Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
DIDIK HARIYADI
04/182948/EKU/00137
Disusun Oleh :
DIDIK HARIYADI
04/182948/EKU/00137
Ketua
Anggota
Anggota
Mengetahui
Wakil Dekan Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta,
INTISARI
Hasil : Status emosi positif pada kelompok studi mencapai 67,9 % dan status
emosi negatif 7,5 %, sedangkan pada kelompok kontrol status emosi positif
sebesar 94,5 dan status emosi negatif 6,8 %. Hasil analisis statistik dengan uji
chi-square diketahui tidak terdapat perbedaan status emosi yang signifikan (p >
0,05) antara siswa penderita gondok dan bukan penderita gondok.
1)
Mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan FK-UGM Yogyakarta
2)
Dosen Program Studi Gizi Kesehatan FK-UGM Yogyakarta
1
A. Pendahuluan
Dari data survey gondok di kabupaten Sleman pada tahun 2003 terdapat
informasi bahwa TGR tertinggi terdapat di kecamatan Cangkringan yang
merupakan daerah endemik berat yaitu 39,5 %. Tingkat konsumsi goitrogenik di
kabupaten Sleman 67,5 %, sedangkan tingkat konsumsi zat goitrogenik di
kecamatan Cangkringan sebesar 41%.
B. Metode Penelitian
Alat ukur yang telah dipersiapkan akan diuji layak tidaknya digunakan
sebagai penelitian, terutama pedoman observasi. Pedoman observasi yang akan
digunakan di uji coba dengan melakukan pengukuran awal pada sampel oleh 4
observer dan 1 observer sebagai gold standard , dalam hal ini yang menjadi gold
standard adalah peneliti. Hasil uji coba diketahui bahwa dari 9 item yang
dipersiapkan tidak semua item dapat diisi oleh observer, sehingga tersisa 8 item,
terdiri dari 3 item untuk pengukuran status emosi positif dan 5 item untuk
pengukuran status emosi negatif. Sedangkan kelayakan observer dalam
4
penelitian ini ditentukan oleh validitas dengan melihat sensitivitas dan spesifisitas
masing-masing observer. Hasil pengukuran sensitivitas dan spesifisitas terlampir
Status emosi siswa diambil dari hasil observasi. Sampel penelitian yang
berjumlah 117 siswa diberikan intervensi berupa cerita dan permainan di tempat
yang lapang di luar kelas agar dapat memungkinkan untuk mengadakan interaksi
terhadap cerita dan permainan yang diberikan. Cerita dan permainan yang
diberikan berupa cerita dan permainan anak-anak sebagaimana cerita dan
permaiann yang biasa diberikan pada saat pramuka dan disampaikan oleh
pembina pramuka siswa SD di wilayah kecamatan Cangkringan. Skenario cerita
dan permainan sebagaimana pada lampiran 2. Kegiatan tersebut diabadikan
dalam satu video untuk kemudian dijadikan dokumen data yang diobservasi oleh
observer. Hasil observasi dituangkan dalam lembar cheklist untuk kemudian
dinilai hasilnya sebagai status emosi positif dan status emosi negatif.
data adalah skala nominal. Untuk data penunjang akan dianalisis secara
deskriptif untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan dari data-data
penelitian yang digunakan.
Hasil
Jumlah siswa yang mengikuti skrining awal mencapai 218 siswa, terdiri
dari kelas III, IV, V dan kelas VI di 2 SDN yaitu SDN Pangukrejo dan SDN Petung
sesuai dengan kriteria inklusi. Sebanyak 80 siswa dinyatakan penderita gondok
dengan metode palpasi dan selebihnya sebanyak 38 siswa tidak menderita
gondok.
