You are on page 1of 32

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah diberi kesempatan untuk memberikan argumentasinya yang dituangkan dalam makalah ini, tujuan penulis dalam menyusun makalah ini, penulis berasumsi bahwa pemba a harus tahu dan mengerti !Aspek Perpajakan Atas R"yalti# dan mengapa perlu sekali untuk dipelajari dan dipahami$ Mengingat banyaknya t"pik yang harus dibahas dan disesuaikan dengan silabus mata kuliah Seminar Perpajakan di perguruan tinggi, maka penulis memberikan pengertian se ara terperin i agar pemba a bisa epat paham dengan maksud penulisan makalah ini$ Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mengandung banyak kekurangan$ %leh karena itu penulis sangat berterimakasih apabila pemba a bersedia memberikan kritik dan saran,sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan makalah berikutnya$ Penulis juga mengu apkan terimakasih banyak kepada &"sen 'eminar Perpajakan, (apak Nengah 'udjana yang telah memberikan tugas makalah ini, karena dengan adanya makalah ini penulis bisa lebih paham arti dan makna pembahasan !Aspek Perpajakan Atas R"yalti#$ 'em"ga makalah ini berman)aat bagi kita semua$

Malang, * April +,*-

Penulis

1|Page

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$1.1 .atar (elakang$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$1.2 Rumusan Masalah$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$/ 1.3 Tujuan Masalah$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$/ BAB II TINJAUAN PUSTAKA$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$0 2.1 Pengertian Pajak$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$0 2.2 1ungsi Pajak$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$2 2.3 'ubjek dan %bjek Pajak$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$3 2.4 Pengertian R"yalti$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$4 +$-$* &asar 5ukum R"yalti$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*+ +$-$+ Tari) PPh atas R"yalti dan &PP atas R"yalti$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*+ +$-$6 'i)at Pem"t"ngan PPh, Tata 7ara Pem"t"ngan, dan Pelaku Pem"t"ngan PPh Pasal +68+0$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*+$-$/ R"yalti dalam kepabeanan$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*/ BAB III PEMBAHASAN$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*0 3.1 (entuk 9 (entuk R"yalti di dalam dunia (isnis$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*0 3.2 Aspek Perpajakan terhadap R"yalti$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$*4
2|Page

3.3 Mekanisme Perpajakan terhadap R"yalti$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$+0 3.4 Pengaruh Pajak R"yalti terhadap penerimaan negara$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$+3 BAB IV PENUTUP$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$6, DAFTAR PUSTAKA

3|Page

BAB I PENDAHULUAN *$* .atar (elakang :nd"nesia dapat dikateg"rikan sebagai negara berkembang dimana

pembangunan tumbuh dengan pesat$ 'umber pemasukan diper"leh dari ;ajib Pajak berupa pembayaran pajak$ Negara berkembang sangat membutuhkan dana yang terbilang ukup besar$ &ana ini digunakan sebagai biaya pengeluaran rutin, pengeluaran tidak rutin dan pengeluaran pembangunan, man)aat dari pembangunan adalah men iptakan masyarakat yang makmur dan sejahtera$ Agar penerimaan pajak maksimal, maka pemerintah selalu memperbaiki, menyesuaikan dan mengubah tata ara maupun tari) yang dibebankan kepada ;ajib Pajak$ Perbaikan, penyesuaian dan perubahan ini diatur dalam <ndang <ndang prinsip pemungutan pajak tidak Perpajakan, agar prinsip= mempengaruhi e)isiensi perek"n"mian$

&iharapkan ;ajib Pajak mengikuti perkembangan perpajakan yang berlaku umum, seperti sel) assessment system yang diterapkan "leh pemerintah, dimana ;ajib Pajak diberikan keleluasaan dalam men atat, mem"t"ng, membayar serta melap"rkan sendiri besar pajak yang terutang atau yang harus dibayarkan "leh ;ajib Pajak tersebut$ &alam era gl"balisasi, banyak bermun ulan )"rmat bisnis baru yang tidak pernah ada sebelumnya dan ditambah banyaknya pengaruh luar negeri dalam sekt"r 9 sekt"r pertambangan$ 1"rmat baru dalam berbisnis ini timbul did"r"ng "leh kebutuhan manusia untuk dapat lebih meng"ptimalkan sebaik=baiknya p"tensi yang dimilikinya demi memper"leh keuntungan yang semaksimal mungkin, termasuk perkembangan tekn"l"gi yang terus berjalan$ &ari sinilah kemudian timbul jenis=jenis bisnis baru, mulai dari waralaba >)ran hise?, e= "mmer e, telemarketing, dan lain sebagainya$

4|Page

Melihat jumlahnya yang banyak, tidak salah apabila "m@et yang dihasilkan "leh bisnis ini menyentuh angka yang ukup menjanjikan$ 5al ini dengan kata lain juga mengindikasikan besarnya p"tensi pendapatan negara dalam bidang pajak yang dapat diraih dari bisnis ini$ 'ayangnya, p"tensi pemasukan pajak dari sekt"r r"yalty ini belum dapat di"ptimalkan sebagaimana yang diharapkan$ 5al ini dikarenakan banyaknya pelaku bisnis lisensi yang tidak men atatkan usahanya kepada pemerintah, sehimgga besar kemungkinan pemerintah tidak memper"leh pemasukan dari PPh atas r"yalty$ &alam Tulisan ini, selain mem)"kuskan pada implementasi perpajakan atas bisnis r"yalty, kami juga menitikberatkan tentang hambatan=hambatan yang timbul dalam pengenaan pajak atas r"yalti, de)inisi mengenai penghasilan yang akan dikenakan pajak penghasilan, apakah penghasilan tersebut terklasi)ikasi sebagai r"yalty dan lain sebagainya$ Mengingat hal tersebut makalah ini disusun sehingga penulis diharapkan mampu memberikan in)"rmasi dan data yang berman)aat khusunya bagi penulis dan umumnya pada pemba a$ *$+ Rumusan Masalah *$ (agaimana bentuk 9 bentuk r"yalti dalam bisnisA +$ (agaimana aspek perpajakan atas r"yaltiA 6$ (agaimana mekanisme perpajakan terhadap r"yalti A -$ (agaimana pengaruh r"yalti terhadap penerimaan negaraA *$6 Tujuan Masalah *$ <ntuk mengetahui bentuk 9 bentuk r"yalti dalam bisnis$ +$ <ntuk mengetahui aspek perpajakan atas r"yalti$ 6$ <ntuk mengetahui mekanisme perpajakan terhadap r"yalti$
5|Page

