You are on page 1of 20

Pemikiran Pendidikan K. H.

Hasyim Asyar
BAB I PENDAHULUAN Sejak pertengahan abad ke-19 telah banyak para pemuda Indonesia yang belajar di Mekkah dan Madinah untuk menekuni agama Islam di pusat-pusat studi di Timur Tengah, terutama di Mekkah, karena di sana banyak bertebaran berbagai literatur ke-Islaman. Realitas ini sangat memungkinkan bagi mereka untuk mencapai tingkat pengetahuan yang lebih luas serta pandangan yang lebih terbuka mengenai sosok Islam. iantara mereka yang berhasil dalam mengkaji Islam adalah Syekh !a"a"i al #antani dari #anten, $a"a #arat, Syekh Mah%ud& 'ttarmisi dari (acitan $a"a Timur, serta Syekh 'hmad )hatib Sambas dari *alimantan. *esuksesan mereka ini ditandai dengan kedalaman ilmu yang mereka miliki, hal ini bukan saja diakui oleh masyarakat Tanah Suci Mekkah saja, tapi juga diakui oleh masyarakat 'rab pada umumnya. *etokahan *. +. +asyim 'sy,ari sering kali dicampurkan dalam persoalan sosial politik. +al ini dapat dipahami karena sebagian dari sejarah kehidupan *. +. +asyim 'sy,ari juga dihabiskan untuk merebut kedaulatan bangsa Indonesia mela"an hegemoni kolonial #elanda dan $epang. -ebih-lebih organisasi yang didirikannya, !ahdatul .lama, pada masa itu cukup akti% melakukan usaha-usaha sosial politik. 'kan tetapi, *. +. +asyim 'sy,ari sejatinya merupakan tokoh yang pia"ai dalam gerakan dan pemikiran kependidikan. Sebagaimana dapat disaksikan bah"a *. +. +asyim 'sy,ari sistem bisa dikategorikan sebagai generasi terutama a"al di yang $a"a. mengembangkan pendidikan pesantren,

BAB II BIOGRAFI KH. HASYIM ASYARI

A. KELAHIRAN DAN MASA KE IL *iai +aji Muhammad +asyim 'sy,ari lahir pada hari Selasa *li"on, /0 &ul1a,dah 1/23 +, bertepatan dengan tanggal 10 4ebruari 1231 M di bernama *iai 'sy,ari berasal dari esa 5edang, satu kilometer sebelah utara *ota $ombang, $a"a Timur. 'yahnya emak, $a"a Tengah. Ibunya bernama +alimah, puteri *iai .tsman, pendiri (esantren 5edang. ilihat dari garis keturunan itu, beliau termasuk putera seorang pemimpin agama yang berkedudukan baik dan mulia. *+ .M. +asyim 'sy,ari merupakan keturunan kesepuluh dari (rabu #ra"ijaya 6I 7-embupeteng8. 5aris keturunan ini bila ditelusuri le"at ibundanya sebagai berikut9 Muhammad +asyim bin +alimah binti -ayyinah binti Sihah bin 'bdul $abar bin 'hmad bin (angeran Sambu bin (angeran !a"a bin $oko Tingkir alias Mas *arebet bin (rabu #ra"ijaya 6I. 'da yang mengatakan baha"a #ra"ijaya 6I adalah *arta"ijaya atau amar"ulan dari perkah"inannya dengan (uteri )hampa lahirlah -embu (eteng7#ra"ijaya6II8. Semenjak masih anak-anak, Muhammad +asyim dikenal cerdas dan rajin belajar. Mula-mula beliau belajar agama diba"ah bimbingan ayahnya sendiri. :taknya yang cerdas menyebabkan ia lebih mudah menguasai ilmu-ilmu pengetahuan agama, misalnya9 Ilmu Tauhid, 4i1ih, Ta%sir, +adits dan #ahasa 'rab. *arena kecerdasannya itu, sehingga pada umur 1; tahun ia sudah diberi i&in oleh ayahnya untuk mengajar para santri yang usianya jauh lebih tua dari dirinya. isamping cerdas, +asyim kecil juga dikenal rajin bekerja. <atak kemandirian yang ditanamkan sang kakek, mendorongnya untuk berusaha memenuhi kebutuhan diri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Itu sebabnya, +asyim kecil selalu meman%aatkan "aktu luangnya untuk belajar mencari na%kah dengan bertani dan berdagang. +asilnya kemudian dibelikan kitab dan digunakan untuk bekal menuntut ilmu.

#. M=!)'RI I-M. *emauan yang keras untuk mendalami ilmu agama, menjadikan diri Muhammad +asyim sebagai musya%ir pencari ilmu.*erinduan akan tanah suci mengetuk hati *iai +asyim untuk pergi ke kota Mekah. (ada tahun 1;>9 +?129; M, beliau berangkat kembali ke Mekah. *iai +asyim juga rajin menemui ulama-ulama besar untuk belajar dan mengambil berkah dari mereka. 5uru-guru *iai +asyim selama di Mekkah, antara lain9 Syeikh Syuaib ibn 'bdurrahman, Syekh Mah%ud&h at-Turmusi, Syekh *hatib alMinagkaba"i, Syekh 'hmad 'min al-'thar, Syekh Ibrahim 'rab, Syekh Said al@amani, Syekh Rahmatullah, dan Syekh #a%addhal. Sejumlah sayyid juga menjadi gurunya, antara lain9 Sayyid 'bbas al-Maliki, Sayyid Sulthan +asyim al- aghistani, Sayyid 'bdullah al-Aa"a"i, Sayyid 'hmad bin +asan al-'tthas, Sayyid 'l"i al-Sega%, Sayyid 'bu #akar Syatha al- imyathi, dan Sayyid +usain al-+absyi yang saat itu menjadi mu%ti di Makkah. i antara mereka, ada tiga orang yang sangat mempengaruhi "a"asan keilmuan *iai +asyim, yaitu Sayyid 'l"i bin 'hmad al-Sega%, Sayyid +usain al-+absyi, dan Syekh Mah%ud&h alTurmusi. Setelah ilmunya dinilai mumpuni, *iai +asyim dipercaya untuk mengajar di Masjidil +aram bersama tujuh ulama Indonesia lainnya, seperti Syekh !a"a"i al#antani, Syekh 'nmad *hatib al-Minakaba"i, dll. murid dari berbagai negara. i sana beliau mempunyai banyak iantaranya ialah Syekh Sa,dullah al-Maimani 7mu%ti di

