You are on page 1of 17

KARYA TULIS MATA KULIAH EKONOMI INTERNASIONAL

JUDUL KRUPUK UDANG DAN IKAN KHAS INDRAMAYU

Disusun Oleh : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Nurul Mausuffi Umi Sadiyah Dewina Nareswari Wartinah Iis Apriyanti Ice Muliahati Nutra Endi Abdul Amin Sri Juriati

FAKULTAS EKONOMI UNIVERITAS WIRALODRA INDRAMAYU 2013

Tidak banyak orang yang mengetahui bahwa kerupuk ikan atau kerupuk udang merupakan oleh-oleh khas Cirebon. Padahal sebenarnya bukan produksi pengusaha kerupuk ikan . Melainkan dihasilkan oleh para Pengrajin kerupuk ikan di Kabupaten Indramayu. Ya, kerupuk ikan dan udang asal Indramayu seringkali diklaim sebagai produk khas tetangganya, yaitu Cirebon. Hampir semua produksi kerupuk yang dipasarkan di Cirebon, diproduksi di Indramayu. Tepatnya di Desa Kenanga, Blok Dukuh, Kecamatan Sindang-Kabupaten Indramayu. Selain dikonsumsi di wilayah Pulau Jawa, produksi kerupuk asal Desa Kenanga Indramayu juga sudah menembus pangsa pasar di luar Jawa hingga Singapura dan Malaysia. Belum tepat memasuki Desa Kenanga, saya dan seorang kawan seakan dipaksa untuk menutup indera penciuman kami. Jika tidak, bau tak sedap siap menyerang kami dari segala arah. Karena kita belum terbiasa, apalagi bagi mereka yang baru memasuki Desa Kenanga. Setidaknya itulah alasan kenapa kami harus menutup hidung, dari bau tak sedap dan menyengat di sekitar Sentra Kerupuk terbesar di Jawa Barat. Bau itu, menurut H Yusuf, salah satu pengusaha kerupuk merk Rajawali Desa Kenanga, berasal dari bau genangan air limbah produksi kerupuk. Bagaimana tidak, di atas lahan yang tidak cukup luas, hampir 50% lebih dimanfaatkan untuk aktivitas memproduksi kerupuk dengan beragam rasa dan aroma. Bau tidak enak itu, ternyata tak hanya menjadi kegelisahan para tamu yang baru menginjak Desa Kenanga. Melainkan telah cukup lama menjadi kegelisahan para pengusaha kerupuk setempat.

Dulu, lanjut dia, memang pernah ada upaya penanganan limbah yang dilakukan oleh pemerintah dengan memasang saluran pipa untuk menyaring limbah. Namun sudah bertahun-tahun pipanya terpasang, tapi sampai saat ini malah terbengkalai. Setelah itu Pemerintah belum ada tindakan lagi, hanya memasang pipanya saja. Hal senada diungkapkan Tendi Subandi, salah satu tokoh masyarakat Desa Kenanga Blok Dukuh. Tendi bahkan mengaku pernah mengeluhkan hal serupa sampai ke tingkat DPRD, selain itu juga meminta kepastian kebijakan agar air limbah tidak mudah menggenang. Jalan di sekitar Blok Dukuh ini, dulunya saluran. Kalau jalannya air ini mengalir terus, itu tidak ada limbah yang menggenang. Karena jalan airnya mati, maka ada limbah sedikit saja akan cepat menggenang. Ini pada dasarnya diakibatkan oleh keputusan Pemerintah yang

merombak tambak di Bangki menjadi bendungan. Jelas setelah itu, air mulai menggenang, paparnya di kediaman H Yusuf, pada Senin (16/2). Tendi menambahkan, kedatangannnya ke DPRD beberapa tahun lalu bermaksud memprotes dan meminta kebijakan pemerintah untuk menutup air tersebut. Karena setelah tambak di Bangki dirombak menjadi bendungan, air limbah itu semakin menumpuk. Sehingga warga menginginkan agar air itu ditutup. Tapi dari Pemerintah Daerah (Pemda) menolak keinginan warga tersebut. Dengan alasan, akan segera diupayakan penanggulangan limbah. Padahal sampai saat ini, Pemda tidak mengupayakan apapun. Sekitar tahun 1980-an, perusahaan di sini sudah membuang limbah sehingga air tetap mengalir Yang menjadi biang masalah adalah tidak tersalurnya air di sini. Maka kalau lama kelamaan menggenang, bisa-bisa ini berpengaruh pada perusahaan. Bisa jadi perusahaan di sini ditutup dan tidak berkembang, selain itu kalau ada tamu, baunya tidak sedap dan orang akan merasa jijik. Alhasil, citra kami menjadi buruk. Padahal tamu kami banyak yang dari luar negeri. Ungkap dia. Muasal Pengusaha Kerupuk di Kenanga Sudah menjadi rahasia umum, bahwa para pengusaha kerupuk di Desa Kenangan Blok Dukuh dikenal sukses dengan usaha produksi kerupuknya. Kerupuk hasil produksi desa ini, dikenal enak dan empuk. Berbeda dengan kerupuk hasil produksi Sidoarjo Jawa Timur yang dikenal lebih awal oleh masyarakat. Kerupuk