-$ <ntuk mengetahui pengaruh r"yalti terhadap penerimaan negara$ BAB II TINJAUAN PUSTAKA +$* Pengertian Pajak 'ebelum membi arakan p"k"k bahasan yang akan diangkat dalam makalah ini, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai pengertian pajak$ Terdapat berbagai de)inisi yang menjelaskan tentang pengertian pajak di kalangan para ahli$ (eberapa diantaranya memberikan pengertian pajak sebagai berikut B '"emahamidjaja >dalam .esmana, *44- B 2? mende)inisikan pajak sebagai berikut B !Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa bersasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barangbarang dan jasa kolekktif dalam mencapai kesejahteraan umum. Pr")$ &r$ R" hmat '"emitr", '5 >dalam buku Perpajakan, edisi reCisi +,** B *? mende)inisakan pajak sebagai B !Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan ndang-undang ! yang dapat dipaksakan" dengan tidak mendapat jasa timbale !kontraprestasi" yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. &alam sisi lain, ditegaskan dalam <ndang=undang Perpajakan Pasal * angka * <ndang=undang N"m"r +3 Tahun +,,2 mende)inikan Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang berdifat memaksa berdasarkan kemakmuran rakyat. ndang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya

6|Page

&ari de)inisi dan penjelasan yang telah disampaikan "leh beberapa ahli serta yang telah ditegaskan dalam Pasal * angka * <ndang=undang Perpajakan N"m"r +3 Tahun +,,2 dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur=unsur B a$ :uran atau k"ntribusi wajib rakyat kepada Negara b$ &ipungut pemerintah berdasarkan peraturan <ndang=<ndang Perpajakan $ (esi)at memaksa d$ Tidak mendapat jasa timbal atau k"ntraprestasi se ara langsung e$ &igunakan untuk membiayai pengeluaran se ara umum sehubungan dengan penyelenggaraan pemerintaah serta untuk kemakmuran rakyat$ +$+ 1ungsi Pajak Pr")$ &r$ Mardiasm", M(A$, AK >dalam bukunya Perpajakan +,** B *? menjelaskan dalam perpajakan terdapat dua )ungsi pajak, yaitu B *$ 1ungsi budgetair 1ungsi budgetair pajak terhadap Negara adalah sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran=pengeluaran dan segala kebutuhan Negara dalam menjalankan pemerintahan dan untuk memenuhi segala aspek kebutuhan saranan dan prasarana guna menunjang kemakmuran rakyat$ +$ 1ungsi #egulerend 1ungsi budgetair pajak adalah sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang s" ial dan ek"n"mi$ 7"nt"h B
7|Page

a$ Pengenaan tari) pajak yang tinggi terhadap minuman keras ditujukan untuk mengurangi tingkat k"nsumsi yang tinggi atas minuman beralk"h"l$ b$ Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang=barang mewah untuk mengurangi gaya hidup k"nsumti) $ Tari) PPN untuk eksp"r sebesar ,D untuk mend"r"ng eksp"r pr"duk :nd"nesia di pasaran dunia$

+$6

'ubjek dan %bjek Pajak Yang menjadi subjek pajak adalahB a$ *? "rang pribadiE +? warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhakE b$ (adan, dan $ (entuk <saha Tetap F'ubjek Pajak dalam ne e!" ialahB a$ "rang pribadi yang bertempat tinggal di :nd"nesia, "rang pribadi yang berada di :nd"nesia lebih dari *36 >seratus delapan puluh tiga? hari dalam jangka waktu *+ >dua belas? bulan, atau "rang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di :nd"nesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di :nd"nesiaE b$ badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di :nd"nesia, ke uali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteriaB
8|Page

=pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang=undanganE =pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan (elanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan (elanja &aerahE =penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah &aerahE dan =pembukuannya diperiksa "leh aparat pengawasan )ungsi"nal negaraE dan $ warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak$

F'ubjek Pajak L#a! Ne e!" ialahB a$ "rang pribadi yang tidak bertempat tinggal di :nd"nesia, "rang pribadi yang berada di :nd"nesia tidak lebih dari *36 >seratus delapan puluh tiga? hari dalam jangka waktu *+ >dua belas? bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di :nd"nesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di :nd"nesiaE dan b$ "rang pribadi yang tidak bertempat tinggal di :nd"nesia, "rang pribadi yang berada di :nd"nesia tidak lebih dari *36 >seratus delapan puluh tiga? hari dalam jangka waktu *+ >dua belas? bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di :nd"nesia, yang dapat menerima atau memper"leh penghasilan dari :nd"nesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di :nd"nesia$ %bjek Pajak ialahB (erdasarkan << N" 60 tahun +,,3 Pasal - ayat >*? huru) h , Yang menjadi "bjek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ek"n"mis yang diterima
9|Page

atau diper"leh ;ajib Pajak, baik yang berasal dari :nd"nesia maupun dari luar :nd"nesia, yang dapat dipakai untuk k"nsumsi atau untuk menambah kekayaan ;ajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk antara lain penghasilan berupa r"yalti$

+$-

Pen e!$"an R%&al$" R"yalti adalah h"n"rarium8)ee yang dibayar "leh li ensee8)ran hisee, sebagai pemakai k"nsep, sistem, penemuan, pr"ses, met"de8 ara >5AK:?, l"g", merk8nama pada li ens"r8)ran his"r dan8atau pemilik bisnis waralaba sesuai dengan yang telah disepakati >mutual agreement?$ Menurut Kamus (ahasa :nd"nesia, r"yalti adalah r"yalty yaitu jumlah yang dibayarkan untuk penggunaan pr"perti, seperti hak paten, hak ipta, atau sumber alamE misalnya, pen ipta mendapat bayaran r"yalti ketika iptaannya dipr"duksi dan dijualE penulis dapat memper"leh r"yalti ketika buku hasil karya tulisannya dijualE pemilik tanah menyewakan tanahnya ke perusahaan minyak atau perusahaan penambangan akan memper"leh r"yalti atas dasar jumlah minyak yang dihasilkan dan tanah tersebut$ &alam penjelasan <ndang=undang N"$ 60 Tahun +,,3 Pasal - ayat >*? huru) h << PPh, disebutkan bahwa R"yalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atau terutang dengan ara atau perhitungan apa pun, baik yang dilakukan se ara berkala maupun tidak, sebagai imbalan atasB *$ Penggunaan atau hak menggunakan hak ipta di bidang kesusateraan,

kesenian atau karya ilmiah, paten, disain atau m"del, ren ana, )"rmula atau pr"ses rahasia, merek dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual8industrial atau hak serupa lainnyaE