#ombay, India8, Syekh .mar +amdan 7ahli hadis di Mekkah8, 'l-Syihab 'hmad ibn 'bdullah 7Syiria8, *+. 'bdul <ahhab +asbullah 7Tambakberas, $ombang8, *.+.R. 'sna"i 7*udus8, *+. *+. Shaleh 7Tayu8. Sepulangnya ke tanah air beliau tinggal di *ediri selama beberapa bulan. Menurut sumber lainnya, *iai +asyim langsung menuju pesantren 5edang yang diasuh oleh *iai .sman, dan tinggal di sana membantu sang kakek. Setelah itu beliau membantu ayahnya, *iai 'sy,ari, mengajar di (ondok *eras. *+. M. +asyim 'sy,ari adalah seorang ulama yang luar biasa. +ampir seluruh kiai di $a"a mempersembahkan gelar B+adratus SyekhC yang artinya BMaha ahlan 7*udus8, *+. #isri Syansuri 7 enanyar, $ombang8, dan

5uruC kepadanya, karena beliau adalah seorang ulama yang secara gigih dan tegas mempertahankan ajaran-ajaran mad&hab. alam hal mad&hab, beliau memandang sebagai masalah yang prinsip, guna memahami maksud sebenarnya dari 'l Duran dan +adits. Sebab tanpa mempelajari pendapat ulama-ulama besar khususnya Imam =mpat9 +ana%i, Maliki, Sya%iEi dan +anbali, maka hanya akan menghasilkan pemutar balikan pengertian dari ajaran Islam itu sendiri.

. PENDIRIAN PESAN!REN !EBUIRENG alam rangka mengabdikan diri untuk kepentingan umat, maka *+. +asyim 'sy,ari mendirikan pesantren Tebuireng, $ombang pada tahun 1299 M. engan segala kemampuannya, Tebuireng kemudian berkembang menjadi BpabrikC pencetak kiai. Sehingga pemerintah $epang perlu mendata jumlah kiai di $a"a yang BdibikinC di Tebuireng. (ada tahun 190/ Sambu #appang 75estapo $epang8 berhasil menyusun data tentang jumlah kiai di $a"a mencapai dua puluh lima ribu kiai. *esemuanya itu merupakan alumnus Tebuireng. ari sini dapat dilihat betapa besar pengaruh Tebuireng dalam pengembangan dan penyebaran Islam di $a"a pada a"al abad FF. Ribuan kiai di $a"a hampir seluruhnya hasil didikan Tebuireng. *arena itu tidaklah heran bila kemudian juga tumbuh ribuan pesantren dipimpin para kiai yang gigih mempertahankan mad&hab. semua itu dapat dipahami sebagai hasil pengabdian +adratus Syekh *iai +aji Muhammad +asyim 'sy,ari dalam perjalanan yang cukup panjang.

. (=! I I* S=$'TI Selain mumpuni dalam bidang agama, *iai +asyim juga ahli dalam mengatur kurikulum pesantren, mengatur strategi pengajaran, memutuskan persoalanpersoalan aktual kemasyarakatan, dan mengarang kitab. (ada tahun 1919, ketika masayarakat sedang dilanda in%ormasi tentang koperasi sebagai bentuk kerjasama ekonomi, *iai +asyim tidak berdiam diri. #eliau akti% bermuamalah serta mencari solusi alternati% bagi pengembangan ekonomi umat, dengan berdasarkan pada kitabkitab Islam klasik. #eliau membentuk badan semacam koperasi yang bernama Syirkatul Inan li Murabathati 'hli al-Tujjar.

