You are on page 1of 21

LENTUR DAN AKSIAL KOLOM

PENDAHULUAN
APAKAH KOLOM ITU ?
Kolom adalah batang tekan dari
portal, yang memikul beban dari
balok. Bertugas meneruskan beban-
beban yang berasal dari elevasi atas
ke elevasi di bawahnya hingga
sampai ke tanah melalui pondasi.
Evaluasi kekuatan kolom berdasarkan
anggapan-anggapan sbb :
Distribusi tegangan regangan linear
Regangan beton maksimal = 0.003
Kekuatan tarik beton diabaikan
Jenis-jenis kolom
Sengkang
Sengkang
Spiral
Spiral
A B C
Menurut beban yang bekerja:
Kolom sentris
Kolom eksentris (uniaksial & biaksial)
P P
Y
X
M
X
Y
P P
My
X
Y
ey
Mx
X
P
Y
a). kolom b). kolom uniaksial c). kolom biaksial
B A
C
B atau C A
a. Portal b. denah
LENTUR PADA KOLOM
Menurut kelangsinganya :
Kolom pendek, k Lu/r 22 (runtuh karena
material)
Kolom panjang, k Lu/r 22 (runtuh karena
tekuk)

Di mana :
k = faktor yg tergantung pada keadaan ujung kolom
Lu = panjang kolom
r = jari-jari inersia
Luas penampang = Ag = b.h
Luas total tulangan = Ast
Luas bersih = (Ag - Ast)
Ast = As + As
Po = 0.85 Fc (Ag-Ast) + (Ast.Fy)
e-min = 10 % h

Dengan memperhatikan eksentrisitas
min, harga Po harus direduksi :
Pn (max) = 0.80 Po, untuk kolom
bersengkang.
Pn (max) = 0.85 Po, untuk kolom
berspiral.

Beban nominal ini masih harus
direduksi lagi dengan factor reduksi
kekuatan ().
A
s
A
s
'
h
b
= 0,003
0,85f
c
'
P
o

C
s
=A
s
f
y
C
s
'=A
s
' f
y

C
c
=0,85 f
c
'(A
g
-A
s
t)
KOLOM PENDEK DENGAN BEBAN SENTRIS
KOLOM PENDEK DENGAN BEBAN EKSENTRIS
Pn = Cc + Cs Ts
Mn = Pn e
= Cc ( a/2 ) + Cs ( d ) + Ts ( d - )
fs = Es s fy
fs = Es s fy
Cc = 0,85 fc ab
Cs = As fs
Ts = As fs
Pn = 0,85 fc ab + As fs As fs
Mn = Pn e
= ( a/2 ) + As fs ( d ) + As fs ( d - )
catatan :
c = jarak sumbu netral
= jarak pusat plastis.
e = eksentrisitas beban ke pusat plastis.
e = eksentrisitas beban ke tulangan tarik.
d = selimut efektif tulangan tekan.
RAGAM KERUNTUHAN KOLOM
Berdasarkan besarnya regangan pada tulangan baja yang
tertarik, penampang kolom dibagi menjadi dua kondisi awal
keruntuhan.
Keruntuhan tarik, diawali dengan lelehnya tulangan tarik.
Keruntuhan tekan, diawali dengan hancurnya tulangan
yang tertekan.

Kondisi balanced, terjadi apabila diawali dengan lelehnya
tulangan yang tertarik, sekaligus hancurnya beton yang
tertekan.

Apabila Pn adalah beban aksial, dan Pnb adalah beban
aksial pada kondisi balanced, maka :
Bila Pn < Pnb keruntuhan tarik
Bila Pn = Pnb keruntuhan balanced
Bila Pn > Pnb keruntuhan tekan
.
KERUNTUHAN BALANCED
( )
b n n
b
n
b n
y
1 b 1 b
y
b
e b P b M
y d As.fy ) d' - As'.fs'.(y
2
a
y .b. 0,85.fc.ab b M
As.fy As'.fs' b 0,85.fc'.a b P
d
f 600
600
c a
d
f 600
600
c
=
+ +
|
.
|

\
|
=
+ =

+
= =

+
=
Kondisi balanced tercapai apabila tulangan tarik
mengalami regangan leleh
y
dan pada saat itu
beton mengalami regangan hancur (0,003)


