You are on page 1of 4

UJI TOKSISITAS Toksisitas didefinisikan sebagai segala hal yang memiliki efek berbahaya dari zat kimia atau

obat pada organisme target. Uji toksisitas terdiri atas dua jenis yaitu toksisitas umum !akut subakut"subkronis kronis# dan toksisitas khusus !teratogenik mutagenik dan karsinogenik#. $. Uji Toksisitas Akut Tujuan uji toksisitas akut adalah untuk menetapkan potensi toksisitas akut !%&'(# menilai gejala klinis spektrum efek toksik dan mekanisme kematian. Untuk uji toksisitas akut perlu dilakukan pada sekurang)kurangnya satu spesies he*an +oba biasanya spesies pengerat yaitu men+it atau tikus de*asa muda dan men+akup kedua jenis kelamin. ,erlakuan berupa pemberian obat pada masing)masing he*an +oba dengan dosis tunggal. Terkait dengan upaya mendapatkan dosis letal pada uji %&'( pemberian obat dilakukan dengan besar dosis bertingkat dengan kalipatan tetap. ,enentuan besarnya dosis uji pada tahap a*al bertolak dengan berpedoman ekuipotensi dosis empirik sebagai dosis terendah dan ditingkatkan berpedoman ekuipotensi dosis empirik sebagai dosis terendah dan ditingkatkan berdasarkan faktor logaritmik atau dengan rasio tertentu sampai batas yang masih dimungkinkan untuk diberikan. -ara pemberian diupayakan disesuaikan dengan +ara penggunaanya. ,ada uji toksisitas akut ditentukan %&'( yaitu besar dosis yang menyebabkan kematian !dosis letal# pada '(. he*an +oba bila tidak dapat ditentukan %&'( maka diberikan dosis lebih tinggi dan sampai dosis tertinggi yaitu dosis maksimal yang masih mungkin diberikan pada he*an +oba. /olume obat untuk pemberian oral tidak boleh lebih dari 0)1. berat badan he*an +oba. Setelah mendapatkan perlakuan berupa pemberian obat dosis tunggal maka dilakukan pengamatan se+ara intensif +ermat dengan frekuensi dan selama jangka *aktu tertentu yaitu 2)$3 hari bahkan dapat lebih lama antara lain dalam kaitan dengan pemulihan gejala toksik. &isamping terjadinya kematian he*an uji dalam pengamatan perlu diperhatikan timbulnya gejala)gejala te rutama yang terkait dengan fungsi organ tubuh yang tergolong +ukup 4ital antara lain hati ginjal dan hemopoetik. Setiap he*an uji

yang mati perlu diautopsi untuk pemeriksaan organ tubuh se+ara makroskopik maupun mikroskopik untuk mengungkapkan kerusakan struktur organ yang dapat menjelaskan gejala gangguan fungsinya. &engan autopsi diharapkan terungkap penyebab terjadinya kematian. 5e*an uji yang bertahan hidup sampai batas akhir masa pengamatan perlu diautopsi. 5e*an +oba yang menunjukkan gejala efek toksik namun tidak dikorbankan bermanfaat untuk diamati terjadi atau tidaknya efek pemulihan. 6erdasarkan hal itu kriteria pengamatan meliputi pengamatan gejala klinis berat badan persentase kematian patologi organ !makroskopis dan mikroskopis#. 5asil pengamatan berupa fungsi hati dan ginjal dianalisis se+ara statistik dengan metode yang sesuai. 7ilai %&'( berguna dalam beberapa hal 8 a. Klasifikasi zat kimia berdasarkan toksisitas relatif. Klasifikasi umum sebagai berikut8 Kategori %&'( Super toksik ' mg"kg atau kurang Sangat toksik ')'( mg"kg Toksik '()'(( mg"kg -ukup toksik ( ')' g"kg Sedikit toksik ')$' g"kg Tidak toksik 9 $' g"kg b. ,ertimbangan akibat bahaya dari o4erdosis. +. ,eren+anaan studi toksisitas jangka pendek pada binatang. d. :enyediakan informasi tentang8 :ekanisme kera+unan ,engaruh terhadap umur seks inang lain dan faktor lingkungan. Tentang respon yang berbeda)beda di antara spesies dan galur

e. :enyediakan informasi tentang reakti4itas populasi he*an)he*an tertentu. f. :enyumbang informasi yang diperlukan se+ara menyeluruh dalam per+obaan)per+obaan obat penyembuh bagi manusia. g. Kontrol kualitas :endeteksi kemurnian dari produk ra+un dan perubahan fisik bahan)bahan kimia yang mempengaruhi keberadaan hidup. 0. ,;7;7TUA7 %&'( Tujuan dilakukan penentuan %&'( adalah untuk men+ari besarnya dosis tunggal

yang membunuh '(. dari sekelompok he*an +oba dengan sekali pemberian bahan uji !$#. 5al ini dapat dilakukan dengan beberapa +ara yaitu8 a. :etode <eil =umus 8 %og m > log & ? d !f?$# &imana 8 m 8 7ilai %&'( & 8 &osis terke+il yang digunakan d 8 %og dari kelipatan dosis !%og =# f 8 Suatu faktor dalam tabel <eil b. :etode @rafik ,robit 5e*an uji diberi dosis)dosis yang menurun se+ara ekponensial sehingga didapatkan data presentasi kematian berupa garis linier. Taraf keper+ayaan dapat diperoleh dengan menggunakan rumus8 %&'( B SC AS >

&imana 8 AS 8 6atas keper+ayaan %&'( %&'( 8 &osis yang menyebabkan kematian SC 8 Simpangan baku rata)rata %&'( 7 8 Jumlah he*an keseluruhan dalam kelompok he*an uji dengan presentase kematian antara 2'. ) D1.. S 8 Simpangan baku %& '( %&E3 8 &osis yang menyebabkan kematian lebih dari E3. he*an uji %&$F 8 &osis yang menyebabkan kematian lebih dari $F. he*an uji D

1. :etode Garmakope Indonesia III =umus 8 m > a H b ! I,i ) ( ' #

&imana 8 m 8 %og %&'( a 8 %ogaritma dosis terendah yang dapat menyebabkan kematian dalam suatu kelompok. b 8 Selisih logaritma dosis yang berurutan ,i 8 Jumlah he*an uji yang mati setelah menerima dosis i dibagi dengan jumlah seluruh he*an uji yang menerima dosis. Syarat yang harus dipenuhi dalam metode ini adalah perlakuan menggunakan seri dosis dengan pengen+eran berketepatan tetap. Jumlah he*an per+obaan tiap kelompok harus sama dan dosis diatur sedemikian rupa sehingga memberikan efek kematian (. ) $((..

You might also like