*iai +asyim juga dikenal sangat mencintai para santri. *eadaan ekonomi bangsa yang masih sangat lemah, secara otomatis mempengaruhi kemampuan ekonomi santri. 'da yang mondok hanya dengan bekal sekarung beras, bahkan ada yang tanpa bekal sedikitpun. *ecintaan *iai +asyim pada dunia pendidikan terlihat dari pesan yang selalu disampaikan kepada setiap santri yang telah selesai belajar di Tebuireng9 C(ulanglah ke kampungmu. Mengajarlah di sana, minimal mengajar ngaji.C E. SEPAK !ER"ANG KH. HASYIM DILUAR DUNIA PESAN!REN (engabdian *iai +asyim bukan saja terbatas pada dunia pesantren, melainkan juga pada bangsa dan negara. Sumbangan beliau dalam membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme pada saat ji"a bangsa sedang terbelenggu penjajah, tidaklah bisa diukur dengan angka dan harta. Memang cukup sulit mengelompokkan mana yang pengabdian terhadap agama, dan yang mana pula pengabdian beliau terhadap bangsa dan negara. Sebab ternyata kedua unsur itu saling memadu dalam diri *iai +asyim. i satu pihak beliau sebagai pencetak ribuan ulama atau kiai di seluruh $a"a, di lain pihak belaiu seringkali ditemui tokoh-tokoh pejuang nasional seperti #ung Tomo maupun $enderal Soedirman guna mendapatkan saran dan bimbingan dalam rangka perjuangan mengusir penjajah. (ada akhir 'pril 190/, *+M. +asyim 'sy,ari ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara di $ombang. +al ini disebabkan karena beliau menentang kebijakan jepang dalam menerapkan budaya G saikerei, di tanah air. *emudian beliau dipindah ke Mojokerto, dan akhirnya dita"an bersama-sama serdadu Sekutu di dalam penjara #ubutan, Surabaya. Selama dalam ta"anan $epang, *iai +asyim disiksa habis-habisan hingga jari-jemari kedua tangannya remuk dan tak lagi bisa digerakkan. !amun berkat pertolongan 'llah, kekejaman dan kebiadaban tentara $epang itupun luluh karena serbuan damai ribuan santri dan unjuk rasa para kiai alumni Tebuireng. #eberapa kiai dan santri meminta dipenjarakan bersama-sama *iai +asyim sebagai tanda setia ka"an dan pengabdian kepada guru dan pemimpin mereka yang saat itu telah berusia 3> tahun. (eristi"a itu cukup membakar dunia pesantren dalam memulai gerakan ba"ah tanah menentang dan menghancurkan $epang. (ihak pemerintah $epang agaknya mulai takut, hingga kemudian pada H Sya,ban 1;H1 + bertepatan dengan tanggal 12 'gustus 190/, *iai +asyim dibebaskan.

(ada tanggal 3 Ramadlan 1;HH bertepatan dengan tanggal /I $uli 1903, *+M. +asyim 'sy,ari berpulang ke Rahmayullah. 'tas jasa beliau, pemerintah Indonesia menganugerahi gelar B(ahla"an !asionalC.

BAB III KARYA KH.HASYIM ASYARI isamping akti% mengajar, berdak"ah, dan berjuang, *iai +asyim juga penulis yang produkti%. #eliau meluangkan "aktu untuk menulis pada pagi hari, antara pukul 1>.>> sampai menjelang d&uhur. <aktu ini merupakan "aktu longgar yang biasa digunakan untuk membaca kitab, menulis, juga menerima tamu. *arya-karya *iai +asyim banyak yang merupakan ja"aban atas berbagai problematika masyarakat. Misalnya, ketika umat Islam banyak yang belum %aham persoalan tauhid atau a1idah, *iai +asyim lalu menyusun kitab tentang a1idah, diantaranya 'l-Dalaid %i #ayani ma @ajib min al-'1aid, 'r-Risalah al-Tauhidiyah, Risalah 'hli Sunnah <a al-$ama,ah, 'l-Risalah %i al-Tasa""u%, dan lain sebagainya. *iai +asyim juga sering menjadi kolumnis di majalah-majalah, seperti Majalah !ahdhatul .lama,, (anji Masyarakat, dan S"ara !ahdhotoel :elama,. #iasanya tulisan *iai +asyim berisi ja"aban-ja"aban atas masalah-masalah %i1hiyyah yang ditanyakan banyak orang, seperti hukum memakai dasi, hukum mengajari tulisan kepada kaum "anita, hukum rokok, dll. Selain membahas tentang masail %i1hiyah, *iai +asyim juga mengeluarkan %at"a dan nasehat kepada kaum muslimin, seperti al-Ma"aid&, doa-doa untuk kalangan !ahdhiyyin, keutamaan bercocok tanam, anjuran menegakkan keadilan, dll. iantara karya beliau adalah 9 1. Al-Tibyan fi al-Nahy an Muqathaah al-Arham wa al-Aqarib wa al-Ikhwan. #erisi tentang tata cara menjalin silaturrahim, bahaya dan pentingnya interaksi sosial 71;H> +8. 2. Mukaddimah al-Qanun al-Asasy Li amiyyah Nahdhatul !lama. (embukaan undang-undang dasar 7landasan pokok8 organisasi !ahdhatul .lama, 71931 M8.

". #isalah fi Takid al-Akhd$ bi Mad$hab al-Aimmah al-Arbaah. Risalah untuk memperkuat pegangan atas mad&hab empat. %. Mawaid$ &'(b(ra)a Nasihat* . #erisi tentang %at"a dan peringatan bagi umat 719;I8. +. Arbain ,aditsan Tataallaq bi Mabadi amlyah Nahdhatul !lama. #erisi 0> hadis !abi yang terkait dengan dasar-dasar pembentukan !ahdhatul .lama,. -. Al-Nur al-Mubin fi Mahabbah .ayyid al-Mursalin &/ahaya )ada #asul* , ditulis tahun 1;0H +. 0. At-Tanbihat al-1a2ibat liman 3ashna al-Maulid bi al-Munkarat . (eringatanperingatan "ajib bagi penyelenggara kegiatan maulid yang dicampuri dengan kemungkaran, tahun 1;II +. 4. #isalah Ahli .unnah 1al amaah fi ,adits al-Mauta wa .yarat as-.aah wa 'ayan Mafhum al-.unnah wa al-'ida h. Risalah 'hl Sunnah <al $ama,ah tentang hadis-hadis yang menjelaskan kematian, tanda-tanda hari kiamat, serta menjelaskan sunnah dan bid,ah. 5. 6iyadat Taliqat ala Mand$umah as-.y(kh Abdullah bin 3asin al-7asuruani. )atatan seputar na&am Syeikh 'bdullah bin @asin (asuruan. #erisi polemik antara *iai +asyim dan Syeikh 'bdullah bin @asir. 18. 9hauul Misbah fi 'ayan Ahkam al-Nikah. )ahayanya lampu yang benderang menerangkan hukum-hukum nikah. #erisi tata cara nikah secara syar,iJ hukumhukum, syarat, rukun, dan hak-hak dalam perka"inan. 11. Ad-9urrah al Muntasyir:h 7i Masail Tisa Asyarah. Mutiara yang memancar dalam menerangkan 19 masalah. Tahun 193>-an kitab ini diterjemahkan oleh *+ Tholhah Mansoer atas perintah *+. M. @usu% +asyim, diterbitkan oleh percetakan Menara *udus. 12. Al-#isalah fi al-Aqaid. #erbahasa $a"a, berisi kajian tauhid, pernah dicetak oleh Maktabah an-!abhaniyah al-*ubra Surabaya, bekerja sama dengan percetakan Mustha%a al-#abi al-+alabi Mesir tahun 1;IH +?19;3 M. 1". Al-#isalah fi at-Tasawwuf. Menerangkan tentang tasha"u%J penjelasan tentang ma,ri%at, syariat, thari1ah, dan ha1i1at. itulis dengan bahasa $a"a.

