You are on page 1of 32

Eastern Indonesia National Road Improvement Project Technical and Financial Audit Consultant

LAPORAN AUDIT Project ENB-03 Cabdin Dompu Banggo, Sumbawa

Laporan No. B009 April 2011

Cardno Emerging Markets (Australia) Pty Ltd


In Association with KAP Bayu Susilo PT Dacrea Mitrayasa PT Soilens

Funded by the Australian Government

Technical and Financial Audit Consultant (TFAC)

Kata Pengantar
Laporan ini menjelaskan tugas yang telah dilakukan oleh Cardno Emerging Markets (Australia) Pty Ltd yang telah dilaksanakan melalui kegiatan Proyek Konsultan Audit Teknis dan Keuangan - EINRIP Technical and Financial Audit Consultant Project untuk mendukung Kemitraan Australia Indonesia untuk kegiatan Rekonstruksi dan Pembangunan. Pelaksanaan dan pengelolaan proyek, seperti yang dijelaskan di dalam laporan ini, sesuai dengan Cakupan Layanan yang telah disepakati di dalam Kontrak antara Cardno Emerging Markets (Australia) dan Australian Agency for International Development (AusAID). Cakupan Layanan ditentukan berdasarkan Permohonan dari Klien, batasan-batasan waktu, dan anggaran yang ditentukan oleh klien dan berdasarkan ketersediaan akses ke lokasi Proyek. Laporan ini dipersiapkan atas nama, dan hanya untuk digunakan secara ekslusif oleh pihak Klien sesuai yang dipersyaratkan untuk kegiatan perencanaan berkelanjutan dan keperluan pelaksanaan kegiatan serta sebagai bahan kegiatan konsultasi antara Tim Proyek dan Instansi Pemerintah Indonesia yang terlibat di dalam EINRIP. Pelaporan dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ada di Kontrak Utama untuk pelayanan seperti ini. Laporan ini disesuaikan dengan dan dikeluarkan terkait dengan ketentuan kesepakatan antara Cardno Emerging Markets (Australia) dan Klien. Cardno Emerging Markets (Australia) tidak bertanggungjawab dalam bentuk apapun atas ataupun untuk akibat dari penggunaan laporan ini oleh pihak ketiga. Isi dari laporan ini beserta rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan mungkin bisa digunakan sesuai dengan keperluan Proyek. Laporan ini aslinya tertulis dalam Bahasa Inggris dan diserahkan kepada AusAID. Terjemahan dalam Bahasa Indonesia ini hanyalah disediakan untuk memudahkan pemahaman isi laporan ini bagi para pemangku kepentingan setempat/dari Indonesia. Apabila terdapat perbedaan interpretasi antara kedua bahasa, laporan asli versi bahasa Inggris adalah yang berlaku.

Batasan Audit
Tidak semua hal yang didefinisikan di dalam Cakupan Layanan bisa dilakukan dalam kurun waktu yang disediakan untuk kegiatan inspeksi di lapangan. Persyaratan-persyaratan terkait pencegahan HIV yang ada di dalam kontrak tidak ditelaah.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Technical and Financial Audit Consultant (TFAC)

Singkatan dan Akronim


AIP AF AusAID CWC EINRIP EMU GoI GCC GS PMSC PMU QAP QCP RSC TFAC TOR Australian Indonesia Partnership for Reconstruction and Development Audit Form Australian Agency for International Development Civil Works Contractor Eastern Indonesia National Road Improvement Project EINRIP Monitoring Unit Government of Indonesia General Conditions of Contract General Specification Project Management Support Consultant Project Monitoring Unit Quality Assurance Plan (managed by RSC) Quality Control Plan (managed by CWC) Regional Supervision Consultant Technical and Financial Audit Consultant Terms of Reference (EINRIP-TFAC)

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

ii

Technical and Financial Audit Consultant (TFAC)

Daftar Laporan
Laporan No. A001 A002 B001 B002 B003 B004 B005 B006 B007 B008 B009 Inception Report General Audit Plan Final Audit Report Package EBL-01, Tohpati Kusamba Final Audit Report Package ENB-01AB, Sumbawa Besar Bypass Final Audit Report Package EKB-01, Pontianak - Tayan Final Audit Report Package ESR-01, Tinanggea Kasipute Final Audit Report Package ESS-02, Bantaeng - Bulukumba Final audit Report Package EBL- 02, Tohpati Kusamba, Stage 2 Final Audit Report Package ENB-01C, Pal IV KM 70, Sumbawa Final Audit Report Package ENB-02, KM 70 Cabdin Dompu, Sumbawa Final Audit Report Package ENB-03, Cabdin Dompu - Banggo, Sumbawa Nama Laporan

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

iii

Technical and Financial Audit Consultant (TFAC)

DAFTAR ISI
BAGIAN A TEMUAN-TEMUAN AUDIT .................................................................... 1
A1 A2 PENGANTAR ...................................................................................................... 1 TEMUAN-TEMUAN AUDIT .................................................................................. 2 Temuan Audit 1: Peninjauan Ulang Desain: Klasifikasi Galian Batu dan Kuantitas Batu ........................................................................... 2 Temuan Audit 2: Ketidaksesuaian: Elevasi Penyiapan Badan Jalan dan Cacat-cacat stake out. ............................................................... 4 Temuan Audit 3: Ketidaksesuaian: Pembuangan material hasil galian ............... 5 Temuan Audit 4: Design review: Perlindungan daerah longsor .......................... 5 Temuan Audit 5: Design review: Penanganan daerah-daerah tanah ekspansif ................................................................................... 6 Temuan Audit 6: Design review: Pengukuran kuantitas batu .............................. 6 Temuan Audit 7: Design review: Perbaikan drainase pada Seksi B Sta. 14+850 (pada akhir proyek) ....................................................... 7 Temuan Audit 8: Temuan ditiadakan/ditarik: Penutup Saluran-U pada Seksi B Sta. 0+000 sampai dengan Sta 6+000 ................................... 7 Temuan Audit 9: Design review: Struktur perkerasan pada segmen pelapisan ulang APBN............................................................................... 8

