You are on page 1of 22

MAKALAH BUSINESS PLAN DAN MARKETING PLAN Koordinator : 1. LIDIA HASTUTI ,M.Kes Tim Pengajar : 2. TRI WAHYUNI S.

Kep,Ns 3. NS. GUSTI JHONI S.Kep 4. NS. JAKA PRADIKA S.Kep

DI SUSUN OLEH : 1. ASHADULLAH CHOLIQ Nim : SR132070033 2. FIRMINUS FRONY M. Nim : SR132070096 3. AB. SANDI PRATAMA Nim : SR132070032 4. ERNITA Nim : SR132070036 5. GILANG GUSWARA Nim : SR132070037 6. HARI MUHAMMAD A. Nim : SR132070038 7. DESI LISTIA N. Nim : SR132070039 8. ADE NURUL F Nim : SR132070040 9. MUHAMMAD HUTRIADI Nim : SR132070061 10. ISFAN ALRIK SUGANDA Nim : SR132070062 11. RAFIZA Nim : SR132070063 12. RIDHO ROMADHON Nim : SR132070064 SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN ( STIK ) MUHAMMADIYAH PONTIANAK TAHUN AJARAN 2013-2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Business Plan dan Marketing Plan. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Entrepreneurship di STIK Muhammadiyah Pontianak Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Bab I 1.1Latar Belakang. 1.2Rumusan Masalah 1.3Metode Penulisan ................ 1.4Tujuan Penulisan.. 1.5Tinjauan Pustaka... Bab II 2.1.Pembahasan. Bab III.. 3.1.Penutup A.Kesimpulan.. B.Saran.. Daftar Pusaka

Bab I

1.1 Latar Belakang Dalam era sekarang ini Business Plan dan Marketing Plan sangatlah penting guna untuk membuat Keputusan atau Rancangan dalam Berbisnis dalam Bidang Ekonomi pada zaman ini, namun pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan Business Plan dan Marketing Plan . Dengan demikian Business Plan dan Marketing Plan merupakan media pembelajaran, serta pembiasaan dalam Membuat Keputusan dan Rancangan dalam berbisnis. Diharapkan melalui proses diskusi yang dilaksanakan,mahasiswa dapat terampil mengaplikasikan cara Membuat Suatu Keputusan dan Rancangan dalam membuat Business Plan dan Marketing Plan.

1.2 Rumusan Masalah Dari Tolak-Titik di atas maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :

1. 2. 3. 4. 5.

Apa Pengertian Business Bussines ? Bagaimana Tahapan memulai usaha bagi seorang entrepreneur ? Bagaimana Peluang bagi Seorang Nursepreneurs ? Apa Pengertian Perencanaan Usaha ? Bagaimana Cara Merencanakan Proposal Usaha ?

1.3 Metode Penulisan 1. 2. 3. 4. Penulisan Menggunakan Huruf Times New Roman ( ISI ) dan Cambiria ( Kepala ) Ukuran tulisan Front Size : 12 ( ISI ) KEPALA ( 14 24) Ukuran Kertas A 4 Spasi 1.0

1.4 Tujuan Penulisan 1. Agar Dapat Bahwa Business Plan,Marketing Plan,Bussines sangat Penting bagi kita sendiri dalam berbisnis. 2. Agar Tahu Cara Membuat Keputusan dan Rancangan dalam suatu Permasalahan 3. Agar dapat displin waktu dan Tersusun untuk melakukan kegiatan.

Bab II PEMBAHASAN Bisnis Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan sesuai dengan waktu, usaha, atau kapital yang mereka berikan. Namun tidak semua bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan semua anggotanya atau institusi pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Model bisnis seperti ini kontras dengan sistem sosialistik, dimana bisnis besar kebanyakan dimiliki oleh pemerintah, masyarakat umum, atau serikat pekerja. Pengertian Bisnis menurut Para Ahli 1. Menurut Huat, T Chwee (1990) Bisnis dalam arti luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang memproduksi barang & jasa dalam kehidupan sehari-hari. Bisnis sebagai suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat (bussinessis then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society. 2. Menurut Allan Afuah (2004)

Bisnis ialah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri. Orang yang mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung resiko dalam menjalankan kegiatan bisnis disebut Entrepreneur. 3. Menurut Glos, Steade dan Lowry (1996) Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sember daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen. 4. Menurut Musselman dan Jackson (1992) Suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan ekonomis masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktifitas tersebut.