1%. Adab al-Alim wa al-Mutaallim fima 3ahta2u ilaih al-Mutaallim fi Ahwal Talimih wama 3atawaqqaf alaih al-Muallim fi Maqat Talimih . Tatakrama pengajar dan pelajar. #erisi tentang etika bagi para pelajar dan pendidik, merupakan resume dari 'dab al-Mu,allim karya Syekh Muhammad bin Sahnun 7"./IH +?231 M8J Ta,lim alMuta,allim %i Thari1 at-Ta,allum karya Syeikh #urhanuddin al-Aarnuji 7".I91 +8J dan Tad&kirat al-Saml "a al-Mutakallim %i 'dab al-G'lim "a al-Muta,allim karya Syeikh Ibn $ama,ah. Selain kitab-kitab tersebut di atas, terdapat beberapa naskah manuskrip karya *+ +asyim 'sy,ari yang hingga kini belum diterbitkan. @aitu9 1. +asyiyah Gala 4ath ar-Rahman bi Syarh Risalah al-<ali Ruslan li Syeikh al- Islam Aakariya al-'nshari. /. 'r-Risalah at-Ta"hidiyah. ;. 'l-Dala,id %i #ayan ma @ajib min al-'1a,id 0. 'l-Risalah al-$ama,ah I. Tamyi& al-+a11 min al-#athil H. 'l-$asus %i 'hkam al-!u1us 3. Manasik Shughra

BAB I# PEMIKIRAN KEPENDIDIKAN KH.M. HASYIM ASYARI +asyim 'sy,ari yang dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan pesantren, serta banyak menuntut ilmu dan berkecimpung secara langsung di dalamnya, di lingkungan pendidikan agama Islam khususnya. an semua yang dialami dan dirasakan beliau selama itu menjadi pengalaman dan mempengaruhi pola pikir dan pandangannya dalam masalah-masalah pendidikan. Salah satu karya monumental +asyim 'sy,ari yang berbicara tentang pendidikan adalah kitabnya yang berjudul Adab al Alim wa al Mutaallim fima 3ahta2 ilah al Mutaalim fi Ahuwal Taallum wama 3ataqaff al Muallim fi Maqamat Talimih , (embahasan terhadap masalah pendidikan lebih beliau tekankan pada masalah etika dalam pendidikan, meski tidak mena%ikan beberapa aspek pendidikan lainnya. i antara pemikiran beliau dalam masalah pendidikan adalah9 a. Si$ni%ikansi Pendidikan #eliau menyebutkan bah"a tujuan utama ilmu pengetahan adalah mengamalkan. +al itu dimaksudkan agar ilmu yang dimiliki menghasilkan man%aat sebagai bekal untuk kehidupan akhirat kelak. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam menuntut ilmu, yaitu 9 Pertama, bagi murid hendaknya berniat suci dalam menuntut ilmu, jangan sekali-kali berniat untuk hal-hal dunia"i dan jangan melecehkannya atau menyepelekannya. Kedua, bagi guru dalam mengajarkan ilmu hendaknya meluruskan niatnya terlebih dahulu, tidak mengharapkan materi semata. 'gaknya pemikiran beliau tentang hal tersebut di atas, dipengaruhi oleh pandangannya akan masalah su%isme 7tasa"u%8, yaitu salah satu persyaratan bagi siapa saja yang mengikuti jalan su%i menurut beliau adalah Bniat yang baik dan lurusC. #elajar menurut +asyim 'sy,ari merupakan ibadah untuk mencari ridha 'llah, yang mengantarkan manusia untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. *arenanya belajar harus diniatkan untuk mengembangkan dan melestarikan nilainilai Islam, bukan hanya untuk sekedar menghilangkan kebodohan. (endidikan hendaknya mampu menghantarkan umat manusia menuju kemaslahatan, menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. (endidikan hendaknya mampu mengembangkan serta melestarikan nilai-nilai kebajikan dan norma-norma Islam kepada generasi penerus umat, dan penerus bangsa. .mat Islam harus maju

dan jangan mau dibodohi oleh orang lain, umat Islam harus berjalan sesuai dengan nilai dan norma-norma Islam. &. !'$as dan !an$$'n$ "a(a& M'rid 1) Etika yang harus diperhatikan dalam belajar Membersihkan hati dari berbagai gangguan keimanan dan keduniaan Membersihkan niat, tidak menunda-nunda kesempatan belajar, bersabar dan 1anaah (andai mengatur "aktu Menyederhanakan makan dan minum #erhati-hati 7"ara,8 Menghindari kemalasan Menyedikitkan "aktu tidur selagi tidak merusak kesehatan Meninggalkan hal-hal yang kurang ber%aedah.