BAGIAN B LAPORAN TEKNIS ................................................................................. 9 BAGIAN C AUDIT KEUANGAN .............................................................................. 10 BAGIAN D PERMASALAHAN VARIASI KONTRAK .............................................. 11
PENILAIAN AUDITOR .................................................................................................. 11 REKOMENDASI............................................................................................................ 14

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................ 1
LAMPIRAN-1 HASIL PENGUJIAN MATERIAL DI LABORATORIUM .............................. 1 LAMPIRAN-2 FORMULIR AUDIT .................................................................................... 1 LAMPIRAN-3 DAFTAR HADIR........................................................................................ 1

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

iv

Bagian A Temuan-Temuan Audit

BAGIAN A TEMUAN-TEMUAN AUDIT

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP)

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

BAGIAN A TEMUAN-TEMUAN AUDIT A1 PENGANTAR


Audit pada Paket ENB 03, Cabdin Dompu - Banggo, Sumbawa, telah dilaksanakan di lapangan pada tanggal sampai dengan 8 Maret 2011 oleh tim audit TFAC. Rapat Penutupan Audit telah diselenggarakan pada tanggal 9 Maret 2011. Audit keuangan tidak dilaksanakan pada proyek ini. Proyek ini cukup baik pengelolaannya dan perlengkapannya. Masalah dominan yang ditemukan adalah keterlambatan penyelesaian klaim variasi kontrak dari kontraktor. Oleh sebab itu, audit ini dibatasi pada penilaian keabsahan klaim variasi kontrak daripada pekerjaan audit biasa seperti sebelumnya. Jadi laporan ini tidak memiliki Bagian B Laporan Teknis maupun Bagian C Laporan Keuangan. Bagian D menggambarkan temuan -temuan auditor terkait Klaim Variasi Kontrak No. 1 dari Kontraktor tertanggal 15 November 2011. a) Temuan-Temuan Audit Laporan ini menguraikan temuan-temuan Audit. Temuan-temuan ini didukung oleh datadata lapangan dan data pengujian laboratorium independen TFAC dan oleh proses Rapat Penutupan dimana di dalam rapat tersebut pihak-pihak yang diaudit (auditeees) memiliki kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap temuan-temuan Audit. Beberapa tindakan perbaikan mungkin telah dimulai, baik berupa instruksi Engineer secara tertulis atau tindakan-tindakan lain yang diusulkan oleh auditees pada saat Rapat Penutupan. Temuan-temuan yang dipresentasikan pada saat Rapat Penutupan dan tanggapantanggapan auditees terdapat dalam Form-Form Audit yang disajikan di dalam Lampiran2. Sejumlah temuan hasil pengujian laboratorium, khususnya pada kekuatan beton U-ditch dan grading agregat Base A, tercatat cukup signifikan. b) Usulan-usulan Tindakan Perbaikan dan Metode Kerja Usulan-usulan yang diberikan untuk tindakan-tindakan perbaikan dan peningkatan praktek/pelaksanaan pekerjaan (Metode Kerja) yang diperlukan bagi kekurangankekurangan/cacat-cacat yang ditemukan untuk setiap Temuan Audit, disajikan pada Bagian A2. Masalah metode kerja biasanya terkait dengan pekerjaan yang tidak sesuai. c) Fokus Audit Keterlambatan proyek ini utamanya terkait dengan pekerjaan penggalian batu yang memerlukan sebuah variasi kontrak. Penyelesaian masalah variasi ini amat sangat dibutuhkan agar proyek bisa dilanjutkan. Oleh sebab itu, focus audit ini adalah untuk menilai/mengkaji Kontrak Variasi No. 1. d) Pelaksanaan tindakan-tindakan perbaikan Baik Kontraktor (CWC) maupun Direksi Pekerjaan (Engineer) harus melaksanakan sejumlah hal untuk memperbaiki cacat-cacat/kekurangan-kekurangan dan untuk mencapai hasil yang baik untuk proyek ini. Proses pelaporan resmi dan teratur yang bisa diakses semua pihak, harus diterapkan untuk memantau penyelesaian masalah ketidaksesuaian dan pelaksanaan usulan-usulan/rekomendasi yang telah disepakati. e) Distribusi Laporan Direkomendasikan bahwa laporan ini dibagikan kepada EINRIP Project Manager, EINRIP PMU, PMSC, RSC dan Kontraktor.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