10 | P a g e

+$

Penggunaan atau hak menggunakan peralatan8perlengkapan industrial,

k"mersial, atau ilmiah$ 6$ Pemberian pengetahuan atau in)"rmasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial,

atau k"mersial$ -$ Pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan

atau hak menggunakan hak=hak yang disebutkan pada butir *, butir + maupun butir 6 di atas, berupaB a$ Penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat "ptik, atau tekn"l"gi serupa$ b$ Penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, untuk siaran teleCisi atau radi" yang disiarkan8dipan arkan melalui satelit, kabel, serat "ptik, atau tekn"l"gi serupa$ $ Penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radi" k"munikasi$ /$ Penggunaan atau hak menggunakan )ilm gambar hidup >m"ti"n pi ture )ilms?, )ilm atau pita Cide" untuk siaran teleCisi, atau pita suara untuk siaran radi"$ 0$ Pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pembarian hak kekayaan intelektual8idustrial atau hak=hak lainnya sebagaimana tersebut di atas$

Pengertian R"yalti berdasarkan 'a(al 12 M%del P3B Ind%ne("a adalahB

11 | P a g e

*$

penggunaan atau hak untuk menggunakanB "pyright, paten, desain atau m"del, ren ana, )"rmula atau pr"ses rahasia, merek dagang, atau harta atau hak lainnya yang sejenis

+$

penggunaan atau hak untuk menggunakanB peralatan industri, dagang, atau ilmu pengetahuan

6$

penyediaan pengetahuan atau in)"rmasi tentang ilmu pengetahuan, teknik, industri, atau perdagangan

-$

penyediaan bantuan atau in)"rmasi tambahan yang terkait dengan harta atau hak yang telah disebut di atas

/$

penggunaan, atau hak untuk menggunakan, )ilm sinemat"gra)i, )ilm atau Cide" yang digunakan untuk siaran teleCisi, atau pita rekaman yang digunakan untuk siaran radi"

+$-$* Da(a! H#)#m R%&al$" &asar hukum yang mengatur tentang r"yalty yakni B *$ +$ 6$ -$ <ndang=undang N"$ 60 Tahun +,,3 Pasal - ayat >*? huru) h << PPh << N"$60 Tahun +,,3, dalam pasal +6 << PPh << N"$60 Tahun +,,3, dalam pasal +0 ayat >*? huru) << PPh '<RAT E&ARAN &:REKT<R GEN&ERA. PAGAK

N%M%R 'E = 68PG8+,**tentang Pajak Penghasilan berupa r"yalti dan perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas 1ilm :mp"r$ /$ 0$ <ndang=undang N"m"r 2 Tahun *436 Pasal - mengenai "byek PPh$ Keputusan Meteri Keuangan N"$+028KMK ,$*+8*423$

12 | P a g e

2$ 3$

Pasal *+ M"del P6( :nd"nesia Peraturan Menteri Keuangan N"m"r *0,8PMK$,-8+,*, tentang Nilai Pabean <ntuk Perhitungan (ea Masuk

+$-$+ Ta!"* PP+ a$a( R%&al$& , DPP a$a( R%&al$& 'esuai dasar hukum <ndang 9 <ndang PPh, maka atas R"yalti dikenakan PPh pasal +6 sebesar */D >lima belas persen? dari jumlah brut" R"yalti yang dibayarkan8terutang$ &an jika penerima R"yalti tidak mempunyai NP;P, maka tari)nya dinaikan *,,D >seratus persen? sehingga PPh Pasal +6 yang harus dip"t"ng sebesar 6,D >tiga puluh persen? dari jumlah brut" R"yalti$ Namun selain dikenai PPh Pasal +6, r"yalti juga dikenakan tari) PPh pasal +0 ayat * << PPh +,,3 yaitu sebesar +,D >dua puluh persen? atau berdasarkan $a% $reaty dari jumlah brut" "leh pihak yang wajib membayarkan yaitu negara d"misili dari ;ajib Pajak luar negeri selain yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui bentuk usaha tetap di :nd"nesia sebagaimana dimaksud di atas adalah negara tempat tinggal atau tempat kedudukan ;ajib Pajak luar negeri yang sebenarnya menerima man)aat dari penghasilan tersebut >bene)i ial "wner?$ Pen e-#al"an Tidak semua R"yalti tersebut di atas harus dip"t"ng PPh Pasal +6$ 'ebab sesuai dengan ketentuan yang berlaku R"yalti yang dibayarkan atau terutang kepada bank tidak perlu dip"t"ng PPh Pasal +6 HPasal +6 ayat >-? huru) a << PPhI$ 'edangkan r"yalti yang dike ualikan dari pengenaan PPh Pasal +0 yaitu berhubungan dengan )ilm imp"r apabila atas penghasilan yang dibayarkan sehubungan dengan pembelian tersebut B

13 | P a g e

a?

seluruh hak ipta >termasuk hak edar di negara lain? telah berpindah

tanpa persyaratan tertentu, termasuk tanpa ada kewajiban pembayaran k"mpensasi di kemudian hariE atau b? diberikan hak menggunakan hak ipta tanpa hak untuk mengumumkan

dan8atau memperbanyak iptaannya, Pen e-#al"an a$a( PP+ 'a(al 2./ (<T dike ualikan dari pem"t"ngan PPh Pasal +0 apabila Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi Pajak Penghasilan dari (<T ditanamkan kembali di :nd"nesia dengan syaratB *$ Penanaman kembali dilakukan atas seluruh penghasilan kena pajak setelah dikurangi PPh dalam bentuk penyertaan m"dal pada perusahaan yang didirikan dan berkedudukan di :nd"nesia sebagai pendiri atau peserta pendiri, danE +$ dilakukan dalam tahun berjalan atau selambat=lambatnya tahun pajak berikutnya dari tahun pajak diterima atau diper"leh penghasilan tersebutE 6$ tidak melakukan pengalihan atas penanaman kembali tersebut

sekurangkurangnya dalam waktu + >dua? tahun sesudah perusahaan tempat penanaman dilakukan, mulai berpr"duksi k"mersil$ -$ (adan=badan :nternasi"nal yang ditetapkan "leh Menteri Keuangan$

+$-$- S"*a$ Pem%$%n an PP+0 Ta$a 1a!a Pem%$%n an0 dan Pela)# Pem%$%n an PP+ Pa(al 2322. Pem%$%n PP+ Pa(al 2322./ = (adan PemerintahE
14 | P a g e

