You are on page 1of 13

Di susun Oleh : Kelompok 3 1. Adam Wisnu W. 2. Della Septa A.P 3. Dian u!laili A. ". #en$ Wo!o A. %. &ntan u'!

oho(ati

(03) (18) (20) (3%) (3))

Kelas *& KA1 S+K ,-,.& % S/.A0A1A 2A#/ A3A.A 200842005

,6ek 7im8ah &ndust!i 1an' Dihasilkan


Efek Negatif
Limbah yang dihasilkan dalam pengolahan buah sawit berupa : tandan buah kosong, serat buah perasan, lumpur sawit (solid decanter), cangkang sawit, dan bungkil sawit. Limbah sawit yang dihasilkan pabrik pengolahan sawit yang cukup besar tersebut akan menjadi masalah besar yang dapat merupakan ancaman pencemaran lingkungan, apabila tidak dikelola dengan baik. 1. Tandan kosong Tandan kosong merupakan limbah yang paling banyak dihasilkan oleh pabrik pengolahan sawit. Bahan ini mempunyai kandungan protein ,!",, teksturnya keras seperd kayu. #. $erat perasan buah $erat sisa perasan buah sawit merupakan serabut berbentuk seperti benang. Bahan ini mengandung protein kasar sekitar %" dan serat kasar &" (lignin #&") . Lumpur sawit 'alam proses pengolahan minyak sawit (()*) dihasilkan limbah cairan yang sangat banyak, yaitu sekitar #,+ m ,ton ()* yang dihasilkan. Limbah ini mengandung bahan pencemar yang sangat tinggi, yaitu. -biochemical o.ygen demand/ (B*') sekitar #0.0001&0.000 mg,l (2enten, #00%). )engurangan bahan padatan dari cairan ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat decanter, yang menghasilkan solid -decanter atau lumpur sawit. Bahan padatan ini berbentuk seperti lumpur, dengan kandungan air sekitar !+", protein kasar 11,1%" dan lemak kasar 10,1%". 3andungan air yang cukup tinggi, menyebabkan bahan ini mudah busuk. 4pabila dibiarkan di lapangan bebas dalam waktu sekitar # hari, bahan ini terlihat ditumbuhi oleh jamur yang berwarna kekuningan. 4pabila dikeringkan, lumpur sawit berwarna kecoklatan dan terasa sangat kasar dan keras. %. $olid membran Limbah cairan yang dikeluarkan setelah pengutipan lumpur sawit, masih mengandung bahan padatan yang cukup banyak. *leh karena, itu, bahan ini merupakan sumber kontaminan bagi lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. $uatu metoda baru untuk memisahkan padatan dan cahun5 dengan menggunakan alat penyaring membran keramik sedang

dikembangkan di ).T. 4gricinal1Bengkulu. 4plikasi teknik ini dapat mengutip padatan dengan jumlah sekitar dua kali lipat lebih banyak dari padatan yang dikutip oleh decanter. Bahan ini disebut /solid hea6y phase/ atau /solid membran/, berbentuk pasta dengan kadar air sekitar 70", dan berwarna. kecoklatan. Bahan yang sudah dikeringkan mengandung protein kasar sekitar 7 ", serat kasar 1&" dan lemak kasar 1+" +. Bungkil inti sawit Bungkil inti sawit mempakan hasil samping dari pemerasan daging buah inti sawit. )roses mekanik yang dilakukan dalam proses pengambilan minyak menyebabkan jumlah minyak yang tertinggal relati8 cukup banyak (sekitar !-7 "). 9al ini menyebabkan bung:dl inti sawit cepat tengik akibat ksidasi lemak yang masih tertinggal. 3andungan protein baban ini cukup tinggi, yaitu sekitar 1#,1&", dengan kandungan serat kasar yang cukup tinggi ( &"). Bungkil inti sawit biasanya terkontaminasi dengan pecahan cangkang sawit dengan jumlah sekitarl+,1!". )ecahan cangkang ini mempunyai tekstur yang sangat keras dan tajam.