Menurut Kelompok Kami Bisnis adalah Bisnis adalah suatu kegiatan yang memanfaatkan sumber yang dapat dimanfaatkan menjadi suatu hasil yang bernilai dan berguna.

Bentuk dasar kepemilikan bisnis Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum: Perusahaan perseorangan: Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu. 2. Persekutuan: Persekutuan adalah bentuk bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan komanditer dan firma. 3. Perseroan: Perseroan adalah bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas harta perusahaan. 4. Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
1.

Klasifikasi Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan. Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa. 2. Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog. 3. Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasikonsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
1.

4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang. Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal. Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualankembali properti intelektual (intelellectual property). Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah. Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan. Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

Tahapan Tahapan Seorang Enterepreneur Menurut Pakar marketing dari Ednovate Marketing, Hermas Puspito Tahapan Perencanaan 1. Tahapan Mencari Ide atau Konsep Bisnis Pada tahapan ini seorang entrepreneur akan mempelajari secara mmendalam tentang konsep bisnis yang akan ia jalankan, biasanya seorang entrepreneur akan mencari ide dan inspirasi melalui berbagai cara, misalnya dengan membaca buku, majalah bisnis, internet, mengikuti seminar, meminta saran dar pebisnis senior, atau melaukan survey ke lapangan. Tahapan Implementasi 2. Tahapan Memulai Bisnis Pada tahapan ini entrepreneur akan berfokus pada strategi penjualan dan promosi. Dalam tahapan ini diperlukan semangat juang dan tekad yang kuat, karena merupakan spirit yang akan membuat entrepreneur bangkit saat ditempa kegagalan. 3. Tahapan Peningkatan Profit Usaha Pada tahapan ini entrepreneur akan fokus pada peningkatan keuntungan bisnis atau memperbesar margin keuntungan, memikirkan cara agar konsumen menjadi senang atau puas, sehingga akan terus membeli atau menjadi pelanggan setia dan lain sebagainya. 4. Tahapan Membangun Sistem Kerja atau Sistem dalam Bisnisnya Pada tahapan ini seorang entrepreneur akan membuat berbagai sistem yang menunjang berbagai aktivitas bisnisnya, seperti membuat Standard Operating Procedure (SOP), sistem proses order, sistem penjualan, sistem penggajian karyawan dan lain sebagainya.

Tahapan Evaluasi 5. Tahapan Pengembangan Bisnis Tahapan ini adalah tahapan terakhir dimana usaha atau bisnis yang telah dirintis dari awal telah membuahkan hasil, seorang entrepreneur tentu akan terus mengembangkan bisnis atau usahanya dengan cara membuka cabang baru, membuka sistem kemitraan, membuka sistem waralaba, mencari berbagai ide bisnis baru dan lain sebagainya. (WM)

PENGERTIAN NURSEPRENEURS Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan karir dari peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya. Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya. Hal seperti ini sudah mulai ada di Indonesia, misalnya Saat pembubaran Konas jiwa. Di Bali perawat memiliki balai Keperawatan yang dipadukan dengan fisioterapi. Selain peran tersebut perawat juga dapat melakukan penelitian-penelitian, sebagai contoh adanya tim riset yang meneliti perawatan luka, cara ganti balutan efektif, kompres modern, terapi modalitas, tehnik relaksasi dsb. Masalah penelitian direkomendasikan dari Rumah sakit atau intistusi kesehatan yang membutuhkan solusi. Misalnya kenapa kunjungan ke RS tertentu sangat rendah, maka perawat manajemen akan melakukan riset yang didanai rumah sakit yang bersangkutan, termasuk riset kepuasan klien. Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam bidang pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat lansia, perawat anak di rumah atau perawat yang akan mendampingi klien saat ibadah haji. Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu nurse dan entrepreneur. Nurse artinya seorang perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang disampaikan oleh John G. Burch dalam Entreprenuer memiliki sifat :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Berhasrat mencapai prestasi Seorang Pekerja keras Ingin bekerja untuk dirinya Mencapai kualitas Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan Optimis Berorganisasi Berorientasi kepada keuntungan

