You are on page 1of 10

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA I. a. IDENTITAS UMUM KELUARGA Identitas Kepala Keluarga :Tn.

S :42 tahun :Islam :Jawa :09.00 No. Tlp. : Pendidikan Pekerjaan Alamat : SD : Pedagang : Jl.Tegal Turi

Nama Umur Agama Suku Jam

Tanggal Pengkajian : Jumat 18 November 2011

b. N o

Komposisi Keluarga Na ma Jenis Kelam in Hu b. Dg. KK Um ur (thn ) Pendidik an Status Imunisasi Ke t

B DPT C G 1 2 3

Polio

Hib

Camp ak

1 2

Ny. N An.F

P L

istr i ana k

40 13

SMP SMP

1 2 3 4

1 2 3

c.

Genogram

1.

Genogram

d.

Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn. S adalah tipe tradisional dengan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan 1 orang anak. e. Suku Bangsa

Keluarga Tn. S bersuku Jawa, dan semua anggota keluarga beragama Islam f. Agama

Keluarga Tn. S beragama Islam. g. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Penghasilan keluarga Tn. S selama sebulan adalah Rp.600.000 yang merupakan penghasilan dari Tn S dan Termasuk golongan sosial ekonomi sedang. h. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Tn. S setiap ahkir pekan berkumpul dengan anak dan istri untuk mengaji bersama. Walaupun Tn S dan istrinya sibuk bekerja sebagai pedagang angkringan . Keluarga Tn, S jarang pergi jalan-jalan karena sibuk dengan pekerjaanya sebagai pedagang angkringan.

II. a.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini :

Saat ini keluarga Tn.S sudah mencapai tahap perkembangan keluarga anak usia sekolah dengan anak pertama berusia 13 tahun. b. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum Terpenuhi :

Dalam tahap perkembangan keluarga Tn S dengan usia anak sekolah yang belum terpenuhi adalah: Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga. Ini dibuktikan dengan penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan pemeriksaan kesehatan ketika anggota keluarga ada yang sakit. c. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti :

Tn.S mengatakan dirinya dan istri belum pernah dirawat dirumah sakit dan mereka tidak memiliki penyakit keturunan dan penyakit menular tetapi dulu sering mengantarkan sang anak ke Rumah sakit karena anaknya memiliki riwayat Bronkitis sejak umur 11 tahun. keluarga Tn S mengatakan bahwa anaknya sedang pilek tiap pagi semenjak musim hujan ini d. Riwayat kesehatan Keluarga Sebelumnya :

Tn.S mengatakan ayahnya meninggal karena kecelakaan tertimpa runtuhan bangunan ketika sedang bekerja dan ibunya masih hidup tidak mempunyai riwayat penyakit kronis. Ny.N mengatakan ayah dan ibunya masih hidup dan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis.

III. a.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN Karakteristik Rumah

Rumah Tn.S merupakan rumah permanen dengan bahan batako, luas rumah 7x5 meter persegi, di depan rumah ada halaman yg di tanami pohon mangga, anggur, pisang dan bunga. Jarak sumur dan kamar mandi 3 meter.Keadaan rumah kurang rapi dan kebersihan rumahnya juga kurang.tempat perabotan rumah tidak rapi, peletakan perabotan rumah yang tidak pada tempatnya dan sampah yang menumpuk dihalaman rumah.keluarga Tn S juga mengatakan kurang waktu dalam penataan dan membersihkan rumah. b. c. DENAH Karakteristik Tetangga Dan Komunitas RW

Kebiasaan yang sering dilakukan tetangga setempat yaitu setiap bulan pengajian bersama, arisan dan komunikasi antara warga berjalaan dengan baik adapun aturan yang berlaku yaitu : Tidak ada penghuni kost yang pulang lebih dari pukul 22.00 Matikan mesin motor pada jam 21.00 Siskamling

Tetangga Tn.S jaraknya sekitar 2 meter di sebelah kiri rumah, di batasi jalan raya di depan rumah, sawah di samping dan belakang rumah.

d.

Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat

Ny.N mengikuti arisan RT setiap bulan, dan An.F mempunyai komunitas pencinta burung di RT. e. System Pendukung Keluarga

Jumlah anggota keluarga Tn. S adalah 3, fasilitas-fasilitas keluarga yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yaitu tersedianya obat-obatan warung, Keluarga jarang membawa anggota keluarga yang sakit untuk berobat ke layanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit jika penyakitnya tidak parah seperti bronchitis yang diderita anaknya jika bronchitis anaknya kambuh Tn. S baru mengajaknya kesana jika tidak Tn. S hanya memberikan obat saja. f. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga Tn.S sudah mempunyai rumah permanen dan sudah menetap di RT1/RW1 Umbulharjo, Giwangan, Yogyakarta sejak tahun 1998. IV. a. STRUKTUR KELUARGA Pola/Cara Komunikasi Keluarga

Keluarga Tn.S berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, biasanya Tn.S dan Ny.N menghubungi keluarga yang lain yang ada lewathandphone. b. Struktur Kekuatan Keluarga

Struktur dasar kekuasaan keluaraga TN.S adalah referent power ditandai dengan An F selalu mematuhi perintah ayahnya dan mengikuti kebiasaan ayahnya dalam hal positif seperti ikut sholat jamaah di masjid c. Struktur Peran (Peran Masing-Masing Anggota Keluarga ) Tn.S Peran formal Peran informal Ny.N : sebagai pedagang angkringan sejak tahun 2000 sampai sekarang : menjadi kepala keluarga, suami dan ayah

Peran formal : masih aktif sebagai anggota masyarakat, anggota perkumpulan anggota PKK di lingkungan tempat tinggalnya dan membantu suami untuk berdagang angkringan. Peran informal An. F Peran formal Peran informal : sebagai murid di sekolah : sebagai seorang anak : sebagai ibu rumah tangga, istri dan ibu

d.

Nilai dan Norma Keluarga

Keluarga mempunyai aturan seperti anak tidak boleh pulang larut malam, setiap malam anak harus belajar minimal satu jam, ada waktu berkumpul keluarga setiap hari seperti pas sarapan pagi dan siang hari. V. a. FUNGSI KELUARGA Fungsi Afektif

Orang tua mengajarkan kepada anak ramah, sopan santun kepada semua orang terutama kepada orang yang usianya lebih tua. b. Fungsi Sosialisasi

Anak mendapatkan pelajaran dari orang tua untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, cara berkomunikasi yang baik dengan tetangga dan teman baru. Interaksi dan hubungan keluarga komunikatif, saling menghormati dan menghargai disiplin adat budaya dan norma yang berlaku itu sudah tertanam / diajarkan sejak kecil c. Fungsi Perawatan Kesehatan a) Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga belum mengenal jelas masalah kesehatan yang berhubungan dengan penyakit An. F . Terbukti keluarga mengatakan tidak terlalu tanggap dengan penanganan dan tanda-tanda penyakit bronkitis penyakit yang dialami oleh An. F. b) Kemampuan Keluarga Mengambil Keputusan Tindakan Kesehatan Yang Tepat Keluarga Tn. S kurang mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya Tn.S mengatakan jika kelurganya sakit Tn akan memberikan obat yang sesuai dengan penyakit yang dideritanya saat itu. Anggota kelurga kurang peka terhadap anggota keluarga yang sakit (jika sakit biasa seperti flu, demam biasa) dianggap sepele dan hanya istirahat seperlunya sampai sakit hilang dengan sendirinya. jika sakit yang diderita anaknya semakin parah Tn. S baru mengajaknya ke puskesmas. c) Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit

Biasanya jika ada anggota kelurga yang sakit mereka saling membantu dalam merawat anggota keluarga pada saat sakit. Jika anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan. Maka keluarga akan mempercayakan perawatan dan penyembuhannya kepada tenaga kesehatan yakni puskesmas. Namun bila tergolong ringan, keluarga cukup mengkonsumsi obat yang tersedia di rumah. d). Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah Yang Sehat Antar anggota keluarga kurang mengerti bagaimana memelihara lingkungan rumah yang sehat, terlihat dari penataan ruang yang tidak rapi dan perabotan rumah tangga yang masih diletakkan di sembarang tempat sampah yang menumpuk dihalaman rumah. e). Kemampuan Keluarga Menggunakan Fasilitas Kesehatan di Masyarakat Tn.S mengatakan anggota keluarga jarang melakukan pemeriksaan kesehatan ke tempat kesehatan (puskesmas) jika penyakitnya tidak begitu parah.keluarga juga tidak memiliki jamkesda,jamkesmas karena tidak mengetahui bagaimana cara pembuatannya. d. Fungsi Reproduksi

Keluarga Tn.S mengatakan anak pertama meninggal karena sakit panas yang terlalu tinggi pada umur 1 bulan dan memiliki anak yang kedua yang sudah berusia 13 tahun dan kedepannya tidak memiliki rencana untuk mempunyai anak lagi. e. Fungsi Ekonomi

Yang berperan untuk mencari nafkah adalah Tn. S dengan bekerja sebagai pedagang angkringan.

VI. a.

STRES DAN KOPING KELUARGA Stresor Jangka Pendek

Tiap bulan harus membayar kreditan sepeda motor, listrik, biaya SPP anaknya tiap bulan.

b.

