You are on page 1of 5

Buku Log untuk Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

F.1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kode Kegiatan (1) F.1 Latar Belakang Perubahan musim yang drastis serta keadaan Lingkaungan yang ada pada masyarakat dapat memicu timbul dan berkembangnya berbagai macam penyakit yang mungkin dapat Uraian Kegiatan (2) Tanggal (3) 11 September 2013 Tanda tangan Pendamping (4) Catatan Pendamping (5)

Dusun Ares Tengak, Desa menjadi wabah yang berbahaya bagi masyarakat. Musim hujan Tlonto Ares menjadi musim yang subur akan datangnya jentik-jentik nyamuk yang menjadi sumber penyakit bila keadaan

Lingkungan tidak terjaga dengan baik, seperti pada sisi kebersihan serta kerapian lingkungannya. Keadaan yang terjadi, selama musim hujan datang, masyarakat senantiasa waspada akan timbulnya berbagai macam penyakit yang sudah umum menjadi wabah. Kegiatan yang preventif untuk mencegah tambah luasnya wabah penyakit yang dapat ditimbulkan, warga masyarakat khususnya warga masyarakat Desa tlonto ares melakukan kegiatan Penataan Lingkungan guna mengurangi adanya perkembangbiakan benih-benih penyakit yang mungkin dibawa seiring datangnya musim hujan. Wabah Penyakit yang umum terjadi dengan datangnya musim

Hujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Malaria. Kedua Jenis Penyakit ini menjadi jenis penyakit yang sering menimbulkan keresahan bagi masyarakat, mengingat

dampaknya yang dapat menimbulkan kematian bagi penderita jika tidak ditangani dengan segera dan benar. Penyakit Demam Berdarah Dengue dan malaria, memiliki kesamaan dalam hal Penyebaran Penyakitnya, yakni Penyakit-penyakit ini menyebar melalui Gigitan Nyamuk. Nyamuk yang menyebabkan

Penyakit-penyakit ini berbeda, tetapi memiliki kesamaan dalam hal lingkungan tempat hidup dan berkembangbiaknya. Secara umum, dengan datangnya musim hujan, maka sangat

dimungkinkan banyaknya genangan air yang tersisa dari hujan yang ada. Genangan genangan air yang semacam ini menjadi tempat utama perkembangbiakan Jentik-jentik serta benih-benih nyamuk yang nantinya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa yang dapat menyebarkan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria. Di samping itu, kebiasaan masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat akan semakin menambah kemungkinan bertambahnya sarang nyamuk yang dapat menyebabkan semakin berkembangnya Jumlah benih bahkan nyamuk Dewasa yang dapat menyebarkan penyakit-penyakit ini. Diperlukan adanya suatu usaha penyadaran masyarakat tentang berbahanya penyakit Demam Berdarah Dengue dan

Malaria ini. Usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah usahausaha yang bersifat aktif dan persuasif guna mengajak bersama masyarakat untuk memerangi serta mencegah Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu metode yang dapat digunakan adalah 3M, yaitu menguras menutup mengubur. Agar penanggulangan nyamuk aedes aegypti dapat berjalan efektif, ikutilah panduan berikut ini:

Menguras Kenapa harus dikuras? Karena jentik nyamuk yang bersarang di bak mandi, misalnya, bersifat lengket. Jika air bak hanya dibuang saja airnya, jentik-jentik tersebut akan tetap menempel di dinding-dinding bak mandi. Oleh karenanya, harus disikat, dikuras hingga bersih. Baru diisi air lagi.

Menutup Jika meninggalkan rumah agak lama, misalnya beberapa hari, baiknya tutup bak mandi agar tidak dijadikan tempat nyamuk berkembangbiak.

Mengubur Untuk menghindari adanya sarang-sarang nyamuk, maka

kuburlah benda-benda bekas yang sudah tak terpakai. Langkah 3M menjadi solusi mudah sekaligus murah dalam menghadang penyebaran penyakit tersebut. Permasalahan Pada dasarnya masyarakat relah mengetahui bahaya dari Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Malaria, namun mereke Kurang paham tentang bagaimana langkah-langkah yang harus diambil guna menanggulangi dan mencegah Penyebaran dari Penyakit-penyakit Tersebut. Perencanaan 1. Kegiatan berupa penyuluhan mengenai pencegahan demam berdarah (3M) . 2. Tanya jawab terhadap materi yang diberikan.

Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan dilaksanakan tanggal 11 September 2013 di Posyandu Dusun Ares Tengak, Desa Tlonto Ares mulai pukul 8.30 sampai selesai dengan diikuti oleh ibu-ibu yang mengantar anaknya imunisasi. Disela-sela pelayanan, para ibu diberikan pertanyaan mengenai pemahamannya terhadap

pencegahan demam berdarah (3M). Selanjutnya peserta

diajarkan cara pencegahan demam berdarah dengan salah metode 3M. Monitoring dan Evaluasi Peserta tampak antusias dengan berusaha memahami tentang pencegahan demam berdarah (3M). Sebagai evaluasi, sebagian perserta diminta menceritakan kembali informasi dari edukasi yang telah diberikan. Kesimpulan Penyuluhan tentang pencegahan demam berdarah (3M) berjalan lancar dan mendapat feedback yang baik dari peserta. Diharapkan dengan kegiatan ini dapat memberikan ilmu kepada masyarakat dan kejadian DBD dapat ditekan.

You might also like