Seseorang yang berprofesi apapun, asal mampu menerapkan 8 aspek sifat entrepreneur dalam kehidupan sehari-harinya, maka dapat dikategorikan sebagai entrepreneur, termasuk seorang perawat. Dengan jiwa Entrepreneur masalah sehari-hari yang dihadapi perawat di ruangan akan menjadi uang. Karena perawat yang berjiwa entreperneur memilki ciri berorientasi pada keuntungan. Sebagai contoh masalah menumpuknya botol infus bekas, abocate yang tak terpakai, sisa makanan pasien, cucian keluarga perawat, penunggu pasien, terpisahnya orang tua yang sakit dengan anak. Disamping hal tersebut ada fenomena menarik seperti apa-apa yang dilakukan oleh perawat yang tergabung dalam asosiasi perawat Indonesia yang bekerja di malaysia, Saudi Arabia, Qatar dan Kuwait. Mereka mencoba berorganisasi sebagai ciri Nursepreneur dan memiliki keberanian untuk hijrah dengan Berorientasi kepada keuntungan berupa besarnya gajih yang diperoleh, gaji tersebut selanjutnya dijadikan aset yang akan menjadi mesin uang. Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut : 1. Pengerahan Diri: Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri sendiri. 2. Pengasuhan Diri: Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun memilikinya. 3. Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasikan dan mengubah ide-ide Anda menjadi kenyataan. 4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik. 5. Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko Entrepeneur bagi perawat sebetulnya bisa dipelajari sambil melakukannya (learning by doing), namun harus diingat bahwa wawasan tentang jenis usaha yang akan dipilih tetap sangat diperlukan karena jika tanpa hal itu sama dengan menyelam ke dasar laut tanpa tabung gas. Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur selalu tampil dengan gagasangagasan baru yang segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau kreatif.

Contoh Nursepreneurs 1. Home care,Perawatan luka,Perawatan herbal, sunatcontoh klinik, Apotik 2. Pendidikan Tempat kursus dan Pelatihan ( Pengobatan Alternatif ) 3. Toko buku Keperawatan, Tempat Alat Kesehatan

Draft proposal usaha

Pada dasarnya belum ada aturan yang baku dalam pembuatan draft proposal usaha. Namun secara umum draft proposal usaha memuat hal-hal sebagai berikut: a. Halaman depan.

Pada halaman depan dicantumkan nama dan alamat perusahaan serta nama orang yang bertanggungjawab. b. Daftar isi.

Memuat secara rinci seluruh isi draft proposal lengkap dengan nomor halamannya. c. Rangkuman eksekutif.

Memuat isi keseluruhan proposal usaha. d. Penjelasan perusahaan.

Mengungkapkan strategi perusahaan dan Tim Manajemen Pengelola Perusahaan. e. Pemasaran.

Menjelaskan pasar yang akan dituju, besarnya potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target konsumen di masa yang akan datang. f. Barang dan jasa yang dihasilkan.

Menjelaskan tentang kuantitas, kualitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang dihasilkan. g. Usaha meningkatkan penjualan.

Menjelaskan tentang strategi promosi, tenaga penjual ataupun perwakilan-perwakilan penjual di berbagai daerah yang digunakan. h. Permodalan.

Menjelaskan mengenai rencana permodalan dan proyeksinya, neraca pendahuluan, aliran kas dan pendapatannya. i. Appendiks.

Berisi berbagai keterangan atau lampiran-lampiran yang diperlukan untuk melengkapi proposal usaha, misalnya akta pendirian, SIUP, SITU,AMDAL maupun sertifikat usaha. 2. Model draft proposal usaha.

Berikut ini contoh draft proposal usaha.

a.

Model 1 : Pendahuluan

Bagian I A. B. C.

Nama dan Alamat Perusahaan Nama dan Alamat Penanggungjawab Informasi Usaha : Uraian tentang Aspek-Aspek Usaha

Bagian II A. B. C. D. E.

Uraian Umum Usaha Latar Belakang Industri Sejarah dan Latara Belakang Perusahaan Tujuan atau potensi dan pembagian waktu Keunikan produk atau pelayanan : Aspek Pemasaran

Bagian III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. 3.

Penelitian dan Analisis Target Pasar atau konsumen Ukuran dan tren pasar Situasi persaingan Kalkulasi/perkiraan bagian pasar Rencana pemasaran Strategi pasar (penjualan dan distribusi) Masalah penetapan harga Periklanan dan promosi

Bagian IV A. B. C.

: Penelitian, Modal dan Pengembangan

Pengembangan dan rencana desain Hasil-hasil penelitian teknologi Kebutuhan asisten penelitian

D.

Struktur biaya : Aspek Pabrik

Bagian V A. B. C. D.