= = = =

'ubjek Pajak dalam negeriE Penyelenggara KegiatanE (<T >(entuk <saha Tetap?E Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya selain (<T di :nd"nesia$ Saa$ Pen&e$%!an , Pela'%!an PPh Pasal +6 dan PPh pasal +0 atas R"yalti harus diset"rkan di bank persepsi paling lambat pada tanggal *, >sepuluh? bulan berikutnya setelah berakhirnya bulan >Masa Pajak? terutangnya PPh$ Pelap"ran >penyampaian 'PT Masa PPh Pasal +68+0?, disampaikan ke Kant"r Pelayanan Pajak d"misili paling lambat tanggal +, >dua puluh? bulan berikutnya setelah berakhirnya bulan >Masa Pajak? terutangnya PPh Pasal +68+0$ Terdapat penge ualian tanggal penyet"ran maupun tanggal pelap"ran ketika berkenaan dengan tepat pada hari libur, termasuk hari 'abtu dan8atau libur nasi"nal, maka penyet"ran dan pelap"ran dapat dilaksanakan pada hari kerja berikutnya$ &alam hal ini yang dimaksud dengan hari libur nasi"nal termasuk jugaB a$ 5ari yang diliburkan untuk penyelenggaraan Pemilihan <mum yang ditetapkan "leh pemerintahE dan b$ 7uti bersama se ara nasi"nal yang ditetapkan "leh Pemerintah >Pasal 6 dan Pasal 3 ayat >+? dan ayat >6? Peraturan Menteri Keuangan N"m"r *3-8PMK$,68+,,2?$ 1%n$%+/ Pem"t"ngan PPh Pasal +0 dilakukan tanggal +- Mei +,,4, penyet"ran paling lambat tanggal *, Guni +,,4 dan dilap"rkan ke Kant"r Pelayanan Pajak paling lambat tanggal +, Guni +,,4$ 'i)at Pem"t"ngan Pajak atas R"yalti ialah 3"$++%ld"n S&($em dan dip"t"ng pada saat pembayaran r"yalti$
15 | P a g e

Ta$a 1a!a Pem%$%n an = PPh pasal +0 terutang pada akhir bulan dilakukannya pembayaran atau akhir bulan terutangnya penghasilan, tergantung yang mana terjadi lebih dahulu$ = Pem"t"ng PPh pasal +0 wajib membuat bukti pem"t"ngan PPh pasal +0 rangkap 6 B F lembar pertama untuk ;ajib Pajak luar negeriE F lembar kedua untuk Kant"r Pelayanan PajakE F lembar ketiga untuk arsip Pem"t"ng$ +$-$/ R%&al$" dalam Ke'a4eanan Menurut PMK *0,8PMK$,-8+,*,, nilai R"yalti harus ditambahkan dalam nilai transaksi >nilai pabean? apabila memenuhi 6 syarat sebagai berikutB *$ R"yalti dibayar "leh Pembeli >:mp"rtir? +$ R"yalti merupakan persyaratan dalam penjualan barang :mp"r 6$ (erkaitan dengan barang :mp"r <mumnya apabila berasal dari luar negeri, maka R"yalti tersebut wajib dipungut Pajak Pertambahan Nilai sesuai prinsip destination principle yang menjelaskan bahwa barang (KP yang berasal dari .uar Pabean masuk ke dalam &aerah Pabean maka dikenakan PPN$

BAB III PEMBAHASAN

16 | P a g e

3.1

Ben$#) 5 Ben$#) R%&al$" d" dalam d#n"a B"(n"( R"yalti >r"yalty? yang dibayarkan atau terutang kepada 'ubjek Pajak dalam negeri adalah merupakan salah satu "bjek pem"t"ngan PPh Pasal +6$ (anyak sekali aneka ragam bentuk r"yalti dalam dunia bisnis salah satunya dalam industri per )ilm an$ Ma am 9 ma am bentuk r"yalti nya sebagai berikutB &alam industri )ilm, r"yalti adalah nilai bagi hasil yang diterima "leh pemilik sebuah hak kekayaan intelektual atau karya, atas penggunaan karya tersebut "leh "rang lainE biasanya menga u terhadap karya ipta lagu$ R"yalti ini pun dapat sebesar ,D atau *,,D, tergantung perjanjian antara pemilik karya dan pihak yang mau mengekspl"itasi$ Pada intinya, setiap karyanya dipakai, baik itu diduplikasi, disiarkan ataupun digunakan dengan pr"duk lain >yang dinamakan hak sinkr"nisasi, biasanya untuk iklan, s"undtra k )ilm, dan sebagainya?, sang pemilik karya akan mendapat bagian, sesuai dengan kesepakatan$ Kata kun inya, kesepakatan$ Terdapat berbagai kesepakatan antara perwakilan pen ipta lagu dan perusahaan rekaman mengenai penggunaan lagu untuk rekaman, dan pr"ses pembayaran r"yalti dari perusahaan rekaman ke perwakilan pen ipta lagu >yaitu penerbit musik atau publisher, yang bertindak sebagai sema am perwakilan bisnis8agen untuk k"mp"ser8pen ipta lagu? adalah pr"ses bisnis sehari=hari, dan nilai r"yaltinya pun ada kalanya disepakati pada tingkat industri, antar as"siasi perusahaan rekaman dan as"siasi penerbit musik, untuk peri"de tertentu$ Kesepakatan tingkat industri ini gunanya untuk mengurangi pr"ses neg"siasi berulang setiap pembuatan album, dan berlaku untuk semua angg"ta para as"siasi$

Me-+an"-al R%&al$& 5ak mekanikal, atau me hani al r"yalty rights itu pada intinya hak r"yalti atas setiap penggandaan sebuah karya ipta lagu$ Gadi, pen ipta lagu yang tergabung
17 | P a g e

dalam perusahaan yang di dalam as"siasi penerbit musik yang lagunya digunakan "leh angg"ta as"siasi perusahaan rekaman, akan mendapat r"yalti setiap kali album8pr"duk digital yang menggunakan karya ipta dia digunakan$ Karena penerbit musik berlaku sebagai agennya, jumlah uang yang akhirnya diterima juga tergantung kesepakatan antara sang pen ipta lagu dan penerbit musik, yang nilainya tergantung neg"siasi >dan tidak diatur "leh kesepakatan tingkat industri?$ P#4l"- Pe!*%!man-e R%&al$& 5ak pengumuman, atau publi per)"rman e, pada dasarnya mengatur hak r"yalti untuk pemakaian karya ipta lagu yang disiarkan atau diumumkan ke khalayak umum, dalam bentuk yang !tak terhitung#, seperti melalu siaran TJ dan radi", kara"ke atau hiburan musik di rest"ran8 a)e$ 5itungan ditentukan dengan ara lain, misalnya dengan perhitungan luasnya a)e$ <mumnya, hak pengumuman ini dikel"la "leh sebuah badan lain yang ditunjuk pemerintah atau atas kesepakatan industri, seperti ;AM: di :nd"nesia$ S"n)!%n"(a(" 5ak ini berkaitan dengan sebuah karya ipta lagu digunakan untuk KdipadukanL dengan pr"duk pihak ketiga, misalnya iklan teleCisi, )ilm, sp"t radi", s"undtra kE bahkan seharusnya a ara g"sip yang sering menggunakan lagu p"p sebagai latar belakang musik seharusnya membayarkan hak sinkr"nisasi$ Nilai r"yalti yang dibayarkan adalah berdasarkan kesepakatan antara pihak$ 'edangkan dalam dunia pertambangan, r"yalti bisa berbentuk batu bara dan bisa berbentuk tambang$ !&ikutip dari TEMPO Interaktif, Jakarta' Pemerintah siapkan opsi mengubah penerimaan royalti bagi industri batu bara yang saat ini berbentuk uang menjadi bentuk batu bara. (psi ini merupakan alternatif untuk memenuhi kebutuhan batu bara di dalam negeri. )enteri *nergi dan Sumber &aya )ineral !*S&)", Purnomo +usgiantoro,
18 | P a g e