A2 TEMUAN-TEMUAN AUDIT
Temuan Audit 1: Peninjauan Ulang Desain: Klasifikasi Galian Batu dan Kuantitas Batu
Temuan Audit Kegagalan dalam memecahkan/menyelesaikan perselisihan mengenai klasifikasi material Galian batu menyebabkan penundaan/keterlambatan proyek. Proyek telah tertunda sebagian dikarenakan adanya perselisihan terkait dengan klasifikasi galian apakah sebagai Galian Biasa ataukah Galian Batu. Perselisihan ini memerlukan penyelesaian yang mendesak/segera agar pekerjaan dapat berlangsung. Perubahan-perubahan telah diinstruksikan oleh Memo Dinas terhadap permasalahan batu yang berada di 6 kilometer pertama dari Seksi B Proyek ini. Perubahan-perubahan ini mengusulkan penggeseran alinyemen horisontal jalan dan perubahan dalam hal geometri potongan melintang guna meminimalkan kuantitas galian dan pengukuran batu. Usulan perubahanperubahan tersebut dipertimbangkan/dinilai sebagai tidak tepat untuk beberapa alasan. 9 (sembilan) konflik telah diidentifikasi terkait dengan usulan perubahan alinyemen tersebut. Dua konflik utama adalah (i) Penurunan/pengurangan standar alinyemen geometrik dan pengurangan lebar jalan yang tidak akan memenuhi peraturan-peraturan dari Pemerintah Indonesia atau EINRIP dan lembaga donor/loan agency (AusAID) mengenai keselamatan dan tujuan-tujuan tingkat pelayanan; dan (ii) Dinding penahan yang akan diperlukan untuk usulan perubahan alinyemen tersebut. Selain itu biaya dinding penahan untuk alinyemen yang baru tersebut akan melebihi biaya galian yang ada dalam alinyemen asli (semula). Dalam inspeksi-inspeksi sebelumnya (kecuali PMSC), telah menyimpulkan bahwa semua batu yang ada hendaknya diklasifikasikan sebagai batu lunak (soft rock) dan oleh karenanya harus diukur sebagai Galian Biasa menurut ketentuan Spesifikasi. Inspeksi yang baru-baru ini dilakukan oleh BINTEK menetapkan bahwa 30% dari material galian di 6 kilometer pertama pada Seksi B dapat diklasifikasikan sebagai batu keras (hard rock) untuk maksudmaksud pengukuran. Kebutuhan galian pemotongan samping pada daerah batu di banyak tempat adalah terlalu sempit untuk memungkinkan penggalian yang aman menggunakan traktor 180 HP yang dilengkapi dengan penggaru (ripper) sebagaimana ditetapkan. Excavator dan hydrolic breaker harus digunakan. Sebagai konsekwensinya dapatlah dikatakan bahwa klasifikasi Spesifikasi terkait dengan batasan dimana penggaruan (ripping), dalam hal ini tidaklah tepat. Bukti inspeksi visual dan foto dokumentasi tersedia. Batu paling keras berada di Seksi B pada Km 0+000 sampai dengan Km 6+000 (perkiraan), namun keberadaan batu secara setempat-setempat/lokasional (isolated outcrops) juga terdapat di Seksi A. Dokumen Kontrak Acuan Spesifikasi Umum 3.1.1.1(f) Galian Batu harus mencakup galian bongkahan batu dengan volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang menurut Direksi Pekerjaan adalah tidak praktis menggali tanpa penggunaan alat bertekanan udara atau pemboran, dan peledakan. Galian ini tidak termasuk galian yang menurut Direksi Pekerjaan dapat dibongkar dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda neto maksimum sebesar 180 PK (Tenaga Kuda).

Pendukung Temuan

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

Kata-kata tanpa penggunaan alat bertekanan hendaknya dicatat. Traktor dengan penggaru bergigi tunggal 180 PK yang ditentukan oleh pasal tersebut tidak dapat digunakan pada banyak bagian dari Seksi B Sta. 0+000 sampai dengan Sta. 6+000. Oleh karena itu kondisi tanpa penggunaan alat bertekanan harus diterapkan. Pekerjaan itu memerlukan sebuah hydrolic breaker dan excavator 15 ton yang lebih bertenaga dari pada alat bertekanan. Oleh karenanya klasifikasi sebagian dari galian sebagai batu harus diijinkan. Klasifikasi dari kontrak asli tidak dapat didukung. Dampak Keamanan dan tingkat pelayanan jalan pada Seksi B Sta 0+000 sampai dengan Sta 6+000 akan terpengaruh menjadi kurang baik jika solusi menurut Memo Dinas diterapkan. Tercapainya stabilitas sejumlah besar konstruksi dinding penahan dalam jangka panjang sebagaimana ditentukan di dalam usulan Memo Dinas adalah meragukan. Saran Pendapat auditor adalah bahwa klasifikasi sebagian dari galian tersebut sebagai batu adalah dibenarkan untuk alasan yang diberikan menurut Dokumen Kontrak Acuan. Pendekatan kaku perlu diterapkan terhadap prosedur klasifikasi tersebut untuk memastikan kewajaran/keadilan dalam kaitannya dengan proyekproyek yang lain. Suatu prosedur yang tepat untuk klasifikasi dan pengukuran diuraikan di dalam Bagian D dari laporan ini. Disarankan bahwa pada lokasilokasi dimana traktor besar bergigi tunggal dapat beroperasi, dan dapat menggaru batu yang ada, maka Klasifikasi Galian Biasa hendaknya diterapkan (hal ini barangkali sebagai contoh pada Seksi A). Jika menurut pendapat Direksi Pekerjaan sebuah traktor tidak dapat beroperasi, yang disebabkan oleh lebar bench (trap/teras sering) atau batas-batas keselamatan, ketentuan klasifikasi untuk alat bertekanan hendaknya diterapkan. Anggaran berimbang atau bahkan variasi 10% tidaklah memungkinkan pada panjang kontrak asli. Persetujuan untuk variasi yang menyertakan peningkatan/penambahan Jumlah/Nilai Kontrak yang signifikan akan memakan waktu. Oleh karena itu disarankan bahwa variasi dengan Anggaran Berimbang ditambah 10% hendaknya dikirimkan untuk mendapatkan persetujuan awal. Setelah itu variasi yang kedua yang menyediakan lingkup pekerjaan yang diidentifikasi dan diverifikasi secara lengkap hendaknya dipertimbangkan. Keputusan mengenai perihal-perihal berikut ini dibutuhkan terkait dengan lingkup pekerjaan asli: a) Sampai dengan 50,000 m3 galian hendaknya diklasifikasikan sebagai batu terutama yang berada di 6 km pertama dari Seksi B (mengacu pada buktibukti foto dokumentasi). b) Kuantitas final dari Galian Biasa adalah sekitar 70,000 m 3 c) Tidak ada perubahan atau hanya ada perubahan-perubahan minor terhadap alinyemen atau geometri desain d) Harga Satuan yang realistis untuk jenis batu yang ditemukan di proyek dan ditentukan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan di dalam SyaratSyarat Umum Kontrak (Lihat Bagian D untuk penilaian auditor terhadap klaim variasi).