Pengembangan dan rencana desain Hasil-hasil penelitian teknologi Kebutuhan asisten penelitian Struktur biaya : Aspek manajemen

Bagian VI A. B. C.

Tim manajemen Struktur legal (perjanjian cadangan barang, perjanjian tenaga kerja, kepemilikan, dll) Susunan direktur, penasihat, konsultan, dll

Bagian VII: Aspek Resiko A. B. C. Masalah-masalah yang potensial Resiko dan hambatan Tindakan alternative

Bagian VIII: Aspek Finansial A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. Perkiraan Finansial Keuntungan dan kerugian Arus kas Analisis break event point Biaya Sumber-sumber penggunaan dan Rencana anggaran Penahanan financial : Aspek jadwal pembagian waktu

Bagian IX A. B. C.

Penentuan waktu dan tujuan Batas waktu Hubungan peristiwa-peristiwa

Bagian X 1. 2. 3. 4.

: Appendiks atau Bibliografi

Surat-surat Data penelitian pasar Surat-surat kontrak dan dokumen perjanjian lainnya Daftar hara dari pemasok.

Pengertian Perencanaan Usaha

Menurut Kusnendi, Drs.,M.S. Berpendapat bahwa Perencanaan Usaha adalah proses penentuan Visi, Misi, tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu.

Sifat-sifat secara umum dalam perencanaan usaha sebagai berikut :

1. Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi tertentu serta dengan tujuan yang jelas sehingga kita bisa fokus untuk mencapai tujuan. 2. Rasional dan Faktual, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada. 3. Berkesinabungan dan Estimasi, artinya perencanaan usaha dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta perkiraan perkiraan tentang kondisi di masa depan. 4. Prepare dan Fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi. 5. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana mungkin, namun rinci, serta dapat dilaksanakan.

Berdasarkan sifat-sifat diatas perencanaan usaha bermanfaat sebagai berikut : 1. Pekerjaan dan aktifitas usaha dapat dilakukan secara teratur dan dengan tujuan yang jelas.

2. Menghindari pekerjaan atau aktifitas yang tidak produktif serta penggunaan sumber daya yang lebih efisien. 3. Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan keberhasilan usaha.dan serta menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan. 4. Agar dapat perencanaan usaha dibuat agar digunakan untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai.

Beberapa Hal Yang Harus Dihindari di Dalam Rencana Bisnis Anda :

1.

2.

3.

4. 5.

Hindari menetapkan beberapa pembatasan yang layak terhadap beberapa proyeksi jangka panjang pada masa mendatang (Jangka panjang berarti lebih dari setahun). Lebih baik bertahan dengan sejumlah tujuan jangka pendek dan mengubah rencana itu selagi bisnis Anda berjalan. Terlalu sering, rencana bisnis jangka panjang tidak bermakna apa-apa karena realitas bisnis Anda dapat berbeda dari konsep awal Anda. Hindari optimisme. Kenyataannya, hanya sedikit rencana bisnis yang dengan tepat bisa menunjukkan seberapa banyak uang dan waktu yang dibutuhkan. Untuk mengimbangi optimisme, berlakulah sangat konservatif dalam meramalkan kebutuhan modal, ketepatan waktu, penjualan, dan laba. Hindari membuat terlalu garis besarnya saja. Buatlah yang terperinci bagaimana strategi Anda untuk mengatasi kekurangan Anda dan strategi apa jika Anda ketika tertimpa kemalangan bisnis. Janganlah menggunakan bahasa yang ribet. Gunakan bahasa yang sederhana dalam menjelaskan segala persoalan. Buatlah mudah dibaca dan dimengerti. Jangan sepenuhnya tergantung pada keunikan bisnis Anda atau bahkan pada penemuan yang telah memperoleh hak paten. Keberhasilan mendatangi mereka yang memulai bisnis dengan ekonomi yang bagus dan tidak selalu dari penemuan yang hebat.

Latar Belakang Pendukung Rencana Usaha Rencana Usaha yang baik harus didasari latar belakang yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan semua pihak serta faktor-2 lain yang terlibat dalam menjalankan usaha. Kesalahan menilai atau berlebihan dalam menilai kemampuan pelaksana usaha dan faktor-2 lainnya akan mengakibatkan Rencana usaha yang baik tidak mendapat dukungan atau sulit dilaksanakan. Akibatnya rencana yang baik itu hanya jadi bahan bacaan saja. Maka sebelum membuat rencana usaha yang baik lakukan dahulu hal-hal sebagai berikut : 1. Indentifikasi peluang usaha. Ide usaha banyak disekeliling kita. Jangan latah dalam memilih peluang usaha. Tapi lakukanlah reset pasar khususnya kondisi disekitar lokasi usaha Anda, itu kalau usaha Anda bersifat lokal.