mengatakan selama ini perusahaan batu bara dikenai royalti ,-,. persen dari hasil produksi batu bara. /ewajiban ini berlaku bagi pemegang kontrak karya dan perjanjian karya pengusahaan dan pengelolaan batubara. 0Saya sudah mengusulkan perubahan itu, saat ini lagi dibahas di &epartemen /euangan, kata Purnomo di 1akarta, /amis !,234". Namun pemerintah tetap menyiapkan alternatif pembatasan ekspor dengan mewajibkan industri batu bara memasok pasar domestik atau domestic market obligation !&)(". 5ila nanti perubahan royalti itu disepakati, kata Purnomo, maka pasokan batu bara di dalam negeri akan terpenuhi. Sebab saat ini total produksi batu bara sekitar 6-2 juta ton, sehingga ,-,. persen dari jumlah tersebut sekitar -,,2. juta ton. Sementara kebutuhan batu bara dalam negeri sekitar 67 juta ton." &alam kasus pajak )ilm imp"r, awalnya yang menjadi p"k"k permasalahan adalah perhitungan ulang terhadap dasar pengenaan pajak dalam rangka imp"r=nilai imp"r= yang mana nilai yang digunakan selama ini belum memasukkan unsur r"yalti$ Akibatnya, terbitlah surat ketetapan pajak yang menjadi p"lemik dan sengketa$ Padahal atas r"yalti )ilm imp"r sudah diatur dikenakan Pajak Penghasilan Pasal +0$ .a@imnya, ketika dilakukan imp"r )ilm juga dibayar r"yalti atas )ilm tersebut sehingga pihak imp"rtir dapat langsung mem"t"ng pajak atas r"yaltinya$ Namun, dalam praktik selama ini, ada r"yalti yang dibayarkan setelah beberapa lama tergantung dari berapa banyak k"pi )ilmnya$ 3.2 A('e) 5 a('e) Pe!'a6a)an dalam R%&al$" R"yalti adalah salah satu bentuk "bjek Pajak Penghasilan berdasarkan Pasal - ayat >*? << N" 60 tahun +,,3 huru) h, yaituB Yang menjadi "bjek pajak adalah penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan ek"n"mis yang diterima atau diper"leh ;ajib Pajak, baik yang berasal dari :nd"nesia
19 | P a g e

maupun dari luar :nd"nesia, yang dapat dipakai untuk k"nsumsi atau untuk menambah kekayaan ;ajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk antara lain penghasilan berupa !%&al$". Maka dari itu R"yalti dikenakan PPh pasal +6 sesuai jenis=jenis penghasilan yang menjadi "bjek pem"t"ngan PPh Pasal +6 diatur dalam Pasal +6 ayat >*? huru) a dan huru) b <ndang=undang Pajak Penghasilan, yaitu B *$diCiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat >*? huru) g <ndang=undang Pajak Penghasilan *43-E +$bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat >*? huru) ) <ndang=undang Pajak Penghasilan *43-E 6$r"yaltiE -$hadiah, penghargaan, b"nus, dan sejenisnya selain yang telah dip"t"ng Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +* ayat >*? huru) e <ndang=undang Pajak Penghasilan *43-E /$sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, ke uali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat >+? <ndang=undang Pajak PenghasilanE dan 0$imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa k"nstruksi, jasa k"nsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dip"t"ng Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +*$ (erdasarkan ketentuan PP N"m"r 4- tahun +,*,, Pem"t"ngan PPh Pasal +6 dilakukan pada akhir bulan dibayarkannya penghasilan, akhir bulan disediakan untuk dibayarkannya penghasilan, atau akhir bulan jatuh temp"nya pembayaran penghasilan, tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu$ &itegaskan kembali
20 | P a g e

bahwa saat terutangnya PPh Pasal +6 adalah pada saat pembayaran, saat disediakan untuk dibayarkan >sepertiB diCiden? dan jatuh temp" >sepertiB bunga dan sewa?, saat yang ditentukan dalam k"ntrak atau perjanjian atau )aktur >sepertiB r"yalti, imbalan jasa teknik atau jasa manajemen atau jasa lainnya? 'ementara itu, yang dimaksud dengan !saat jatuh temp" pembayaran# adalah saat kewajiban untuk melakukan pembayaran yang didasarkan atas kesepakatan, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dalam k"ntrak atau perjanjian atau )aktur$ R#an L"n )#' Pem%$%n an PP+ Pa(al 23 Pada dasarnya pengenaan Pajak Penghasilan Pasal +6 baru bisa dilakukan jika telah memenuhi ruang lingkup pengenaan, yaitu pemberi penghasilan memenuhi kriteria sebagai pem"t"ng PPh Pasal +6, penerima penghasilan memenuhi kriteria sebagai )ihak yang dip"t"ng PPh Pasal +6 dan jenis penghasilan yang dibayarkan adalah termasuk penghasilan=penghasilan yang merupakan "bjek pem"t"ngan PPh Pasal +6$ Pem"t"ng Pajak Penghasilan Pasal +6 (erdasarkan ketentuan Pasal +6 ayat >*? <ndang=undang N"m"r 2 Tahun *436 sebagaimana telah diubah terakhir dengan <ndang=undang N"m"r 60 Tahun +,,3 ><ndang=undang Pajak Penghasilan *43-?, pem"t"ng Pajak Penghasilan >PPh? Pasal +6 adalah B a$ (adan Pemerintah

Tidak ada penjelasan dalam <ndang=undang Pajak Penghasilan tentang arti (adan Pemerintah ini$ Namun demikian, tidak sulit untuk mengartikan bahwa yang dimaksud dengan (adan Pemerintah adalah Pemerintah negara Republik :nd"nesia dan Pemerintah &aerah di :nd"nesia beserta instansi=instansi di bawahnya$ &alam prakteknya, pem"t"ngan PPh Pasal +6 "leh instansi pemerintah dilakukan "leh bendahara pemerintah$
21 | P a g e

b$

'ubjek Pajak (adan dalam negeri

(erdasarkan Pasal + ayat >6? huru) b <ndang=undang Pajak Penghasilan *43-, subjek pajak badan dalam negeri adalah badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di :nd"nesia$ :stlah didirikan mengandung arti bahwa badan tersebut didirikan berdasarkan ketentuan hukum di :nd"nesia$ 'ementara itu istilah bertempat kedudukan menunjukkan bahwa badan tersebut memiliki e)ekti) manajemen di :nd"nesia di mana pengambilan keputusan=keputusan penting tentang badan tersebut dilakukan di :nd"nesia$ Pengertian badan sendiri berdasarkan Pasal + ayat >*? huru) b <ndang=undang Pajak Penghasilan *43- adalah sekumpulan "rang dan8atau m"dal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perser"an terbatas, perser"an k"manditer, perser"an lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, )irma, k"ngsi, k"perasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, "rganisasi massa, "rganisasi s"sial p"litik, atau "rganisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk k"ntrak inCestasi k"lekti) dan bentuk usaha tetap