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

Temuan Audit 2: Ketidaksesuaian: Elevasi Penyiapan Badan Jalan dan Cacat-cacat stake out.
Temuan Audit Pendukung Temuan Ditemukan adanya elevasi-elevasi badan jalan yang tidak benar dan keluar dari batas-batas toleransi yang ditetapkan. Elevasi-elevasi final dan bentuk penyiapan badan jalan yang dilaksanakan di Sta. 14+110 lebih tinggi 100mm daripada elevasi-elevasi desain. Kontraktor kemudian memasang patok-patok levelling dan hasilnya mendukung temuan audit. Spesifikasi Umum 1.9.4.3: Kontraktor harus memasang titik patok pelaksanaan yang menunjukkan garis dan ketinggian untuk pekerjaan perbaikan tepi perkerasan, lebar bahu, dan drainase saluran samping, kemiringan lereng timbunan dan galian sesuai dengan penampang melintang standar yang diberikan dalam Gambar dan harus mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan. Spesifikasi Umum 3.3.1.3 (a) Toleransi Dimensi Dampak Ketebalan lapisan agregat Base B akan terpangaruh (berkurang) dan karenanya kekuatan dan umur layanan perkerasan akan menjadi berkurang pula. Biaya pemeliharaan dalam jangka panjang juga akan meningkat. Direksi Pekerjaan harus memastikan bahwa semua Hold Point untuk Penyiapan Badan Jalan diinspeksi secara fisik dan disetujui atau ditolak, secara hal mana yang bisa diterapkan, (secara tertulis). Kontraktor harus menyediakan patok-patok sementara dan patok-patok penanda secara cukup untuk pemeriksaan elevasi dan lebar dan harus mencapai toleransi yang telah ditetapkan. Direksi Pekerjaan hendaknya menolak pekerjaan pada Hold Points jika hal itu tidak sesuai dengan yang seharusnya dan hendaknya menolak pengukuran pekerjaan berikutnya (yang menutupinya) jika tindakan perbaikan tidak dilakukan.

Dokumen Kontrak Acuan

Saran

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

Temuan Audit 3: Ketidaksesuaian: Pembuangan material hasil galian


Temuan Audit Pendukung Temuan Material hasil galian dari lokasi pekerjaan dibuang ke laut. Pembuangan material hasil galian ke dalam laut pada kira-kira 4 km sebelum titik awal Seksi B menghadirkan resiko lingkungan yang serius dan hal ini bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dokumen kontrak. Kontraktor menyatakan bahwa ijin telah diberikan oleh pemerintah daerah setempat. Spesifikasi Umum 1.17.2 Pengelolaan Lingkungan Spesifikasi Umum 1.17.2.8 Pembuangan Limbah Spesifikasi Umum 3.1.1.11 [(c ), (d) and (e)] Pembuangan Bahan Galian Spesifikasi Umum 3.1.1.12 Ganti rugi Lapangan Dampak Kontaminasi terhadap perairan pantai setempat dan berpengaruh kurang baik bagi populasi ikan. Selain itu mungkin juga ada permasalahan sosial terkait dengan kontaminasi terhadap daerah/zona perikanan. Kontraktor hendaknya segera menghentikan praktek membuang ke laut ini. Direksi Pekerjaan hendaknya mengirimkan instruksi tertulis yang melarang praktek ini. Alternatif lokasi pembuangan harus ditemukan untuk material ini yang tidak berpengaruh buruk terhadap lingkungan.

Dokumen Kontrak Acuan

Saran

Temuan Audit 4: Design review: Perlindungan daerah longsor


Temuan Audit Usulan variasi atas adanya pekerjaan-pekerjaan tambahan untuk memperbaiki kemiringan lereng daerah longsor (contoh: longsor yang terjadi mendahului pekerjaan jalan) merupakan overpriced. Untuk ini diperlukan solusi yang lebih komprehensip dan lebih efektif dalam hal biaya. Daerah longsor yang berada di atas jalan di Sta. 17+300 memerlukan beberapa bentuk stabilisasi. Pemasangan dinding bronjong telah diusulkan sebagai pekerjaan Variasi dengan perkiraan biaya sebesar Rp. 750.000.000,(atau sebagai alternatif Rp. 434.000.000,- jika dihitung dengan Harga Satuan yang diusulkan BINTEK). Telah dicatat bahwa Harga Satuan Bronjong yang diusulkan oleh Kontraktor melebihi Harga Satuan Pasangan Batu dengan faktor 1,9, maka harga yang disampaikan menggambarkan nilai yang buruk. Tidak bisa diterapkan. Dengan penggunaan struktur bronjong pada lokasi ini, material longsoran akan menjadi permasalahan pemeliharaan yang terus menerus dan mungkin secara parsial akan menutup/mem-block jalan jika tidak dibuat ketentuan untuk menghentikan tumpahnya material longsoran melewati bronjong ke badan jalan. Solusi dengan bronjong memerlukan seringkali pembersihan menggunakan front end loader atau excavator kecil. Jika trap bronjong tidak dipelihara maka longsoran akan dapat dengan segera mem-block sistem drainase dan munkin meluber ke atas jalan. Kontraktor, Direksi Pekerjaan da PPK hendaknya menginvestigasi (mencari dan menemukan) suatu alternatif, solusi yang lebih cocok seperti trap-trap (teras sering) drainase dan perlindungan lereng dengan batu yang mungkin memerlukan tambahan biaya pada awalnya namun akan memberikan sebuah solusi yang lebih permanen dan biaya pemeliharaan yang rendah.

Pendukung Temuan

Dokumen Kontrak Acuan Dampak

Saran

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

Temuan Audit 5: Design review: Penanganan daerah-daerah tanah ekspansif


Temuan Audit Tanah ekspansif yang berada di lokasi antara Sta. 13+200 and 14+220 memerlukan penanganan namun bukan berupa penanganan ekstensif seperti yang sudah diusulkan. Perkerasan eksisting pada segmen ini pada saat ini berada dalam kondisi yang sangat buruk dimana telah terjadi kegagalan tanah dasar dan memerlukan pekerjaan patching berat dan penanganan pemeliharaan lainnya. Catatan Desain Capping Layer Catatan Desain Penanganan Tanah Lunak Spesifikasi Umum 3.2.2.3 Timbunan Pilihan Biaya yang tinggi untuk pemeliharaan jangka panjang jika tanah ekspansif tidak ditangani dengan benar. Direksi Pekerjaan agar menginstruksikan dan Kontraktor agar melaksanakan penyelidikan lapangan secukupnya guna mengidentifikasi dampak lanjutan dari tanah ekspansif ini dan mengusulkan solusi yang efektif dengan biaya yang layak. (Mengacu ke Bagian D untuk Saran-saran tambahan yang terkait dengan permasalahan ini).