Pada umumnya suatu produk berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk tersebut masih lebih kecil dari permintaan. Peluang usaha timbul ketika permintaan pasar lebih besar dari penawaran. Sebaiknya peluang usaha yang demikianlah yang menjadi pilihan Anda. Pilihlah beberapa peluang usaha tersebut untuk dibanding bandingkan dengan faktor faktor lainnya. 2. Pilihlah Peluang Usaha yang sesuai dengan kepribadian Anda. Dalam penentuan peluang usaha tentu kriteria utamanya adalah apakah usaha itu mampu memberi keuntungan yang memadai, namun dari segi kepribadian Anda apakah jenis usaha tersebut bisa diterima. Misal apakah peluang usaha minuman keras atau apakah usaha menuntut Anda untuk mobil (selalu tidak ditempat) atau harus menjadi seperti orang tinggal didesa. Dari segala aspek usaha-2 tersebut sebetulnya dapat menjanjikan keuntungan yang besar, namun mungkin secara kepribadian Anda tidak merasa cocok dengan usaha-2 tsb. Tentunya solusi terhadap pilihan usaha tersebut adalah menolak peluang tersebut, atau solusi lainnya adalah memberikan peluang usaha tsb. untuk dijalankan atau diwakili oleh pihak lain, yang tentunya juga berakibat adanya perbedaan pola management dan kepemilikan dalam membuat rencana usaha Anda. Pilihlah ide usaha selain keuntungan juga kesenangan, hobi, waktu, tenaga, dan tentunya dorongan hati nurani yang dibutuhkan dalam mengelola usaha tersebut. 3. Ketersedian bahan baku, barang atau jasa. Faktor ketersediaan bahan baku (barang atau jasa) adalah merupakan faktor penting, artinya tanpa bahan baku tentunya usaha tidak akan jalan atau tidak dapat berproduksi. Mungkin saja bagi pemain lama ketersediaan bahan baku mudah tersedia, namun buat pemain baru tidak mudah untuk mendapatkannya, mungkin keterbatasan persediaan dipasar, kesulitan transportasi, volume pembelian yang harus besar dll. Anda bisa saja mendapatkan tapi dengan harga khusus (lebih mahal). Contoh lain ternyata bahan baku atau barang tersebut hanya musiman sehingga tidak setiap saat mendapatkannya. Sehingga hal tersebut mempengaruhi sistim stok untuk pengadaan bahan baku atau barang dan tentunya hal ini menambah biaya tempat penyimpanan. Contoh lain sejauh mana pengenaan pajak atas bahan baku, barang atau jasa yang dimaksud. Jangan sampai hal ini baru diketahui setelah usaha beroperasi, karena hal ini berakibat tertahan produksi dan biaya produksi meningkat, harga jual jadi tidak dapat bersaing lagi.

4. Kemampuan mencari dan mendapatkan konsumen. Faktor lain yg tidak kalah pentingnya adalah konsumen. Pada prinsipnya jika ingin membuat usaha apa saja bisa, selain banyak untuk dipilih juga penawaran usaha begitu banyak. Begitu juga target pasar atau konsumen begitu melimpah.

Pertanyaannya mau tidak konsumen membeli atau memakai produk anda atau Anda mampu tidak mencari dan meyakinkan agar konsumen mau membeli atau memakai produk atau jasa Anda. Untuk itu harus dilakukan tes dan survey terlebih dahulu. Contoh yang gampang adalah usaha makanan. Buatlah contoh makanan dan tawarkan kepada orang-orang terdekat dan seterusnya diluar orang yang Anda kenal, survey dan pelajari bagaimana tanggapan mereka tentang produk Anda. Jika tanggapan kurang, perbaiki rasa dan kwalitas sesuai saran teman atau konsumen Anda. 5. Mengindetifikasi kemampuan skill dan kesiapan mental. Kemampuan Anda dan orang-orang yang terlibat dalam menjalankan usaha (SDM) harus diukur atau dinilai. Jangan salah atau berlebihan dalam menilai kemampuan dan kesiapan mental mereka. Apabila itu yang terjadi, maka sebaik-baiknya rencana usaha yang dibuat tetap saja tidak akan berjalan sesuai rencana, malah rencana tersebut menjadi suatu rencana kegagalan. Faktor faktornya adalah mental dan kemampuan pengelola belum siap sehingga tidak menjalankan fungsi masing-masing. Produksi usaha sudah besar-besaran padahal target pasar atau konsumen belum ada satupun yang membuat kontrak pembelian. Yang namanya biaya bertambah terus dan akhirnya tidak ada uang kas sama sekali. Ujung ujungnya hampir semua program usaha tidak sepenuhnya berjalan. Pemilik modal tidak percaya lagi terhadap pengelola usaha untuk menambah modal dan akhirnya usaha itu bangkrut dengan sendirinya. Jika kemampuan dan mental SDM belum siap, buatlah program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan merubah mental. Peluang Usaha bagus namun tidak ditunjang SDM yang memadai tetap akan terjadi kegagalan.

