You are on page 1of 7

LAPORAN PORTOFOLIO GIZI KURANG

Nama : Rytma Riyanthi, S.Ked NPM : 1081700016 Puskesmas : Kalijaga Cirebon

Jenis Kegiatan: Laporan Kasus Tanggal Kasus

Masalah Manajemen

Review Kasus

Dokter Pembimbing Lapangan

08 Februari 2014 (..............................................) Jenis Kasus: Akut

Kronik

Anak

Lansia

Bumil

LKB

Deskripsi Kasus: Gambaran klinis: Anak laki-laki berusia 2 tahun datang diantar ibunya ke Puskesmas Kalijaga dengan keluhan batuk dahak, pilek sejak 1 minggu yang lalu. Kurang lebih sebulan yang lalu pasien menderita diare selama 2 minggu. Sejak itu pasien menjadi susah minum susu sehingga berat badan turun. Semenjak lahir pasien tidak pernah mendapatkan ASI, hanya minum susu formula sebanyak 5x50cc per hari, namun semenjak sakit hanya minum 5x25cc. Kadangkadang pasien demam kalau malam hari. Mual, muntah, perut sakit disangkal. Pasien belum sudah diberikan obat batuk warung, namun belum sembuh juga. Pada pemeriksaan fisik generalis didapatkan kesadaran pasien compos mentis dengan GCS 15. Tanda vital ditemukan tidak takipnea, tidak takikardia, dan tidak demam, status gizi kurang dengan berat badan 12 Kg, konjungtiva tidak anemis pada kedua mata, sklera tidak ikterik, bunyi jantung dan suara napas dalam batas normal, pada pemeriksaan abdomen dalam batas normal, turgor kulit baik, akral keempat ekstremitas teraba hangat, dengan perfusi perifer baik. Pasien dilakukan pemeriksaan darah perifer rutin tidak ditemukan kelainan

Riwayat Persalinan : Pasien merupakan anak pertama, Lahir di bidan, cukup bulan dengan berat badan lahir 3300 gr, panjang badan 48 cm. Riwayat Immunisasi: pasien belum pernah mendapatkan immunisasi Kondisi lingkungan sosial dan fisik: Tempat tinggal kesan cukup higienis, tidak padat, sirkulasi udara (ventilasi) cukup terjamin. Kondisi sosial-ekonomi menengah ke bawah. Pemeriksaan Fisik: 1. Keadaan umum: baik 2. Kesadaran: compos mentis 3. Status Gizi: BB : 12 Kg TB : 58 cm BB/U = Status gizi kurang 4. Tanda vital: Tekanan Darah: tidak dilakukan pengukuran Nadi: 90 x/menit RR : 20 x/menit Suhu: 37,4 0C 5. Status Generalis Kepala Mata Mulut Leher : normocephal : CA -/-, SI -/: kemerahan, sianosis (-) : pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-), JVP tidak meningkat Thoraks : Pulmo Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris, retraksi ICS (-) Palpasi : pergerakan dinding dada simetris, vocal fremitus dbn Perkusi : sonor di semua lapang paru

Auskultasi : VBS +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Jantung Inspeksi Palpasi : ictus cordis tidak terlihat : ictus cordis teraba kuat angkat, thrill (-), terletak di ICS V linea midclavicula sinistra Perkusi : batas jantung dbn

Auskultasi : BJ I-II MR, murmur (-), gallop (-) Abdomen Inspeksi Palpasi Perkusi : perut datar, umbilicus normal, distensi (-) : nyeri tekan (-) : thympani

Auskultasi : bising usus (+) normal Hati: dbn Limpa: dbn Ginjal: dbn Ekstremitas: akral hangat, sianosis (-), edema (-) Diagnosis: ISPA non spesifik dengan Gizi kurang Penatalaksanaan: - Edukasi mengenai pola makan seimbang - Medikamentosa: R/ Paracetamol syrup 3x1 cth p.c R/ Amoxicillin suspensi 3x1 cth p.c R/ OBH syrup 3x1 cth p.c - Pemberian makanan tambahan dari Puskesmas Hasil Pembelajaran: 1. Menentukan kriteria gizi pada anak 2. Dapat melakukan penatalaksanaan yang tepat pada gizi kurang