Penyelenggara kegiatan

Penyelenggara kegiatan bisa berbentuk badan, "rang pribadi atau kepanitiaan yang melakukan suatu eCent atau kegiatan$ 7"nt"h penyelenggara kegiatan adalah "rang pribadi atau badan yang meng"rganisir suatu a ara seperti pertunjukkan, perl"mbaan, seminar dan lain=lain$ d$ (entuk <saha Tetap >(<T?

(<T adalah bagian dari 'ubjek Pajak luar negeri yang melakukan kegiatan di :nd"nesia sehingga menerima atau memper"leh penghasilan yang bersumber dari :nd"nesia$ ;alaupun termasuk ;ajib Pajak luar negeri, pemenuhan hak dan
22 | P a g e

kewajiban (<T disamakan dengan pemenuhan hak dan kewajiban ;ajib Pajak dalam negeri$ Pengertian (<T bisa kita temukan dalam Pasal + ayat >/? <ndang=undang Pajak Penghasilan, yaitu bentuk usaha yang dipergunakan "leh "rang pribadi yang tidak bertempat tinggal di :nd"nesia, "rang pribadi yang berada di :nd"nesia tidak lebih dari *36 >seratus delapan puluh tiga? hari dalam jangka waktu *+ >dua belas? bulan, dan badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di :nd"nesia untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di :nd"nesia, yang dapat berupa tempat kedudukan manajemen, abang perusahaan, kant"r perwakilan, gedung kant"r, pabrik, bengkel dan lain=lain$ e$ Perwakilan Perusahaan .uar Negeri .ainnya

Perwakilan perusahaan luar negeri lainnya selain (<T yang ada di :nd"nesia juga merupakan pem"t"ng PPh Pasal +6$ 7"nt"hnya adalah RepresentatiCe %))i e >R%? dari perusahaan=perusahaan asing$ Pihak +ang &ipotong PPh Pasal 6(erdasarkan Pasal +6 ayat >*? <ndang=undang Pajak Penghasilan, penerima penghasilan yang dapat dip"t"ng PPh Pasal +6 adalah ;ajib Pajak dalam negeri dan (entuk <saha Tetap$ &engan demikian, )ihak yang dip"t"ng PPh Pasal +6 bisa ;ajib Pajak "rang pribadi dalam negeri ataupun ;ajib Pajak badan dalam negeri$ :ni berarti bahwa jika penerima penghasilan adalah ;ajib Pajak luar negeri, ke uali (<T, maka PPh Pasal +6 tidak bisa dikenakan$

Penghasilan +ang &ipotong PPh Pasal 65al ketiga yang menjadi ruang lingkup pem"t"ngan PPh Pasal +6 adalah bahwa penghasilan yang diterima "leh penerima penghasilan adalah jenis penghasilan yang
23 | P a g e

menjadi "bjek pem"t"ngan PPh Pasal +6$ Genis=jenis penghasilan ini diatur dalam Pasal +6 ayat >*? huru) a dan huru) b <ndang=undang Pajak Penghasilan, yaitu B *$ diCiden sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat >*? huru) g <ndang= undang Pajak Penghasilan *43-E +$ bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat >*? huru) ) <ndang=undang Pajak Penghasilan *43-E 6$ -$ !%&al$"E hadiah, penghargaan, b"nus, dan sejenisnya selain yang telah dip"t"ng Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +* ayat >*? huru) e <ndang= undang Pajak Penghasilan *43-E /$ sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, ke uali sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal - ayat >+? <ndang=undang Pajak PenghasilanE dan 0$ imbalan sehubungan dengan jasa teknik, jasa manajemen, jasa k"nstruksi, jasa k"nsultan, dan jasa lain selain jasa yang telah dip"t"ng Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal +*$ Khusus untuk jasa k"nstruksi, sehubungan dengan pengenaan Pajak Penghasilan )inal Pasal - ayat >+? terhadap semua jenis jasa k"nstruksi berdasarkan ketentuan Pasal ayat >+? <ndang=undang Pajak Penghasilan *43- dan Peraturan Pemerintah N"m"r /* Tahun +,,3 dan perubahannya, maka imbalan jasa k"nstruksi tidak lagi menjadi "bjek pem"t"ngan PPh Pasal +6$ P!"n("' Pema6a)an D"7"den0 B#n a0 dan R%&al$" Men#!#$ P3B 'elain dip"t"ng PPh pasal +6, ada kemungkinan bahwa penghasilan atas r"yalti dikenakan PPh pasal +0 sesuai dengan a@as sumber !source principle", <ndang=
24 | P a g e

undang Pajak Penghasilan :nd"nesia akan mengenakan pem"t"ngan PPh Pasal +0 atas penghasilan berupa bunga, diCiden dan r"yalti yang bersumber dari :nd"nesia yang diterima "leh subjek pajak luar negeri$ Namun demikian, jika penerima penghasilan adalah resident dari negara mitra P6( :nd"nesia maka ketentuan dalam <ndang=undang PPh tersebut tidak berlaku sepanjang ada k"n)lik pengaturan antara << PPh dengan P6( yang berlaku$ &alam suatu P6(, terdapat ketentuan tentang bagaimana pembagian hak pemajakan antara negara sumber dan negara d"misili atas penghasilan berupa bunga, diCiden dan r"yalti$ Yang dimaksud dengan negara d"misili >resident "untry? adalah negara tempat penerima penghasilan berupa bunga, diCiden dan r"yalti berd"misili dan menjadi subjek pajak dalam negeri di negara tersebut$ Negara sumber >s"ur e "untry? di )ihak lain adalah negara tempat penghasilan berupa bunga, diCiden dan r"yalti berasal atau timbul$ 1. P!"n("' Pema6a)an R%&al$" Prinsip pemajakan atas r"yalti dalam %E7& M"del memberikan hak ekslusi) kepada negara d"misili untuk mengenakan pajak$ &engan kata lain, negara sumber tidak diberikan hak sama sekali untuk mengenakan pajak$ (erikut ini adalah bunyi Pasal *+ paragra) pertama dra)t P6( %E7& M"del$ #oyalties arising in a 8ontracting State and beneficially owned by a resident of the other 8ontracting State shall be ta%able only in that other State. Perhatikan )rasa 0shall be ta%able only in that other state. 1rasa inilah yang menunjukkan hak ekslusi) bagi negara d"misili$ Namun demikian, kalau kita lihat dra)t P6( dari <N M"del, prinsip pemajakannya sama dengan diCiden dan bunga yaitu negara d"misili mempunya hak untuk mengenakan pajak tetapi negara sumber juga diberikan hak mengenakan pajak dengan batas tari) tertentu$

25 | P a g e

,.