alam hal ini terlihat, bah"a +asyim 'sy,ari lebih menekankan kepada pendidikan ruhani atau pendidikan ji"a, meski demikian pendidikan jasmani tetap diperhatikan, khususnya bagaimana mengatur makan, minum, tidur dan sebagainya. Makan dan minum tidak perlu terlalu banyak dan sederhana, seperti anjuran Rasulullah Muhammad sa". Serta jangan banyak tidur, dan jangan suka bermalasmalasan. #anyakkan "aktu untuk belajar dan menuntut ilmu pengetahuan, isi harihari dan "aktu yang ada dengan hal-hal yang berman%aat. 2) Etika seorang murid terhadap guru +endaknya selalu memperhatikan dan mendengarkan guru Memilih guru yang "ara, Mengikuti jejak guru Memuliakan dan memperhatikan hak guru

#ersabar terdapat kekerasan guru #erkunjung pada guru pada tempatnya dan minta i&in lebih dulu uduk dengan rapi bila berhadapan dengan guru #erbicara dengan sopan dan lembut dengan guru engarkan segala %at"a guru dan jangan menyela pembicaraannya 5unakan anggota kanan bila menyerahkan sesuatu pada guru. =tika seperti tersebut di atas, masih banyak dijumpai pada pendidikan pesantren sekarang ini, akan tetapi etika seperti itu sangat langka di tengah budaya kosmopolit. i tengah-tengah pergaulan sekarang, guru dipandang sebagai teman biasa oleh murid-murid, dan tidak malu-malu mereka berbicara lebih nyaring dari gurunya. Terlihat pula pemikiran yang dita"arkan oleh +asyim 'sy,ari lebih maju. +al ini, misalnya terlihat dalam memilih guru hendaknya yang pro%esional, memperhatikan hak-hak guru, dan sebagainya. 3) Etika murid terhadap pelajaran Memperhatikan ilmu yang bersi%at %ardhu Gain #erhati-hati dalam menanggapi ikhtila% para ulama Mendiskusikan dan menyetorkan hasil belajar pada orang yang dipercaya Senantiasa menganalisa dan menyimak ilmu #ila terdapat hal-hal yang belum dipahami hendaknya ditanyakan (ancangkan cita-cita yang tinggi *emanapun pergi dan dimanapun berada jangan lupa memba"a catatan (elajari pelajaran yang telah dipelajari dengan continue 7isti1amah8 Tanamkan rasa antusias dalam belajar. (enjelasan tersebut di atas seakan memperlihatkan akan sistem pendidikan di pesantren yang selama ini terlihat kolot, hanya terjadi komunikasi satu arah, guru

satu-satunya sumber pengajaran, dan murid hanya sebagai obyek yang hanya berhak duduk, dengar, catat dan ha%al 7 )+8 apa yang dikatakan guru. !amun pemikiran yang dita"arkan oleh +asyim 'sy,ari lebih terbuka, inoKati% dan progresi%. #eliau memberikan kesempatan para santri untuk mengambil dan mengikuti pendapat para ulama, tapi harus hati-hati dalam menanggapi ikhtila% para ulama. +al tersebut senada dengan pemikiran beliau tentang masalah %i1h, beliau meminta umat Islam untuk berhati-hati pada mereka yang mengklaim mampu menjalankan ijtihad, yaitu kaum modernis, yang mengemukakan pendapat mereka tanpa memiliki persayaratan yang cukup untuk berijtihad itu hanya berdasarkan pertimbangan pikiran semata. #eliau percaya ta1lid itu diperbolehkan bagi sebagian umat Islam, dan tidak boleh hanya ditujukan pada mereka yang mampu melakukan ijtihad. ). !'$as Dan !an$$'n$ "a(a& G'r' 1) Etika seorang guru Senantiasa mendekatkan diri pada 'llah Takut pada 'llah, ta"adhu,, &uhud dan khusu, #ersikap tenang dan senantiasa berhati-hati Mengadukan segala persoalan pada 'llah Tidak menggunakan ilmunya untuk meraih dunia Tidak selalu memanjakan anak Menghindari tempat-tempat yang kotor dan maksiat Mengamalkan sunnah !abi Mengisti1amahkan membaca al- Dur,an #ersikap ramah, ceria dan suka menabur salam Menumbuhkan semangat untuk menambah ilmu Membiasakan diri menulis, mengarang dan meringkas.