Daftar Pustaka: 1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk. 2011. 2. Kurang Energi Protein, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung 3. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan, Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 3. 2005. Bandung 4. Ikatan Dokter Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Jilid I. Jakarta: Pengurus Pusat IDAI

Rangkuman Hasil Pembelajaran Gizi Buruk Kurang Energi Protein atau Kurang Kalori Protein adalah keadaan kurang gizi pada anak yang disebabkan oleh kurangnya asupan energi dan protein. Diagnosis Gizi Buruk ditandai dengan satu atau lebih tanda beriku, sangat kurus, edema, minimal pada kedua punggung kaki, BB/PB atau BB/TB < -3 SD, LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan)

Pada kasus didapatkan berat 3500 gram dengan panjang badan 57,5 cm sehingga memenuhi kriteria BB/TB atau BB/TB <-3 SD

Faktor Penyebab Keadaan An. A Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pasien mengalami keadaan gizi buruk, diantaranya faktor ekonomi, pendidikan, kesehatan orangtua (ibu) dan kesehatan pasein sendiri, faktor ekonomi yaitu Kedua orangtua An. A merupakan buruh lepas dengan penghasilan tidak menentu setiap bulan dimana penghasilan < Rp.100.000/bulan karena keterbatasan ekonomi keluarga, An. A hanya bisa diberikan susu SGM 150 mg yang diberikan selama 3 hari dan pasien merupakan anak ke-7 dari 7 bersaudara, dengan tiga orang diantaranya masih berusia dibawah 5 tahun sehingga pasien kurang diperhatikan kecukupan asupan gizi hariannya, faktor pendidikan yaitu orangtua yang hanya bersekolah dasar sehingga menurut

orangtua pasien kebutuhan gizi pasien sudah tercukupi dengan mendapatkan susu formula 5x50 cc per hari, padahal kebutuhan pasien lebih dari itu. Faktor kesehatan orangtua yaitu ibu pasien menderita karsinoma mammae yang sudah dilakukan mastektomi radikal bilateral sehingga orangtua pasien tidak dapat memberikan ASI kepada pasien, faktor kesehatan pasien sendiri adalah pasien menderita diare sejak 2 minggu yang lalu sehingga intake makanan pasien berkurang sejak pasien sakit. Penatalaksanaan Nutrisi yang sesuai Penatalaksanaan pada kasus ini terbagi menjadi 3 fase yaitu :

Pada kasus ini pasien dikonsulkan kepada dokter spesialis anak dan mendapatkan terapi Infus D5NS, PASI, Jaga kehangatan, Parasetamol, Ampicilin, mencari penyebab demam dimana terapi diatas sudah sesuai dengan fase stabilisasi, selama perawatan di rumah sakit pasien dirawat selama 3 hari perawatan sehingga fase transisi dan rehabilitasi pada pasien ini dilakukan oleh unit rawat jalan di puskesmas atau rumah sakit.

Pemberian Nutrisi Selama dilakukan perawatan di Rumah Sakit selama 3 hari (9 Juli 2012 11 Juli 2012), pasien mendapatkan Hari I Infus D5NS 12 tpm mikro, PASI 8 x 15cc (Nan 1 Pro), Hari II Infus D5NS 12 tpm mikro, PASI 8 x 30 cc (Nan 1 Pro), Hari III Infus D5NS 12 tpm mikro, PASI 8 x 40 cc (Nan 1 Pro)

sedangkan berdasarkan Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk tahun 2011 adalah pada Fase Stabilisasi (Minggu 1) Menggunakan F75 (75 Kkal & 0,9 g protein per 100 cc) Asupan gizi 80-100 Kkal/kgBB/hari Protein 1-1,5 g/kgBB/hari ASI tetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI. Susu Nan 1 Pro 100 cc = 67 Kkal dan 1,2 g protein sehingga kebutuhan energi 280/67 x 100 cc = 418 cc/hari dan kebutuhan protein 3,5/1,2 x 100 cc = 291 cc/hari maka untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein diberikan 418 cc/ hari ~ 8 x 50 cc selama fase stabilisasi

You might also like