#oyalties paid by a company which is a resident of a 8ontracting State to a

resident of the other 8ontracting State may be ta%ed in that other State. 6. 9owe:er, such royalties may also be ta%ed in the 8ontracting State in which

it arises and according to the laws of that State, but if the beneficial owner of the royalties is a resident of the other 8ontracting State, the ta% so charged shall not e%ceed ;;; per cent !the percentage is to be established through bilateral negotiations" of the gross amount of the royalties. $he competent authorities of the 8ontracting States shall by mutual agreement settle the mode of application of this limitation. Tari) yang dikenakan atas R"yalti tergantung pada penerima penghasilan apakah berasal dari dalam negeri atau luar negeri ataupun termasuk di dalam nilai pabean sesuai Peraturan Menteri Keuangan N"m"r *0,8PMK$,-8+,*, tentang Nilai Pabean <ntuk Perhitungan (ea Masuk$ Apabila berasal dari dalam negeri maka dikenakan tari) PPh pasal +6 sebesar */D dan tidak dikenakan pajak apabila termasuk dalam penge ualian pengenaan PPh pasal +6 atas r"yalti$ 'edangkan yang berasal dari luar negeri maka dikenakan tari) PPh pasal +0 sebesar +,D atau dikenakan tari) berdasarkan tax treaty apabila ;P tersebut memiliki 'K& >'urat Keterangan &"misili? atau memenuhi persyaratan yang lain dalam tax treaty antar negara$ Namun apabila r"yalti tersebut termasuk dalam penambahan dalam nilai pabean, sesuai artikel J:: GATT maka atas r"yalti tersebut tidak dikenakan PPh pasal +6 ataupun PPh pasal +0 karena masuk dalam nilai pabean untuk penghitungan bea masuk$ 3.3 Me)an"(me 'e!'a6a)an a$a( R%&al$" Mekanisme perpajakan atas r"yalti meliputi salah satunya adalah penghitungan$ 1%n$%+ )a(#( 'en +"$#n an a$a( R%&al$" PP+ 'a(al 23/ *$ 'ebuah buku yang ditulis "leh A menggunakan r"yalti EleM Media K"mputind" di t"k" buku yang harganya Rp 66$,,,,=, maka harga buku
26 | P a g e

sebelum PPN adalah Rp 6,$,,,,= >besar PPN adalah *,D?$ 'edangkan perjanjian r"yalti adalah *,D dari buku yang laku$ 'eandainya buku tersebut laku sebanyak *$,,, eMemplar, maka r"yalti yang saya terima adalahB *,D M *$,,, M Rp 6,$,,,,= N Rp 6$,,,$,,,,=$ Karena masih dip"t"ng pajak */D, maka nett"nya adalahB >*,,=*/?D M Rp 6$,,,$,,,,= N +$//,$,,,,=$

Namun apabila setiap kali sebuah buku terbit, penulisnya mendapatkan uang muka r"yalti sebesar +/D sekalipun bukunya belum laku sebijipun$ Gadi kalau mengikuti "nt"h harga buku diatas, jika sebuah buku di etak sebanyak 6,,, eMp, maka saat buku terbit penulisnya mendapatkan uang muka r"yalti sebanyak >*,,=*/?D M *,D M +/D M 6$,,, M Rp 6,$,,,,= N Rp *$4*+$/,,,= Pemberian r"yalti dilakukan setiap 0 >enam? bulan sekali, yaitu pada bulan 1ebruari dan Agustus$ Maka dari itu PPh atas r"yalti tersebut harus diset"r ke bank persepsi paling lambat tanggal *, bulan berikutnya dan harus dilap"rkan kepada Kant"r Pelayanan Pajak d"misili paling lambat tanggal +, akhir masa pajak berikutnya$

1%n$%+ )a(#( 'en +"$#n an a$a( R%&al$" PP+ 'a(al 2./ Apabila seperti "nt"h kasus diatas terg"l"ng penerima penghasilan r"yalti nya luar negeri, maka dikenakan tari) +,D atau sesuai tari) P6($ <ntuk penyet"ran dan pelap"ran nya sama seperti "nt"h kasus di atas$

1%n$%+ )a(#( 'e!la)#an 'e!'a6a)an a$a( R%&al$" &an $e!"nd")a(" T!an(*e! P!"-"n /
27 | P a g e

7"nt"h * B PT$ A, perusahaan k"mputer, memberikan lisensi kepada PT$ O >tidak ada hubungan istimewa? sebagai distribut"r tunggal di negara O untuk memasarkan pr"gram k"mputernya dengan membayar r"yalti +,D dari penjualan bersih$ 'elain itu PT$ A juga memasarkan pr"gram k"mputernya melalui PT$ ( di negara ( >ada hubungan istimewa? sebagai distribut"r tunggal dan membayar r"yalti */D dari penjualan bersih$ Perlakuan perpajakan B %leh karena pr"gram k"mputer yang dipasarkan PT$ ( sama dengan yang dipasarkan PT$ O, atas dasar mat hing transa ti"n meth"d untuk tujuan perpajakan maka r"yalti di PT$ ( juga harus +,D$ Kalau k"ndisi yang sama tidak diper"leh maka perlu diadakan penyesuaian$ Pendekatan demikian disebut "mparable adjustable meth"d >met"de sebanding yang disesuaikan?$ 7"nt"h tersebut dapat juga digunakan untuk menguji kewajaran )ran hise atau imbalan lain yang serupa dengan itu$ 7"nt"h + B G Gmb5 German, perusahaan )armasi, memiliki /,D saham PT$ ( >:nd"nesia? yang ber"perasi di bidang usaha yang sama$ G Gmb5 mensuplai bahan baku dan pembantu kepada PT$ ( dengan harga &M *+, per unit$ 'elanjutnya didapat in)"rmasi, misalnya dari 'G' di German, bahwa harga internasi"nal untuk bahan tersebut adalah &M *,, per unit$ Perlakuan perpajakan B 5arga sebanding untuk bahan tersebut adalah &M *,, per unit$ <ntuk bahan )armasi umumnya terdapat paten atas penemuan ramuannya$ Kemungkinan tidak terdapat k"ntrak lisensi yang ditutup antara G Gmb5 dengan PT$ ($ Kalau dalam
28 | P a g e

praktek perdagangan ternyata pada umumnya terdapat imbalan r"yalti >tanpa diketahui berapa jumlahnya?, maka jumlah sebesar &M +, dianggap sebagai pembayaran r"yalti$ &i lain pihak kalau diper"leh data bahwa r"yalti umumnya adalah *,D dari harga, maka dapat disimpulkan bahwa r"yaltinya sebesar &M *,, sedang selisihnya dianggap pembagian diCiden$