Efek Positif
Limbah hasil industri kelapa sawit juga dapat diman8aatkan menjadi: 1. )akan ternak sapi #. Biogas )akan Ternak $api :ndustri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan ternak, seperti bungkil inti sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan solid $olid merupakan salah satu limbah padat dari hasil pengolahan minyak sawit kasar. Limbah ini dikenal sebagai lumpur sawit, namun solid biasanya sudah dipisahkan dengan cairannya sehingga merupakan limbah padat. $ejauh ini solid masih belum diman8aatkan oleh pihak pabrik, tetapi hanya dibuang begitu saja sehingga dapat mencemari lingkungan. )ihak pabrik memerlukan dana yang relati6e besar untuk membuang limbah tersebut, yaitu dengan membuatkan lubang besar. Tentunya akan sangat menguntungkan bagi pihak pabrik apabila solid dapat

diman8aatkan secara luas, antara lain sebagai pakan ternak. 3elemahan solid untuk pakan adalah tidak tahan lama disimpan. 9al ini karena solid masih mengandung 1,+0" ()* sehingga akan mudah menjadi tengik bila dibiarkan di tempat terbuka serta mudah ditumbuhi kapang yang berwarna keputihan. ;amun dari hasil pemeriksaan di laboratorium, kapang tersebut tidak bersi8at patogen. $olid dapat tahan lama apabila disimpan dalam tempat tertutup, misalnya dalam kantong plastik hitam. 9asil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa solid berpotensi sebagai sumber nutrisi baru untuk ternak dengan kandungan bahan kering <1,+&", protein kasar 1#,& ", serat kasar 7,7<", lemak kasar !,1#", kalsium 0,0 ", 8os8or 0,00 ", dan energi 1+% kal,100 g . )ada uji pre8erensi terhadap #+ ekor sapi =adura, solid pada akhirnya sangat disukai, namun perlu waktu adaptasi %>+ hari. )eman8aatan solid sebagai pakan ternak diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ketersediaan pakan terutama pada musim kemarau, serta meningkatkan produkti6itas ternak. $olid sangat berpotensi sebagai sumber pakan lokal mengingat kandungan nutrisinya cukup memadai, jumlahnya melimpah, kontinuitas terjamin, terpusat pada satu tempat, murah karena dapat diminta secara cuma1cuma, dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. )emberian solid mampu meningkatkan pertambahan bobot badan ternak secara nyata dibandingkan yang tidak diberi solid. )emberian solid segar secara terbatas pada sapi =adura jantan selama bulan pemeliharaan rata1rata memberikan )BB9 ternak %+0 g,ekor,hari. ?mumnya peternak memberikan solid secara, sekitar 10>1+ kg sekali pemberian karena ternak sangat menyukainya.

@ambar. )emberian solid dalam bentuk segar secara pada sapi.