Sidoarjo terkenal dengan berbagai macam variasi bentuk, tapi dalam hal kualitas dan rasa, kerupuk produksi Kenanga lah yang lebih banyak dicari. Seperti yang dikisahkan oleh H Yusuf. Kendati masih tergolong baru di antara para pengusaha kerupuk di Kenanga, namun dengan mudah produksi kerupuknya menjadi favorit. Tidak hanya di Jawa tapi juga luar Jawa. Awalnya, proses saya untuk memasarkan memang tidak gampang. Karena sebelum produk saya masuk, produk lain sudah menguasai pasar. Produk lain itu tidak hanya dari Sidoarjo, tapi juga dari Desa Kenanga yang memang sudah dikenal, ujar dia. Namun dengan kegigihannya, dia mampu membuktikan bahwa kualitas kerupuknya lebih baik dari yang sudah ada. Para pengusaha kerupuk Desa Kenanga, awalnya hanya sebagai buruh pabrik kerupuk di Kota Indramayu yang dimiliki kaum China. Hingga akhirnya, ketrampilan membuat kerupuk itu dicoba sendiri di desanya dan berkembang hingga kini. Dari pengalaman yang cukup berhasil itu, para buruh tersebut berfikir untuk tidak lagi menjadi buruh. Ternyata niat mereka didukung dengan bangkrutnya pabrik kerupuk di kota. Pabrik di kota malah tidak berkembang, karena biaya untuk tenaga kerjanya lebih mahal, selain itu di Kenanga kebanyakan dibuat sendiri, dan dikembangkan sendiri. Sehingga di kota sekarang hanya mengambil dari kami yang sudah jadi, tutur H Yusuf.

Menurutnya, sudah sejak lama Kabupaten Indramayu menjadi salah satu sentra penghasil kerupuk ikan, yang banyak diproduksi di Desa Kenanga, Blok Dukuh, Kecamatan Sindang-Indramayu. Di desa tersebut terdapat sebuah perkampungan yang menjadi sentra penghasil kerupuk ikan. Saat ini ada sekitar 25 kepala keluarga (KK) yang terjun dalam bisnis pengolahan kerupuk ikan di kampung tersebut. Jumlah itu sudah jauh berkurang jika dibandingkan dengan masa sebelum krisis moneter (krismon), satu dekade silam. Sebelum Krismon jumlahnya mencapai 54 orang. Berbeda dengan di Cirebon, sudah tidak ada lagi industri pengolahan kerupuk ikan, karena kalah bersaing dengan pengusaha kerupuk Indramayu.

Meski pernah mengalami kemandegan produksi akibat kisis moneter di tahun 1997, namun para pengusaha tetap bangkit lagi karena desakan masyarakat dari pelanggan. Namun yang berbeda, sekarang para pengusaha yang benar-benar produktif tinggal tersisa 35-an, selebihnya hanya pengusaha kecil-kecilan yang kurang produktif. Padahal dulu sebelum krisis masih 50-an pengusaha produktif. Tapi dari keuntungan, sekarang kami lebih baik dibanding sebelum krisis, ujarnya berkisah. Sejumlah merk kerupuk yang sudah dikenal di Desa Kenanga di antaranya: Dua Gajah, Indrasari, Padi Kapas, Kelapa Gading, Dua Mawar, Dua Gajah Putera, Candra Mawa, Sri Tanjung, Rajawali, Tulangga, dan Cap Kijang. Kini para pengusaha kerupuk itu semakin sukses mengembangkan sayap, dan produksinya kian diminati masyarakat. Alhasil, membangun Desa Kenanga pun menjadi sebuah keniscayaan. Selain mendirikan koperasi untuk bahan baku pembuatan kerupuk. Para pengusaha ini juga secara swadaya berinisiatif mendirikan sarana pendidikan, yang sebelumnya tidak pernah ada di desa tersebut. Pemerintah tidak Peduli Menjadi salah satu desa yang dianaktirikan oleh pemerintah, ternyata telah lama dirasakan warga Desa Kenanga Blok Dukuh. Selain tidak pernah merasakan fasilitas pendidikan laiknya desa tetangga, desa ini juga dalam hal pembangunan sarana umum tak pernah mendapat perhatian pemerintah. Desa kami ini benarbenar dianaktirikan oleh pemerintah, dulu sejak saya kecil, gedung sekolah pun

