafsir idea dan menerangkan idea atau maksud tersurat dalam ayat sendiri. Manakala yang ketiga adalah ekstrapolasi iaitu membuat inferens tentang apa yang akan berlaku pada masa hadapan berdasarkan maklumat yang diberi. Ciri-ciri soalan bagi aras kefahaman adalah seperti membuat

interpretasi mudah dan menunjukkan bukti kefahaman dan dapat menggunakan ayat dan maklumat untuk diubah kepada bentuk yang baru. Perkataan yang sering digunakan dalam soalan bagi aras kefahaman ini adalah seperti jelaskan, huraikan, terangkan, mengapakah, bezakan, nyatakan dan kelaskan. Elemen yang ketiga adalah aras aplikasi. Aras ini menguji keupayaan pelajar menggunakan konsep, teori, prinsip, hukum dan prosedur. Aras ini memerlukan murid benar-benar memahami segala konsep, teori, hukum untuk menyelesaikan masalah. Soalan aras aplikasi biasanya memerlukan penggunaan proses aplikasi mental. Soalan aras ini biasanya melibatkan tiga frasa. Perkataan yang sering digunakan dalam soalan bagi aras ini adalah seperti selesaikan, tunjukkan dan susunkan. Elemen yang berikutnya adalah aras analisis. Aras ini mengkehendaki murid untuk memecahkan sesuatu perkara kepada unsur-unsur kecil dan memperlihatkan pertalian antara unsur-unsur. Aras ini menekankan keupayaan pelajar mengenalpasti unsur unsur dan struktur. Jenis-jenis aras analisis adalan yang pertama aras analisis unsur iaitu memerlukan murid menentukan unsur-unsur. Murid juga perlu mencari bukti untuk menyokong unsur yang sedia ada. Aras kedua adalah analisis hubungan iaitu membuat perkaitan bukti dan hipotesis. Dan yang ketiga adalah aras analisis prinsip iaitu murid perlu mengenal pasti prinsip sesuatu organisasi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu dengan menganalisis tujuan, pandangan dan pendirian. Ciri-ciri soalan aras analisis ialah soalan tersebut menggunakan proses mental analisis dan memerlukan pemahaman perhubungan

khasnya dengan memecahkan kepada komponen dan melihat perkaitan antara komponen. Elemen yang kelima adalah aras sintesis. Aras ini memerlukan keupayaan murid untuk menggabungkan sesuatu struktur yang lebih jelas. Kategori soalan bagi aras sintesis ini penghasilan satu komunikasi unik iaitu pembinaan suatu komunikasi dimana murid cuba menyampaikan suatu idea, perasaan atau pengalaman kepada orang lain. Contohnya kebolehan menulis dengan susunan dan gaya yang menarik untuk menyampaikan buah fikiran. Kategori yang kedua adalah penghasilan suatu rancangan atau pelan operasi dan yang ketiga adalah kategori membina suatu hubungan yang abstrak. Ia melibatkan kebolehan membina atau membangunkan set hubungan yang abstrak seperti teori, hipotesis untuk menghuraikan sesuatu fenomena atau mengklasifikasikan fakta. Contohya kebolehan membuat deduksi berdasarkan maklumat yang diberikan dan dapat membuat suatu teori daripada data atau faktor yang diberi. Elemen yang terakhir adalah aras penilaian. Aras ini menguji keupayaan murid menilai sesuatu perkara berasaskan kriteria yang perlu diketahui. Murid perlu membuat pertimbangan tentang nilai sesuatu idea hasil kerja penyelesaian bahan, sesuatu idea atau sebagainya. Pertimbangan dibuat dengan piawaian tertentu seperti tepat, berkesan, memuaskan, baik, buruk dan lain-lain. Ciri-ciri khusus aras penilaian ini adalah murid perlu membuat pertimbangan nilai ke atas sesuatu bahan, idea, kaedah bagi sesuatu tujuan. Membuat penelitian dan pertimbangkan sejauh mana sesuatu bahan atau kaedah memenuhi sesuatu kriteria. Pertimbangan dalam penilaian juga dikategorikan kepada dua iaitu pertimbangan dari segi bukti dalaman iaitu menilai ketepatan sesuatu, menggunakan bukti-bukti logik, ketekalan dan lainlain. Contoh kebolehan menunjukkan kesilapan-kesilapan dari segi logik dalam sesuatu hujah yang dikemukakan oleh seseorang. Kategori kedua adalan pertimbangan dari segi kriteria luaran iaitu penilaian bahan yang merujuk kepada beberapa kriteria yang dipilih atau yang diingati. Contohnya perbandingan mengenai teori-teori utama, generaliasasi dan fakta mengenai kebudayaan tertentu.

Rumusan

Taksonomi dalam pendidikan dibahagikan kepada 3 domain. Takonomi Bloom menghuraikan aras yang terdapat dalam domain kognitif yang melibatkan perilakuperilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan ketrampilan berfikir. Domain kognitif ini mengandungi enam elemen yang terdiri dariapda dua aras iaitu aras pemikiran mudah dan aras pemikiran tinggi. Elemen tersebut adalah pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sistesis dan penilaian. Elemen ini disusun secara menaik mengikut aras pemikiran iaitu dari aras mudah kepada aras pemikiran tinggi.

You might also like