Biogas
)A*'?3$: B:*@4$ =BL4L?: )A*$B$ ':@B$BA 4;4BA*B LIMBAH CAIR PMKS

=etode pengolahan limbah dapat dilakukan secara 8isika, kimia, dan biologi. )engolahan limbah secara kimia dilakukan dengan proses koagulasi, 8lokulasi, sedimentasi, dan 8lotasi. )roses kimia sering kurang e8ekti8 karena pembelian bahan kimianya yang cukup tinggi dan menghasilkan sludge dengan 6olume yang cukup besar. $edangkan pengolahan limbah secara biologis dapat dilakukan dengan proses aerob dan anaerob. $ecara kon6ensional pengolahan limbah cair )=3$ dilakukan secara biologis dengan menggunakan kolam, yaitu limbah cair diproses dalam kolam aerobik dan anerobik dengan meman8aatkan mikrobia sebagai perombak B*' dan menetralisir keasaman cairan limbah. )engolahan limbah cair )=3$ secara kon6esional banyak dilakukan oleh pabrik karena teknik tersebut cukup sederhana dan biayanya lebih murah. )engolahan limbah cair )=3$ dengan menggunakan digester anaerob dilakukan dengan mensubtitusi proses yang terjadi di kolam anaerobik pada sistem kon6ensional kedalam tangki digester. Tangki digester ber8ungsi menggantikan kolam anaerobik yang dibantu dengan pemakaian bakteri mesophilic dan thermophilic (;aibaho, 177&). 3edua bakteri ini termasuk bakteri methanogen yang merubah substrat dan menghasilkan gas methana. Cermentasi anaerobik dalam proses perombakan bahan organik yang dilakukan oleh sekelompok mikrobia anaerobik 8akultati8 maupun obligat dalam satu tangki digester (reaktor tertutup) pada suhu +1++ 0(. =etabolisme anaerobik selulose melibatkan banyak reaksi kompleks dan prosesnya lebih sulit daripada reaksi1reaksi anaerobik bahan1bahan organik lain seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Bidegradasi tersebut melalui beberapa tahapan yaitu proses hidrolisis, proses asidogenesis, proses asetogenesis, dan proses methanogenesis. )roses hidrolisis berupa proses dekomposisi biomassa kompleks menjadi gkukosa sederhana memakia enDim yang dihasilkan oleh mikroorganisme sebagai katalis. 9asilnya biomassa menjadi dapat larut dalam air dan mempunyai bentuk yang lebih sederhana. )roses asidogenesis merupakan proses perombakan monomer dan oligomer menjadi asam asetat, (*#, dan asam lemak rantai pendek, serta alkohol. )roses asidogenesis atau 8ase non methanogenesis menghasilkan asam asetat, (*#, dan 9#. $ementara proses methanogensesis merupakan perubahan senyawa1senyawa menjadi gas methan yang

dilakukan oleh bakteri methanogenik. $alah satu bakteri methanogeneik yang populer dalam =ethanobachillus omelianskii. )roses biokon6ersi methanogenik merupakan proses biologis yang sangat dipengaruhi oleh 8aktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. Caktor biotik meliputi mikroba dan jasad akti8. Caktor jenis dan konsentrasi inokulum sangat berperan dalam proses perombakan dan produksi biogas. 9asil penelitian =ahajoeno, dkk (#00<) mengungkapkan inokulum L3L= ::1#0" (b,6) dengan substrat 1+ L, diperoleh produksi biogas paling baik dibandingkan konsentrasi lainnya dimana produksi biogasnya mencapai 1#1 liter. $edangkan 8aktor abiotik meliputi pengadukan (agitasi), suhu, tingkat keasaman (p9), kadar substrat, kadar air, rasio (,;, dan kadar ) dalam substrat, serta kehadiran bahan toksik (=ahajoeno, dkk, #00<). 'iantara 8aktor abiotik di atas, 8aktor pengendali utama produksi biogas adalah suhu, p9, dan senyawa beracun. 3ehidupan mikroba dalam cairan memerlukan kedaaan lingkungan yang cocok antara lain p9, suhu, dan nutrisi. 'erajat keasaman pada mikroba yaitu antara p9 +17. *leh karena itu limbah cair )=3$ yang bersi8at asam (p9 %1+) merupakan media yang tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri, maka untuk mengakti8kan bakteri cairan limbah )=3$ tersebut harus dinetralisasi. )enambahan bahan penetral p9 dapat meningkatkan produksi biogas. ;amun keasamannya dibatasi agar tidak melebihi p9 7, karena pada p9 + dan p9 7 dapat menyebabkan terganggunya enDim bakteri (enDim teridir dari protein yang dapat mengkoagulasi pada p9 tertentu). )eningkatan p9 optimum akan memacu proses pembusukan sehingga meningkatkan e8ekti8itas bakteri methanogenik dan dapat meningkatkan produksi biogas. =ahajoeno, dkk (#00<) menyatakan menunjukkan bahwa p9 substrat awal ! memberikan peningkatan laju produksi biogas lebih baik dibandingkan dengan perlakuan p9 yang lain. )eningkatan suhu juga dapat meningkatkan laju produksi biogas. =ikroba menghendaki suhu cairan sesuai dengan jenis mikroba yang dikembangkan. Berdasarkan si8at adaptasi bakteri terhadap suhu dapat dibedakan menjadi (tiga) bagian (;aibaho, 177&) yaitu : a. )hsycrophill, yaitu bakteri yang dapat hidup akti8 pada suhu rendah yaitu 10 0(, bakteri ini ditemukan pada daerah1daerah sub tropis. b. =esophill, yaitu bakteri yang hidup pada suhu 101+0 0( dan merupakan jenis bakteri yang paling banyak dijumpai pada daerah tropis.