tidak ada. Semua sarana umum baik sekolah, madrasah, dan masjid yang ada sekarang, adalah hasil swadaya warga dan para pengusaha kerupuk, jelas Tendi bersemangat.

Padahal, lanjut dia, dulu kami sudah sering mengajukan ke Pemerintah untuk pendirian gedung sekolah. Tapi sampai saat ini tidak ada upaya dari Pemerintah, malah sekarang mereka menolak keinginan kami dengan alasan kami sudah tergolong mampu dan mandiri. Jadi kalau dulu dianggap belum berpotensi untuk dibantu, sekarang malah kami dianggap sudah mampu. Jadi kalau berbicara apakah pemerintah atau tidak terhadap pembangunan di daerah ini, dengan tegas kami katakan tidak peduli, tandasnya. Bahkan terkait pemberdayaan para pengusaha yang ada, menurut Tendi yang lebih membantu adalah pihak PT Pertamina. Seperti halnya H Yusuf yang pernah benarbenar merasakan dibantu oleh program-program PT Pertamina. Diakui H Yusuf,

PT Pertamina benar-benar membantu pengusaha yang masih kecil dan belum berkembang. Berbeda dengan Pemerintah, hanya mau membantu para pengusaha yang sudah sukses dan berkembang. Mungkin agar pemerintah ikut-ikutan disebut sukses dengan programnya, kasarnya kecipratan suksesnya, ujar H Yusuf dengan sedikit berseloroh. Ya, karena saya benar-benar menyaksikan betapa PT Pertamina tidak hanya membantu dana yang cukup banyak, tapi juga memberikan kami ketrampilan dalam pelatihan-pelatihan. Selain itu juga membantu memasarkan produk kami hingga ke luar negeri. Jadi luar biasa, ketika pemerintah melalaikan kami pengusaha kecil, Pertamina membina kami, ungkap dia. Berharap Segera Pemekaran Makin padatnya penduduk di Desa Kenanga sudah tak terelakkan, mau tidak mau pemekaran harus dilakukan. Hal itu mengingat luas lahan Desa Kenanga Blok Dukuh, memang tidak berbanding dengan padatnya penduduk yang kian bertambah. Kepadatan tersebut tidak hanya diakibatkan karena sempitnya lahan serta munculnya pendatang yang bekerja, serta membangun rumah di Desa Kenanga. Tapi juga diakibatkan oleh tanah bengkok (tanah milik Carik Desa sebagai imbal penghasilan atas jabatannya di Pemerintahan Desa). Bukan kami tidak bisa bangun rumah, tapi karena memang tidak ada tanahnya, memang penduduk di sini pertumbuhannya sangat cepat. Karena orang kerja dan

pendatang yang di sini menikah dengan orang sini dan tinggal di sini. Mereka bermigrasi. Tanah di sini kurang lebih 40 hektar. Tanah Bengkok tersebut sampai saat ini telah memakan sebagian dari luas lahan Desa Kenanga Blok Dukuh. Jadi kami berharap, selain pemerintah segara mengabulkan keinginan kami untuk pemekaran, kami juga ingin membeli tanah bengkok itu agar menjadi milik warga. Karena sekarang sungguh sangat sumpek, bahkan karena kekurangan lahan, warga kami banyak yang membangun rumah di bantaran, di pinggiir sungai, kata Tendi.