Stresor Jangka Panjang

Menyiapkan dana untuk persiapan An.F memasuki sekolah menengah atas yang biaya masuknya yang sangat tinggi c. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Stresor

Tn. S cenderung khawatir dan cemas menghadapi masalah keluarga yang dihadapi. Tn. S selalu bersikap sabar dan tenang dalam menghadapi masalah keluarga sehingga masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik d. Strategi Koping

Jika ada masalah Tn. S selalu berdiskusi dengan istri dan mencoba mencari solusi dalam menyelesaikan masalah secara bersama- sama sehingga masalah yang dihadapi terasa lebih ringan. e. Strategi Adaptasi Disfungsional

Tn S jika memiliki masalah tidak pernah melampiaskan kepada anggota keluarga yang lain melainkan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan bersikap lebih tenang dan sabar.

VII. a.

PEMERIKSAAN FISIK Tn. S ( kepala keluarga)

TD : 130/80 mmHg R : 24x/menit N :80x/ menit S : 36,9 C Kepala Rambut dan kulit kepala : Rambut lurus, pendek, sudah beruban kulit bersih.

Inspeksi Mata

Inspeksi Hidung

: kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.

Inspeksi Palpasi

: hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip. : tidak ada nyeri tekan

Mulut dan faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi palsu, gigi lengkap, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor. Palpasi Telinga : kedua telinga simetris, pembengkakan, telinga sedikit kotor. : tidak ada nyeri tekan. : tidak ada nyeri tekan pada mulut.

Inspeksi Palpasi Leher Inspeksi

: simetris antara kanan dan kiri, tidak ada pembengkakan

Palpasi Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskutasi Abdomen Inspeksi buncit. Auskultasi Perkusi Palpasi

: tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

: bentuk normochest, tidak ada pembengkakan : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung : terdengar vesikuler.

: warna kulit perut sama dengan warna kulit yang lainnya, tidak ada acites, perut : suara peristaltic 20x/mnt : terdengar timpani pada usus. : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa.

Ekstremitas Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kaki. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada ekstremitas atas dan bawah, tidak ada fraktur, tidak ada edema pada ekstremitas. Alat kelamin : tidak dikaji Anus : tidak dikaji

b.

Ny N ( istri kepala keluarga)

TD : 120/70 mmHg R : 22x/menit N : 74x/menit S :37,2 C Kepala Rambut dan kulit kepala

Inspeksi : Rambut keriting dan panjang, warna hita dan terdapat uban tetapi hanya sedikit, kulit bersih. Mata : Kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik. : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.

Inspeksi Palpasi Hidung

Inspeksi Palpasi

: hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip. : tidak ada nyeri tekan

Mulut dan faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi palsu,tidak ada gigi yang tanggal, tidak ada faringitis, lidah tidak kotor. Palpasi Telinga : kedua telinga simetris, ada pembengkakan. : tidak ada nyeri tekan. : tidak ada nyeri tekan pada mulut.

Inspeksi Palpasi

Leher Inspeksi Palpasi Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskutasi Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi : tidak ada acites : suara peristaltic 18x/mnt : terdengar timpani pada usus. : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa. : bentuk normochest warna kulit merata diseluruh dada, : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung : terdengar vesikuler : simetris antara yang kiri dengan yang kanan : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

Ekstremitas Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jai tangan dan kaki tidak ada edema pada ekstremitas atas dan bawah.. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur

Alat kelamin : tidak terkaji Anus : tidak terkaji

c.

An F

TD : 110/70 mmHg RR : 30x/menit N :70x/menit S :37,2 C Kepala Rambut dan kulit kepala : Rambut lurus pendek, hitam, kulit bersih.

Inspeksi Mata

Inspeksi Hidung

: kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.

Inspeksi Palpasi

: hidung simetris, terdapat secret bening, tidak ada pembesaran polip. : tidak ada nyeri tekan

Mulut dan faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi, tidak ada gigi palsu,tidak ada gigi yang tanggal, tidak ada faringitis, lidah kotor. Palpasi Telinga : kedua telinga simetris,tidak ada kotoran pada telinga. : tidak ada nyeri tekan. : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

Inspeksi Palpasi Leher Inspeksi Palpasi Thorax Inspeksi Palpasi Perkusi Auskutasi Abdomen Inspeksi Auskultasi Perkusi Palpasi

: simetris antara kanan dan kiri : terdapat pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid

: bentuk normochest, : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung : terdengar vesikuler

: tidak ada acites : suara peristaltic 18x/mnt : terdengar timpani pada usus dan redup pada hati dan ginjal : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan limpa.