Analisis Univariat
Sampel pada penelitian ini adalah siswa SD kelas III, IV, V dan kelas VI
yang tersebar di 2 SD, masing-masing adalah SD Pangukrejo sebanyak 49 (41,9
%) siswa dan SD Petung sebanyak 68 (58,1 %) siswa. Perbedaaan sebaran
jumlah siswa yang diambil sebagai sampel terjadi karena adanya jumlah siswa
kelas III, IV, V dan kelas VI di kedua SD berbeda, yaitu 58 siswa di SD
Pangukrejo dan 75 siswa di SD Petung. Sebaran jumlah siswa yang diambil
sebagai sampel dapat dilihat pada diagram berikut :
41,9%
Pangukrejo
58,1%
Petung
78 74
80
70
60
50
Jumlah
40
< 6 tahun
30 19 17 6 - 9 tahun
16 12 14
20 > 9 tahun
4
10 Tidak Sekolah
0
Bapak Ibu
No. Variabel n %
1. Pekerjaan Bapak
Petani / tukang 97 82,9
Pegawai 20 17,1
2. Pekerjaan Ibu
Petani 87 74,4
Pegawai / usaha 12 10,3
Ibu RT 18 15,4
8
Analisis Bivariat
Hasil analisis bivariat masing-masing variabel penelitian pada kelompok
penderita gondok dan kelompok bukan penderita gondok dengan menggunakan
uji chi square dapat dilihat pada tabel 2.
Hasil uji statistik Chi square menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
yang bermakna umur sampel penelitian antar kelompok penelitian (p > 0,05).
*)
Signifikansi 0,05
10
Pembahasan
Kesimpulan
1. Status emosi pada saat pengambilan data siswa SD penderita gondok di
kecamatan Cangkringan kabupaten Sleman Yogyakarta terdiri dari status
emosi positif sebanyak 67,9 % dan siswa dengan status emosi negatif
sebesar 7,5 %.
15
Daftar Pustaka
Asmika, (2000). Pola Konsumsi Makanan dan Defisiensi Zinc (Zn) : Kaitannya
dengan Tinggi Badan pada Anak Sekolah Dasar di Desa Gondok
Endemik dan Non Endemik Kabupaten Malang. Program Pascasarjana
Universitas Airlangga.
Atkinson, dkk, (2004), Pengantar Psikologi, Judul asli : Introduction to
Psychology, alih bahasa : Widjaja Kusuma, editor : Lyndon Saputra, ed.
11, Interaksara, Batam Centre.
Almatsier, S. (2001) Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia , Pustaka Utama,
Jakarta
Aswin, Soejono (1997), Metodologi Penelitian Kesehatan, FK-UGM, Yogyakarta.
Burrow, G.N., Jack H.O and Robert.V ,(1989). Thyroid Function and Disease.
Philadelphia: WB. Saunders company
Budiarto, Eko (2003), Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar,
EGC, Jakarta.
16
Chaplin, J.P., (1972), Dictionary of Psychology, Dell Publishing Co. Inc : New
York.
Cornelius, R.R. (1996), The Science of Emotion, Upper Sadlle River, NJ: Prentice
Hall.
Djokomoeljanto R., (2000), Gambaran Spektrum Klinik Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY), Buku Naskah Lengkap Kongres Nasional
PERKENI, Bandung.
Djokomoeljanto R., (2002), Evaluasi Masalah Gangguan Akibat Kurang Yodium
(GAKY) di Indonesia, Jurnal GAKY Indonesia (Indonesian Journal of
IDD), Vol. 3 No. 1., Desember 2002.
Guyton, C.Arthur and Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997.
Griffiths, M, (1974), Introduction to Human Physiology, Macmillan Publishing Co.,
Inc., New York; Collier Macmillan Publishers, London.
Greenspan, Francis S. dan Baxter, John D. (2000), Basic and Clinical
Endocrinology, alih bahasa, ed. IV, EGC,Jakarta Huda, Syed N, dkk
(1999), Biochemical Hypothyroidism Secondary to Iodine Deficiency Is
Associated wit Poor School Achievement and Cognition in Bangladeshi
Children, American Society for Nutritional Sciences, Revision accepted,
20 January 1999
Hadi, Sutrisno, (1985), Metodologi Research, Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM, Yogyakarta.