Pak Tendi dan Pak Yusuf Tendi telah mengajukan proposal pemekaran sejak tahun 2004. Namun mau tidak mau harus bersabar, karena menunggu daerah lain yang juga menginginkan hal serupa. Jika dilihat dari persyaratan pemekaran, tambah Tendi, Desa Kenanga

sudah memenuhi. Lain halnya dengan Tendi sebagai tokoh masyarakat di Desa Kenanga. H Yusuf sebagai pengusaha, berharap agar Pemerintah lebih memperhatikan Desa Kenanga sebagai potensi yang seharusnya didukung dan dibina. Dan yang terpenting lagi, kami ingin jalan-jalan di desa kami diperbaiki lagi. Memang Pemerintah pernah memperbaiki di Tahun 2003, namun sekarang kami harus swadaya lagi agar lebih baik. Dibangun lebih tertata dan enak dilihat, seperti di Cibaduyut. Jadi ketika ada tamu datang, mereka terkesan dengan sentra produksi kerupuk kita. Kami juga ingin penanganan limbah segera diatasi. Ungkap H Yusuf.

Resep Cara Membuat Kerupuk Udang Bahan :


2 kg Tepung tapioka/pati ubi 2 kg Tepung terigu 1 kg Udang yang sudah dibuang kepala dan kulitnya 2 ons Garam dapur 10 liter Air bersih ons Bawang putih ons Moto/vetsin 1 ons Bleng

Cara Membuat Kerupuk Udang Enak : 1. Garam dapur dan bawang putih dihaluskan dengan jalan ditumbuk yang halus. 2. Udang yang sudah dibuang kepala dan kulitnya dicuci yang bersih terus ditumbuk bersama dengan tumbukan bawang putih dan garam tadi sampai halus betul. 3. Ramuan b diatas, moto/vetsin dan bleng dijadikan satu kemudian dicampur dengan air 10 liter sampai semuanya benar benar larut. 4. Tepung tapioka/pati ubi dan tepung terigu dijadikan satu kemudian dicampur dengan larutan c. Caranya adonan tersebut diaduk aduk dengan tangan sambil diremas remas terus ( tentunya tangan harus bersih ya hehe ) barangkali ada tepung tapioka/pati ubi atau tepung terigu yang belum hancur. 5. Adonan tersebut dimasukkan kedalam kantong plastik yang tebal ( plastik ukuran kg ) kemudian diikat yang kuat dengan karet, kalau sudah terkumpul banyak terus direbus dengan air mendidih kurang lebih 1 jam. 6. Sesudah matang kita tiriskan dan kupas plastiknya (ket: misalnya kita mengupasnya sore, paginya sudah dapat diiris iris. Atau kalau mengupasnya pagi, bahan kerupuk yang sudah matang tadi kita jemur sebentar kurang lebih hari menjemurnya dan dibolak balik supaya tidak berair ( keset ). 7. Kemudian yang terakhir kita iris iris tipis dengan pisau yang tipis dan tajam lalu dijemur samapi benar benar kering. Kalau akan diperdagangkan masukkan kedalam plastik dipasangi label menurut selera atau kebutuhan.

Masyarakat Indonesia sangat familiar dengan kerupuk. Tidak lengkap rasanya bila makan tanpa ditemani dengan suara kiruk renyahnya kerupuk. Salah satu jenis kerupuk yang paling banyak diminati masyarakat adalah kerupuk ikan. Rasa gurih khas daging ikan membuat kerupuk ikan terasa sangat pas disantap bersamaan dengan makanan utama ataupun hanya dijadikan sebagai cemilan saja. Cara membuat kerupuk ikan tidak terlalu sulit. Kita hanya membutuhkan bahan - bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita. Terlebih bila sedang musim kemarau dimana panas matahari sangat terik, kerupuk yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang bagus. CARA MEMBUAT KERUPUK IKAN Bahan:

1/2 kg daging ikan tanpa duri 1/2 kg tepung sagu / tapioka 100 cc air matang 2 butir telur, akan lebih baik bila menggunakan telur bebek Gula & garam secukupnya

Cara membuat kerupuk ikan:


Kukus daging ikan sampai matang, kemudian tumbuk sampai halus Campur tepung sagu / tapioka dengan air sedikit demi sedikit, kemudian masukkan daging ikan, telur, gula, dan garam. Aduk sampai tercampur rata Gilas adonan berulangkali sampai benar - benar kalis Bentuk bulat panjang dan pipih, kemudian bungkus dengan menggunakan daun pisang / plastik dan kukus sampai matang. Angkat dari kukusan, dan dinginkan selama kurang lebih 24 jam Iris tipis adonan dan jemur dibawah terik matahari sampai benar - benar kering Kerupuk siap digoreng dan disajikan atau dikemas untuk dijual

** Keterangan: Bila ingin kerupuk berasa lebih gurih, tambahkan bawang putih, ketumbar, terasi ikan / udang. Cari dan coba komposisi semua bumbu tersebut hingga ditemukan rasa yang kita anggap pas