Pendukung Temuan

Dokumen Kontrak Acuan

Dampak Saran

Temuan Audit 6: Design review: Pengukuran kuantitas batu


Temuan Audit Pendukung Temuan Kuantitas pekerjaan yang di-kalim Kontraktor untuk pekerjaan galian tidak didukung dengan peninjauan ulang lainnya. Review yang dilakukan oleh Auditor terhadap dokumen-dokumen yang tersedia mengungkapkan bahwa terdapat ketidak-sesuaian yang cukup besar antara klaim Variasi dari Kontraktor untuk pekerjaan galian dan hasil review yang dilakukan oleh Bintek maupun kuantitas Kontrak. Review-review alternatif (pilihan lain) didokumentasikan dengan baik. Bill of Quantities Klaim Variasi Peninjauan ulang Bintek Dampak Dampak akan berada pada biaya proyek, jika permasalahan ini tidak diselesaikan, dan pada hari penyelesaian proyek. Penyelesaian pekerjaan tergantung pada pemecahan permasalahan Klaim Variasi yang pada gilirannya tergantung pada penyelesaian dari permasalahan ini. Direksi Pekerjaan hendaknya meninjau ulang kuantitas galian, menginstruksikan kepada Kontraktor untuk merevisi klaim Variasi yang diajukannya, dan mengusulkan Variasi Kontrak yang masuk akal kepada Ditjen Bina Marga untuk persetujuan. Saran-saran lebih lanjut diuraikan pada Bagian D Review terhadap Klaim Variasi.

Dokumen Kontrak Acuan

Saran

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

Temuan Audit 7: Design review: Perbaikan drainase pada Seksi B Sta. 14+850 (pada akhir proyek)
Temuan Audit Sistem drainase eksisting di bagian akhir proyek (Sta. 14+850, Seksi B) merupakan persoalan terjadinya genangan dan akan mencegah/menghalangi bekerjanya sistem drainase jalan dengan layak. Lokasi ini merupakan daerah rendah yang tidak memiliki akses pengaliran langsung ke sungai untuk pembuangan drainase. Saluran pembuangan drainase dari lokasi rendah ini berada di sekitar bundaran di Sta. 14+850 pada Seksi B, memiliki kapasitas yang sangat kecil. Saluran outlet/pembuangan yang lebih besar diperlukan di sini. Desain Spesifikasi Umum 2.1.1.6 Jadwal Kerja Sistem drainase yang direncanakan secara layak akan memberikan banyak keuntungan terhadap perkampungan yang ada yang hingga saat ini terpengaruh/terganggu oleh banjir dan genangan air yang seringkali terjadi (tak ada yang dilakukan dengan pekerjaan jalan). Jalan akan mendapatkan manfaat dari drainase tanah dasar yang baik. Banjir/genangan setempat/terlokalisir ini akan menyebabkan bahaya bagi lalu litas, khususnya pada malam hari, jika persoalan ini tidak diselesaikan. Direksi Pekerjaan dan Kontraktor harus menyelidiki alternatif-alternatif yang efektif guna memecahkan/menyelesaikan permasalahan banjir ini. Sistem drainase pipa sepanjang 500m menuju sungai di Sta. 14+220 telah dipertimbangkan, namun ini memerlukan pemotongan sepanjang 6.0m pada satu titik. Ini barangkali masih merupakan solusi yang terbaik kecuali jika pada bagian hilir dapat ditemukan titik pembuangan. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat pada Bagian D. Diperlukan Variasi. Mengacu ke Bagian D.

Pendukung Temuan

Dokumen Kontrak Acuan Dampak

Saran

Temuan Audit 8: Temuan ditiadakan/ditarik: Penutup Saluran-U pada Seksi B Sta. 0+000 sampai dengan Sta 6+000
Temuan Audit Temuan ini telah ditarik/dianulir. CSE melaporkan pada Rapat Penutupan bahwa menurut Gambar pada memang diperlukan saluran-U berpenutup. Tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. void void void void

Pendukung Temuan Dokumen Kontrak Acuan Dampak Saran

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian A Temuan-Temuan Audit

Temuan Audit 9: Design review: Struktur perkerasan pada segmen pelapisan ulang APBN
Temuan Audit Pendukung Temuan Usulan untuk mengurangi ketebalan overlay untuk segmen penanganan APBN perlu diverifikasi dengan pengujian lendutan (deflection) tambahan. Ditjen Bina Marga telah merekomendasikan suatu pengurangan ketebalan lapisan aspal pada Sta. 6+417 sampai dengan Sta. 9+532 pada Seksi B karena pekerjaan yang didanai dengan APBN yang dilaksanakan/dibangun pada tahun 2007 tersebut masih dalam kondisi yang relatif bagus. Tingkat kemunduran/menurunnya kondisi perkerasan pada segmen lain di ruas jalan ini, (yang kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya beban berlebih yang terjadi akhir-akhir ini), menyarankan/menegaskan bahhwa keputusan ini handaknya dipertimbangkan dengan hati-hati. Desain. Pembebanan rencana untuk struktur perkerasan ini adalah rendah dan didasarkan pada proyeksi lalu lintas pada saat desain (0.508 x 10^6 ESA untuk 15 tahun dan 3.377 x 10^6 ESA untuk 40 tahun). Peningkatan biaya pemeliharaan untuk segmen tersebut jika struktur perkerasan terlalu lemah, yang mungkin juga disebabkan oleh peningkatan muatan sumbu yang terjadi lebih tinggi dari pada peningkatan muatan sumbu tahunan yang diramalkan. Hal yang terkait dengan usulan perubahan desain ini adalah berpotensi mempengaruhi target umur rencana untuk proyek-proyek EINRIP dan fungsi dari AC lapisan pertama untuk memperbaiki kemiringan melintang dan bentuk perkerasan. Pengurangan lapisan perata (leveling) menjadi bergradasi ACWC mungkin membolehkan pengurangan ketebalan minimum 30 cm untuk lapisan perata dan beberapa pengurangan biaya. Disarankan agar desain tidak dirubah. Jika suatu perubahan memang diperlukan maka tindakan-tidakan berikut ini hendaknya dilakukan : a) survey pengujian lendutan (deflection) pada segmen-segmen yang terpengaruh (3,117 km); b) penghitungan volume lalu lintas pada saat ini; c) revisi pada ketebalan overlay dengan umur rencana 15 tahun.