6. Faktor external yang terlibat. Kalau pengelola adalah faktor internal, maka diluar itu ada orang atau lembaga atau perusahaan yang akan terlibat dengan usaha Anda. Inventaris pihak-pihak yang akan terlibat langsung dan tidak langsung dalam Anda memulai dan menjalankan usaha. Hubungi mereka, cari tahu apa yang mereka butuhkan dari Anda dan apa yang Anda butuhkan dari mereka, kalau perlu lakukan negosiasi untuk kemudahan dan penekanan biaya demi efisiensi usaha Anda. Faktor external misalnya lembaga hukum atau notaris, pajak, izin usaha, pemilik lokasi usaha, pihak bank, pemilik modal, penambahan daya listrik (PLN), pihak keamanan, pengerah tenaga kerja, lembaga pelatihan. Cari lebih tahu lagi pihak2 external tersebut. Semakin kenal baik dengan mereka semakin mudah dan jelas Anda berhubungan dan bernegosiasi. Yang terpenting adalah kemudahan dan penentuan biaya-biaya agar bisa sesuai dengan isi rencana dan program kerja usaha. Jangan sampai terjadi biaya tak terduga melampaui beratus-ratus persen dari anggaran.

7. Hitung kemampuan modal dan buat solusinya jika kurang. Hitung besarnya modal dan biaya-biaya, pengeluaran yang dibutuhkan untuk memulai , mengoperasikan, memproduksi dan lainnya. Kurang teliti dalam perhitungan ini akan menghambat jalan usaha Anda. Ketiadaan atau kekurangan modal sering dijadikan kambing hitam untuk tidak segera memulai usaha. Harus diakui bahwa meskipun modal bukan satu-satunya faktor dominan dalam merintis usaha, ketiadaan modal memang bisa menjadi kendala. Agar ketiadaan atau kekurangan modal ini tidak berakibat fatal bagi (rencana) usaha Anda, sebaiknya pelajari sumber sumber pemodalan yang ada untuk bisa memperoleh modal usaha. Lakukan indentifikasi sumber modal dengan cermat, kalau perlu lakukan negosiasi dengan baik, karena ini menyangkut biaya biaya dan kelengkapan dokumen yang harus Anda siapkan. Beberapa contoh sumber dana seperti teman atau saudara, Ventura Capital, Pinjaman Bank atau bisa bergabung dengan usaha lain.

8. Dokumentasi dan membuat proposal usaha. Hasil-hasil indentifikasi diatas harus didokumentasikan dengan baik, buat solusi atau rencana program kerja jika ditemukan hal-hal yang harus diperbaiki atau dilaksanakan, rangkum semua data- data tersebut kedalam sebuah PROPOSAL USAHA. Maka jadilah suatu Rencana Usaha yang baik dan sesuai latar belakang yang kuat yaitu suatu rencana usaha yang benar-benar dibuat berdasarkan hasil identifikasi, hasil survey, hasil negosiasi, hasil wawancara yang berdasarkan visi misi dan tujuan usaha. Buat hasil perencanaan yang matang dll.