c. Thermophill, yaitu bakteri yang tahan panas pada suhu +01<0 0(. bakteri ini banyak dijumpai pada tambang minyakyang berasal dari perut bumi. )erombakan limbah dapat berjalan lebih cepat pada penggunaan bakteri thermophill. $uhu yang tinggi dapat memacu perombakan secara kimiawi, perombakan yang cepat akan diman8aatkan oleh bakteri metahonogenik untuk menghasilkan gas methan, sehingga dapat produksi biogas. )eningkatan suhu sebesar %0 0( dapat menghasilkan &<,+ liter biogas (=ahajoeno, dkk, #00<). Limbah cair mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan mineral yang dibutuhkan oleh mikroba. 3omposisi limbah perlu diperbaiki dengan penambahan nutrisi seperti untur ) dan ; yang diberkan dalam bentuk pupuk T$) dan urea. Eumlah kandungan bahan makanan dalam limbah harus dipertahankan agar bakteri tetap berkembang dengan baik. Eumlah lemak yang terdapat dalam limbah akan mempengaruhi akti8itas perombak limbah karbohidrat dan protein. $elain kontinuitas makanan juga kontak antara makanan dan bakteri perlu berlangsung dengan baik yang dapat dicapai dengan melakukan agitasi (pengadukan). agitasi juga berpengaruh terhadap produksi biogas. )emberian agitasi berpengaruh lebih baik dibandingkan tanpa agitasi dalam peningkatan laju produksi gas. 'engan agitasi substrat akan menjadi homogen, inokulum kontak langsung dengan substrat dan merata, sehingga proses perombakan akan lebih e8ekti8. 4gitasi dimaksudkan agar kontak antara limbah cair )=3$ dan bakteri perombak lebih baik dan menghindari padatan terbang atau mengendap. 4gitasi pada 100 rpm dapat meningkatkan produksi biogas. Aeaksi perombakan anaerobik tidak menginginkan kehadiran oksigen, karena oksigen akan menonakti8kan bakteri. 3ehadiran oksigen pada limbah cair dapat berupa kontak limbah dengan udara. 3edalaman reaktor akan mempengaruhi reaksi perombakan. $emakin dalam reaktor akan semakin baik hasil perombakan. 3ehadiran bahan toksik juga menghambat proses produksi biogas. 3ehadiran bahan toksik ini akan menghambat akti8itas mikroorganisme untuk melakukan perombakan. =aka untuk memperoleh produksi biogas yang baik, kehadiran bahan toksik harus dicegah. 9asil produksi biogas juga ditentukan oleh 8aktor waktu 8ermentasi. 9al ini disebabkan untuk melakukan perombakan anaerob terdiri atas % (empat) tahapan. ?ntuk itu setiap proses membutuhkan waktu yang cukup. )engaruh waktu 8ermentasi memberikan hasil yang berbeda pada produksi biogas. $emakin lama proses 8ermentasi, maka akan semakin tinggi produksi biogas.