Hetzel,B.S. (1983), Iodine Deficiency Disorder and Their Eradication, Lacet 12 :
1126 –1129
Hetzel, B.S. and J.T.Dunn, (1989), The Iodine-deficiency Disorders : Their Nature
and Prevention, Annual Review Nutrition 9:21-38.
Hartono, Bambang (2002), Perkembangan Fetus dalam Kondisi Defisiensi
Iodium dan Cukup Iodium, Jurnal GAKY Indonesia, Vol. 1 No. 1, April
2002.
Hurlock, Elizabeth (1950), Child Development, New York. Mc Graw Hill Book
Company. Inc.
Ismadi,S.D dan Wiryatun Lestariana. 1982. Kandungan Senyawa Goitrogenik
(Thiocyanat dan Senyawa yang Dapat Dijadikan Thiocyanat) dalam
Berbagai Makanan. Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Kanarek, Robin B dan Kaufman, Robin Mark, (1991), Nutrition and Behavior New
Perspectives, Published by Van Nostrand Reinhold, New York.
Lemeshow, Stanley, dkk, (1997), Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan,
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Laurent, J., Catanzaro. S. J., dkk, (1999), A Measure of Positive and Negative
Affect for Children : Scale Development and Preliminary Validation,
Psychological Assesment.
17
Mayes, A.P., Daryl K.G., Victor W.R., dkk, dalam terjemahan Iyan.D,(1987).
Har per’
sRevi ewofBi ochemistry. Ed.20. Jakarta: EGC..
Ruz,dkk (1999). Single and Multiple Selenium-Zn-iodine Deficiencies Affect Rat
Thyroid Metabolism and Ultrastructure. J Nutr.129 174-180
Rustama, DS, (2001), Neonatal Hypothyroidism, Disajikan dalam Temu
Nasional GAKY, Semarang 4-5 Nopember 2001.
Rustama, DS, (2002), Hipotiroid Neonatal : Deteksi Dini dan Dampak terhadap
Kualitas Tumbuh Kembang, Disajikan dalam Simposium Endokrinologi
Klinik PERKENI, Bandung 2002.
Sarwono, Sarlito Wirawan, Prof. (2003), Konsultasi : Test EQ?, Sarlito.NET.ms
Sunaryo, Drs., M.Kes, (2004), Psikologi Untuk Keperawatan, EGC, Jakarta.
Sullivan, Kevin M., dkk (1997), Use of Thyroid Stimulating Hormone Testing in
Newborns to Identify Iodine Deficiency, The Journal of Nutrition, Vol.
127 , 1January 1997, page 55 –58.
Susiati Tridajat (1997), Tahap Perkembangan Emosi Anak dan Periode Anak,
Materi PHM di PPLH Seloliman
Seri Ayahbunda. (1997).Mengembangkan Kecerdasan Emosi Anak. Yayasan
Aspirasi Pemuda. Jakarta.
Santrock, John W. (1999), Life-Span Development, ed. VII, University of Texas-
Dallas, McGraw-Hill College, USA.
Walgito, Bimo (2004), Pengantar Psikologi Umum, Penerbit ANDI, Yogyakarta
Widodo, Untung S. (2004) Kelainan Kongenital dan Hambatan Tumbuh Kembang
Anak di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, Badan Litbang
Kesehatan, Jakarta.
WHO,(1996). Trace Elements in Human Nutrition and Health. Geneva p.49-62.
Xue-Yi Cao, dkk (1994), Original article : Timing of Vulnerability of the Brain to
Iodine Deficiency in Endemic Cretinism, The New England Journal of
Medicine, Volume 331 : 1739-1744
Yusuf LN, Syamsu, H., DR., M.Pd, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,
PT. Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.