CARA MEMBUAT PROPOSAL USAHA Cara membuat proposal usaha atau proposal bisnis adalah sebagai berikut. Yang harus tercantum di sebuah proposal usaha atau proposal bisnis adalah: 1. Hasil Studi Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar targeting dan segmenting 2. Kebutuhan investasi atu modal 3. Biaya operasional 4. Neraca awal yang berisi estimasi pendapatan,margin, biaya ops dan keuntungan 5. Strategi bisnis

Berikut adalah susunan dari suatu proposal usaha pada umumnya:

1. Judul Proposal Usaha 2. Ringkasan Proposal Usaha Pada dasarnya merupakan ringkasan gambaran proposal usaha. Biasanya investor atau bahkan pihak bank sebelum membaca secara lengkap mengenai proposal usaha yang ditawarkan, pertama ingin mengetahui lebih dahulu dengan cepat mengenai prospek usaha. Jika mereka tertarik, maka akan membaca secara lengkap proposal usaha yang kita ajukan. Namun bila tidak tertarik, pada umumnya calon investor atau bank kemungkinan besar akan menolak usulan usaha tersebut 3. Analisis Permintaan-Penawaran dan Persaingan Usaha. Kelangsungan suatu kegiatan usaha bergantung kepada adanya kebutuhan ataupermintaan atas barang dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen ataupermintaan, diperlukan survei atau observasi (pengamatan). Survey dimaksudkanuntuk mengumpulkan data dan informasi di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan, sehingga ditemukan hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi baru. Berikut contoh pengumpulan data untuk membuka suatu jenis usaha di suatu lingkungan perumahan tertentu.

Misalkan kita ingin membuka toko barang kebutuhan sehari-hari maka sebaiknya dilakukan pengumpulan data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut : - Jumlah KK 500 - Pendapat rata-rata/per bulan per KK Rp 1.000.000,00 - Prosentase biaya hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp 800.000,00 - Rata-rata biaya hidup utama (beras, lauk-pauk, sandang dll) adalah 60 % dari total biaya hidup 0.6 x Rp 800.000,00 = Rp 480.000,00 - Pendapatan yang dibelanjakan di lingkungan sendiri adalah 25% dari biaya hidup utama atau 25% x Rp 480.000,00 = Rp 120.000,00 Data itu menghasilkan kemungkinan belanja di lingkungan sendiri, misalnya 40% kepada pedagang keliling (lauk pauk) dan sisanya 60% ke toko kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar 0,6 x Rp 120.000,00 = Rp 72.000,00 karena itu, potensi permintaan kebutuhan hidup utama sehari-hari yang dapat dipenuhi melalui belanja toko adalah Rp 72.000,00. Per KK per bulan. - Selain itu perlu pula pengamatan atas kedua toko yang ada di kawasan tersebut dengan mengetahui besarnya nilai dagangan kemampuan jual serta karakter pembeli (misalnya barang yang laku dan yang kurang laku). Jika hasilnya menunjukkan hanya sebagian kecil potensi permintaan yang telah digarap atau kita yakin bahwa kita dapat bersaing dengan toko yang sudah ada, maka masih terdapat peluang membuka usaha baru yang menjual kebutuhan hidup sehari-hari.

4. Aspek Produksi Apabila dalam usulan usaha terdapat kegiatan memproduksi suatu jenis barang maka dalam proposal tersebut sebaiknya dijelaskan mengenai teknologi yangditerapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga. Juga sebaiknya dijelaskan proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi, kapasitas produksi yang direncanakan, rencana produksi dan karyawan yang dibutuhkan. Penting juga dijelaskan mengenai bahan baku dan bahan pembantu untuk memproduksi barang tersebut. Penjelasan tersebut dapat mengacu kepada a. Sumber dan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong. b. Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu. c. Volume bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan sesuai dengan rencanaproduksi. d. Sistem pembelian bahan baku apakah tunai atau kredit. Hal yang perlu diterangkan, adalah lokasi usaha, bisa dengan cara membuat gambar peta lokasi usaha secara kasar, termasuk status kepemilikannya. 6. Rencana Pemasaran Apabila ingin membuat rencana pemasaran maka hal terpenting yang harus dijelaskan minimal mencakup 4 aspek meliputi produk yang akan dibuat ataudijual, harga berapa produk tersebut akan dijual, promosi yang akan dilakukan dan di mana serta ke mana produk tersebut akan dipasarkan atau sering disebut dengan istilah saluran distribusi. Rencana pemasaran dalam jargon pemasaran dikenal sebagai Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yang terdiri dari 4 P :Product, Price, Promotion dan Place.