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

Surat izin usaha perdagangan seperti yang kita kenal dengan singkatan SIUP yaitu surat izin untuk bisa melaksanakan usaha perdagangan. SIUP wajib dimiliki oleh orang atau badan yang memiliki usaha perdagangan. Surat Izin Usaha Perdagangan ini berfungsi sebagai alat atau bukti pengesahan dari usaha perdagangan yang Anda lakukan. Surat Izin Usaha Perdagangan di keluarkan oleh pemerintah daerah dan dibutuhkan oleh pelaku usaha perseorangan maupun pelaku usaha yang telah berbadan hukum. Surat Izin Usaha Perdagangan tidak hanya di butuhkan oleh usaha berskala besar saja melainkan juga usaha kecil dan menengah agar usaha yang dilakukan mendapatkan pengakuan dan pengesahan dari pihak pemerintah. Hal ini untuk menghindari terjadi masalah yang dapat mengganggu perkembangan usaha di kemudian hari.

Siapa saja yang harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP

Obyek Subyek

: Seluruh usaha perdagangan baik kecil, menengah, dan besar : Setiap perusahaan atau perorangan yang melakukan usaha

perdagangan baik usaha kecil, usaha menengah, maupun usaha besar Kategori Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP Surat Izin Usaha Perdagangan memiliki tiga kategori yang dibedakan oleh besar dan kecilnya modal usaha yang digunakan untuk usaha perdagangan: Surat Izin Usaha Perdagangan kecil diperuntukan bagi usaha yang memiliki modal disetor dan kekayaan bersih seluruhnya sampai dengan Rp

200.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat kegiatan usaha ) Surat Izin Usaha Perdagangan menengah diperuntukan bagi usaha dengan modal disetor dan kekayaan bersih seluruhnya antara Rp 200.000.000,00 sampai dengan Rp 500.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat kegiatan usaha ) Surat Izin Usaha Perdagangan besar diperuntukan bagi usaha dengan modal disetor dan kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 ( di luar tanah dan bangunan tempat kegiatan usaha ) Kegunaan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP Kegunaan kepemilikan Surat Izin Usaha Perdagangan adalah sebagai berikut : Sebagai alat pengesahan yang di berikan oleh pemerintah, sehingga dalam kegiatan usaha tidak terjadi masalah perizinan. Dengan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan dapat memperlancar perdagangan ekspor dan impor

Sebagai syarat untuk mengikuti kegiatan lelang yang di selenggarakan oleh pemerintah. Prosedur Mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan Tempat pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan dilakukan di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan di Daerah Tingkat II atau setingkat dengan Kabupaten atau Kotamadya setempat. Bagi Kabupaten atau kota yang sudah di lengkapi unit pelayanan terpadu bisa mendapatkannya di sana berikut dengan perizinan lainnya. Berikut tahapan dan persyaratan untuk mendapatkan SIUP : 1. Pemilik atau pelaku usaha mengurus sendiri atau melalui kuasa yang dikuasakan ke kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat untuk mengurus perizinan. 2. Mengambil formulir pendaftaran, mengisi formulir SIUP / PDP bermaterai Rp 6.000 yang ditandatangani oleh pemilik usaha. Kemudian formulir yang sudah diisi kemudian di fotocopy sebanyak dua rangkap, yang dilengkapi dengan syarat syarat berikut : 1. 2. 3. Fotocopy akte pendirian usaha atau badan hukum sebanyak 3 lembar Fotocopy KTP ( Kartu Tanda Penduduk ) sebanyak 3 lembar Fotocopy NPWP ( No Pokok Wajib Pajak ) sebanyak 3 lembar

4. 5. 6. 3.

Fotocopy ijin gangguan atau HO sebanyak 3 lembar Neraca perusahaan sebanyak 3 lembar Gambar denah lokasi tempat usaha

Untuk biaya pembuatan Surat Izin Usaha Perdagangan ditentukan oleh masing masing daerah melalui peraturan daerah masing masing. Karena itu di tiap daerah tarif yang di tentukan berbeda beda.

Surat Izin Usaha Perdagangan sangat anda perlukan untuk menunjang usaha perdagangan anda, dengan adanya Surat Izin Usaha Perdagangan maka usaha yang anda jalankan akan lebih aman dan anda pun tenang karena terhindar dari berbagai masalah perijinan yang sering berakibat hingga penggusuran tempat usaha anda.

You might also like