Dokumen Kontrak Acuan

Dampak

Saran

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian B Laporan Teknis

BAGIAN B LAPORAN TEKNIS

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP)

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian B Laporan Teknis

BAGIAN B LAPORAN TEKNIS


EINRIP Package ENB-03, Cabdin Dompu - Banggo, Sumbawa pada mulanya memang tidak dijadwalkan untuk diaudit. Akan tetapi, TFAC menilai sepatutnya dan memang diperlukan agar dilakukan audit pada paket ini, karena adanya masalah variasi kontrak. TFAC hanya melakukan audit pada proyek ini khususnya pada hal-hal teknis yang terkait dengan masalah variasi kontrak. Jadi, audit teknis menyeluruh terhadap pekerjaan proyek, yang biasa dilakukan, tidak dilaksanakan. Auditor TFAC hanya melaksanakan pengujian dan sampling material seperlunya untuk verifikasi temuan.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian C Audit Keuangan

BAGIAN C AUDIT KEUANGAN

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP)

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Section C Financial Audit

BAGIAN C AUDIT KEUANGAN


EINRIP Package ENB-03, Cabdin Dompu - Banggo, Sumbawa pada mulanya memang tidak dijadwalkan untuk diaudit. Akan tetapi, TFAC menilai sepatutnya dan memang diperlukan agar dilakukan audit pada paket ini, TFAC juga menilai audit keuangan tidak perlu dilakukan karena proyek ini tidak berjalan sehubungan penyelesaian masalah variasi kontrak masih menggantung.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

10

Bagian D Permasalahan Variasi Kontrak

BAGIAN D PERMASALAHAN VARIASI KONTRAK

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP)

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Bagian D Permasalahan Variasi Kontrak

BAGIAN D PERMASALAHAN VARIASI KONTRAK


EINRIP Project ENB 03 Batas Cabdin Dompu Banggo Variation Order (proposal) No. 1 tertanggal November 2010 Penilaian Auditor 25 Maret 2011

PENILAIAN AUDITOR
Tim Audit menginspeksi Proyek ENB-03 pada tanggal 4 Maret 2011, dan melakukan program pengambilan sampel material pada daerah tanah lunak, dan pada pekerjaan yang sedang berlangsung selama minggu-minggu berikutnya. Hal dominan yang ada pada proyek ini adalah usulan Variasi (Variation Order No 1 Alternatif 1) untuk Rp. 76,965,652,000 ditangani oleh Direksi Pekerjaan pada tanggal 15 November 2011. Variasi tersebut diperlukan untuk memecahkan/menyelesaikan permasalahan kekurangan-kekurangan pengukuran menurut kontrak, khususnya yang berhubungan dengan klasifikasi material galian. Usulan Variasi tersebut dinilai berlebihan untuk alasan-alasan yang dijelaskan di bawah ini. Status proyek pada saat ini adalah 14.7% di bawah Rencana (schedule) yang utamanya dikarenakan oleh penundaan/keterlambatan pekerjaan galian yang terkait dengan variasi tersebut. Keterlambatan kemajuan pekerjaan tersebut semakin berlanjut kecuali permasalahan yang terkait dengan usulan variasi tersebut diselesaikan. Klasifikasi untuk bagian yang signifikan dari pekerjaan galian tersebut sebagai galian batu dan metode pambayaran untuk pekerjaan tersebut maupun penyelesaian permasalahan Harga Satuan untuk beberapa mata pembayaran sangat diperlukan guna mendukung kemajuan pekerjaan. Sebagaimana yang diminta pada rapat tanggal 16 Maret 2011 di kantor Dit. BINTEK Jakarta, penilaian Team Leader TFAC atas beberapa permasalahan yang diajukan di dalam usulan variasi tanggal 11 November 2010 dan saran metode penyelesaian masalah adalah sebagai berikut: Pengukuran kuantitas batu Prosedur berikut ini disarankan untuk penentuan dan perekaman pengukuran galian batu: Seksi/Segmen A Material galian biasa hendaknya disingkirkan terlebih dahulu. Material keras sisanya hendaknya diukur dan disetujui bersama sebagai galian batu oleh Direksi Pekerjaan dan Kontraktor. Kriteria untuk klasifikasi sebagai galian biasa atau galian batu hendaknya didasarkan pada bisa/tidaknya digaru menggunakan traktor roda rantai bergigi tunggal 180 PK sebagaimana ditetapkan. Foto dokumentasi untuk setiap bagian/segmen keras yang menunjukkan percobaan penggaruan hendaknya diisi/dilengkapi dengan rekaman pengukuran yang ditandatangani. CSE hendaknya juga ikut menandatanganinya. Untuk Seksi/Segmen B, pendekatan yang sama dengan yang diterapkan pada Seksi/Segmen A hendaknya digunakan dimana memungkinkan. Seksi/Segmen B Dalam beberapa hal, terutama di dalam Seksi/Segmen B dimana pemangkasan/pemotongan samping yang sempit diperlukan, pemisahan
Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report 11