Ekstremitas Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari tangan dan kak dan tidak ada edema pada ekstremitas. Palpasi VIII. : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur. HARAPAN KELUARGA

Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan bukan hanya kepada pasien di rumah sakit tetapi juga warga masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan. Jangan membeda bedakan dalam memberikan pelayanan kesehatan antara masyarakat yang mampu dengan yang tidak mampu. IX. PENGKAJIAN FOKUS

Hubungan antara anak dengan orang tua baik masih tinggal serumah. Hubungan keluarga dan tetangga dan komunitas lingkungan tempat tinggal terjalin baik.

X. No 1.

ANALISA DATA Data DO : - keluarga tidak mampu menjelaskan tentang penyakit bronchitis yang diderita an F DS : - Keluarga mengatakan tidak tahu/ tidak mengerti terlalu rinci dengan penyakit pada An. F Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi maupun pencegahan dan perawatannya. Keluarga tidak memiliki kartu jamkesmas atau jamkesda dsb.karena tidak tahu bagaimana cara pembuatannya. DO : - keadaan rumah kurang rapi dan kebersihan nya juga kurang. - Tempat perabotan rumah tidak rapi -Peletakan perabotan rumah yang tidak pada tempatnya. - Sampah yang menumpuk di halaman rumah. DS : - Keluarga mengatakan bahwa kurang waktu dalam penataan dan membersihkan rumah. DS: keluarga pasien mengatakan bahwa anaknya sedang pilek tiap pagi semenjak musim hujan ini DO: An. F keluar sekret bening dari hidungnya Masalah Kurang pengetahuan tentang penyakit bronkitis Penyebab Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan An. F meliputi pengertian, etiologi, tanda gejala, maupun perawatannya.

2.

Kerusakan pemeliharaan rumah

Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

3.

Resiko terjadi kekambuhan penyakit bronkhitis pada An. F keluarga Tn. S

Ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

SKORING 1. Kurang pengetahuan tentang bronchitis b/d Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan An. F meliputi pengertian, etiologi, tanda gejala, maupun perawatannya.

NO 1. 2. 3.

KRITERIA Sifat masalah; skala: tidak/kurang sehat (Aktual) Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian

PENGHITUNGAN 3/3 1 2 3/3 1 2/2 1

SKOR 1 1 1 1 :4

PEMBENARAN Masalah sudah terjadi Klien dan keluarga kurang mengetahui penyakit pada An. F Sumber-sumber dan tindakan pencegahan dapat dijangkau oleh klien Pengetahuan yang kurang memicu timbulnya penyakit

Potensial masalah untuk dicegah; skala : tinggi 4. Menonjolnya masalah; skala; masalah berat, harus segera ditangani TOTAL

2. Kerusakan pemeliharaan rumah b/d Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga. NO 1. KRITERIA Sifat masalah; skala: tidak/kurang sehat PENGHITUNGAN 3/3 1 SKOR 1 PEMBENARAN Masalah sudah terjadi

2.

(Aktual) Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah ; skala : cukup

3.

2/3 1

2/3

Klien dan keluarga kurang mengetahui tentang pentingnya pemeliharaan rumah yang sehat. Sumber-sumber dan tindakan pencegahan dapat diminimalisasi oleh klien

4.

Menonjolnya masalah; skala; masalah berat, harus segera ditangani TOTAL

2/2 1

1 : 3 2/3

Pemeluharaan rumah yang kurang sehat dapat memicu timbulnya berbagai penyakit.

Resiko terjadi kekambuhan penyakit bronkitis pada An. F kelurga Tn. S berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

NO 1. 2. 3.

KRITERIA Sifat masalah; skala: tidak/kurang sehat (Aktual) Kemungkinan masalah dapat diubah: sebagian Potensial masalah untuk dicegah ; skala : cukup

PENGHITUNGAN 2/3x1 2/2 x 2 2/3 x 1

SKOR 2/3 2 2/3

PEMBENARAN Masalah sudah terjadi Keluraga kurang mengerti bagaimana cara menangani penyakit An. F bila kambuh. Sumber-sumber dan tindakan pencegahan dapat diminimalisasi oleh keluarga dengan memberikan obat yang dapat mengatasi penyakit An. F Jika penyakit bronchitis An. F kambuh keluarga memberikan obat.

4.

Menonjolnya masalah; skala; ada masalah tetapi tidak perlu ditangani. TOTAL PRIORITAS

1/2 x 1

1/2

: 3 5/6

1. Kurang pengetahuan tentang penyakit bronkitis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan An. F meliputi pengertian, etiologi, tanda gejala, maupun perawatannya. 2. Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang sehat 3. Resiko terjadi kekambuhan penyakit bronkitis pada An. F kelurga Tn. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.

You might also like