)atatan yang menarik dan perlu dikedepankan dalam membahas pemikiran dan pandangan yang dita"arkan oleh +asyim 'sy,ari adalah etika atau statement yang terakhir, dimana guru harus membiasakan diri menulis, mengarang dan meringkas, yang pada masanya jarang sekali dijumpai. an hal ini beliau buktikan dengan banyaknya kitab hasil karangan atau tulisan beliau. 2) Etika guru dalam mengajar $angan mengajarkan hal-hal yang syubhat Mensucikan diri, berpakaian sopan dan memakai "e"angian #erniat beribadah ketika mengajar, dan memulainya dengan do,a #iasakan membaca untuk menambah ilmu Menjauhkan diri dari bersenda gurau dan banyak terta"a $angan sekali-kali mengajar dalam keadaan lapar, mengantuk atau marah .sahakan tampilan ramah, lemah lembut, dan tidak sombong Mendahulukan materi-materi yang penting dan sesuai dengan pro%esional yang dimiliki Menasihati dan menegur dengan baik jika anak didik bandel #ersikap terbuka terhadap berbagai persoalan yang ditemukan Memberikan kesempatan pada anak didik yang datangnya terlambat dan ulangilah penjelasannya agar tahu apa yang dimaksudkan #eri anak kesempatan bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahaminya. Terlihat bah"a apa yang dita"arkan +asyim 'sy,ari lebih bersi%at pragmatis, artinya, apa yang dita"arkan beliau berangkat dari praktik yang selama ini dialaminya. Inilah yang memberikan nilai tambah dalam konsep yang dikemukakan oleh #apak santri ini.Terlihat juga betapa beliau sangat memperhatikan si%at dan sikap serta penampilan seorang guru. #erpenampilan yang terpuji, bukan saja dengan keramahantamahan, tetapi juga dengan berpakaian yang rapi dan memakai minyak "angi.

'gaknya pemikiran +asyim 'sy,ari juga sangat maju dibandingkan &amannya, ia mena"arkan agar guru bersikap terbuka, dan memandang murid sebagai subyek pengajaran bukan hanya sebagai obyek, dengan memberi kesempatan kepada murid-murid bertanya dan menyampaikan berbagai persoalan di hadapan guru. 3) Etika guru bersama murid #erniat mendidik dan menyebarkan ilmu Menghindari ketidak ikhlasan Mempergunakan metode yang mudah dipahami anak Memperhatikan kemampuan anak didik Tidak memunculkan salah satu peserta didik dan mena%ikan yang lain #ersikap terbuka, lapang dada, ari% dan ta"adhu, Membantu memecahkan masalah-masalah anak didik #ila ada anak yang berhalangan hendaknya mencari ih"alnya. *alau sebelumnya terlihat "arna tasa"u%nya, khususnya ketika membahas tentang tugas dan tanggung ja"ab seorang pendidik. !amun kali ini gagasangagasan yang dilontarkan beliau berkaitan dengan etika guru bersama murid menunjukkan kepro%esionalnya dalam pendidikan. +al ini dapat dilihat dari rangkuman gagasan yang dilontarkannya tentang kompetensi seorang pendidik, yang utamanya kompetensi pro%esional. +asyim 'sy,ari sangat menganjurkan agar seorang pendidik atau guru perlu memiliki kemampuan dalam mengembangkan metode dan memberi motiKasi serta latihan-latihan yang bersi%at membantu murid-muridnya memahami pelajaran. Selain itu, guru juga harus memahami murid-muridnya secara psikologi, mampu memahami muridnya secara indiKidual dan memecahkan persoalan yang dihadapi murid, mengarahkan murid pada minat yang lebih dicendrungi, serta guru harus bersikap ari%.

$elas pada saat +asyim 'sy,ari melontarkan pemikiran ini, ilmu pendidikan maupun ilmu psikologi pendidikan yang sekarang beredar dan dikaji secara luas belum tersebar, apalagi di kalangan pesantren. Sehingga ke-genuin-an pemikiran beliau patut untuk dikembangkan selaras dengan kemajuan dunia pendidikan. d. E*ika !er+ada, B'k'- A.a* Pe.a/aran dan Ha.0+a. Lain Yan$ Berkai*an Den$annya.

Satu hal yang menarik dan terlihat beda dengan materi-materi yang biasa disampaikan dalam ilmu pendidikan umumnya, adalah etika terhadap buku dan alatalat pendidikan. *alaupun ada etika untuk itu, namun biasanya hanya bersi%at kasuistik dan seringkali tidak tertulis, dan seringkali juga hanya dianggap sebagai aturan yang umum berlaku dan cukup diketahui oleh masing-masing indiKidu. 'kan tetapi bagi +asyim 'sy,ari memandang bah"a etika tersebut penting dan perlu diperhatikan.

i antara etika tersebut adalah9 Menganjurkan untuk mengusahakan agar memiliki buku Merelakan dan mengijinkan bila ada ka"an meminjam buku pelajaran, sebaliknya bagi peminjam menjaga barang pinjamannya Memeriksa dahulu bila membeli dan meminjamnya #ila menyalin buku syari,ah hendaknya bersuci dan menga"alnya dengan basmalah, sedangkan bila ilmu retorika atau semacamnya, maka mulailah dengan hamdalah dan shala"at !abi. *embali tampak kejelian dan ketelitian beliau dalam melihat permasalahan dan seluk beluk proses belajar mengajar. =tika khusus yang diterapkan untuk menga"ali suatu proses belajar adalah etika terhadap buku yang dijadikan sumber rujukan, apalagi kitab-kitab yang digunakan adalah kitab BkuningC yang mempunyai keistime"aan atau kelebihan tersendiri. 'gaknya beliau memakai dasar epistemologis, ilmu adalah !ur 'llah, maka bila hendak mempelajarinya orang harus

beretika, bersih dan sucikan ji"a. berman%aat dan memba"a berkah.

engan demikian ilmu yang dipelajari diharapkan

(emikiran seperti yang dituangkan oleh +asyim 'sy,ari itu patut untuk menjadi perhatian pada masa sekarang ini, apakah itu kitab BkuningC atau tidak, misalnya kitab BkuningC yang sudah diterjemahkan, atau buku-buku sekarang yang dianggap sebagai barang biasa, kaprah dan ada di mana-mana. !amun untuk mendapatkan hasil yang berman%aat dalam belajar etika semacam di atas perlu diterapkan dan mendapat perhatian. emikian sebagian dari pemikiran mengenai pendidikan yang dikemukan oleh +asyim 'sy,ari. *elihatannya pemikiran tentang pendidikan ini sejalan dengan apa yang sebelumnya telah dikemukakan oleh Imam 5ha&ali, misalnya saja, +asyim 'sy,ari mengemukakan bah"a tujuan utama pendidikan itu adalah mengamalkannya, dengan maksud agar ilmu yang dimiliki menghasilkan man%aat sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak. Imam 5ha&ali juga mengemukakan bah"a pendidikan pada prosesnya haruslah mengacu kepada pendekatan diri kepada 'llah dan kesempurnaan insani.