3.4

Pen a!#+ R%&al$" $e!+ada' 'ene!"maan ne a!a P"tensi Kekayaan Alam :nd"nesia sangat besar dan melimpah$ Kekayaan alam yang melimpah itu seharusnya mendatangkan kemakmuran bagi rakyat :nd"nesia$ 'elain itu, keuntungan dari tata kel"la '&A itu seharusnya berk"ntribusi untuk pembangunan in)rastruktur, men"pang industrialisasi nasi"nal, dan memajukan layanan publik bagi rakyat$ Namun, kekayaan alam yang melimpah itu justru hanya dinikmati segelintir k"rp"rasi, terutama k"rp"rasi multinasi"nal$ 'ementara e eran keuntungannya, yang seharusnya menjadi pajak dan r"yalti untuk negara, justru di "leng "leh segelintir b"rjuis k"mprad"r dan kapitalis bir"krat$ Kenyataan ini makin dikuatkan "leh pernyataan Ketua K"misi Pemberantasan K"rupsi >KPK?, Abraham 'amad, bahwa sekitar 0, persen perusahaan tambang di :nd"nesia tak membayar pajak dan r"yalti kepada negara$ Perusahaan=perusahaan tersebut tersebar di Kalimantan, 'ulawesi, Papua, dan sejumlah tempat lainnya$ 'ebelumnya, pada tahun +,** lalu, KPK juga mengungkapkan adanya *- perusahaan asing di sekt"r minyak dan gas >migas? yang tidak pernah membayar pajak r"yalti selama puluhan tahun$ Akibatnya, negara dirugikan hingga lebih dari Rp *,0 triliun$ Padahal, seperti diungkapkan Abraham 'amad, jika pajak r"yalti itu terpastikan ke tangan negara, :nd"nesia berpeluang menerima pemasukan sebesar Rp */$,,,,= triliun setiap tahun dari hasil mengel"la sumber daya alam$ (ila dibagi rata, maka
29 | P a g e

setiap warga negara :nd"nesia akan mendapatkan Rp +, juta setiap bulan$ >&ikutip dari www$berdikari"nline$ "m berita tertanggal 2 April +,*6? Penerimaan pajak tiap tahun pada umumnya berkisar Rp *$*,,, = triliun >menurut data AP(N dari Guru (esar <niCersitas :nd"nesia?$ Melihat bahwa perbandingan antara penerimaan negara tiap tahun dengan peluang yang didapat atas Pajak R"yalti apabila ;ajib pajak taat membayar pajak tiap tahun, maka dapat disimpulkan pengaruh pajak penghasilan atas r"yalti tersebut sangat penting bagi peningkatan penerimaan negara dari sekt"r pajak$

(A( :J PEN<T<P

R"yalti >r"yalty? yang dibayarkan atau terutang kepada 'ubjek Pajak dalam negeri adalah merupakan salah satu "bjek pem"t"ngan PPh Pasal +6$ (anyak sekali aneka ragam bentuk r"yalti dalam dunia bisnis salah satunya dalam industri per )ilm an$ Ma am 9 ma am bentuk r"yalti nya sebagai berikutB &alam industri )ilm, r"yalti adalah nilai bagi hasil yang diterima "leh pemilik sebuah hak kekayaan intelektual atau karya, atas penggunaan karya tersebut "leh "rang lainE biasanya menga u terhadap karya ipta lagu$ R"yalti ini pun dapat sebesar ,D atau *,,D, tergantung perjanjian antara pemilik karya dan pihak yang mau
30 | P a g e

mengekspl"itasi$ Pada intinya, setiap karyanya dipakai, baik itu diduplikasi, disiarkan ataupun digunakan dengan pr"duk lain >yang dinamakan hak sinkr"nisasi, biasanya untuk iklan, s"undtra k )ilm, dan sebagainya?, sang pemilik karya akan mendapat bagian, sesuai dengan kesepakatan$ Aspek Perpajakan terhadap R"yalti yaitu men akup << N"m"r 60 tahun +,,3 tentang Pajak Penghasilan yaitu R"yalti dapat dikenakan PPh Pasal +6 dan PPh pasal +0 apabila penerima penghasilan berasal dari luar negeri$ R"yalti tersebut tidak dapat dikenakan PPh pasal +6 dan PPh pasal +0 apabila termasuk dalam penge ualian pengenaan PPh dan apabila r"yalti tersebut termasuk di dalam nilai pabean menyangkut eksp"r dan imp"r untuk menghitung bea masuk$ Penerimaan pajak tiap tahun pada umumnya berkisar Rp *$*,,, = triliun >menurut in)"rmasi data AP(N dari Guru (esar <niCersitas :nd"nesia?$ Melihat bahwa perbandingan antara penerimaan negara tiap tahun dengan peluang yang didapat atas Pajak R"yalti apabila ;ajib pajak taat membayar pajak tiap tahun, maka dapat disimpulkan pengaruh pajak penghasilan atas r"yalti tersebut sangat penting terhadap peningkatan penerimaan negara dari sekt"r pajak karena sangat besar p"tensi pajak r"yalti yang belum ditangani se ara benar$ >'umber B :nd"nesia 1inan e T"day, *, &esember +,*6,Terakhir &iperbaharui > Kamis, *+ &esember +,*6 *,B-,??

&A1TAR P<'TAKA

httpB88www$pembayarpajak$ "m8indeM$php8arti les8pajak=penghasilan8pph= withh"lding8+++=pph=pasal=+6=r"yalti Kuratk", &"nald 1$ P Ri hard M$ 5"dgets, *ntrepreneurship' $heory, Process, Practice <th *d, <'A BTh"mps"n '"uthwest 7"llege Publishing, +,,6$ Gunadi, Pajak dalam =ktifitas 5isnis, Penerbit Abdi Tandur B Gakarta,*442$

31 | P a g e

Philip K"tler, Gary Armstr"ng, Principles of )arketing, Prenti e 5all :n $ B New Gersey, <'A, +,,6$ R"y R"hatgi, 5asic International $a%ation >olume ,' Principles, ."nd"n B (NA :nternati"nal :n , +,,/$ R Mansury, )emahami /etentuan Perpajakan 5erdasarkan $a% $reaties Indonesia, :nd=5ill 7" B Gakarta, *440$

32 | P a g e

You might also like