You are on page 1of 4

Kamis 14 Februari 2008 14:29

Yuk, Membuka Usaha Sendiri

Mungkin Anda tidak puas dengan


penghasilan yang Anda dapatkan. Atau
mungkin Anda masih punya waktu
luang di luar pekerjaan utama? Bila
Anda merasakan hal itu, mungkin Anda
mulai berpikir membuka usaha sendiri
di luar pekerjaan utama.

Kita biasa menyebut usaha ini sebagai usaha sampingan. Kalau sekarang Anda ikut mencari
penghasilan dalam keluarga, berarti Anda punya dua sumber penghasilan.
Jika usaha ini makin lama makin tumbuh besar, Anda bisa memilih untuk konsentrasi di usaha
Anda sendiri atau menyerahkan pengelolaan pada orang lain. Sehingga Anda bisa punya lebih
banyak waktu untuk diri Anda sendiri, sementara pemasukan terus berjalan. Jadi, usaha sendiri
bisa memberikan Anda kebebasan waktu dan uang. Enak kan? Bandingkan dengan apabila Anda
bekerja pada orang lain.

Tetapi merintis usaha sendiri tidak segampang itu. Awalnya, Anda harus terlibat penuh dalam
usaha tersebut. Anda harus merancang sistemnya, mengatur siapa saja orang-orang yang akan
membantu, bagaimana usaha itu bisa berjalan, bagaimana memasarkan, dan lain sebagainya.
Bahkan boleh dibilang, pada awal membuka usaha sendiri membutuhkan usaha yang lebih keras
dibanding bila Anda bekerja pada orang lain. Tetapi jika usaha itu sudah mulai berjalan dengan
baik, Anda pelan-pelan bisa mulai meninggalkannya dan membiarkan usaha tersebut berjalan
dengan sendirinya.

BILA INGIN MEMBUKA USAHA SENDIRI


Sekarang, apa sih yang harus Anda perhatikan kalau ingin membuka usaha sendiri?
1. Bidang Usaha
Tentukan lebih dulu, bidang usaha macam apa yang ingin Anda jalankan. Apakah Anda ingin
menjalankan usaha rumah makan kecil? Atau apakah Anda ingin membuka toko aksesoris
seperti Tini, atau justru ingin membuka sebuah butik? Bagaimana kalau toko suvenir yang menjual
pernik-pernik lucu seperti gelas-gelas lucu atau semacamnya? Bisa juga kan? Pada prinsipnya,
semua bidang usaha tersebut bisa dibagi menjadi:

Bidang usaha yang jarang atau belum ada.


Beberapa dari Anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada atau masih
jarang dilakukan. Tapi itu bukan berarti Anda tidak akan sukses. Tengok Aqua. Ketika pertama
kali diperkenalkan, banyak orang ragu apakah Aqua bisa berhasil di pasaran, padahal belum
pernah sebelumnya ada pengusaha yang menjual air minum dalam botol. Bahkan pada awalnya
banyak yang mencibir: apa ada orang yang mau membeli air dengan harga lebih mahal dari
bensin? Apalagi kita bisa memasak air minum sendiri di rumah. Nyatanya Aqua sukses besar.

Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan


Bisa juga Anda memulai Bidang Usaha yang sudah banyak dilakukan. Kalau tadi banyak orang
ragu untuk memulai bidang usaha yang baru, tapi di lain pihak banyak juga orang yang ragu
untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak dijalankan. Sebagai contoh, banyak wanita
yang ragu untuk membuka butik, karena di sekitarnya sudah banyak yang melakukannya.
Sebenarnya, walau butik Anda baru berdiri, tapi kalau baju-baju yang Anda jual mempunyai
kelebihan atau ciri khas dibanding pesaing Anda, selalu ada peluang untuk berhasil. Belum lagi
faktor pelayanan yang baik, walau usaha ini banyak pesaingnya, maka peluang berhasil tetap
terbuka.
Butik BIG milik seorang artis bernama Hughes misalnya, cukup laku juga tuh. Itu karena butik itu
memiliki spesialisasi khusus, yaitu hanya menjual baju yang diperuntukkan bagi wanita yang
memiliki berat badan ekstra.