BAB # SIS!EM PENDIDIKAN PESAN!REN !EBUIRENG '. Sistem (endidikan di Masa *iai +asyim

Sejak a"al berdirinya hingga tahun 191H, (esantren Tebuireng menggunakan sistem pengajaran sorogan dan bandongan. Semua bentuk pengajaran tidak dibedakan dalam jenjang kelas. *enaikan kelas di"ujudkan dengan bergantinya kitab yang telah selesai dibaca 7khatam8. Materinya pun hanya berkisar pada materi (engetahuan 'gama Islam dan #ahasa 'rab. #ahasa pengantarnya adalah #ahasa $a"a dengan huru% pego 7tulisan 'rab berbahasa $a"a8. Seiring perkembangan "aktu, sistem dan metode pengajaran pun ditambah, diantaranya dengan menambah kelas musya"aroh sebagai kelas tertinggi. Santri yang berhasil masuk kelas musya"aroh jumlahnya sangat kecil, karena seleksinya sangat ketat.

alam /> tahun pertama pertumbuhan Tebuireng, *iai +asyim banyak dibantu oleh saudara iparnya, *+. 'l"i, yang pernah mengenyam pendidikan 3 tahun di Mekah. Tahun 191H, *+. Ma,shum 'li, menantu pertamanya, mengenalkan sistem klasikal 7madrasah8. Sistem madrasah merupakan sistem pengajaran yang diadopsi oleh +adratusy Syeikh dari Mekah. Tahun 191H, Madrasah Tebuireng membuka tujuh jenjang kelas dan dibagi menjadi dua tingkatan. Tahun pertama dan kedua dinamakan si%ir a"al dan si%ir tsani, yaitu masa persiapan untuk dapat memasuki masrasah lima tahun berikutnya. (ara peserta si%ir a"al dan si%ir tsani dididik secara khusus untuk memahami bahasa 'rab sebagai landasan penting bagi pendidikan madrasah lima tahun. Mulai tahun 1919, Madrasah Tebuireng secara resmi diberi nama Madrasah Sala%iyah Sya%i,iyah. *urikulumnya ditambah dengan materi #ahasa Indonesia 7Melayu8, matematika, dan geogra%i. -alu setelah kedatangan *iai Ilyas tahun 19/H, pelajaran ditambah dengan pelajaran #ahasa #elanda dan Sejarah. Tahun 19/2 kedudukan *iai Maksum sebagai kepala madrasah digantikan *iai Ilyas, sedang *iai Maksum sendiri ditunjuk oleh *iai +asyim untuk mendirikan (esantren Seblak 7sekitar />> meter arah barat Tebuireng8. Meskipun sistem pengajaran di Tebuireng sudah berkembang pesat, namun tradisi pengajian yang diasuh *iai +asyim tetap bertahan. 'palagi beliau terkenal sangat disiplin dan isti1amah mengaji. (ara santri tidak pernah bosan mengikuti pengajian beliau. *egiatan mengajar *iai +asyim diliburkan / kali dalam seminggu, yaitu pada +ari Selasa dan +ari $um,at. *iai +asyim biasanya meman%aatkan / hari libur itu untuk mencari na%kah. #eliau memantau perkembangan sa"ah dan ladangnya yang berada kurang lebih 1> km sebelah selatan Tebuireng. #eliau juga memberi kesempatan kepada para santri untuk mengadakan kegiatan kemasyarakatan seperti jam,iyah. Sedangkan pada +ari Selasa, selain pergi ke sa"ah *iai +asyim juga sering bersilaturrahim ke sanak %amili serta para santrinya yang mulai merintis pondok pesantren. +ari libur ini diman%aatkan oleh putranya, 'bdul <ahid, untuk memberikan pelajaran bahasa asing, Inggris dan #elanda, kepada para santri. Meskipun pada a"alnya *iai +asyim kurang setuju, namun 'bdul <ahid mampu meyakinkan bah"a materi bahasa asing sangat penting bagi santri, sehingga *iai +asyim akhirnya membolehkan.

(ada bulan Ramadhan, +adratus Syekh membacakan kitab Shahih #ukhari 70 jilid8 dan Shahih Muslim 70 jilid8 secara rutin. (engajian ini dimulai pada tanggal 1I Sya,ban dan selesai pada tanggal /3 Ramadhan 7kurang lebih 0> hari8. Salah seorang gurunya bahkan pernah ikut ngaji kepada beliau. Menurut satu sumber, guru *iai +asyim yang pernah ngaji ke Tebuireng adalah *iai *holil #angkalan, dan menurut sumber lainnya adalah *iai *ho&in (anji, Sidoarjo. *iai +asyim terkenal sebagai ulama yang mampu melakukan penyaringan secara ketat terhadap sekian banyak tradisi keagamaan yang dianggapnya tidak memiliki dasar-dasar dalam hadis dan ia sangat teliti dalam mengamati perkembangan tradisi ketarekatan di pulau $a"a, yang nilai-nilainya telah menyimpang dari kebenaran ajaran Islam. Menurut hasyim 'sy,ari, ia tetap mempertahankan ajaran-ajaran ma&hab untuk mena%sirkan al-Dur,an dan hadis dan pentingnya praktek tarikat.