4hmad (#00 ) menyatakan parameter kinetik merupakan dasar penting dalam desain bioreaktor terutama konstanta laju pertumbuhan mikroba maksimum dan menetukan waktu tinggal biomassa minimum. )arameter kinetik biodegradasi anerob limbah cair )=3$ optimum diperoleh pada konstanta setengah jenuh (3s) 1,0& g,L, laju pertumbuhan spesi8ik maksimum (Fm) 0,1<! , hari, perolan biomassa (G) 0, 7+ gH$$,g(*', konstanta laju kematian mikroorganisme (3d) 0,0#! , hari, dan konstanta peman8aatan substat maksimum (k) 0,%!% , hari. )otensi biogas yang dihasilkan dari &001!00 kg limbah cair )=3$ dapat diproduksi sekitar #0 m biogas (@oenadi, #00&) dan setiap m gas methan dapat diubah menjadi energi sebesar %.!00 I &.000 kkal atau #01#% =E (:sroi, #00<). $ebuah )=3$ dengan kapasitas 0 ton TB$,jam dapat menghasilkan tenaga biogas untuk energi setara # ! 3w9 (;aibaho, 177&). $elain menghasilkan biogas, pengolahan limbah cair dengan proses digester anaerobik dapat dilakukan pada lahan yang sempit dan memberi keuntungan berupa penurunan jumlah padatan organik, jumlah mikroba pembusuk yang tida diinginkan, serta kandungan racun dalam limbah. 'isamping itu juga membantu peningkatan kualitas pupuk dari sludge yang dihasilkan, karena sludge yang dihasilkan berbeda dari sludge limbah cair )=3$ biasa yang dilakukan melalui proses kon6esional (Tobing, 177!). 3elebihan tersebut adalah : a. )enurunan kadar B*' bisa mencapai <0170 ". b. Baunya berkurang sehingga toidak disukai lalat. c. Berwarna coklat kehitam1hitaman. d. 3ualitas sludge sebagai pupuk lebih baik, yaitu 1). =emperbaiki struktur 8isik tanah, #). =eningkatkan aerasi, peresapan, retensi, dan kelembaban, ). =eningkatkan perkembangbiakan dan perkembangan akar, %). =eningkatkan kandungan organik tanah, p9, dan kapasitas tukar kation tanah, dan +). =eningkatkan populasi mkro8lora dan mkro8auna tanah maupun akti6itasnya.

9A.A P, A -A A K,7APA SAW&2.

7&+0A# +& 1AK

Dengan cara meningkatkan standart mutu minyak kelapa sawit. Standart Mutu Minyak Kelapa Sawit Mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama, benar-benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat-sifat fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang meliputi kadar A !, air, kotoran, logam besi, logam tembaga peroksida, dan ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masingmasing berbeda. "leh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya harus lebih Diperhatikan. #endahnya mutu minyak kelapa sawit sangat ditentukan oleh banyak faktor. $aktor-faktor tersebut dapat langsung dari sifat induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan dan pengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di bawah ini % a& 'rude (alm "il b& 'rude (alm Stearin c& #!D (alm "il d& #!D "lein e& #!D Stearin f& (alm Kernel "il g& (alm Kernel $atty Acid h& (alm Kernel i& (alm Kernel )*peller +(K)& j& (alm 'ooking "il k& #efined (alm "il +#("& l& #efined !leached Deodorised "lein +#" &

m& #efined !leached Deodorised Stearin +#(S& n& (alm Kernel (ellet o& (alm Kernel Shell 'harcoal Syarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut% a& Kadar minyak minimum +,&% -./ cara pengujian S(-SM(-01-0234 b& Kadar air maksimum +,&%.,4 / cara pengujian S(-SM(-3-0234 c& Kontaminasi maksimum +,&%-,5/ cara pengujian S(-SM(-10-02234 d& Kadar inti pecah maksimum +,&%04/ cara pengujian S(-SM(-10-0234

K,S&+P/7A

:ndustri minyak kelapa sawit merupakan salah satu industri strategis, karena berhubungan dengan sektor pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negaranegara tropis seperti :ndonesia, =alaysia dan Thailand. 9asil industri minyak kelapa sawit bukan hanya minyak goreng saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai bahan dasar industri lainnya seperti industri makanan, kosmetika dan industri sabun. )rospek perkembangan industri minyak kelapa sawit saat ini sangat pesat, dimana terjadi peningkatan jumlah produksi kelapa sawit seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. 'engan besarnya produksi yang mampu dihasilkan, tentunya hal ini berdampak positi8 bagi perekenomian :ndonesia, baik dari segi kontribusinya terhadap pendapatan negara, maupun besarnya tenaga kerja yang terserap di sektor. $ektor ini juga mampu meningkatkan tara8 hidup masyarakat di sekitar perkebunan sawit, di mana presentase penduduk miskin di areal ini jauh lebih rendah dari angka penduduk miskin nasional sebesar. Boleh dibilang, industri minyak kelapa sawit ini dapat diharapkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional.

DA:2A. P/S2AKA

www.google.com

You might also like