Bagian D Permasalahan Variasi Kontrak

material galian biasa dan galian batu tidaklah memungkinkan. Untuk kasuskasus semacam itu Dieksi Pekerjaan atau yang asisten dikuasakan hendaknya menetapkan waktu untuk melakukan inspeksi dan pengukuran bersama dan hendaknya memberitahukan Kontraktor dan PPK. Direksi Pekerjaan hendaknya membuat penetapan yang adil mengenai persentase galian batu dan galian biasa di setiap area dan hendaknya melakukan pengukuran bersama Kontraktor. Keputusan yang dibuat hendaknya didukung dengan foto dokumentasi pekerjaan yang sedang berlangsung termasuk penggaruan jika hal itu sesuai. Tim Supervisi Lapangan hendaknya menyimpan rekaman jam kerja excavator dan hydraulic breaker yang digunakan dalam pekerjaan galian sebagai back-up bagi klasifikasi dari Engineer. Rekaman ini dan sumberdaya peralatan yang ditetapkan oleh analisa Harga Satuan Galian Batu hendaknya digunakan untuk meng-cross check validitas/kebenaran kuantitas final dari galian batu. Kedua metode pengukuran hendaknya diarsipkan dengan rekaman-rekaman pengukuran. Verifikasi lapangan independen (PMSC atau lainnya) terhadap kuantitas batu hendaknya didapatkan jika kuantitas final yang diklaim adalah melebihi kuantitas yang diusulkan untuk dimasukkan ke dalam Variasi No. 1, sebesar 53,400 m3. Klasifikasi galian baru dan kuantitas batu (mengacu ke AF 01) Perkiraan kuantitas batu sebesar 53,400 m3 hendaknya ditetapkan/digunakan lebih dahulu dari pada kuantitas yang diusulkan oleh kontraktor sebesar 109,399 m 3. Kuantitas ini didasarkan pada penilaian auditor terhadap rasio timbunan batu/ timbunan biasa dan dari kuantitas yang ditetapkan dalam kontrak asli da dari review Optimasi Bintek. Kuantitas tersebut sepenuhn ya menyediakan lebar dan alinyemen desain asli. Kuantitas pengukuran final untuk batu akan tergantung pada penilaian Direksi Pekerjaan terhadap kandungan batu di dalam pekerjaan-pekerjaan galian yang sedang berlangsung. Harga Satuan untuk Galian batu (mengacu ke AF 01) Kecepatan penggalian batu menggunakan Caterpillar 320 atau excavator yang serupa yang dilengkapi dengan hydraulic breaker dalam material yang mewakili Seksi/Segmen B, diharapkan/diperkirakan lebih dari 6 m 3 per jam (bukan 3 m3 per jam seperti yang dinyatakan di dalam analisa harga satuan usulan variasi. Sebagai konsekuensinya Harga Satuan jenis-jenis galian batu untuk yang terdapat di proyek diperkirakan berada dalam kisaran Rp. 150,000/m 3 sampai dengan Rp. 160,000/m3. Untuk harga yang lebih tinggi hendaknya tidak dipertimbangkan. Alinyemen dan lebar pada 6 km pertama Seksi B Pengurangan lebar dan penurunan standar alinyemen telah diusulkan untuk 6 km pertama pada Seksi B dengan maksud untuk mengurangi kuantitas galian. Hal ini akan dapat mengurangi kuantitas batu hingga 30,000 m3 tetapi akan mendatangkan biaya-biaya lain. Direkomendasikan bahwa perubahan-perubahan ini agar tidak dilakukan, sebab: a) Desain telah menggunakan kecepatan rencana yang rendah di dalam desain alinyemen dan jarak pandang yang terbatas. b) Desain asli menetapkan pelebaran tikungan 1.3 meter untuk memenuhi standar perencanaan Indonesia. Pelebaran tersebut hendaknya dipertahankan. c) Kuantitas batu yang sebenarnya diperkirakan jauh lebih sedikit daripada kuantitas yang diklaim.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

12

Bagian D Permasalahan Variasi Kontrak

d) Profil tanah asli yang sangat curam mencegah relokasi/penggeseran as jalan menjauh dari permukaan lereng batu pada sejumlah lokasi tanpa adanya dinding penahan yang sangat besar. Daerah tanah ekspansif (mengacu AF04) Usulan penanganan terhadap tanah ekspansif di Sta. 10+850 sampai dengan Sta. 13+300 menggunakan bronjong, drainasi bawah permukaan dan timbunan pilihan disetujui untuk tidak perlu dilakukan. Namun demikian sejumlah lokasi di sepanjang area/segmen ini berada pada tanah yang sangat lunak dan memerlukan penanganan yang tepat. Penanganan-penanganan berikut ini diusulkan untuk daerah-daerah tidak stabil yang berada di atas tanah lunak di dalam SeksiSegmen B, Sta. 10+850 sampai dengan Sta. 14+250, dan utamanya pada Sta 11+900 dan antara Sta. 13+800 sampai dengan 14+250: Patching berat diperlukan untuk memperbaiki lokasi-lokasi yang mengalami kerusakan tanah dasar. Lapisan Base B tambahan setebal 200mm di atas perkerasan eksisting lebih dari pada usulan peninggian badan jalan menggunakan timbunan pilihan pada sejumlah lokasi hendaknya ditentukan di lapangan (oleh PPK/CSE/CWC). Hal ini akan meninggikan badan jalan eksisting secara efektif dengan total 560mm. Kuantitas Agregat Base B tambahan sebesar 1200 m3 atau kuantitas lain yang akan disetujui oleh Direksi Pekerjaan setelah dialkukannya inspeksi, hendaknya disediakan di dalam perkiraan kuantitas Variasi untuk pekerjaan ini. Kemiringan lereng timbunan pada seksi/segmen ini handaknya tidak kurang dari ketentuan 1V : 2H. Beberapa lokasi tanah dasar eksisting dengan CBR rendah sekitar 2 telah dicatat terdapat/ditemui di zona bahu jalan di Sta. 11+900 dan di antara Sta. 13+800 sampai Sta. 14+250. Perbaikan tanah dasar akan diperlukan di area-area ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh Gambar.