2. Lokasi
Di mana Anda ingin membuka lokasi usaha Anda? Di rumah sendiri? Atau Anda ingin menyewa
sebuah tempat kecil di pinggir jalan? Atau Anda ingin menyewa sebuah ruko? Jangan lupa bahwa
dalam beberapa jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda
sendirilah yang harus menentukan lokasi mana yang tepat dalam usaha Anda. Sekali lagi, lokasi
memegang peranan yang sangat penting.
3. Pelanggan
Bagaimana Anda mendapatkan pembeli barang dagangan Anda? Atau bila itu usaha jasa,
bagaimana cara Anda akan mendapatkan klien? Apakah Anda akan memulainya dengan
mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ataukah Anda akan membuat brosur dan meye-
barkannya dari rumah ke rumah?
Beberapa orang yang saya kenal mempromosikan usahanya dengan memasang plang di depan
tempat usahanya. Ada juga yang mempromosikan usahanya dengan memasang iklan kecil di
koran. Atau, kenapa Anda tidak mencoba memasang iklan Anda di internet? Internet terbukti
merupakan media yang ampuh dalam menjaring pembeli, walaupun mungkin tidak semuanya.
Yang terpenting di sini adalah Anda sudah harus tahu terlebih dahulu tentang bagaimana cara
Anda dalam mendapatkan pembeli atau klien dari usaha Anda. Bila tak ada pembeli, tak akan
ada penjualan. Bila tak ada penjualan, maka usaha Anda tidak cukup berhasil. Sederha na sekali.

4. Tenaga Kerja
Berapa orang yang akan Anda pekerjakan? Apakah hanya Anda sendiri yang bekerja di situ?
Apakah Anda juga mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha Anda? Mungkin ada baiknya
kalau Anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit lebih dahulu. Nanti bila usaha Anda
makin berkembang, Anda mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan orang yang bisa
Anda pekerjakan.
Ada bagusnya bila Anda juga mempekerjakan anggota keluarga Anda. Seperti anak Anda (bila
mereka sudah cukup umur tentunya), atau mungkin suami Anda. Dengan mempekerjakan mereka,
maka secara tidak langsung mereka juga akan mempunyai rasa ikut memiliki dalam usaha
tersebut. Dengan adanya rasa memiliki dari para anggota keluarga, maka dukungan yang
diberikan kepada Anda untuk menjalankan usaha tersebut bisa makin besar.

5. Perencanaan Keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisan uang tunai. Karena itu penting sekali bagi Anda
untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya Anda miliki untuk bisa menjalankan
usaha Anda. Alangkah baiknya apabila modal tersebut bisa mencukupi untuk membayar
pengeluaran perusahaan selama 12 bulan ke depan.
Selain modal awal, apa yang harus Anda lakukan adalah dengan membuat perkiraan arus kas
selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus kas adalah perhitungan yang menggambarkan berapa
perkiraan arus keluar masuk uang tunai dalam usaha Anda. Sama seperti modal, maka
alangkah baiknya kalau Anda memiliki perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Dengan
demikian, dalam setahun ke depan, usaha Anda diharapkan tidak akan bangkrut hanya gara-
gara kehabisan uang tunai.
Di samping hal-hal di atas, ada hal-hal lain yang perlu Anda perhatikan sehubungan dengan
gaya berdagang Anda. Memang ada pepatah yang mengatakan bahwa orang baik bahagia
hidupnya. Tapi dalam bidang usaha, terlalu baik hati bisa menciptakan sejumlah hambatan. Dan
memang banyak pemilik usaha kecil yang terlalu "baik" dalam menjalankan usahanya, seperti:
✔ Mereka terlalu mengalah terhadap partner atau langganannya
✔ Mereka menetapkan harga yang pas-pasan saja atas produk dan jasa yang dijualnya
✔ Mereka terlalu baik hati dan kurang tegas terhadap bawahannya
✔ Mereka merasa ada sesuatu yang salah, kotor atau tak bermoral kalau mereka
mendapatkan uang, keuntungan atau kesempatan.

Karena itu, hindari hal-hal seperti itu. Pengusaha yang baik tidak berlaku baik, tetapi berlaku
adil. Adil terhadap partner atau pelanggannya, adil terhadap harga barang dan jasa yang
dijualnya, adil terhadap bawahannya, dan tentu saja adil terhadap dirinya sendiri.
Terakhir, yang paling penting, ada satu hal yang harus ada di benak Anda sebelum memulai
usaha sendiri, yaitu: SIAP UNTUK GAGAL. Rencanakan keberhasilan Anda, tetapi bersiaplah untuk
gagal. Sehingga apabila Anda betul-betul gagal, Anda tidak akan down.

You might also like