BAB #I RELE#ANSI PEMIKIRAN KH.HASYIM ASYARI DENGAN PENDIDIKAN SEKARANG ReleKansi pemikiran *. +. +asyim 'sy,ari terhadap pendidikan sekarang nampak pada munculnya berbagai lembaga yang dinaungi panji-panji islam atau lebih dikenal dengan sebutan (ondok (esantren. (esantren sampai sekarang masih menjadi satu-satunya lembaga yang diharapkan mampu melahirkan sosok ulama yang berkualitas, dalam arti mendalam pengetahuan agamanya, agung moralitasnya dan besar dedikasi sosialnya. <alaupun banyak corak dan "arna pro%esi santri setelah belajar dari pesantren, namun %igur kiai masih dianggap sebagai bentuk paling ideal, apalagi ditengah krisis ulama sekarang ini. *+. Ilyas Rukyat 7al-Magh%urlah8 mengatakan, munculnya %igur santri sebagai seorang ulama masih menjadi harapan besar pesantren. -abel kiai tidak bisa diberikan oleh pesantren, tapi oleh masyarakat setelah melihat ilmu, moral, dan perjuangannya ditengah masyarakat. Santri tersebut mampu menyampaikan gagasan-gagasan besar dengan bahasa sederhana yang bisa dipahami dan dilaksanakan masyarakat luas.

Memang harus diakui, saat ini, alumni pesantren yang mampu muncul sebagai seorang kiai berkualitas baik dalam ilmu, moral, dan dedikasi sosialnya sedikit jumlahnya. Modernisasi pesantren mempengaruhi Kisi seorang santri dalam melihat masa depannya. #anyak dari mereka yang berkeinginan menjadi seorang birokrat, kaum pro%essional, intelektual, dan "irausaha"an. Ragam pro%esi yang mereka sandang ini menunjukkan elastisitas dan %leksibelitas pesantren dalam membentuk generasi masa depan bangsa. !amun, %enomena kelangkaan ulama menjadi masalah serius yang menarik diperbincangkan. Identitas pesantren sebagai lembaga ta%a11uh %iddin 7pendalaman ilmu agama8 dipertanyakan banyak pihak. Menurut *+. M'. Sahal Mah%udh, semangat santri dalam mengkaji dan mengembangkan ilmu sekarang jauh dibanding santri &aman dulu. Sehingga pesantren sekarang semakin sulit melahirkan ulama besar. Menurutnya, %igur santri yang mendalam pemahaman a1idah dan syari,ah masih menjadi %igur ideal ditengah goncangan pemikiran keislaman yang passi%sekarangini. isinilah tantangan besar pesantren, bagaimana memadukan Kisi melahirkan seorang kiai yang berkualitas di satu sisi dan mengakomodir modernisasi tanpa kehilangan identitasnya sebagai lembaga ta%a11uh %iddin disisi yang lain.

Modernisasi kehidupan yang menyentuh semua aspek kehidupan akibat reKolusi ilmu pengetahuan dan teknologi meniscayakan semua pihak untuk meresponnya secara akti% dan kontekstual. Masalah-masalah kontemporer yang datang silih berganti menuntut partisipasi akti% pesantren untuk ikut memberikan kontribusi maksimal agar mampu memandu gerak dinamika sejarah dengan nilainilai sucinya. Seorang kiai atau santri dituntut untuk akti% mengikuti perkembangan in%ormasi dan melakukan reKitalisasi tradisi intelektualnya untuk merumuskan ja"aban-ja"aban sederhana yang aplikati% bagi aneka macam problem kontemporer tersebut. kehidupan. *alau pesantren tidak mampu merespons masalah kontemporer dengan kha&anah intelektualnya, maka krisis keilmuan pesantren akan berimbas pada krisis identitas santri dalam menatap masa depannya. *risis identitas ini akan menurunkan kepercayaan diri santri dalam mengarungi masa depannya. =%eknya, semangat isinilah letak releKansi dan aktualitas pesantren ditengah moderasi

santri dalam mengkaji kha&anah intelektual dan "acana kontemporer sebagai modal aktualisasi diri ditengah kehidupan sosial menjadi rendah. Inilah masalah serius yang harus segera ditanggulangi. *arena kebutuhan akan lahirnya ulama masa depan yang berkualitas sudah sangat mendesak supaya kehidupan dunia modern tidak berjalan tanpa kontrol dan oKer action. 'khirnya, kita berharap pesantren mampu menja"ab kritik pedas selama ini tentang kelangkaan ulama yang berkualitas tinggi, bukan sekedar ulama biasa. @ang perlu diyakini, pesantren mampu melakukan tugas sucinya ini dengan kerja keras menuju keridloan 'llah S"t.

PENU!UP emikianlah makalah tentang #I:5R'4I *+. +'S@IM 'S@,'RI yang kami sususn ini , semoga berman%aat dan berguna bagi kita semua dalam mempelajari serta untuk menambah pengetahuan. 'pabila ada kekurangan maupun kesalahan dalam penyampaian makalah ini, kami selaku penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar tidak terulang lagi kesalahan di kemudian hari dan juga kami selaku penulis minta dibukakan pintu maa% yang sebesar-besarnya atas kekurangan dan kesalahan dalam penyampaiannya, karena kesempurnaan hanyalah milik 'llah S<T dan kesalahan hanyalah milik manusia itu sendiri.

You might also like