Pembuangan drainase di Sta. 14+850 (akhir proyek, mengacu AF 07) Ada hal yang diperlukan untuk perbaikan drainase dari titik akhir proyek (Sta. 14+850 Section B). Perkampungan yang berada di lokasi ini memiliki permasalahan banjir. Gradien tanah eksisting menghalangi mengalirnya air permukaan secara langsung menuju sungai di Sta. 14+250. Jalur drainase alternatif harus didentifikasi dan disediakan. PPK, CSE dan GS hendaknya mengidentifikasi dan menyetujui solusi yang paling praktis terhadap permasalahan ini. Disarankan bahwa jenis dan kuantitas drainase/saluran yang diperlukan agar seera ditetapkan untuk dimasukkan ke dalam revisi usulan variasi. Timbunan Pilihan Penggantian sebagian besar timbunan biasa dengan timbunan pilihan sebagaimana diindikasikan/ditunjukkan di dalam shop drawing, tidaklah perlu, dengan pengecualian untuk penimbunan kembali dinding penahan pada Seksi B. CSE hendaknya mem-verifikasi lokasi-lokasi yang benra-benar memerlukan Timbunan Pilihan (CBR > 10%). Pasangan batu tambahan Penggantian perlindungan lereng (slope protection) dengan dinding penahan nampak selesai secara substansial dan dengan memandang terain Seksi B yang sulit adalah dibenarkan.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

13

Bagian D Permasalahan Variasi Kontrak

Perlindungan lereng (Slope protection) pada Sta. 17+300 (mengacu AF 04) Lereng galian eksisting yang tidak stabil (bukan galian yang dilakukan oleh proyek ini) pada Sta. 17+300 memerlukan penanganan. Telah diusulkan pemasangan Bronjong dan kuantitasnya telah disediakan di dalam usulan variasi. Auditor mempertimbangkan bahwa suatu bentuk trap/teras sering (benching), perlindungan lereng dengan batu (atau mungkin stabilisasi dengan tanaman) dan drainase melintang dan menuruni bidang lereng, meskipun lebih mahal, akan memberikan solusi yang jauh lebih baik dan hendaknya dipertimbangkan. Opsi/pilihan ini juga disukai oleh PPK. Harga Satuan Sejumlah usulan harga satuan lainnya terlalu tinggi dan harus di-negosiasi ulang. Harga sementara hendaknya disediakan pada CCO agar pekerjaan dapat dimulai. Bronjong dengan pelapis PVC pada lokasi ini tidak diperlukan. Bronjong dengan spesifikasi standar akan memberikan Harga Satuan yang jauh lebih rendah. Lampiran 1 menyajikan ringkasan dari kuantitas yang diusulkkan TFAC yang disajikan dalam format yang sama dengan format yang digunakan dalam usulan/proposal asli maupun review proposal-proposal lainnya. Penambahan Jumlah/Nilai Kontrak yang diperlukan untuk menyediakan kuantitas-kuanitas ini adalah sebesar Rp. 29,188,774,602 termasuk PPN, atau penambahan sebesar 28.6% relatif terhadap nilai kontrak asli. Harga Satuan, selain untuk galian batu, belum diatur, sehingga dimungkinkan untuk penghematan lebih jauh (mengacu Lampiran 1 estimasi dengan koreksi Harga Satuan tambahan, oleh TFAC). Variasi tersebut mencakup sederetan penyesuaian kuantitas kontrak (untuk item pekerjaan) minor yang dihasilkan dari peninjauan ulang Rekayasa Lapangan (Field Engineering) Kontraktor (contoh pengurangan drainase tipe DS 4 dari 206 meter menjadi 200 meter). Untuk ini hendaknya tidak perlu dimasukkan ke dalam variasi kontrak berdasarkan FIDIC.

REKOMENDASI
Kontraktor hendaknya mengirimkan revisi variasi, yang secara umum selaras dengan proposal/usulan yang disediakan/diberikan pada Lampiran 1 dan dengan catatancatatan ini untuk suatu nilai/jumlah yang tidak melebihi Rp. 29,188,774,000. Direksi Pekerjaan hendaknya meninjau-ulang secara menyeluruh Harga Satuan yang diusulkan untuk item-item pembayaran baru (lihat Lampiran1). CCO (anggaran berimbang) hendaknya segera disetujui agar memungkinkan pekerjaan galian batu dapat dimulai sambil menunggu persetujuan variasi. Variasi yang sudah direvisi hendaknya disetujui sesegera mungkin menyelesaikan semua permasalahan yang terkait dengan kontrak ini. utuk

Alinyemen dan lingkup desain asli hendaknya tidak dikurangi. Ditjen Bina Marga hendaknya mempertimbangkan pengkajian ketentuan-ketentuan untuk pemasukan dan penilaian variasi kontrak.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

14

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Eastern Indonesia National Road Improvement Project (EINRIP)

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Lampiran-1 : Hasil Pengujian Material Di Laboratorium

LAMPIRAN-1 HASIL PENGUJIAN MATERIAL DI LABORATORIUM

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Lampiran-1 : Hasil Pengujian Material Di Laboratorium

I.

SUMMARY RESULT OF IN SITU AND LABORATORY TEST

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Annex 1 - 1

Lampiran-1 : Hasil Pengujian Material Di Laboratorium

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Annex 1 - 2

Lampiran-1 : Hasil Pengujian Material Di Laboratorium

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Annex 1 - 3

Lampiran-1 : Hasil Pengujian Material Di Laboratorium

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Annex 1 - 4

Lampiran-1 : Hasil Pengujian Material Di Laboratorium

Section 3 results confirm the expansiveness of the soils at the tested locations.

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Annex 1 - 5

Lampiran-2: Formulir Audit

LAMPIRAN-2 FORMULIR AUDIT

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

Lampiran-3 : Daftar Hadir

LAMPIRAN-3 DAFTAR HADIR

Doc. ID: B009 ENB-03 Audit Report

You might also like