7. Rencana Keuangan Proyeksi atau rencana keuangan Umumnya dibuat dalam jangka waktu 5 tahun dengan periode tahunan atau minimal setahun dengan periode bulanan. Jadi misalkan proyeksi keuangan 5 tahun maka sebaiknya dibuat proyeksi keuangan tahun ke 1sampai dengan tahun ke 5. Apabila proyeksi keuangan cuma setahun maka dibuat proyeksi bulanan yaitu dari bulan Januari sampai Desember. Rencana atau proyeksi keuangan minimal terdiri dari : - Proyeksi laba rugi - Proyeksi neraca - Proyeksi arus kas (sumber dan penggunaan dana) Dalam membuat rencana atau proyeksi keuangan maka yang perlu diperhatikan adalah membuat asumsi-asumsi yang bersifat realistik sebagai dasar pembuatan proyeksi atau rencana keuangan. Didasarkan atas asumsi-asumsi yang realitik dan wajar maka proposal usaha dapat memberikan gambaran kepada calon investor tentang kemungkinan laba dan risiko yang mungkin terjadi apabila asumsi penjulan dan asumsi biaya tidak tercapai. Asumsi-asumsi yang penting untuk dilakukan adalah : I. Asumsi produksi

a. Jam dan hari produksi (per hari, per minggu, per bulan, dan per tahun) b. Kapasitas produksi (per jam, per minggu, per bulan dan per tahun) c. Berapa produksi barang yang dihasilkan (harian, mingguan, bulanan, tahunan) II. Asumsi Penjualan a. Hari penjualan (dalam seminggu, dalam sebulan dan dalam setahun) b. Harga jual barang atau jasa (per unit, per lusin, per boks dan lain-lain) c. Penjualan pada saat awal periode penjualan (minggu pertama, bulan pertama, tahun pertama) d. Pertumbuhan penjualan dalam periode tertentu (mingguan, bulanan, tahunan) III. Asumsi Biaya a. Biaya produksi langsung b. Biaya bahan baku c. Biaya bahan penolong d. Biaya tenaga kerja e. Biaya administrasi f. Biaya penjualan g. Biaya bunga pinjaman h. Biaya lain-lain Berdasarkan rencana atau proyeksi keuangan yang dibuat berdasarkan asumsi-asumsi yang realitis tersebut maka sebagai kesimpulannya dapat dihitung dan disajikan beberapa evaluasi keuangan. Evaluasi keuangan dapat menggunakan beberapa parameter finansial dasar yang umum dioakai dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek usaha untuk dijalankan atau tingkat profitabilitas suatu usaha. Parameter-parameter tersebut adalah a). Net present value (NPV), b). Internal rate of return (IRR), c). Return on investment (ROI), dan d). Payback period (PP).
6.

Lampiran

Informasi tambahan lain yang mendukung dan penting, dapat disertakan dalam lampiran proposal usaha seperti : 1. Struktur Organisasi dan manajemen. 2. Jaminan, khususnya bila kita ingin meminjam dari bank tentunya diperlukan jaminan, sehingga apabila kita memiliki asset yang dapat dijaminkan maka dapat dicantumkan wujud jaminannya seperti tanah dan bangunan, mesin serta jaminan lain. 3. Gambar-gambar atau foto-foto pendukung. 4. Fotokopi dokumen-dokumen resmi perusahaan seperti: SIUP, TDP, NPWP, Akta Pendirian. 5. Hal lain yang perlu ditambahkan

Bab III PENUTUP

A. Kesimpulan Jadi Dapat Kami Simpulkan bahwa Business Plan dan Marketing Plan mempunyai arti sebagai Rancangan dalam mengambil Suatu Keputusan dalam berbisnis. Business Plan dan Marketing Plan yang Baik akan menunjang terwujudnya Keputusan yang akan mempengaruhi kehidupan dalam berbisnis . B. Saran Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami tentang makalah Busisness Plan dan Marketing Plan. Karena didalam Lingkungan Hidup Sehat sangat penting dalam mewujudkan Keperibadian yang baik,displin, serta dapat mewujudkan kenyamanan dalam beragama.

Daftar Pustaka http://www.info-digitalmarketing.com Di Posting Pada 2013/11/tahapan-seorangentrepreneur-dalam.html http://search.4shared.com/postDownload/EEOthrl/CARA_MEMBUAT_PROPOSAL_USAHA.html http://sulitnih.com/rencana-usaha/ http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis http:wikipedia.org/wiki/Entrepreneur http://www.dasibisnis.biz.id/2011/10/rencanan-pemasaran-marketing-plan.html file:///C:/Users/Gilang/Downloads/Pengertian%20Business%20Plan%20_%20Teori%20R%20 Dan%20R.htm

You might also like