KERUNTUHAN tarik
Berlaku bila Pn < Pnb atau e < et.
Persamaan dasar (1) masih berlaku, dengan :
Fs = fy : fc fy.
Bila tulangan tekan belum leleh, di pakai cara
coba-coba ( dengan c < cb )
Bila As = As dan tulangan tekan meleleh,
maka persamaan dasar (1) dapat
disederhanakan sebagai berikut:
Pn = 0,85 fc ab
Mn = 0,85 fc ab (0,85 fc ab ( a/2)+ As fy ( d) + As fy ( d )
Untuk As = As dan = h/2 , maka :
Mn = Pn = 0,85 fc ab (h/2 a/2) + As fy (d d)
Untuk e diketahui, Pn = ..?
Pn e = Pn (h/2 a/2) + As fy (d d)

maka :


Dibentuk persamaan kuadrat :





Untuk mempermudah perhitungan, persamaan tersebut disederhanakan :



Dimana :
dan

) ( '
'. . 7 , 1
.
2
d d f A
b f
P h
P e P
y s
c
n
n n
+
(

=
( ) 0 '
2 '. . 7 , 1
2
=
|
.
|

\
|
d d f A e
h
P
b f
P
y s n
c
n
( )
(
(


+
|
.
|

\
|
+
|
.
|

\
|
=
b f
d d f A
e
h
e
h
b f P
c
y s
c n
'. . 85 , 0
' . . 2
2 2
. '. . 85 , 0
2
(

+ + =
s e e c n
K K K b f P
2
. '. . 85 , 0
e
h
K
e
=
2
b f
d d f A
K
c
y s
s
' 85 , 0
) ' (


=
KERUNTUHAN TEKAN
Berlaku bila Pn > Pnb atau e < eb
Tegangan pada tulangan tarik fs < fy
Dengan cara coba-coba, cek harga c ( c > cb )
Penyelesaian pendekatan cara whitney, yaitu :

18 , 1
. . 3
'
5 , 0
'
'
2
+
+
|
.
|

\
|
+

=
d
e h
bhf
d d
e
f A
P
c
y s
n
Diagram interaksi Aksial-Momen ( P-M )
p
Po
Mn max
Pn max
e

m
i
n
M
u
,
P
u
OMn Mn
0,1 fc' Ag
(Mnb , Pnb)
(Mn , Pn)
e
1
cara whitney
M
n
,
P
n
e
b
k
e
r
u
n
t
u
h
a
n

b
a
l
a
n
c
e
d
w
h
i
t
n
e
y

n
o
n

k
o
n
s
e
r
v
a
t
i
f
daerah keruntuhan
tekan
daerah keruntuhan
tarik
M
senkang = Pn max = 0,8 Po
spiral = Pn max = 0,85 Po
Faktor reduksi kekuatan
Aksial tarik, aksial tarik dengan lentur = 0,80.

Aksial tekan, aksial tekan dengan lentur :
Dengan tulangan spiral = 0,70
Dengan sengkang = 0,65

Bila nilai aksial kecil dimana :
Pn < 0,1 f c Ag atau Pn < Pn b
maka nilai boleh ditingkatkan secara linear
menjadi : 0,8
Perencanaan kolom
Langkah langkah perencanaan :
Hitung Mu , Pu dan Tentukan fc dan fy.
Tentukan b , h , dan d.
Hitung Pub secara pendekatan. Dengan As = As dan
keduanya leleh, maka :
Pnb = Cc = 0,85.fc.ab
Dimana : a = 1. c

=

Hitung Pn = Pu/
= 0,65 , untuk Pu 0,10.fc.Ag
= 0,80 , untuk Pu < 0,10.fcAg

d
f
y

+ 600
600
. 1
|
Bila Pn < Pnb terjadi keruntuhan tarik




Bila Pn > Pnb terjadi keruntuhan tekan




Dari rumus witney , di dapat :

( )
b f
P
a
d d f
a h e P
A
c
n
y
n
s
'. . 85 , 0
) ' (
2 / 2 /
=

+
=
' . .
18 , 1
. . 3
5 , 0
'
3
2
2
1
fc h b K
d
e h
K
d d
e
K
=
+ =
+

=
2 1
'
K
K
K
f A
P
c
y s
n
+ =
|
|
.
|

\
|
=
c n
y
s
K
K
K
P K
f
A
2
1
1
. .
1
' sehingga
Tentukan jumlah dan diameter tulangan Ast = As + As.
Persyaratan tulangan : 0,01 Ast/Ag 0,08

Saran :


Untuk menyakinkan hasil perencanaan harus di chek
dengan Analisis Kapasitas Kolom, selanjutnya harus
dipenuhi : Pu Pu/ .
04 , 0 <
g
st
A
A
Bagan alir
perencanaan kolom
segi empat dgn
tulangan hanya pd
dua sisi

You might also like